Disusun Oleh :
Kelompok 2
Sri Wahyuni
Ernawati
Serina
La Aldi
Afriandy Amin
Iman Alim
Hazril
KELAS : X 6
SMAN 1 GU
Tahun Ajaran 2021/2022
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
untuk Melindungi Harkat dan Martabat” ini dapat tersusun hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Pendidikan
Agama Islam Dan Budi Pekerti. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan
agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Afriandy Amin
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………….....ii
Bab I : Pembahasan
1.1 Pengertian Pergaulan Bebas dan Menjauhi Perbuatan
zina……………………………………………………….4
1.2 Kategori Zina…………………………………………….5
1.3 Hukuman Bagi Pezina dan Menuduh Seseorang
Melakukan Zina………………………………………….6
1.4 Dalil Larangan Pergaulan Bebas dan Perbuatan
Zina………………………………………………………7
1.5 Dampak Negatif Dari Perilaku Zina……………………..8
1.6 Cara Menghindari Pergaulan Bebas dan Perbuatan
Zina………………………………………………………9
BAB II : PENUTUP
1.7 Kesimpulan……………………………………………..11
1.8 Saran ……………………………………………………12
1.9 Daftar Pusaka
3
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Pergaulan Bebas dan Menjauhi Perbuatan Zina
a. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas yang di maksud pada bagian ini adalah pergaulan
yang tidak di batasi oleh aturan agama maupun susila. Salah satu dampak
negatif dari pergaulan bebas adalah perilaku yang sangat dilarang oleh agama
Islam.
b. Pengertian Zina
Secara bahasa, Zina berasal dari kata zana-yazni yang artinya hubungan
persetubuhan antara perempuan dengan laki-laki yang sudah mukallaf (balig)
tanpa akad nikah yang sah. Jadi, zina adalah melakukan hubungan biologis
layaknya suami istri di luar tali pernikahan yang sah menurut syari’at Islam
Zina secara harfiah berarti fahisah yaitu perbuatan keji, dan zina
secara istilah adalah hubungan selayaknya suami istri yang di lakukan oleh
seorang perempuan dan laki-laki yang tidak terikat dalam hubungan
pernikahan,baik itu di lakukan oleh salah satu atau keduanya yang sudah
menikah, ataupun belum menikah sama sekali
Perbuatan Zina sesungguhnya termasuk dosa besar yang
membinasakan. Allah Subhanhu Wa Ta’la bahkan telah berfirman untuk tidak
mendekati zina sebagaimana di dalam surat Al Isra ayat 32 yang berbunyi :
“ dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra/17:32)
4
.
a. Zina Al-Laman
Jenis zina yang pertama ini merupakan zina yang pada umumnya
dilakukan oleh panca indera. Hal ini jelas dilarang dalam Islam, seprti
sabda Rasulullah berikut ini:
“telah diterapkan bagi anak-anak Adam yang pasti terkena, kedua mata
zinanya adalah melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan
zinanya adalah berkata-kata, tangan zinanya adalah menyentuh , kaki
zinanya adalah berjalan, hati zinanya adalah keinginnan (hasrat) dan
yang membenarkan dan mendustakanya adalah kemaluan.” (HR.
Muslim)
b. Zina Mushan
Zina Mushan merupakan jenis zina yang di lakukan oleh mereka
dengan status telah berkomitmen untuk mengikat janji di dalam suatu
pernikahan. Atau kata lain, zina dilakukan oleh mereka yang telah beristri
atau bersuami. Hal ini seringkali terjadi berujung pada perselingkuhan
hingga penceraian.
5
c. Zina Ghairu Muhsan
Jenis Zina Ghairu Mushan merupkan zina yang di lakukan oleh
seorang wanita atau laki-laki dengan status pernikahanya yang belum sah
atau belum menikah. Hal ini seringkali dilakukan oleh sepsang kekasih
wanita dan laki-laki yang melakukan hubungan intim sebelum menikah.
6
a. Hukuman dapat dibatalkan bila maish terdapat keraguan terhadap
peristiwa atau perbuatan zina tersebut. Hukuman tidak dapat dilakukan
setelah benar-benar diyakini bahwa tidak terjadi perzinaan.
b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, syaratnya harus ada
empar orang saksi laki-laki yang adil. Karena kesaksian empar orang
wanita tidak cukup untuk dijadikan bukti, sebagaimana empat orang
kesaksian laki-laki yang fasik.
c. Kesaksian empar orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan
syarat, syaratnya yaitu setiap laki-laki tersebut harus melihat persis
kejadianya.
7
Artinya:” dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”.
Ayat di atas menerangkan mengenai larangan melakukan perbuatan
yang mendekati zina, sehingga jelas bahwa zina sendiri dilarang oleh ajaran
Islam. Bahkan perbuatan zina termasuk dalam dosa besar sebagaimana dosa
syirik.
Selain dalil berupa ayat Al Quran, juga ada cukup banyak hadits tentang
larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina. Hal itu didasarkan pada dalil Al
Quran dalam surat An Nur Ayat 2 yang berbunyi :
Artinya: “perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang
dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat,
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.”
8
Menurut Imam Sayuti dalam Kitab Al-Jami’Al-Kabir,perbuatan zina dapat
mengakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif di dunia dan 3
dampak negatif akan ditimpakan di akhirat, yaitu:
1. Dampak yang di tanggung dunia
a) Menghilangkan kewibawaan
Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat dan harga dirinya di tengah
masyarakat. Bahasa bisa juga di anggap menjijikan dan menjadi sampah bagi
masyarakat.
b) Menyebabkan kefakiran
Tidak jarang, perilaku zina dapat membawa pelakunya kembali menjadi miskin,
karena ia akan selalu mengejar kepuasan nafsunya, dan tidak keberatan untuk
mengeluarkan sejumlah biaya untuk memenuhi hasratnya.
c) Memperpendek umur
Perilaku zina, juga akan menyebabkan umur seseorang berkurang, karena
perbuatan tersebut bisa menyebabkan dirinya terserang berbagai penyakit
menular seksual yang berbahaya seperti halnya HIV/AIDS, kanker, penyakit
kelamin dan sebagainya yang bisa mengantarkannya kepada resiko kematian.
9
5) Anak hasil perbuatan zina, tidak dapat menuntut warisan dari ayahnya;
6) Apabila anak hasil perbuatan zina berjenis kelamin perempuan, maka akan
mendatangkan persoalan perwalian pada saat pernikahanya.
10
Waktu luang yang di miliki oleh seseorang, hendaklah dimanfaatkan untuk sesuatu
yang positif dan mendatangkan manfaat. Misalnya aktif di majellis taklim,
melakukan kajian remaja, kajian keputrian, berolahraga, atau menciptakan kreasi-
kreasi dan hasil karya yang bermanfaat.
6) Mendekatkan diri dan memperbanyak zikir kepada Allah Swt.
Agar terhindar dari pergaulan bebas dan perbuatan zina, seseorang harus sungguh-
sungguh memohon perlindungan dari Allah Swt. Dengan cara memperbaiki kuantitas
dan kualitas ibadah, menjalankan salat wajib dan sunah, memperbanyak membaca
Al-Qur’an, memperbanyak sedekah dan senantiasa mengingat ancaman dan dosa dari
setiap perbuatan buruk yang kita lakukan selama ini di dunia, kelak akan di
pertanggungjawabkan.
7) Berpuasa sebagai perisai nafsu
Puasa adalah berlatih mengendalikakn nafsu. Apabila seorang mungkin mampu
mengendalikan nafsunya, maka ia akan mampu menahan berbagai larangan Allah
Swt.
BAB II
PENUTUP
1.7 Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah penulis bahas dalam makalah ini serta menjawab berbagai
rumusan masalah maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut Sayyid Qutub zina merupakan suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk. Perbuatan zina mengandung tindakan membunuh dari banyak aspek.
Disebut membunuh karena ia mengalirkan materi kehidupan tidak pada tempatnya,
dan biasanya diikuti keinginan untuk terbebas dari akibat-akibatnya dengan cara
membunuh janin, baik sebelum tercipta atau sesudah tercipta, baik sebelum
kelahirannya atau sesudah kelahirannya.
2. Allah swt melarang para hamba-Nya mendekati perbuatan zina. Maksudnya ialah
melakukan perbuatan yang membawa pada perzinahan, pergaulan bebas tanpa
kontrol antara lakilaki dan perempuan, membaca bacaan merangsang, menonton
tayangan sinetron dan film yang mengumbar sensualitas perempuan, dan merebaknya
pornografi dan pornoaksi. Larangan melakukan zina dalam Alquran diungkapkan
dengan larangan mendekati zina untuk menegaskan bahwa jika mendekati perbuatan
zina saja sudah dilarang apalagi melakukannya. Maka seseorang akan dapat
11
memahami bahwa larangan melakukan zina adalah larangan yang keras dan harus
dijauhi.
3. Zina terbagi menjadi 2 macam. Pertama, zina muhson yaitu orang yang pernah
melakukan persetubuhan dalam suatu pernikahan yang sah, sedangkan ia muslim,
merdeka, dan baligh.Kedua, zina gairu muhson yaitu hubungan seksual antara laki
laki dan perempuan yang masih perjaka atau belum ada ikatan penikahan yang sah
antara keduanya. Dalam penafsirannya Islam menghargai dan menjaga kehormatan
setiap manusia dan memberikan sanksi kepada seseorang yang menuduh tindakan
tersebut walaupun tidak benar (hoaks).
1.8 Saran
1. Penelitian ini masih sangat sederhana dan belum optimal, namun peneliti berharap
dengan tulisan sederhana ini dapat memberikan banyak manfaat bahwasanya kita
sebagai umat beragama Islam harus tahu batasan-batasan dalam bergaul yang mana
pada masa modern saat ini sudah banyak pergaulan bebas dan kejadian yang tidak
diinginkan seperti zina.
2. Ketika banyak waktu kosong perbanyaklah menyibukkan diri dengan berbagai
ibadah atau kegiatan positif untuk menghindari melakukan maksiat
3. Kita dapat menjaga diri agar tidak melakukan dosa besar salah satunya zina dengan
tidak berhias berlebihan, mengenal rasa malu, berolahraga, berpuasa, dan menikah
bagi pria yang sudah mampu
Daftar Pusaka
(Tidak Perlu)
12
13