Anda di halaman 1dari 3

Zina

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Yang
membalas doa hamba-hamba-Nya, apabila kita berdoa dan mengingat-Nya.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji kehadiran Allah SWT yang mana telah
mempertemukan kita dalam acara ini dengan keadaan sehat wal afiat.

Sholawat serta salam tak lupa mari kita junjung tinggi kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,
juga kepada guru-guru kami, orang tua kami saudara kami, pemimpin-pemimpin kami, muslimin
dan muslimat, yang terdahulu juga yang akan datang.

•Zina

Salah satu bentuk pergaulan bebas adalah perilaku zina yang dilarang agama. Dalam Islam, zina
tergolong dosa besar yang memperoleh hukuman besar di dunia dan di akhirat.

Mazhab Asy-Syafi'iyah memberikan definisi tentang pengertian zina adalah masuknya ujung


kemaluan laki-laki meskipun sebagiannya ke dalam kemaluan wanita yang haram, dalam
keadaan syahwat yang alami tanpa syubhat. Asy-Syairazi dari mazhab Asy-Syafi'iyah
mendefinisikan zina adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari
penduduk darul-Islam kepada seorang perempuan yang haram baginya, yaitu tanpa akad nikah
atau syibhu akad atau budak wanita yang dimiliki, dalam keadaan berakal, bisa memilih dan tahu
keharamannya.

Secara definitif, perilaku zina adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh dua orang
berlawanan jenis yang sudah balig dan tidak terikat akad pernikahan,

Dalil larangan mendekati zina ini tertuang dalam surah Al-Isra' ayat 32 sebagai berikut:

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Seungguhnya [zina] itu suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk,” (QS. Al-Isra' [17]: 32).

Macam-macam Zina.
Perbuatan zina terbagi menjadi dua macam sebagai berikut:

Pertama, zina muhsan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang sudah pernah menikah, baik
itu masih dalam status perkawinannya atau sudah menjadi duda atau janda. Salah satu contoh
tindakan zina muhsan adalah selingkuh.

Kedua, zina gairu muhsan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang masih lajang dan belum
pernah menikah.

Saking besarnya dosa zina ini, di masa Rasulullah SAW, orang yang melakukan zina muhsan
dihukum rajam, dilempari batu hingga meninggal.

Sementara itu, pelaku zina gairu muhsan akan didera cambuk sebanyak 100 kali, kemudian
diasingkan.

Zina muhsan dan gairu muhsan termasuk dalam kategori zina hakiki atau zina yang sebenarnya.

Jenis lain dari perbuatan zina adalah zina majazi atau secara majas, yaitu zina hati, zina mata,
zina tangan, zina mulut, dan lain sebagainya.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Allah telah menakdirkan anak Adam untuk melakukan sebagian dari zina. Zina kedua mata
adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan.
Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya,” (H.R. Bukhari, Muslim,
dan Abu Daud).

Hukuman Pelaku Zina

Islam telah mengatur semua hal termasuk hukuman bagi pelaku zina. Hukuman bagi pelaku zina
dibedakan menurut jenis-jenisnya. Yaitu zina mukhsan dan zina ghairu mukhsan adalah zina
yang dilakukan oleh mereka yang belum sah atau belum pernah menikah.Masing-masing
diberikan hukuman yang berbeda. Bagi pezina ghairu mukhsan dijatuhi hukuman 100 kali
cambukan dan diasingkan selama setahun. Sedangkan bagi pezina mukhsan dijatuhi hukuman
rajam. Hukuman tersebut berdasarkan hadis, yaitu:

“Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka
yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang
yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam." (H.R. Muslim dari Ubadah
bin Samit).

Bahaya Perbuatan Zina

Berikut ini ada beberapa bahaya perbuatan zina bagi pelakunya yang penting untuk Anda
pahami, diantaranya:

1. Mendapatkan dosa besar dan dicampakkan oleh Allah SWT.


2. Hilang cahaya dari wajahnya sehingga terlihat kusam dan muram.
3. Rusak martabat dan harga dirinya di hadapan Allah SWT dan manusia.
4. Mendapatkan sanksi sosial jika perbuatannya diketahui masyarakat.
5. Pelaku zina akan disempitkan hatinya oleh Allah SWT sehingga ia enggan melakukan
perbuatan terpuji.
6. Allah SWT akan mencampakkan pelaku zina dan membuatnya tidak pernah cukup atas
semua yang telah dimilikinya.

Dari kalimat yang telah terucap dan kita dengarkan bersama-sama, semoga apa yang telah saya
sampaikan menjadi bermanfaat bagi kita sekalian. Sebagai penutup kata dari pidato saya ini, saya
ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai