Anda di halaman 1dari 3

Niken Raman Danti Pangestika 3420109

Media arus utama atau mainstream media adalah media massa yang dikelola oleh para
profisional media (jurnalis dan editor) tersedia bagi masyarakat umum di berbagai tempat (di
kios-kios untuk media cetak). Televisi yang memiliki program berita umum termasuk media
utama. Media massa bukan media arus utama antara lain media internal organisasi atau lembaga,
media komunitas, media yang tidak dikelola oleh jurnalis professional. Kemajuan teknologi
informasi membuat perbedaan media arus utama dengan media yang non-arus utama menjadi
kabur. Secara sederhana media massa yang dikelola oleh para professional media yaitu para
jurnalis yang memiliki pengetahuan dan keterempalin jurnalisme yang baik adalah media arus
utama.

Jurnalisme

Definisi Jurnalisme

Secara bahasa jurnalisme berasal dari kata “Jurnal” yang artinya laporan, dan kata “Isme”
yang artinya paham atau ajaran. Secara istilah jurnalisme (berasal dari kata jurnal) yaitu catatan
harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Jurnalisme merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan dalam mencari dan mengelola informasi untuk disiarkan ke
khalayak atau masyarakat. dalam perkembanganya, jurnalisme menjadi sebuah profesi yang
dilakukan oleh seorang yang bekerja pada media massa. Seorang jurnalis mencari atau
mendapatkan informasi dari segala penjuru untuk mendapatkan berita yang terbaik. Dengan
kepiawaiannya jurnalis juga mendapatkan informasi dari Tokoh Masyarakat, Instansi
Pemerintah, Humas, Lembaga Swadaya Masyarakat dan sebaginya.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang kian hari semakin modern, jurnalisme juga
semakin berkembang mengikuti perkembangannya. Jurnalisme yang awalnya hanya dimonopoli
oleh media cetak sudah bertambah dengan media elektronik seperti televise dan radio. Bahkan
sekarang juga sudah masuk dalam fenomena internet yang mau tidak mau menjadikan jurnalisme
ke bentuk media baru tersebut. Dengan mengkolaborasikan media cetak dan elektronik dengan
media internet. Saat ini, jurnalisme berdasarkan cara publikasinya terbagi menjadi tiga macam,
yaitu :
1. Jurnalisme Cetak
Jurnalisme cetak adalah jurnalisme yang mempublikasikan informasi ataupun berita
melalui tulisan yang kemudan di cetak seperti Koran dan majalah.
2. Jurnalisme Online
Jurnalisme online atau daring adalah jurnalisme yang menyiakan informasi melalui
internet namun tetap mematuhi kode etik jurnalis. Seiring perkembangan teknologi
informasi, program berita dalam televisi juga membuat media online sendiri.
3. Jurnalisme Siaran
Jurnalisme siaran adalah jurnalisme yang menyiarkan berita atau informasinya melalui
televise atau radio.

Tedapat Sembilan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan oleh seorang wartawan untuk
bersikap yang diharapkan oleh public (Bill Kovach dan Tom Rosenthiel) yaitu :

1. Kewajiban pertama adalah pada kebenaran


Kebenaran jurnalisme adalah kebenaran yang berproses. Upaya jurnalisme untuk sampai
pada kebenaran adalah dengan memilah sedari awal informasi yang keliru, ketiadaan
informasi atau bahkan kepentingan-kepentingan yang masuk dari sumber berita.
2. Loyalitas pertama jurnalisme kepada masyarakat
Jurnalis bekerja bukan untuk medianya, pemegang saham terbesar atau pun pemasang
iklan. Jurnalis meliput dan menulis laporan agar warga tahu apa yang benar-benar terjadi.
Dengan demikian, media tempat para jurnalis bekerja memperoleh kepercayaan warga.
3. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi
Ada lima prinsip yang mendasari disiplin verifikasi yaitu jangan pernah menambahi,
jangan pernah menipu,, berlaku traansparan dalam metode dan motivasi reportase,
andalkan reportase sendiri, dan bersikap rendah hati. Jurnalisme mencari sekian banyak
saksi sebuah peristiwa, membuka sekian lembar dokumen, dan meminta komentar dari
banyak pihak, tidak lain dengan tujuan menceritakan peristiwa setepat-tepatnya.
4. Jurnalis harus tetap independen dari pihak yang mereka liput
Jurnalis boleh bersikap, tapi tidak boleh berpihak dalam pekerjaannya. Peran jurnalis
terletak dalam dedikasinya untuk memberi informasi kepada public tanpa memainkan
peran langsung sevagai aktivis, maka jurnalsi mempunyai komitken untuk melaporkan
proses ini sebagai seorang pengamat.
5. Jurnalis harus bertindak sebagai pemantau independen terhadap kekuasaan
Lembaga pers harus memahami kapan pemerintahan berjalan efektif dan kapan tidak.
Dalam keadaan efektif ataupun tidak, pers harus bercerita apa adanya, sehingga
masyarakat paham sejau mana pemerintah telah berjalan efektif.
6. Jurnalisme harus menghadirkan sebuah forum untuk kritik dan komentar public
Furum public sejatinya adalah seluruh komunikasi dua arah yang dimuat dalam berbagai
medium yang dipakai para jurnalis, yang tetap menjaga fungsinya yaitu agar masyarakat
dapat membuat penilaian dan mengambil sikap atas masalah-masalah yang terjadi.
7. Jurnalis harus membuat hal yang penting menjadi menarik dan relevan
Jurnalis perlu senantiasa berusaha membuat hal yang penting menjadi menaris,
disamping membuat yang menarik menjadi penting.
8. Jurnalis harus menjaga berita dalam proporsi dan menjadikannya komprehensif
Berita yang disajikan agar masyarakat percaya jurnalis tidak sedang memberikan apa
yang laku dijual semata, dan bahwa jurnlais tidak sedang mengumbar sensasi.
9. Jurnalis punya kewajiban terhadap nurani
Subyektivitas harus diberi ruang oleh rdaksi dan warga. Sebab, pada akhirnya sebuah
karya jurnalistik adalah tanggung jawab pribadi seorang jurnalis.

Daftar Pustaka

Dedy Suhendra.2018. Penerapan Prinsip Sembilan Elemen Jurnalisme pada Jurnalis RRI PRO 1
Jambi. Jambi : UIN Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.

Dian Muhtadiah Hamna.2017. Eksistensi Jurnalisme di Era Media Massa. Makassar : Jurnalisa
Vol 03 Nomor 1/Mei 2017.

Bambang Mudjiyanto. Amri Dunan.2020. Media Mainstream jadi Rujukan Media Sosial.
Jakarta: Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa.

Anda mungkin juga menyukai