Anda di halaman 1dari 8

Makalah Zina

Afrizal Dika Maulana


Arievan Chandra
Haikal Hardiansyah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain,
yang mana antara satu sama lainya saling memerlukan, baik dalam penuhi kebutuhan
jasmaninya ataupun kebutuhan rohaninya.

Dalam dunia era modern semacam ini kita kerap dihadapkan dengan masalah-
masalah yang sering menodai agama dengan pergaulan yang tanpa dibatasi dengan
ketentuan atas hukum yang mengikat kepada pemeluk agama. Sehingga jadi suatu
keprihatinan untuk kita umat yang beragama Islam dengan Kerutinan orang yang tidak hirau
dengan ketentuan yang dalam perihal ini baginya selaku penghalang atas apa yang mau
dicoba ataupun dengan kata lain buat menuruti kemauan hawa nafsunya.

Islam mengajarkan kepada kita seluruh buat melaksanakan kehidupan kita dengan
metode yang baik yang cocok dengan syari’ at Islam. Tidak cuma itu, Islam pula ialah suatu
agama yang sempurna sebab didalamnya tidak cuma menarangkan tentang kehidupan
Akhirat saja namun pula menarangkan tentang seluruh kehidupan umatnya baik yang
berhubungan dengan ibadah aqidah serta akhlak.

Islam ialah agama yang mempunyai tatanan serta ketentuan yang terbaik tercantum
dalam permasalahan ikatan pria dengan wanita. Islam meletakkan kode etika yang beradab
dalam perihal ini yang tidak dipunyai oleh ketentuan serta tatanan manapun di dunia ini.
Seluruh itu demi kebaikan serta kesucian warga tercantum rumah tangga. Di antara tindak
preventif Islam buat mencegah penyakit ini merupakan dengan meletakkan hukuman-
hukuman atas pelakunya di dunia serta di akhirat.
Sementara itu agama sama sekali tidak melarang hambanya buat melaksanakan
suatu yang bila perihal itu tidak hendak mengganggu ataupun jadi mudharat untuk yang
membangkang. Betapa banyak orang- orang yang melaksanakan ikatan seks secara leluasa
terkena ikatan seks secara leluasa terkena oleh penyakit yang mematikan, apakah ada
renungan tentang seluruh itu, itu merupakan isyarat kebesaran Allah untuk orang yang
berakal.
Perkara menuduh seorang selaku penzina merupakan kesalahan yang sungguh- sungguh
dalam Islam. Malahan Islam membuat kehormatan pada salah satu dari 5 kebutuhan bawah
yang mesti dilindungi dalam Islam. Manakala suatu tuduhan zina pada seorang tanpa benda
fakta merupakan salah satu dari 7 dosa besar.

B. Perumusan Masalah
Dalam penulisan Makalah ini akan diformulasikan sebagian permasalahan antara lain merupakan
sebagai berikut:

1. Apa pengertian zina?

2. Sebutkan Hadist tentnag zina?

3. Apa saja bahaya zina?

4. Bagaimana hukuman zina?

5. Sebutkan macam- macam zina?

6. Apa Hikmah diharamkannya zina?


BAB II
PENMBAHASAN

2.1. Pengertian Zina


Zina merupakan persentuhan 2 alat kelamin dari jenis yang berbeda serta yang tidak terikat
oleh akad nikah ataupun kepemilikan serta tidak pula diakibatkan oleh syubhat( kesamaran).
Sesuatu perbuatan bisa dikatakan zina apabila penuhi 2 faktor:
•Terjadi persetubuhan antara 2 orang yang berbeda tipe kelaminnya
•Adanya faktor kesengajaan serta tanpa faktor paksaan.
Perbuatan yang tidak memiliki 2 faktor diatas tidak dikatakan zina. Misalnya bila terdapat
orang yang berbeda kelaminnya bermesraan, berciuman ataupun berpelukan, belum bisa
dikatakan zina. Sehingga perbuatan tersebut tidak menjadikan pelakunya dijatuhi hukuman
had, berupa dera untuk yang belum menikah, serta hukuman rajam untuk yang telah menikah.
Namun hukuman untuk orang yang bermesraan tersebut merupakan hukuman ta’ zir yang
bersifat edukatif.
Demikian pula dengan inseminasi buatan dengan mani ataupun ovum donor buat
mendapatkan generasi juga tidak bisa dikatakan zina. Karena tidak terjalin
persetubuhan( bertemunya kelamin laki- laki serta perempuan). Tetapi Mahmud Syalthut
menyangka inseminasi buatan sebagai zina. Karena terjalin percampuran nasab serta
pencemaran kelamin, sementara itu Islam sangat melindungi kesucian kelamin, serta
kemurnian nasab.
Persetubuhan yang dicoba sebab faktor ketidak sengajaan pula tidak tercantum zina.
Misalnya seorang melaksanakan persetubuhan dengan perempuan yang ia kira istrinya, tetapi
nyatanya bukan. Demikian pula bila persetubuhan dicoba dengan faktor
pemaksaan( perkosaan), hingga yang bisa dikatakan zina merupakan yang memperkosa, serta
yang diperkosa tidak diucap zina.

2.2. Hadist Zina


Dalam Al Quran juga dijelaskan bahwa orang yang melakukan zina akan mendapatkan
pembalasannya dengan mendapatkan azab yang setimpal. Penjelasan tersebut diterangkan
secara lengkap dalam surat Al Furqon ayat 68-70.
* ‫َو اَّلِذ يَن اَل َيْدُع وَن َم َع ِهَّللا ِإَلًها آَخ َر َو اَل َيْقُتُلوَن الَّنْفَس اَّلِتي َح َّر َم ُهَّللا ِإاَّل ِباْلَح ِّق َو اَل َيْز ُنوَن َو َم ْن َيْفَع ْل َذ ِلَك َيْلَق َأَثاًم ا ُيَض اَع ْف‬
‫َلُه اْلَع َذ اُب َيْو َم اْلِقَياَم ِة َو َيْخ ُلْد ِفيِه ُمَهاًنا * ِإاَّل َم ْن َتاَب َو آَم َن َو َع ِمَل َع َم اًل َص اِلًحا َفُأوَلِئَك ُيَبِّدُل ُهَّللا َس ِّيَئاِتِه ْم َحَس َناٍت َو َك اَن ُهَّللا‬
‫َغ ُفوًرا َر ِح يًم ا‬
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya). (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari
kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang
bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

2.3. Bahaya Zina


• Perbuatan zina berarti menumpuk dosa karena zina merupakan perbuatan yang di dalamnya
terkumpul berbagai macam dosa sehingga menghancurkan akhlak serta menyingkirkan sikap
wara’( melindungi diri daripada berbuat dosa) pada mereka yang berbuat.
• Berbuat zina berarti menghancurkan martabatnya baik dihadapan Allah ataupun sesama
manusia. Pelakunya juga jadi tidak mempunyai rasa malu lagi.
• Melenyapkan cahaya pada wajah sehingga mereka yang berbuat zina hendak mempunyai
wajah yang muram serta hitam.
• Tidak cuma wajah, hatinya juga diselimuti dengan kesuraman serta kegelapan.
• Mereka yang berbuat zina hendak kekal dalam kemisikinan serta tidak akan sempat merasa
layak terhadap apa yang didapatnya.
• Mereka yang berbuat zina hendak dicampakkan oleh Allah SWT watak liar di hatinya.
• Mendapat kehinaan dihadapan Allah SWT. Apalagi oleh sesama manusia juga hendak
memandang dengan jijik dan menyingkirkan rasa keyakinan.
• Akan tercium darinya bau busuk oleh orang mukmin yang hatinya bersih( qalbum salim).
• Orang yang berzina hatinya jadi kecil sehingga apa- apa yang dia dapat dalam kehidupan
jadi tidak baik.
• Haram kepada para penzina memperoleh bidadari di surga nanti.

2.4. Hukuman Zina

•Hukuman bagi orang yang berzina dan ia belum pernah menikah:

Allah berfirman:

“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali,
dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. Pezina
laki-laki tidak boleh menikah, kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan
musyrik. Dan pezina perempuan tidak boleh menikah, kecuali dengan pezina laki-laki atau
dengan laki-laki musyrik. Dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang Mukmin.”
[QS. An-Nur/24:2-3]
Islam adalah agama hanif, agama tauhid, agama yang bersih dari syirik, agama yang bersih,
dan menjaga kehormatan manusia. Agama Islam adalah agama yang adil dan memandang
perbuatan zina sebagai perbuatan kotor, jorok, menjijikkan, sangat memalukan, merusak
kehormatan dan nasab.

ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT sebagai hukuman atas mereka yang berbuat
zina, yakni:

Hukuman mati ialah hukuman sangat hina yang diberikan kepada pelaku zina. Hukuman ini
dapat dijalankan dengan rajam( dilempari batu) hingga mati. Ataupun untuk mereka yang
belum menikah, ditukar dengan hukum cambuk rotan sebanyak 100 kali dan diasingkan
sepanjang satu tahun.

Allah SWT telah menyebutkan bahwa jangan berbelas kasihan pada mereka yang berbuat
zina. Perbuatan ini ialah dosa besar sehingga sekalipun orang terdekat ataupun keluarga yang
berbuat, janganlah terbawa aspek kasihan hingga hukuman tidak dilaksanakan. Gimana pula,
mereka yang berbuat zina wajib dihukum berat akibat daripada perbuatannya tersebut.

Allah SWT memerintahkan supaya hukuman terhadap mereka yang berbuat zina agar
disaksikan dihadapan orang mukimin yang banyak supaya dijadikan sebagai pendidikan dan
memberi dampak jera. 2.5. Macam-macam Zina

2.5.1. Zina Al-Laman


•Zina Al-Laman adalah zina yang dilaksanakan menggunakan panca indera.
•Zina mata adalah zina disaat seseorang menyaksikan lawan jenisnya bersama perasaan puas
dan berpotensi memunculkan syahwat.
•Zina hati adalah zina disaat berkhayal atau mengkhayalkan lawan jenis bersama perasaan
puas dan berpotensi memunculkan syahwat.
•Zina ucapan adalah zina disaat mengkaji lawan jenis yang diikuti bersama perasaan puas dan
berpotensi memunculkan syahwat.
•Zina tangan adalah zina disaat bersama sengaja memegang bagian tubuh lawan type diikuti
bersama perasaan puas dan dan berpotensi memunculkan syahwat.
•Zina luar adalah zina yang diperbuat antar lawan jenis yang bukan muhrim bersama
melibatkan alat kelamin.

2.5.2. Zina Muhsan


Zina Muhsan adalah zina yang dilakukan oleh orang yang telah menikah atau sudah memiliki
suami atau istri. Singkatnya Zina Muhsan juga bisa disebut dengan selingkuh. Zina muhsan
dilakukan antar lawan jenis dengan melibatkan alat kelamin. Zina muhsan terjadi saat
seseorang yang telah menikah atau memiliki suami atau istri tapi tak bisa menjaga diri dari
orang lain yang bukan pasangan sahnya.
2.5.3. Zina Gairu Muhsan
Zina Gairu Muhsan adalah zina yang dilakukan oleh mereka yang belum sah atau belum
pernah menikah. Contohnya adalah mereka yang sedang menjalin hubungan sebelum
menikah atau berpacaran, tapi kemudian sudah melakukan hubungan selayaknya suami dan
istri.

2.6. Hikmah

2.6.1. Menjaga Kehormatan Perempuan


Hikmah awal dari larangan perbuatan zina merupakan untuk melindungi kehormatan
seseorang perempuan agar tidak jadi benda yang diperjualbelikan. Perihal tersebut
dikarenakan Islam merupakan agama yang sangat memuliakan manusia, baik yang berjenis
kelamin pria ataupun wanita. Larangan perbuatan zina ialah salah satu wujud penghormatan
untuk kalangan perempuan.

Semenjak hadirnya Islam, sosok perempuan jadi makhluk yang mulia serta senantiasa
dilindungi. Mengingat pada era jahiliyah banyak perempuan yang diperlakukan secara tidak
manusiawi. Apalagi mereka juga dianggap sebagai barang serta pemuas pria. Apalagi pada
era dahulu, mempunyai anak wanita ialah aib untuk suatu keluarga. Seperti itu salah satu
hikmah di balik haramnya berzina dalam Islam.

2.6.2. Menghindari Pencampuran Nasab


Hikmah kedua dari diharamkannya perbuatan zina merupakan untuk menghindari
pencampuran nasab. Apabila zina diperbolehkan maka itu berarti memasukkan anak yang
bukan benih ke dalam keluarga yang nantinya hendak mewarisi harta keluarganya. Tentu saja
mereka hendak memperlakukannya selaku mahram sementara itu anak tersebut tidaklah
mahramnya. Tidak hanya itu, dengan berzina juga kan melahirkan ana akibat tercampurnya
nasab. Anak yang berasal dari ikatan berzina tidak dapat memperoleh waris.

2.6.3. Menghindari Banyaknya Anak yang Terlantar


Dengan melaksanakan perbuatan zina, setelah itu hendak lahirlah anak selaku hasil perbuatan
zina tersebut. Hal tersebut jadi salah satu alibi kenapa zina itu dilarang supaya menghindari
banyaknya anak yang ditelantarkan oleh ibu dan bapaknya lantaran malu sebab memiliki
anak hasil perzinahan. Tidak hanya itu, larangan zina pula bermanfaat untuk melindungi
bayi- bayi yang dibunuh oleh ibunya sendiri kala masih dalam isi( aborsi).

2.6.4. Melindungi Keutuhan serta Ketenteraman Dalam Rumah Tangga


Hikmah larangan berzina berikutnya merupakan untuk melindungi keutuhan serta
ketentraman dalam rumah tangga. Dalam ikatan suami istri, apabila salah satunya
melaksanakan perbuatan zina pasti saja hendak menghancurkan keutuhan rumah tangga.
Tidak hanya itu, di dalam Islam apabila salah satu dari suami ataupun istri melaksanakan zina
hingga itu mengisyarakat kalau orang tersebut tidak bisa melindungi kehormatan serta harus
untuk diceraikan.

2.6.5. Sesuai Dengan Fitrah Manusia


Pengharaman zina juga cocok dengan fitrah seorang manusia yang memiliki rasa ghira/
cemburu terhadap kehormatannya. Mereka tidak akan rela apabila orang yang dicintainya jadi
benda yang diperjualbelikan serta dijadikan selaku pemuas nafsu orang lain. Mereka tidak
akan rela ibunda yang dicintainya, istri, ataupun gadis serta kerabat perempuannya dizinahi
oleh orang lain

2.6.6. Menghindari Penyebaran Kejahatan


Berzina nyatanya bisa memunculkan banyak permasalahan, salah satunya merupakan
permasalahan kejahatan. Banyak permasalahan yang telah terjalin akibat dari perzinahan
yang telah dilakukan semacam pembunuhan. Perihal ini bisa terjalin sebab terdapatnya
perasaan cemburu serta rasa marah yang dipunyai oleh pendamping legal sesudah mengenali
jika orang yang dicintainya tersebut ketahuan berbuat zina dengan orang lain. Untuk seperti
itu zina tersebut dilarang, supaya tidak menyebarkan kejahatan di tengah warga.

2.6.7. Menghindari Penyebaran Penyakit Menular


Tidak hanya untuk menghindari penyebaran kejahatan, larangan berzina juga bertujuan
supaya manusia bebas dari bermacam penyakit meluas semacam HIV/ AIDS. Penyakit
tersebut ialah hukuman dari Allah atas perbuatan keji yag telah mereka jalani.

Rasulullah bersabda,“ Tidaklah terlihat zina di sesuatu kaum, kemudian dicoba secara terang-
terangan kecuali akan tersebar di tengah- tengah mereka tha’ un( wabah) serta penyakit-
penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.”( HR. Ibnu Majah, al- Hakim
dan Abu Nu’ aim).

BAB III

KESIMPULAN

1. Dalam agama islam Allah SWT sudah menjanjikan 2 hal selaku balasan atas apapun yang
jadi aksi umat manusia. Pahala( balasan baik) yaitu untuk mereka yang beramal shalih. Serta
dosa( balasan kurang baik) akan berbuah siksa untuk mereka yang melaksanakan tindak
kemaksiatan.
2. Di dalam al- qur’ an Allah SWT banyak berfirman serta menarangkan tentang larangan
zina.
3. Zina merupakan persetubuhan yang dicoba oleh seseorang lelaki dengan seseorang wanita
tanpa nikah yang sah menurut hukum islam. Zina dipecah 2 ialah zina muhsan serta Al-
Laman
4. Seorang yang melaksanakan zina Muhsan, harus dikenakan keatas mereka hukuman
had( rejam) Adalah dilempar dengan batu yang sederhana besarnya hingga mati, sebaliknya
untuk zina Al-Laman wajib di cambuk sebanyak seratus kali cambukan.
5. Aspek utama maraknya zina merupakan lemah iman di Negeri kita ini, dan pengaruh
kemajuan teknologi.
6. Metode menghindari zina yang sangat utama merupakan menyegrakan menikah untuk
yang telah sanggup, dan dengan meningkatkan syariat islam di negara ini.

Anda mungkin juga menyukai