Oleh Kelompok 3
Fitri Sulistiyani 1606873416
Genta Ridzqi 1606916535
Virga Shafira 1606834453
Yemima Asri 1906916711
Prinsip :
1. Messages are packaged : kesatuan antara pesan verbal dan non verbal mempengaruhi
sampai atau tidaknya pesan tersebut.
2. Meanings are in people (not in words): kita sebagai orang yang bertinteraksi membuat
makna dengan pesan. Adanya kemungkinan perbedaan persepsi pada individu harus kita
pahami, dengan mencoba berada di posisi individu lain.
3. Meanings are denotative and conotative: Denotative yaitu arti sesungguhnya dari suatu
pesan, sedangkan Conotative yaitu makna subjektif dari suatu pesan. Agar tidak terjadi
miss-interpretasi, klarifikasi sebaiknya dilakukan apabila kita menerima pesan yang
conotative.
4. Messages vary in abstract: semakin spesifik topik suatu pesan, semakin terarah gambaran
pada diri listener
5. Messages vary in politeness: directedness penyampaian pesan kadang diangap kurang
sopan. Tingkatan tersebut dipengaruhi oleh budaya, konteks, gender, dst. Penggunaan
pesan Inklusi(generally understoood) dan eksklusi(for certain people) juga harus
diperhatikan.
6. Message meanings can deceive: Berikut beberapa contoh dari pesan yang dapat menipu
atau membohongi
Pro-social Deception: dilakukan dengan alasan kebaikan. (Eg. Peri gigi, santa claus)
Selfish Deception: dilakukan untuk melindungi diri sendiri tanpa menyalahi orang
lain.
Anti-social Deception: dilakukan untuk menyalahi orang lain.
Bagaimana deception dilakukan= exaggeration (secara berlebihan), minimization
(mengurangi informasi), substitution (mengganti dengan informasi lain), equivocation
(menyampaikan yang sebaliknya), omission (tidak menyeluruh).
Behaviors of Liars :
Pembohong cenderung menahan diri. Mereka berbicara lebih lambat (mungkin untuk
memantau apa yang mereka katakan), respon untuk menanggapi pertanyaan
cenderung lebih lama(lagi, mungkin pemantauan pesan mereka), dan umumnya
memberikan informasi yang kurang dan bersifat elaborasi.
Pembohong kadang kurang masukn akal. Pesan yang diutarakan mengandung lebih
banyak perbedaan; lebih inkonsistensi.
Pembohong memberikan kesan lebih negatif. Umumnya, pembohong dipandang
sebagai kurang kooperatif,mereka lebih jarang tersenyum dan lebih defensif.
Pembohong cenderung tegang. Ketegangan dapat diungkapkan oleh suara bernada
tinggi dan berlebihangerakan tubuh.
7. Messages can criticize and praise: harus digunakan sesuai fungsi, dengan pantas dan
tidak berlebihan. (microinequities: sarkasme, menunjukkan ketidaktertarikan)
Salah satu skill interpersonal yang penting adalah dimana kita mengetahui orang tersebut
ingin di kritik atau dipuji.
Dalam mengungkapkan pujian, hal yang patut diperhatikan
a. Gunakan I-pesan. Alih-alih mengatakan, coba untuk berkata, "Saya pikir laporan
itubaik "atau" Saya menyukai laporan Anda. "
b. Pastikan Anda mempengaruhi (ekspresi wajah perasaan) positif. Seringkali, ketika
orang-orang melakukan pujian hanya karena itu adalah respon sosial yang benar.
c. Nama perilaku Anda memuji. Alih-alih mengatakan, "Itu bagus," berkata, "Saya
menyukai Andaketegasan "atau" Kamu benar-benar membuat mereka merasa
nyaman. "
d. Ambil budaya menjadi pertimbangan. Banyak orang Asia, misalnya, merasa tidak
nyaman ketikadipuji karena mereka dapat menafsirkan pujian sebagai tanda kritik
terselubung (Dresser, 2005).
8. Messages vary in assertiveness: menjadi self assured dan confident tanpa menjadi agresif.
Latih dengan visualisasi. Sesuaikan dengan budaya.
Ketegasan akan lebih dihargai pada budaya-budaya yang menekankan kompetisi,
keberhasilan individu, dan kemandirian.
Namun, akan dihargai jauh lebih sedikit oleh budaya-budaya yang menekankan
kerjasama, keberhasilan kelompok, dan saling ketergantungan dari semua anggota pada
satu sama lain.
How to increase assertiveness (Bower & Bower, 2005):
a. Analyze Assertive Communications : Amati dan analisis pesan yang disampaikan oleh
orang lain. Belajar untuk membedakan perbedaan antara asertif, agresif, dan pesan
nonassertive.
b. Rehearse Assertive Communications : Salah satu cara untuk melatih ketegasan adalah
dengan menggunakan teknik desensitisasi (Dwyer, 2005; Wolpe, 1958). Pilih situasi
di mana Anda biasa kurang bisa tegas lalu membangun hirarki yang diawali dengan
pesan yang relatif tidak mengancam dan berakhir dengan komunikasi yang
diinginkan.
c. Communicate Assertively : Langkah ini secara alami yang paling sulit tapi jelas
yang terpenting. Berikut pola umumnya efektif untuk mengikuti dalam
berkomunikasi secara tegas :
1. Jelaskan masalah. Tidak mengevaluasi atau menghakimi itu. "Pastikan untuk
menggunakan I-pesan dan untuk menghindari pesan yang menuduh atau
menyalahkan orang lain.
2. Jelaskan bagaimana masalah ini mempengaruhi Anda. Memberitahu orang
bagaimana perasaan Anda.
3. Mengusulkan solusi yang bisa diterapkan. Mengusulkan solusi yang
memungkinkan orang agar tidak malu. Menggambarkan atau memvisualisasikan
situasi jika solusi Anda yang diberlakukan.
4. Konfirmasi pemahaman yang didapat.
9. Messages can confirm (diakui dan diterima) and disconfirm (Sexism, heteroxism, ageism,
racism, ableism, diskriminasi pada hal tertentu)
Confirm : kita tidak hanya mengakui keberadaanorang lain, tetapi juga menunjukkan
penerimaan kita dari diri seseorang, definisi orang itu, dan hubungan kita seperti yang
didefinisikan atau dilihat oleh orang itu.
Disconfirm : pola komunikasi di mana kita mengabaikan kehadiran seseorang dalam
sebuah komunikasi.
10. Messages vary in cultural sensitivity: memperhatikan cultural identifiers pada tiap
kelompok, sepeti ras, kewarganegaraan, umur, seks dan gender, dst.
Ekstensional: meyadari antara bagaimana suatu hal dibicarakan, dan bagaimana kondisinya
dalam realita.
Avoid allness: asumsi bahwa selalu ada banyak hal lagi untuk dipelajari dan dibicarakan.
Membedakan antara facts dan inferences (tidak terlihat langsung).
Discriminate among: membedakan tiap individu dan merespon tiap individu dengan cara
berbeda.
Semakin Anda membedakan antara individu yang ditutupi oleh label yang sama, semakin
kecil kemungkinan Anda untuk melakukan diskriminasi terhadap kelompok manapun.
Talk abut the middle: zona netral, dimana terdapat lebih banyak jenis situasi.
Recognize change: menyadari perubahan dan mengupdate pesan.
1. Body Gestures
Emblem : Emblem adalah sebagai sewenang-wenang karena kata-kata dalam
bahasa apapun.
Illustrators : Ilustrator mengilustrasikan pesan non-verbal.
Affect Display : Gerakan wajah yang menyampaikan makna emosional
Regulators : Regulator memantau, memelihara, atau mengontrol pembicaraan
mengenai individu lain.
Adaptors : Adaptor memenuhi beberapa kebutuhan dan biasanya terjadi tanpa
kesadaran; mereka gerakan yang tidak disengaja yang biasanya tidak diketahui.
Self Adaptors : untuk memuaskan kebutuhan fisik
Alter Adpator : pergerakan tubuh yang diberikan sebagai respons atas
interaksi kita pada saat ini
Object Adaptors : pergerakan yang melibatkan manipulasi anda untuk
beberapa objek
2. Body Appereance : Tubuh dapat berkomunikasi bahkan tanpa gerakan.
3. Facial Communication
Facial management adalah teknik untuk mengkomunikasikan perasaan dengan
adanya tujuan untuk mencapai efek tertentu (intensify, deintensify,
neutralize,mask, simulate).
Facial Feedback : the facial feedback hypothesis adalah ekspresi wajah Anda
mempengaruhi rangsangan psikologi anda.
4. Eye Communication: Occulesis adalah studi tentang pesan yang dikomunikasikan oleh
mata, yang bervariasi tergantung pada durasi, arah, dan kualitas perilaku mata.
Eye Contact : untuk mengontrol feedback, meminta perhatian, mengatur
percakapan.
Eye Avoidance : menghindari kontak mata untuk menghargai privasi orang lain.
Pupil Dilatation
Culture and Eye Communication : makna komunikasi dari mata yang memiliki
makan yang berbeda antar budaya.
5. Touch Communication : Komunikasi dengan sentuhan, juga disebut sebagai haptics,
mungkin adalah bentuk paling primitif untuk komunikasi.
6. Paralanguage : Vokal tapi non-verba, termasuk karakteristik vokal seperti tingkat,
volume dan nada
7. Silence
8. Spatial Messages and Territoriality
Proxemic Distance :
9. Artifactual Communication : terdiri dari pesan yang disampaikan oleh benda-benda yang
dibuat oleh manusia.
10. Temporal Communication : dikenal secara teknis sebagai chronemics yaitu menyangkut
penggunaan waktu-bagaimana anda mengaturnya, bereaksi, dan mengkomunikasikan
pesan melalui waktu