Anda di halaman 1dari 13

Zina berisi seluruh kejelekan diantaranya:

1. Zina mengurangi agama seseorang


2. Zina menghilangkan sifat wara
3. Zina merusak kehormatan dan harga diri
4. Zina mengurangi sifat cemburu
5. Pezina mendapatkan murka Allah Azza wa jalla.
6. Zina menghitamkan wajah dan menjadikannya gelap
7. Zina menggelapkan hati dan menghilang cahayanya
8. Zina mengakibatkan kefakiran yang terus menerus.
9. Zina menghilangkan kesucian pelakunya dan menjatuh nilainya dihadapan Rabbnya dan
dihadapan manusia.
10. Zina mencopot sifat dan julukan terpuji seperti iffah, baik, adil, amanah dari pelakunya serta
menyematkan sifat cela seperti fajir, pengkhianat, fasiq dan pezina.
11. Pezina menyeburkan diri pada adzab di sebuah tungku api neraka yang bagian atasnya sempit
dan bawahnya luas. Sebuah tempat yang pernah disaksikan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam untuk
menyiksa para pezina. [HR al-Bukhri dalam shahihnya dari sahabat Samurah bin Jundab
Radhiyallahu anhu].
12. Zina menghilangkan nama baik dan menggantinya dengan al khabts, sebuah gelar yang
sematkan buat para pezina
13. Allah Subhanahu wa Taala memberikan kegelisahan hati buat para pezina
14. Zina menghilangkan kewibawaan. Wibawanya akan di cabut dari hati keluarga, teman-temannya
dan yang lain
15. Manusia memandangnya sebagai pengkhianat. Tidak ada seorangpun yang bisa
mempercayainya mengurusi anak dan istrinya
16. Allah Azza wa jallamemberikan rasa sumpek dan susah dihati pezina

17. Pezina telah menghilangkan kesempatan dirinya untuk mendapatkan kenikmatan bersama
bidadari di tempat tinggal indah di syurga
18. Perbuatan zina mendorong pelakunya berani durhaka kepada kedua orang tua, memutus
kekerabatan, bisnis haram, menzhalimi orang lain dan menelantarkan istri dan keluarga
19. Perbuatan zina dikelilingi oleh perbuatan maksiat lainnya. Jadi perbuatan nista ini tidak akan
terealisasi kecuali dengan didahului, dibarengi dan diiringi beragam maksiat lainnya. Perbuatan keji
menyebabkan keburukan dunia dan akherat
20. Pelaku zina wajib diberi sanksi; pezina yang belum menikah didera seratus kali dan diasingkan
selama setahun dari daerahnya sedangkan pelaku yang pernah menikah atau masih berkeluarga
dirajam (dilempari) batu sampai mati
21. Zina merusak nasab
22. Zina menghancurkan kehormatan dan harga diri orang
23. Zina menyebabkan tersebarnya waba penyakit berbahaya, thaun (lepra) dan tersebarnya
penyakit kelamin yang umumnya sulit diobati, minimal penyakit syphilis
24. Perbuatan zina membuka peluang bagi keluarganya untuk terjerumus dalam perbuatan serupa.
Dalam pepatah dikatakan :





Engkau akan dibalas sesuai dengan perbuatanmu
25. Zina menyebab balasan amalan shalihnya hilang sehingga ia bangkrut pada hari kiamat.
26. Dihari kiamat pelaku zina akan dihadapkan pada orang yang istrinya dizinai untuk diambil pahala
kebaikannya sesuka sang suami sehingga tidak tersisa kebaikan sedikitpun
27. Anggota tubuh seperti tangan, kaki, kulit, telinga, mata dan lisan akan memberikan persaksian
yang menyakitkan. Allah Azza wa jalla berfirman :













()

Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang
dahulu mereka kerjakan. [an-Nr/ 24:24].
Itulah diantara sekian banyak efek negatif dari perbuatan zina. Semua ini memberikan gambaran
betapa buruk dampak perbuatan nista ini dan alangkah rendah moralitas pelakunya. Efek negatif
perbuatan tak senonoh ini tidak hanya akan dirasakan oleh si pelaku tapi juga oleh sang anak yang
tidak tahu-menahu. semoga Allah Azza wa jallamelindungi kami dan seluruh kaum muslimin dari
perbuatan keji ini.
Diterjemahkan dari kutaib Khatarul Jarmah al khuluqiyah, karya Syaikh Abdullah bin Jrullah bin
Ibrhm al jrullh

http://www.islampos.com/27-dampak-negatif-perbuatan-zina-79367/

Akibat Buruk Perbuatan Zina Dan Bagaimana Jalan Taubat Dari Zina
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...
ZINA merupakan kejahatan yang sangat besar yang memberi kesan amat buruk kepada penzina itu
sendiri, khususnya dan kepada seluruh umat amnya. Di zaman sekarang di mana banyaknya saluran dan
media yang berusaha menyeret kearah perbuatan keji ini, maka amat perlu untuk setiap orang
mengetahui bahaya dan akibat buruk yang timbul dari dosa zina. Kita semua hendaklah lebih berhati-hati
dan berwaspada agar tidak terjerumus, hatta, walaupun hanya mendekatinya.

Di antara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah :

* Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina,
hilangnya sikap wara (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu.

* Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat
dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.

* Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.

* Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.

* Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa
cukup dengan apa yang diterimanya.

* Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah mahupun
sesama manusia.

* Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak
terkawal.

* Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.

* Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihendus oleh orang-orang yang memiliki qalbun salim
(hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.

* Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah
sebalik dari apa yang diingininya. Ini adalah kerana, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara
bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan
Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.

* Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita di syurga kelak.

* Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan
haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada
pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan
maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan
yang lain pula.

* Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan
aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.

* Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada asakan akidah
kafir, misalnya, kerana orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan
benar-benar membekas dalam jiwa kerana walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan
membersihkan diri dia akan masih merasa berbeza dengan orang yang tidak pernah melakukannya.

* Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia
telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah
bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah
memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak
warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.

* Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal keturunan (nasab). Di mata
masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas.

* Pezina laki-laki bererti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.

* Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki

yang telah berzina dengannya.

* Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa kaum keluarganya di mana mereka akan merasa jatuh martabat
di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan mereka tidak berani untuk mengangkat
muka di hadapan orang lain.

* Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti aids, siphilis, dan gonorhea
atau kencing bernanah.

* Perzinaan menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dimusnahkan
oleh Allah akibat dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan.

HUKUMAN ZINA...

Demikianlah besarnya bahaya dosa zina, sehingga Ibnul Qayyim, ketika mengulas tentang hukuman bagi
penzina, berkata: Allah telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan
iaitu:

* Pertama, hukuman mati secara hina (rejam) bagi pezina kemudian diringankan (bagi yang belum nikah)
dengan dua jenis hukuman, hukuman fizikal yakni dirotan seratus kali dan hukuman mental dengan
diasingkan selama satu tahun.

* Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan merasa kasihan terhadap penzina. Umumnya sifat
kasihan adalah diharuskankan bahkan Allah itu Maha Pengasih namun rasa kasihan ini tidak boleh
sehingga menghalang dari menjalankan syariat Allah. Hal ini ditekankan kerana orang biasanya lebih
kasihan kepada penzina daripada pencuri, perompak, pemabuk dan sebagainya. Di samping itu
penzinaan boleh dilakukan oleh siapa sahaja termasuk orang kelas atasan yang mempunyai kedudukan
tinggi yang menyebabkan orang yang menjalankan hukuman merasa enggan dan kasihan untuk
menjalankan hukuman.

* Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina disaksikan oleh orang-orang mukmin
dengan maksud menjadi pengajaran dan memberikan kesan positif bagi kebaikan umat.

BEBERAPA PERKARA PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN....

Orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya daripada yang berzina hanya dengan
satu orang, demikian juga orang yang melakukanya berkali-kali dosanya lebih besar daripada yang
melakukannya hanya sekali.

* Penzina yang berani melakukan maksiat ini dengan terang-terangan lebih buruk daripada mereka yang
melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

* Berzina dengan wanita yang bersuami lebih besar dosanya daripada dengan wanita yang tidak
bersuami kerana adanya unsur perbuatan zalim (terhadap suami wanita), boleh menyalakan api
permusuhan dan merosak keutuhan rumah tangganya.

* Berzina dengan jiran lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.

* Berzina dengan wanita yang sedang ditinggalkan suami kerana perang (jihad) lebih besar dosanya
daripada dengan wanita lain.

* Berzina dengan wanita yang ada pertalian darah atau mahram lebih jahat dan hina daripada dengan
yang tidak ada hubungan mahram.

* Ditinjau dari segi waktu maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih
besar dosanya daripada waktu-waktu lain.

* Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar
dosanya deripada tempat yang lain.

* Pezina muhson (yang sudah bersuami atau beristeri) lebih hina daripada gadis atau jejaka, orang tua
lebih buruk daripada pemuda, orang alim lebih buruk daripada yang jahil dan orang yang berkemampuan
(terutama dari segi ekonomi) lebih buruk deripada orang fakir atau lemah.

BERTAUBAT...

Bertaubat ini bukan khusus hanya kepada penzina, bahkan kepada sesiapa sahaja yang menunjukkan
jalan untuk terjadinya zina, membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut
terlibat di dalamnya. Hendaknya mereka semua segera kembali dan bertaubat dengan sungguh-sungguh,
menyesali apa yang pernah dilakukannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali
melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa sahaja dan apa
sahaja yang boleh menarik ke arah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan
menerima taubat itu dan mengampuni segala dosa yang pernah dilakukan, dan ingatlah, tidak ada istilah
putus asa dalam mencari rahmat Allah.

Allah berfirman, mafhumnya:


Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa
yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat
gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan
mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
25:68-70)

Cara menjaga diri dari Zina...

1. Tidak berduaan antara lawan jenis yang bukan muhrim karena pasti pihak ketiganya adalah syaitan.

2. Tidak bersentuhan anggota badan baik secara langsung (menyentuh kulit) maupun tidak langsung
(menyentuh baju), juga termasuk tidak diperbolehkannya bersalaman antara lawan jenis yang bukan
muhrim.

3. Tidak h mendatangi/menjumpai lawan jenis kecuali kalau ada keperluan atau urusan yang
penting/mendesak (itupun cukup sebentar saja jangan berlama-lama apalagi ngobrol muter-muter hal
yang tidak perlu).

4. Selalu menjaga pandangan dari hal-hal yang haram (termasuk dalam hal ini memandang wanita
secara sengaja). Awas...! Pandangan adalah panah iblis yang mampu menjerat hati manusia. Oleh
karena itu kita harus senantiasa bisa menundukkan pandangan kita dan menjaga kemaluan kita.

5. Jaga jarak, dan berkata-katalah secara baik-baik kepada lawan jenis. Tidak boleh ada unsur rayuan
apapun dan wanita tidak boleh berbicara kepada laki-laki dengan nada berdesah/mendesah. Serta kalau
berbincang-bincang kepada lawan jenis jangan kelamaan cukup yang perlu-perlu saja.

6. Sekali lagi dalam berteman/bergaul dengan lawan jenis harus mamatuhi syariat islam termasuk yang
saya tulis dari no.

1-6. Baik laki-laki atau wanita diwajibkan menutup auratnya, wanita menutupkan kain kerudung
kedadanya dan tidak boleh menampakkan daripadanya perhiasannya kecuali kepada muhrimnya yang
biasa nampak daripadanya.

Pacaran, Mendekati Zina...

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak.
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah
dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan
melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti
akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.(HR. Muslim no. 6925)

BAGAIMANA PACARAN MENURUT ISLAM ?

Bagaimana pandangan Ibnu Qoyyim tentang hal ini ? Kata Ibnu Qoyyim, " Hubungan intim tanpa
pernikahan adalah haram dan merusak cinta. Malah, cinta diantara keduanya akan berakhir dengan sikap
saling membenci dan bermusuhan. Karena bila keduanya telah merasakan kenikmatan dan cita rasa
cinta, tidak boleh tidak akan timbul keinginan lain yang tidak diperoleh sebelumnya. "

" Bohong !" Itulah pandangan mereka guna membela hawa nafsunya yang dimurkai Allah, yakni
berpacaran. Karena mereka telah tersosialisasi dengan keadaan seperti ini, seolah-olah mengharuskan
adanya pacaran dengan bercintaan secara haram. Bahkan lebih dari itu mereka berani mengikrarkan,
bahwa cinta yang dilahirkan bersama dengan sang pacar adalah cinta suci dan bukan cinta birahi. Hal ini
didengung-dengungkan, dipublikasikan dalam segala bentuk media, entah cetak maupun elektronika.
Entah yang legal maupun ilegal. Padahal yang diistilahkan kesucian dalam islam adalah bukanlah
semata-mata kepemudaan, kegadisan dan selaput dara saja. Lebih dari itu, kesucian mata, telinga,
hidung, tangan dan sekujur anggota tubuh, bahkan kesucian hati wajib dijaga. Zinanya mata adalah
berpandangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya, zinanya hati adalah membayangkan dan
menghayal, zinannya tangan adalah menyentuh tubuh wanita yang bukan muhrim. Dan pacaran adalah
refleksi hubungan intim, dan merupakan ring empuk untuk memberi kesempatan terjadinya segala
macam zina ini.

Rasulullah bersabda,

" Telah tertulis atas anak adam nasibnya dari hal zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tak dapat tidak.
Zinanya mata adalah melihat, zina telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berkata, zina tangan
adalah menyentuh, zina kaki adalah berjalan, zina hati adalah ingin dan berangan-angan. Dibenarkan hal
ini oleh kelaminnya atau didustakannya."

Jika kita sejenak mau introspeksi diri dan mengkaji hadist ini dengan kepala dingin maka dapat dipastikan
bahwa segala macam bentuk zina terjadi karena motivasi yang tinggi dari rasa tak pernah puas sebagai
watak khas makhluk yang bernama manusia. Dan kapan saja, diman saja, perasaan tak pernah puas itu
selalu memegang peranan. Seperti halnya dalam berpacaran ini. Pacaran adalah sebuah proses
ketidakpuasan yang terus berlanjut untuk sebuah pembuktian cinta. Kita lihat secara umum tahapan
dalam pacaran.

1. Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik
melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena
dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan
pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis,pertama ia nilai dengan daya tarik
fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya ,
akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah katakata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan
pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.

2. Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan
sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya
dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah
cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatanpun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah,
"Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di
sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya,
sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi
hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik
dan syahdu.

3.Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan

tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan
perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila
sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah

Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat.
Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa
sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus,
keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan .
Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata
sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.

Wahai para Muslimah sadarlah akan lamunan kalian , bayang-bayang cinta yang suci, bukanlah dengan
pacaran , cobalah pikirkan buat kamu muslimah yang masih bergelimang dengan pacaran atau kalian
wahai pemuda yang suka gonta-ganti pacar. Cobalah jawab dengan hati jujur pertanyaan-pertanyaan
berikut dan renungkan ! Kami tanya :

1. Apakah kamu dapat berlaku jujur tentang hal adegan yang pernah kamu kamu lakukan waktu pacaran
dengan si A,B,C s/d Z kepada calon pasangan yang akan menjadi istri atau suami kamu yang
sesungguhnya ? Kalau tidak kenapa kamu berani mengatakan, pacaran merupakan suatu bentuk
pengenalan kepribadian antara dua insan yang saling jatuh cinta dengan dilandasi sikap saling percaya ?
Sedangkan kenapa kepada calon pasangan hidup kamu yang sesungguhnya kamu berdusta ? Bukankah
sikap keterbukaan merupakan salah satu kunci terbinanya keluarga sakinah?

2. Mengapa kamu pusing tujuh keliling untuk memutuskan seseorang menjadi pendamping hidupmu ?
Apakah kamu takut mendapat pendamping yang setelah sekian kali pindah tangan ? " Aku ingin calon
pendamping yang baik-baik" Kamu katakan seperti ini tapi mengapa kamu begitu gemar pacaran, hingga
melahirkan korban baru yang siap pindah tangan dengan kondisi " Aku bukan calon pendamping yang
baik" , bekas dari tanganmu, sungguh bekas tanganmu ?

3. Jika kamu disuruh memilih diantara dua calon pasangan hidup kamu antara yang satu pernah pacaran
dan yang satu begitu teguh memegang syari'at agama, yang mana yang akan kamu pilih ? Tentu yang
teguh dalam memegangi agama, ya Khan ? Tapi kenapa kamu berpacaran dengan yang lain sementara
kamu menginginkan pendamping yang bersih ?

4. Bagaimana perasaan kamu jika mengetahui istri/ suami kamu sekarang punya nostalgia berpacaran
yang sampai terjadi tidak suci lagi ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tetapi mengapa sekarang kamu
melakukan itu kepada orang yang itu akan menjadi pendamping hidup orang lain ?

5. Kalaupun istri/suami kamu sekarang mau membuka mulut tentang nostalgia berpacaran sebelum
menikah dengan kamu. Apakah kamu percaya jika dia bilang kala itu kami berdua hanya bicara biasabiasa saja dan tidak saling bersentuhan tangan ? Kalau tidak kenapa ketika pacaran bersentuhan tangan
dan berciuman kamu bilang sebagai bumbu penyedap ?

6. Jika kamu nantinya sudah punya anak apakah rela punya anak yang telah ternoda ? Kalau tidak
kenapa kamu tega menyeret Ortu kamu ke dalam neraka Api Allah ? Kamu tuntut mereka di hadapan
Allah karena tidak melarang kamu berpacaran dan tidak menganjurkan kamu untuk segera menikah.

Karena itu wahai muslimah dan kalian para pemuda kembalilah ke fitrah semula. Fitrah yang telah
menjadi sunattullah, tidak satupun yang lari daripadanya melainkan akan binasa dan hancur.

===== Sumber : dari berbagai artikel ...

https://www.facebook.com/media/set/?
set=a.294629420576700.72886.270156786357297&type=3

Anda mungkin juga menyukai