Anda di halaman 1dari 12

MODEL KOMUNIKASI

MENURUT HAROLD D. LASSWELL

Disusun Oleh :
1. Intan Pias Saputri
2. Ni Nengah Dwi Rahmawati
3. Rina Apriani

STIKES WIRA HUSADA


YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari dosen pembimbing dan semua pihak yang sifatnya
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi
perbaikan makalah kami di masa yang akan datang.

Yogyakarta, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL ……………………………………………………….……. i

KATA PENGANTAR ...………………………………………………….…….. ii

DAFTAR ISI …..…………………………………………………………....…. iii

BAB 1 PENDAHULUAN.……………………………………………...….…… 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….………….... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………....……… 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………...... 2
1.4 Manfaat ……..……………………………………………………………...... 2

BAB II PEMBAHASAN .…………………………………………………….… 3


2.1 Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli .…………..……………………….. 3
2.2 Teori Komunikasi Menurut Harold D. Laswell ............................................... 4
2.3 Elemen-Elemen dalam Teori Komunikasi Harold D. Laswell ........................ 4
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Harold D. Laswell .......……..................... 6
2.5 Model Komunikasi dari Sumber Lain ......................................................…... 6

Bab III Penutup ..…………………………………………………………..…… 8


3.1 Kesimpulan ......………………………………………………………...……. 8
3.2 Saran ………………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era digital ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berlangsung sangat pesat. Masyarakat membutuhkan informasi akurat dan
cepat untuk menunjang aktivitas mereka dalam dunia politik, kesehatan,
agama, pekerjaan, pendidikan sosial, budaya, bahkan hiburan. Informasi yang
cepat dapat terwujud dengan suatu proses yang disebut dengan komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain (Suprapto, 2009).
Menurut Changara (2007), pada umumnya komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. Komunikasi dapat
terwujud karena diproduksi oleh suatu lembaga media, kemudian media
tersebut memberikan informasi kepada khalayak secara hampir bersamaan.
Setiap komunikasi mempunyai model dan ciri khas masing-masing serta dapat
di implementasikan dalam berbagai kegiatan komunikasi (Wiryanto, 2006).
Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai hambatan-hambatan yang
mempengaruhi pola komunikasi seperti: hambatan ekonomi, waktu, profesi,
dan jaringan komunikasi. Hambatan-hambatan inilah yang mempengaruhi
komunikasi tidak berjalan dengan baik. Pola komunikasi antara informan satu
dengan informan lainnya maupun sebaliknya berdampak terhadap hubungan
erat atau renggang. Sebagai contoh dalam dunia pendidikan, jika komunikasi
antara dosen dan mahasiswa mengalami hambatan, maka hal ini akan
menyebabkan proses belajar dan mengajar tidak akan berlangsung secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu, makalah ini akan mengkaji mengenai
konsep-konsep dasar komunikasi yang baik dan benar dari pakar ahli Harold
D. Laswell dan sumber lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
 Bagaimana teori komunikasi yang telah dikemukakan oleh Harold D.
Laswell?

1
 Bagaimana teori komunikasi yang telah dikemukakan oleh sumber
lain dan perbandingannya dengan teori Harold D. Laswell?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengkaji teori-teori
komunikasi menurut Harold D. Laswell dan teori-teori dari sumber lain yang
dapat menunjang dan memperdalam teori Harold D. Laswell.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah
menambah wawasan mengenai model komunikasi baik menurut Harold D.
Laswell maupun sumber lain sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan
model komunikasi yang telah dikaji sebagai salah satu acuan komunikasi yang
baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli


Komunikasi merupakan kegiatan yang tidak pernah luput dari kehidupan
sehari-hari. Secara etimologi kata komunikasi berasal dari bahasa latin
Communico artinya membagi, dan Communis artinya membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Secara terminologi proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Sedangkan
secara paradigatis adalah pola 17 yang meliputi sejumlah komponen
berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (Suprapto, 2009). Berikut adalah beberapa definisi komunikasi
menurut para ahli:
 Ruben dan Steward, mengenai komunikasi manusia yaitu,
”Human communication is the process through which
individuals in relationships, group, organizations and societies
respond to and create messages to adapt to the environment
and another”. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang
melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan,
kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu
sama lain.
 Everet M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku.
 Gerald R. Miller, komunikasi terjadi ketika suatu sumber
menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang
disadari untuk mempengaruhi perilaku penerimanya.
 Carld R. Miller, komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya
lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
 Theodore M. Newcomb, setiap tindakan komunikasi dipandang
sebagai suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif dari sumber penerima.
 Shanon dan Weaver, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja maupun tidak
disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi.

3
2.2 Teori Komunikasi Menurut Harold D. Laswell
Harold D. Lasswell (1948), dalam tulisannya yang berjudul “The Structure
and Function of Communication in Society” mendefinisikan komunikasi
sebagai “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran
apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”. Menurut Lasswell, komunikasi
adalah sebuah proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui media
kepada komunikate yang menimbulkan efek tertentu. Model komunikasi
Lasswell menggambarkan kajian proses komunikasi secara ilmiah yang
menitikberatkan pada berbagai turunan dari setiap elemen komunikasi dan
sekaligus merupakan jawaban dari pertanyaan yang telah ia kemukakan.
Kelima elemen komunikasi tersebut adalah :
 Komunikator/sumber/pengirim pesan
 Pesan atau message.
 Media atau channel.
 Komunikan/komunikate/penerima pesan
 Efek atau effect.
Model komunikasi Lasswell dikelompokkan ke dalam bentuk model
komunikasi linear. Dalam model komunikasi linear, komunikasi dipandang
sebagai proses yang berjalan secara satu arah atau one way
communication dimana pengirim pesan atau sender adalah satu-satunya
elemen komunikasi yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
Penerima pesan digambarkan tidak memberikan umpan balik atau tanggapan
terhadap pesan yang dikirimkan. Sinyal pesan di-encode dan dikirimkan
melalui media. Umumnya, model komunikasi linear diterapkan dalam
konteks komunikasi massa seperti televisi, radio, dan lain-lain.

2.3 Elemen-Elemen dalam Teori Komunikasi Harold D. Laswell


Dalam model komunikasi Lasswell, terdapat 5 (lima) elemen komunikasi
yang juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan evaluasi terhadap
proses komunikasi dan evaluasi terhadap masing-masing elemen komunikasi.
Kelima elemen tersebut adalah sebagai berikut :
 Who, merujuk pada komunikator atau sumber yang mengirimkan
pesan. Menurut Lasswell, dalam setiap bentuk komunikasi selalu ada
seseorang atau sesuatu yang memainkan peran dalam melakukan
komunikasi. Para ahli komunikasi sepakat bahwa yang dimaksud
dengan komunikator adalah source/transmitter/sender atau pengirim
pesan. Terkait dengan studi media, maka elemen Who dalam model
komunikasi Lasswell dapat dikaji melalui analisis kontrol atau control
analysis. Yang dimaksud dengan analisis kontrol atau control
analysis adalah studi atau kajian yang menitikberatkan pada hal-hal

4
yang terkait dengan kepemilikan media massa, ideologi media, dan
lain sebagainya.

 What, merujuk pada isi pesan. Elemen kedua dalam model


komunikasi Lasswell adalah elemen (Says) What yang merujuk pada
isi pesan. Terkait dengan studi media, maka elemen (Says) What dapat
dikaji melalui content analysis atau analisis isi. Yang dimaksud
dengan analisis isi atau content analysis adalah penelitian terhadap isi
pesan dan biasanya diterapkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat representasi. Misalnya, berapa jumlah perempuan yang
direpresentasikan dalam pers tabloid, bagaimana kaum minoritas
digambarkan dalam televisi, dan lain sebagainya.
Beberapa karakteristik media penyiaran yang dimiliki media massa
seperti televisi atau radio memungkinkan khalayak untuk berfikir
dalam gambar atau secara visual atau berfikir dalam suara.

 (In Which) Channel, merujuk pada media atau saluran yang digunakan
untuk mengirimkan pesan. Elemen (In Which) Channel yang merujuk
pada pemilihan dan penggunaan media dalam proses pengiriman
pesan. Terkait dengan studi media, penelitian yang menitikberatkan
pada media massa seperti radio dan lain-lain dinamakan analisis media
atau media analysis. Sama halnya dengan analisis isi, dalam analisis
media penelitian dilakukan dengan menggunakan berbagai pertanyaan
terkait ketersediaan media yang sesuai yang akan digunakan untuk
mengirimkan pesan, misalnya media apakah yang sesuai bagi
khalayak. Kesalahan dalam pemilihan media yang tepat dapat
mempengaruhi efek komunikasi yang diharapkan.

 (To) Whom, merujuk pada penerima pesan. Elemen (To) Whom atau
siapa yang menjadi penerima pesan. Dalam tataran kajian media, studi
yang menekankan pada penerima pesan atau khalayak disebut
dengan audience analysis atau analisis khalayak.

 (With What) Effects, merujuk pada efek media yang ditimbulkan.


Elemen terakhir dalam model komunikasi Lasswell adalah
elemen (With What) Effects, yaitu efek yang ditimbulkan dari
komunikasi yang dilakukan. Kajian terhadap elemen efek media
disebut dengan analisis efek atau effect analysis. Kita melakukan
komunikasi karena ada tujuan yang ingin dicapai. Lasswell tidak
menekankan pada komunikasi interpersonal atau komunikasi antar
pribadi namun pada efek media massa. Tema penting yang dikaji
dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media memiliki
5
efek terhadap khalayak serta bagaimana media massa mempengaruhi
khalayak sasaran. Kajian tentang efek media massa telah melahirkan
berbagai teori efek media massa, diantaranya adalah teori jarum
hipodermik, teori agenda setting, teori spiral keheningan, teori uses
and gratifications, analisis framing dan lain-lain.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Teori Komunikasi Harold D. Laswell


Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dalam model komunikasi
yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dalam tulisannya yang berjudul
“The Structure and Function of Communication in Society”.
Kelebihan:
 Model komunikasi sangat sederhana
 Mudah dipahami
 Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi
 Adanya konsep efek
Kekurangan:
 Tidak ada konsep tujuan komunikasi
 Tidak ada konteks dimana komunikasi berlangsung
 Tidak ada konsep umpan balik atau feedback
 Tidak dapat diterapkan dalam komunikasi manusia secara langsung
 Tidak ada penjelasan mengenai keefektifan dari komunikasi yang
sedang berlangsung
 Khalayak digambarkan bersifat pasif dan harus memiliki kemampuan
untuk melakukan decoding terhadap pesan
 Tidak ada konsep mengenai gangguan atau hambatan-hambatan
dalam berkomunikasi (Anonim, 2017).

2.5 Model Komunikasi dari Sumber Lain


Model komunikasi Laswell mendapatkan kritik dari beberapa ahli
komunikasi yang bertujuan untuk menyempurnakan model komunikasi yang
telah dikemukakan oleh Laswell. Berikut adalah beberapa ahli yang
mengembangkan model komunikasi Laswell:
 George Gerbner (1956), mengembangkan model komunikasi
Lasswell yang menekankan pada persepsi serta reaksi yang diberikan
oleh penerima pesan serta akibatnya bagi komunikasi. Pengembangan
model komunikasi Lasswell oleh Gerbner merupakan respon terhadap
tidak adanya konsep umpan balik atau feedback dalam model
komunikasi Lasswell. Persepsi dan reaksi khalayak sangat penting
dalam komunikasi karena merupakan ukuran untuk mengetahui sejauh
mana efek komunikasi yang telah ditimbulkan oleh komunikasi yang
dilakukan.

6
 Richard Braddock (1958), mengembangkan model Lasswell sebagai
respon terhadap tidak adanya tujuan komunikasi serta situasi atau
keadaan yang mendasari berlangsungnya komunikasi. Menurut
Braddock, elemen-elemen dalam model komunikasi Lasswell
hendaknya ditambah dengan dua elemen baru yaitu tujuan komunikasi
dan konteks komunikasi.
 Denis McQuail dan Sven Windahl (1993), berpendapat bahwa model
komunikasi Lasswell dapat ditransformasikan ke dalam sebuah kotak
besar yang menggambarkan setiap elemen komunikasi dan
keterkaitannya satu sama lain. Hal ini sebagai respon terhadap model
komunikasi yang dipandang terlalu umum dan sederhana.
 Stanley Baran dan Dennis Davis (1995), berpendapat bahwa model
komunikasi Lasswell merupakan model proses komunikasi verbal
sebagai respon terhadap model komunikasi Lasswell yang bersifat
linear.
 B.S Greenberg dan M.B Salwen (2008), mengakui model komunikasi
Lasswell sebagai sebuah model komunikasi yang paling sering
diterapkan secara luas. Namun mereka berpendapat bahwa walaupun
model komunikasi Lasswell menggambarkan atau menekankan pada
beberapa elemen kunci dalam proses komunikasi massa, tidak berarti
menggambarkan cakupan wilayah studi komunikasi massa (Anonim,
2017).

7
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian-kajian ilmiah yang telah dilakukan terhadap teori
komunikasi yang telah dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan tunjangan
teori dari sumber lain, maka dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi oleh
Harold D. Laswell merupakan bentuk teori komunikasi yang paling sederhana
dan sebagai dasar dari pengembangan teori-teori komunikasi setelahnya.

3.2 Saran
Penulis menyarankan agar pada pembuatan makalah selanjutnya, kajian-
kajian teori yang digunakan lebih diperbanyak sehingga mampu
menghasilkan kesimpulan yang paling tepat dari teori-teori yang dikaji.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017). https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-laswell. Diakses


15 September 2019 pukul 11.24 WIB.
Changara, H. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Press. Jakarta.
Lasswell, H. (1948). Bryson, L. (ed.). The Structure and Function of
Communication in Society. The Communication of Ideas. Institute for
Religious and Social Studies. New York.
Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. MedPress.
Yogyakarta.
Wiryanto. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Grasindo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai