WEAVER
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Komunikasi
yang dibina oleh Ibu Dra. GM Sindarti, M.Kes
Disusun Oleh :
Linda Wahyu Lisetyowati P17210193078
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan bagian dasar di dalam kehidupan.
Tanpa adanya komunikasi manusia tidakakan hidup, sehingga
komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Kehidupan manusia tidak akan berjalan secara lancar jika tida
ada komunikasi. Peran komunikasi sangatlah penting dan dibuat
suatu model komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, pada setiap
modelnya memiliki definisi yang berbeda-beda. Pembahasan
model komukasi ini adalah tentang masalah daam proses
pengiriman pesan berdasarkan kecermatannya .
Model komunikasi dibuat agar proses komunikasi dapat
dilakukan secara mudah dan memhami proses komunikasi, serta
dapat melihat komponen dasar suatu komunikasi.
Umumnya pad setiap komunikasi itu muncul dan berhasil
secraa tiba-tiba. Pada setiap model pasti melewati tahap uji
untuk mejadi suatu odel yang baik. Serta, perlu ditegaskan lagi
bahwa tidak ada model yang sempurna.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen Komunikasi
2. Menambah pngetahuan tentang Komunikasi model Shanon dan
Weaver.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini merupakan sebagai
penambah wawasan dan pengetahuan bgai pembaca maupun
penulis tentang komunikasi model Shanon dan Weaver.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan
model komunikasi. Penyusun tidak mungkin membahas model-
model tersebut satu persatu. Setiap model mempunyai kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Dalam makalah ini
penyusun memilih Model Komunikasi Shannon dan Weaver
sebagai Model Komunikasi yang dikaji dikarenakan Model
Shannon dan Weaver mengkomunikasikan sesuatu hal kepada
penerima pertama-tama akan terlibat dalam proses pengolahan
atau pembentukan pesan melalui transmitter sehingga
menimbulkan suatu symbol yang bermakna, diketahui bahwa
dimana pun kita berkomunikasi maka terjadi setiap gangguan di
sekeliling kita tapi kita sebagai komunkator menyampaikan ke
komunikan agar lebih efektif.
Tidak ada model yang benar atau salah. Setiap model
hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika
dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan
untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang
dirancang, unsure-unsur model dan hubungan antara berbagai
unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang digunakan si
pembuat model.
Pandangan dari suatu perspektif akan menampilkan
dimensi – dimensi tertentu, sementara pengamatan dari sudut
pandang berbeda akan menyoroti aspek – aspek komunikasi
yang berbeda pula.
SARAN
Bagi para pembaca dalam berkomunikasi harus
menggunakan komunikasi dengan model yang pas dalam
komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu yang lain
harus saling berhubungan.