Anda di halaman 1dari 6

E.

Model-Model Komunikasi sebagai Suatu Perkenalan

Model komunikasi adalah suatu replika kebanyakan model diagramatik dari dunia nyata.
Komunikasi bersifat dinamis sebenarnya komunikasi sulit dimodelkan. Penggunaan model
berguna untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur-unsur tersebut
berhubungan.

1. Model S – R
Model Stimulus respons (S - R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristic.
Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus – respons.

Gambar Model Komunikasi S-R Model ini menunjukkan komunikasi sebagai


proses aksi reaksi yang sangat sederhana. Model S-R mengabaikan komunikasi
sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan factor manusia. model S
– R terbagi menjadi dua bagian;
a. Model S – R Positif-Positif
Sebagai contoh, ketika seseorang yang anda kagumi atau menarik perhatian
anda tersenyum kepada anda ketika berpapasan dijalan, maka anda akan
membalas senyuman itu karena anda ketika berpapasan dijalan, maka anda
akan membalas senyuman itu karena anda merasa senang. Dari contoh di atas
maka terjadi korelasi model S – R Positif-Positif.
b. Model S – R Negaif-Negatif
Sebagai contoh, orang pertama menatap orang kedua dengan tajam dan orang
kedua dengan tajam dan orang kedua balik menatap dengan menatap dan
berkata kasar.
2. Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik yang sering juga disebut
model retoris (rhetorical model). Ia mengemukakan tiga unsur dasar proses
komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener).
Fokuskomunikasi yangditelaahAristoteles adalahkomunikasiretoris yang kini
lebih dikenal dengan komunikasi public (public speaking) atau pidato.
3. Model Lasswell
Model komnikasi ini, merupakann ungkapan verbal yakni who (siapa),say what
(apa yang dikatakan ), In Which Channel (salauran Pembicara Pesan Pendengar
komunikasi), To Whom (kepada siapa), With What Effect? (unsure pengaruh).
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni:
 Who : komunikator ( orang yang menyampaikan informasi )
 Says What : Pesan ( informasi yang di sampaikan oleh komunikator )
 In which Channel : Media ( alat atau perantara yang di gunakan untuk
menyampaikan informasi )
 To Whom : Komunikan ( orang yang menerima informasi dari
komunikator )
 With What Effect : Efek ( Reaksi yang dihasilkan atau ditunjukkan oleh
komunikan setelah mendengar informasi yang disampaikan oleh
komunikan).
4. Model Newcomb
Theodore Newcomb (1953) memandang komunikasi dari perspektif psikologi-
sosial. Dalam model Newcomb, komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan
efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap
lingkungan mereka. Ini adalah suatu model tindakan komunikatif dua-orang yang
disengaja. Newcomb menggambarkan bahwa seseorang A, menyampaikan
sesuatu pada seseorang lainnya B, mengenaisesuatu X. Model mengasumsikan
bahwa orientasi sikap A terhadap (sikap) B dan terhadap X saling bergantung, dan
ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi, antara lain:
•Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap terhadap X sebagai
objek yang harus didekati atau dihadiri dan atribut kognitif.
•Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama.
•Orientasi B terhadap X.
•Orientasi B terhadap A.
5. Model Westley dan Maclean
Tahun 1957, Bruce Westley dan Malcolm Mac Lean, keduanya teoretisi
komunikasi merumuskan suatu model yang mencakup komunikasi antar pribadi
dan komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari
proses komunikasi. Model Westley dan Maclean ini dipengaruhi oleh model
Newcomb, selain itu juga oleh model Lasswell dan model Shannon dan Weaver.
Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak
terbatas (dari X1-X0) yang kesemuanya merupakan objek orientasi, menepatkan
suatu peran dari C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik.

6. Model Garbner
Model Garbner merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri dari
model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai
berikut:
1) Seseorang (sumber, komunikator)
2) Mempersepsi suatu kejadian
3) Dan bereaksi
4) Dalam suatu situasi
5) Melalui suatu alat
6) Untuk menyediakan materi
7) Dalam suatu bentuk
8) Dan konteks
9) Yang mengandung isi
10)Yang mempunyai suatu konsekuensi

7. Model Berlo
Dalam model komunikasi David K. Berlom diketahu bahwa komunikasi terdiri
dari 4 proses utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu
ditambah 3 Proses Sekunder, yaitu feedback, efek dan lingkungan.

a. Source (sumber) adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam


komunikasi dapat disebut sebagai komunikator.
b. . Message (pesan), adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan
disampaikan oleh seseorang (komunikator).
c. Channel (Media dan saluran komunikasi). Sebuah saluran komunikasi terdiri
atas 3 bagian: Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat
untuk mengirimkan pesan tersebut.
d. Receiver (Penerima Pesan), penerima adalah orang yang mendapatkan pesan
dari komunikator melalui media.
e. Menurut model ini,sumber dan penerima pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor:
Keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.

8. Model DeFleur
Model Melvin L. DeFleur, seperti model Sestley dan Maclean, menggambarkan
model komunikasi antar pribadi. Seperti diakui DeFleur, modelnya merupakan
perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon
dan Weafer, dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device)
dan perangkat umpan balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber
(source), pemancar (transmitter), penerima (receiver), dan sasaran (destination)
sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.

9. Model Tubbs
Model komunikasi berikut dikembangkan oleh Stewart L. Tubbs. Model ini
menggambarkan komunikasi paling mendasar, yaitu komunikasi dua orang
(diadik). Model komunikasi Tubbs ini sesuai dengan konsep komunikasi sebagai
transaksi, yang mengasumsikan kedua peserta komunikasi sebagai pengirim dan
sekaligus juga penerima pesan. Proses komunikasi juga berlangsung spontan dan
serentak. Karena itu, kita melihat bahwa kedua peserta komunikasi disebut
komunikator 1 dan komunikator 2.
10. Model Gudykunts dan Kim
Model William B. Guykunts dan Young Yun Kim ini sebenarnya merupakan
model komunikasi antar budaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang
berasal dari budaya yang berlainan, atau komunikasi dengan orang asing
(stranger). Model komunikasi ini pada dasarnya sesuai untuk komunikasi tatap
muka, khususnya antara dua orang.
Model Guykunts dan Kim ini mengasumsikan dua orang yang setara dalam
berkomunikasi, masing-masing sebagai pengirim dan sekaligus sebagai penerima,
atau keduaa sekaligus melakukan penyandian (encoding) dan penyandian-balik
(decoding).

11. Model Interaksional


Model interaksional ini “berlawanan” dengan model stimulusrespons (S-R) dan
beberapa model linier lainnya. Model Interaksional menganggap manusia lebih
aktif. Model Interaksional ini menunjukkan pada model komunikasi yang
dikembangkan oleh para ilmuan sosial yang menggunakan perspektif interaksi
simbol, dengan tokoh utamanya George Herbert Mead yang salah seorang
muridnya adalah Herbert Blumer. Perspektif interaksisimbolik lebih dikenal
dalam sosiologi, meskipun pengaruhnya juga menembus disiplin-disiplin lain
seperti: psikologi, ilmu komunikasi, dan bahkan antropologi.

Menurut model Interaksi Simbolik, orang-orang sebagai peserta komunikasi


(komunikator) bersifat aktif, reflektif dan kreatif, menafsirkan, menampilkan
perilaku yang rumit dan sulit iramalkan. Dalam konteks ini, Blumer
mengemukakan tiga premis yang menjadi dasar model ini. Pertama, manusia
bertindak berdasrkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan
sosialnya (simbol verbal, simbol non-verbal, lingkungan fisik). Kedua, makna itu
berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan
lingkungan sosialnya. Ketiga, makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat
proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan
sosialnya. Oleh karena individu terus berubah, masyarakat pun berubah melalui
interaksi. Jadi interaksi-lah yang dianggap variabel penting yang menentukan
perilaku manusia, bukan struktur masyarakat. Struktur itu sendiri tercipta dan
berubah karena interaksi manusia.

Anda mungkin juga menyukai