Anda di halaman 1dari 8

MENJAGA MARTABAT DIRI DARI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

Disusun oleh :

1. DERIYANSYAH
2. DESTA ROMANSAH
3. ERAS SATRIA PAMUNGKAS
4. RAHMAT ADJI PRANATA
5. RIDUAN
6. SHENDI PRASETIYO

TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2 MEI
BANDAR LAMPUNG
2016

MENJAGA MARATABAT DIRI DARI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

A.

Memahami Makna Larangan Pergaulan Bebas dan


Zina

Pergaulan bebas yang dimaksud pada bagian ini adalah pergaulan


yang tidak di batasi oleh aturan agama maupun susila.Salah satu
dampak negatif dari pergaulan bebas adalah perilaku yang sangat
dilarang oleh agam islam ,yaitu ziana.
1. Pengertian Zina
Secara bahasa, zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya
hubungan persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang
sudah mukallaf (balig) tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina
adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri di luar
tali pernikahan yang sah menurut syariat Islam.
Perbuatan zina sangat dicela oleh agama dan dilaknat oleh Allah.
Pelaku perzinaan dikenakan sanksi hukuman berat berupa rajam.
Mengenai larangan berzina, Allah SWT berfirman dalam QS. AlIsra ayat 32:

Artinya:
Dan janganlah kamu mendekati zina, itu (zina) sungguh suatu
perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.
Yang dimaksud perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah
berpacaran yang mengakibatkan pelakunya ingin melakukan zina.
Mendekati sesuatu yang dapat merangsang nafsu sehingga
mendorong diri kepada perbuatan zina juga termasuk perbuatan
mendekati zina.
Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu
seperti menonton aurat dan mengkhayalkannya adalah
mendekati perzinaan. Menurut Al-Ghazali, perbuatan keji (dosa
besar) yang tampak adalah zina, sedangkan dosa besar yang
tersembunyi adalah mencium, menyentuh kulit, dan memandang
dengan syahwat.

2. Hukum Zina
Terkait hukum zina, semua ulama sepakat bahwa zina hukumnya
haram, bahkan zina dianggap sebagai puncak keharaman. Hal
tersebut didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. alIsr/17:32. Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina
merupakan dosa besar yang dikategorikan sebagai perbuatan
yang keji, hina, dan buruk.
3. Kategori Zina
Perbuatan zina dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu sebagai
berikut.
a. Zina Muhsan, yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka,
sudah pernah menikah. Hukuman terhadap zina muhsan adalah
dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai meninggal).
b. Zina Gairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah
menikah. Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan
selamHukuman bagi yang Menuduh Zina (Qazaf)
Mengingat beratnya hukuman bagi pelaku zina, hukum Islam
telah menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya
hukuman tersebut, antara lain sebagai berikut.
Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan
terhadap peristiwa atau perbauatan zina itu. Hukuman tidak
dapat dijalankan setelah benar-benar diyakini tidak terjadi
perzinaan.

Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah


ada empat orang saksi laki-laki yang adil. Dengan demikian,
kesaksian empat orang wanita tidak cukup untuk dijadikan
bukti, sebagaimana empat orang kesaksian laki-laki yang fasik.

Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih


memerlukan syarat, yaitu bahwa setiap mereka harus melihat
persis proses zina itu.

Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian


yang lain dari kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang
di antaranya mencabut kesaksiannya, terhadap mereka
semuanya dijatuhkan hukuman menuduh zina. Hukuman bagi

penuduh zina terhadap perempuan baik-baik adalah dengan


didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan. Hal ini
didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. An-Nur/24:4.
Sekarang menjadi sangat jelas bahwa Islam melarang keras
hubungan seksual atau hubungan biologis di luar pernikahan, apa
pun alasannya. Karena perbuatan ini sangat bertentangan dengan
fitrah manusia dan mengingkari tujuan pembentukan rumah
tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Islam menghendaki
agar hubungan seksual tidak saja sekedar memenuhi kebutuhan
biologis, tetapi islam menghendaki adanya pertemuan dua jiwa
dan dua hati di dalam naungan rumah tangga tenang, bahagia,
saling setia, dan penuh kasih sayang. Dua insan yang menikah itu
akan melangkah menuju masa depan yang cerah dan memiliki
keturunan yang jelas asal usulnya.
Banyak sekali dalil-dalil baik dari Al Quran maupun hadist yang
melarang perbuatan zina ini. Dalil-dalil yang berisi larangan untuk
melakukan perbuatan zina diantaranya adalah:
Dalil Dari Al Quran:
SURAT AN-NUUR AYAT 2-3:

Artinya:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka
deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan
hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki
yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang
berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau

laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oranorang yang mukmin, (an-Nuur: 2-3).
Kandungan Dalil tentang Zina
Dari dalil-dalil tersebut, kita dapat mengambil beberapa
kesimpulan tentang larangan zina dalam islam. Ksimpulan yang
dapat kita ambil diantaranya adalah:
1. Ancaman yang keras terhadap pelaku zina. Dan
hukuman bagi pezina dikhususkan dengan beberapa perkara:
a. Kerasnya hukuman
b. Diumumkannya hukuman
c. Larangan menaruh rasa kasihan kepada pezina
2. Hukuman bagi pezina yang belum menikah adalah dicambuk
seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan hukuman
bagi pelaku zina yang telah menikah adalah dirajam sampai mati.
Rasulullah saw. telah merajam sebanyak enam orang di
antaranya adalah Muiz, wanita al-Ghamidiyah dan lain-lain.
3. Adapun berzina dengan wanita yang masih mahram
mewajibkan hukuman yang sangat keras, yakni dibunuh.
Ibnul Qayyim berkata dalam Raudhatul Muhibbin (374), Adapun
jika perbuatan keji itu dilakukan dengan orang yang masih
memiliki hubungan kekeluargaan dari para mahramnya, itu
adalah perbuatan yang membinasakan. Dan wajib dibunuh
pelakunya bagaimanapun keadaannya. Ini adalah pendapat Imam
Ahmad dan yang lainnya.
4. Zina ada beberapa cabang, seperti zina mata, zina lisan,
dan zina anggota badan. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah
r.a, Rasulullah saw. bersabda, Allah telah menetapkan atas setiap
Bani Adam bagiannya dari zina yang tidak bisa tidak pasti ia
mendapatinya. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah
berbicara, hati berangan-angan serta bernafsu dan kemaluan
membenarkan atau mendustakannya.
Dampak Negatif Perzinaan

Mengapa zina dilarang agama? Islam melarang perbuatan zina


karena dampak negatifnya yang sangat besar. Akibat buruk yang
ditimbulkan akibat perzinaan antara lain:
1.

2.

3.

4.

5.

Menghancurkan masa depan anak. Anak yang dihasilkan dari


hubungan gelap (perzinaan) akan menghadapi masa kanakkanaknya dengan tidak bahagia karena ia tidak memiliki
identitas ayah yang jelas.
Merusak keturunan yang sah bila perzinaan menghasilkan
seorang anak atau lebih. Keturunan yang sah menurut Islam
adalah anak yang dilahirkan dari pernikahan yang sah. Bila
hubungan gelap itu dilakukan dengan dua atau lebih laki-laki,
maka akan mengaburkan hubungan nasab atau keturunan
kepada bapak yang sebenarnya.
Mendorong perbuatan dosa besar yang lain, seperti
menggugurkan kandungan, membunuh wanita yang telah
hamil karena perzinaan, atau bunuh diri karena menanggung
rasa malu telah berzina.
Menimbulkan berbagai jenis penyakit kelamin seperti,
misalnya AIDS, bila perzinaan dilakukan dengan berganti-ganti
pasangan. Walaupun saat ini telah ada alat pengaman
hubungan cekcual, namun hal tersebut tidak menjamin bebas
tertular penyakit cekcual menular.
Terjerat hukuman berupa rajam sebanyak seratus kali atau
sampai mati. Hukuman sosial bagi keluarga pelaku zina juga
berlaku di masyarakat, dan hukuman ini akan berlaku seumur
hidup.

HIKMAH PENGHARAMAN PERILAKU ZINA


Perilaku zina merusak moral masyarakat dan melemahkan sendisendi kepribadian bangsa. Adapun hikmah pengharaman perilaku
zina adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

Menjaga keturunan agar terhindar dari ketidakjelasan nasab.


Dapat menjaga kesucian dan martabat manusia.
Hukuman berat bagi pelaku zina memberikan pelajaran bagi
orang lain berupa rasa takut mendekati zina dan
melakukannya.
4. Terpelihara dari penyakit kotor yang ditimbulkan dari
perzinaan seperti penyakit kelamin dan AIDS.

5.

Terhindar dari kejahatan-kejahatan lain yang diakibatkan


setelah melakukan perzinaan seperti pengguguran janin dan
pembunuhan karena ingin menghindar dari rasa malu.
Cara Menghindari Perzinaan
Lalu, bagaimanakah cara menghindarkan diri dari perilaku zina?
Beberapa cara efektif yang bisa kita lakukan untuk
menghindarkan diri dari perbuatan zina adalah sebagai berikut:
1.

Hindari mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat


memberikan peluang dan kesempatan untuk berzina. Sekali
kita melangkah masuk ke tempat tersebut, akan sulit untuk
berpaling dari beragam kemaksiatan.
2. Jangan mendekati hal-hal yang menjurus kepada perbuatan
zina, seperti berpacaran, berciuman, berpelukan dengan
lawan jenis, menonton film porno, atau membaca buku-buku
yang di dalamnya terdapat konten pornografi. Mendekati halhal yang menjurus kepada zina akan menyebabkan orang
tersebut terobsesi untuk melakukan perzinaan.
3. Memilih teman bergaul yang saleh dan tidak suka
mengunjungi tempat-tempat maksiat. Sebab, teman yang
saleh akan menebarkan kebaikan kepada temannya, serta
selalu mengingatkan tentang bahaya perzinaan.
4. Menambah ilmu pengetahuan agama dengan menghadiri
majelis-majelis taklim. Selain itu, kita juga perlu mengunjungi
orang-orang saleh yang akan mengingatkan diri untuk selalu
waspada terhadap godaan nafsu dan jebakan ilusi setan
dalam perzinaan.
5. Membaca buku-buku keislaman yang secara spesifik
mengingatkan pembacanya mengenai bahaya perzinaan.
Dengan memahami bahayanya, seseorang akan menyadari
pentingnya menghindari zina dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Membaca Al-Quran sambil merenungi tafsirnya,
mengindahkan sabda-sabda Nabi, dan mendengarkan nasihat
ulama tentang pentingnya menjauhi segala macam dosa,
termasuk berzina dan mendekati zina.
Pergaulan bebas masyarakat modern sangat rentan terhadap
perilaku perzinaan. Mari menjaga tingkah laku diri kita sehingga
terhindar dari bahaya perzinaan.

KESIMPULAN
Dalam agama islam Allah SWT telah menjanjikan dua hal sebagai
balasan atas apapun yang menjadi tindakan umat manusia.
Pahala (ba
lasan baik) adalah bagi mereka yang beramal shalih. Dan dosa
(balasan buruk) akan berbuah siksa bagi mereka yang melakukan
tindak kemaksiatan. Di dalam al-quran Allah SWT banyak
berfirman dan menjelaskan tentang larangan zina.
Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki
dengan seorang perempuan tanpa nikah yang sah menurut
hukum islam. Zina dibagi dua yaitu zina muhsan dan bukan
muhsan.
Seseorang yang melakukan zina Muhsan, wajib dikenakan keatas
mereka hukuman had (rejam) Yaitu dilempar dengan batu yang
sederhana besarnya hingga mati,sedangkan yang bukan muhsan
harus di cambuk sebanyak seratus kali cambukan.
Faktor utama maraknya zina adalah lemah iman di Negara kita
ini, serta pengaruh kemajuan teknologi.Cara mencegah zina yang
paling utama adalah menyegrakan menikah bagi yang sudah
mampu,serta dengan mengembangkan syariat islam di negeri ini

Anda mungkin juga menyukai