Anda di halaman 1dari 29

PERS

Sujiwo Duta Kusuma 1510411109


Oktaviana Saputri 1710411013
Salsabila Khalilah Saputri 1710411022
Heti Aprilianti 1710411038
1. Sejarah Lahirnya
Pers

2. Perkembangan Dunia
Pers

3. Pers & Komunikasi


Global
PRES
4.
PRESENTAT Kekuatan &
Kelemahan Pers
ION
1.Sejarah Pers
Pada 1884 jurnalistik muncul dengan
nama zeitungskunde. Karl Bucher
berjasa dalam disiplin ilmu jurnalistik.
Jasa monumental bucher,
diantaranya:
1. Melakukan penyelidikan historis
untuk pertama kalinya dalam bidang
jurnalistik
2. Mengajarkan pengetahuan
jurnalistik di kalangan masyarakat
akademis
3. Salah seorang pendiri sebuah
lembaga persurat kabaran yang
pertama di eropa di Leipzig
4. Memperjuangkan
diselenggarakannya pendidikan
kewartawanan di tingkat perguruan
tinggi
Tercatat pula Max Weber, seorang
sosiologi yang melakukan penelitian
terhadap masalah persurat kabaran. Dari
karyanya yang berjudul soziologie des
zeitungswesens, terdapat 2 pokok
permasalahan tentang pers dan
jurnalistik:
1. Berkaitan dengan masalah modal dan
pengaruh para pemilik modal kepada
redaksi
2. Menyangkut soal sifat kelembagaan
dari surat kabar
Tahun 1925. Perubahan zeitungskunde (ilmu jurnalistik) menjadi
zeitungswissenchaft (ilmu persuratkabaran)

Tahun 1928. Istilah publizistik muncul ketika media massa mulai


berkembang, seperti adanya radio dan televisi, membuat
ilmupersuratkabaran terbilang tidak relevan
Pada awal pertumbuhan di Jerman publisistik
sebagai ilmu berhadapan dengan ideology
Nazisme. Publisistik kemudian diselewengkan
melalui penguasaan fungsinya hanya untuk
memenuhi kepentingan politik Nazi.

Pada buku Walter Hagemann yang berjudul


publizistik im dritten reich yang ditulis usai
perang dunia II, tercatat adanya kekuasaan
politik dan ideology tertentu yang dimainkan
dengan memanfaatkan peran publisistik.
Publisistik identik dengan propaganda Nazi
dalam mempengaruhi massa.
Setelah perang dunia II berakhir,
publizistik mulai dibersihkan dari unsur
politik yang hanya mementingkan sepihak.
Publizistik dikembalikan ke tempat dan
citranya sebagai ilmu (kembali memasuki
lembaga-lembaga akademik) maupun
media pelayanan masyarakat
(menyembarkan informasi untuk
kepentingan masyarakat).

Walter Hagemann (dari munster) dan


Emile Dovifat (dari berlin) merupakan
tokoh penyelamatnya.
2. Perkembangan Dunia Pers

Pers Barat Pers Timur


1.Pers Barat

Diwakili Amerika Serikat Memandang berita sebagai


dan negara-negara barang yang dapat diperjual
belikan maka itu berita yang di
sekutunya di Eropa Barat
sampaikan pada khalayak
harus menarik.

Menganut teori pers bebas Amerika adalah pencetus teori


( teori liberal ) tanggung jawab sosial atau
dikenal pula sebagai komisi
kebebasan pers (1942-1947)
Teori Liberal

a. Muncul abad ke-19

b.Manusia dipandang
sebagai makhluk rasional
yang dapat membedakan
antara yang benar dan tidak
benar

c. “The Fourth Estate”atau


“Pilar Kekuasaan ke-4”
setelah kekuasaan eksekutif,
legislative, dan yudikatif.

Perkembangan Dunia Pers


Teori Tanggung Jawab Social (Social Responbility Theory)

a.Prisnsip-prinsip teori
Liberal terlalu
menyederahanakan
persoalan

b.Ingin mengatasi
kontradiksi antara
kebebasan media massa
dan tanggung jawab social
di informasikan secara jelas

c.Merespon pendapat
bahwa orang dengan sia-sia
mengharapkan adanya
pasar media yang mengatur
sendiri dan mengontrol
sendiri seperti yang
dijelaskan teori pers Liberal
Perkembangan Dunia Pers
1.Pers Timur

Berita tidak dipandang sebagai


Diwakili oleh Uni Soviet dan
barang dagangan namun, berita
negara-negara satelitnya di adalah keharusan ikut  berusaha
Eropa Timur mengorganisasikan pembangunan
dan pemeliharaan Negara sosialis
.

Menganut teori pers otoriter


(authoritarian theory) Uni Soviet mencetuskan teori
pers komunis ( Communist
Theory)
Teori Pers 0toriter (authoritarian theory)

a.Berasal dari abad ke-


16

b.Pers harus
mendukung kebijakan
pemerintah dan
mengabdi pad negara

c.Negara memiliki
kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan
kedudukan individu
dalam skala social.

Perkembangan Dunia Pers


Teori Pers Komunis ( Communist Theory)

a.Muncul 2 tahu setelah


Revolusi di Rusia pada
Oktober 1917

b.Berorientasi pada
perkembangan dan
perubahan masyarakat
untuk mencapai tahap
kehidupan komunis

c.Segala keputusan dan


penetappan umumnya
dilakukan oleh
pemerintah.
Perkembangan Dunia Pers
Pers & Komunikasi
Global
PERS
Kata pers berasal dari bahasa Belanda, persen,
dalam bahasa Inggris yaitu press yang artinya
menekan, mesin pencetak, mencetak (record),
dan mendesak, menekan pada mesin cetak
sehingga menghasilkan karya cetak pada
lembaran kertas.

Weiner mengemukakan bahwa pengertian pers ialah


wartawan cetak atau media cetak publistas atau juga
peliputan berita, dan juga media mesin cetak.

Menurut Gamle, pers ialah bagian komunikasi antara manusia


(human communication), yang berarti, media merupakan
suatu saluran ataupun sarana didalam memperluas dan juga
memperjauh jangkauan proses penyampaian suatu pesan
antar manusia.
1. Periodisitas

2. Publisistas

5.
CIRI-CIRI
Objektivitas PERS

3. Aktualitas

4. Universalitas
CIRI-CIRI PERS

1. Periodisitas : Sebuah lembaga dapat disebut pers bila


dapat menerbitkan informasi dan berita secara teratur
dan periodik. Periodisitas mengedepankan jadwal
terbit, irama terbit, dan konsistensi.

2. Publisitas : Pers harus bisa menyebarkan berita atau


informasi kepada khalayak dengan sasaran yang
heterogen, baik dari sisi psikografis maupun geografis.

3. Aktualitas : Semua berita dan informasi yang


dipublikasi oleh pers harus mengandung unsur
kebaruan, menunjukkan peristiwa yang baru dan sedang
terjadi.
CIRI-CIRI PERS

4. Universalitas artinya kita melihat pers dari sumber dan


keanekaragaman materi yang ada di dalamnya. Pada umumnya
pers menyuguhkan banyak informasi, namun selalu ada topik
yang menjadi tajuk utama.

5. Objektivitas Ini adalah nilai moral dan etikan yang harus


dijunjung tinggi oleh semua media massa dalam
menjalankan profesinya, baik itu media cetak maupun
media online.
FUNGSI PERS

Menurut De Vito:
- Menghibur
- Meyakinkan
- Menginformasikan
- Menganugerahkan status
- Membius
- Menciptakan rasa kebersatuan

Menurut Harold D. Laswell,


fungsi pers yaitu:
- Informasi (to inform)
- Mendidik (to educate)
- Menghibur (to entertain)
KEBEBASAN PERS DI NEGARA-
NEGARA

Tahun ini lembaga advokasi


kebebasan pers "Reporters
Without Borders" mencatat
kemunduran seluruh negara
dalam kebebasan pers,
termasuk di Indonesia (124)
dan negara adidaya Amerika
Serikat (48). AS bahkan
masuk ke daftar negara-
negara "bermasalah" karena
iklim politik yang kurang
mendukung.
KEBEBASAN PERS DI NEGARA-
NEGARA

Turkmenistan yang berada di urutan


terakhir dikenal sebagai sebuah negara
otoriter yang diperkuat oleh Lembaga Hak
Asasi Manusia, Human Rights Watch, yang
menerangkan bagaimana negara tersebut
membungkam kebebasan pers, mengatur
budaya dengan ketat, meniadakan
kebebasan berekspresi, dan
melaksanakan pembangunan terpusat
pada pemegang kekuasaan. Hal tersebut
disebabkan adanya presiden yang
otoriter, Kurbanguly Berdymukhamedov.
Sehingga Turkmenistan mendapat gelar
negara terkekang di Asia Tengah.
KOMUNIKASI GLOBAL

Komunikasi global adalah kemampuan


untuk menyediakan dan mengakses
informasi lintas budaya melalui
berbicara, mendengarkan, atau
membaca dan menulis.Keterampilan
komunikasi global sangat penting
dalam lingkungan bisnis, di mana
bahasa dan budaya hambatan dapat
berdampak efisiensi.
KOMUNIKASI GLOBAL

Pertama, adanya konflik, perang dan


penggunaan propaganda internasional;

Komunikasi global atau komunikasi


internasional sebagai satu lapangan Kedua, perkembangan organisasi-
studi muncul pada abad ke-20, organisasi dan diplomasi interna-sional;
terutama setelah perang dunia kedua
dan memasuki perang dingin.
Suasana yang menyebabkan Ketiga, penyebaran ideologi dan
tumbuhnya kajian komunikasi penggunaan komunikasi untuk
internasional, yaitu: menyebarkan pesan-pesan ideologi;

Keempat, perkembangan teknologi


komunikasi yang semakin canggih.
Kelebihan Pers (Otoritarian)

1. Konflik dalam masyarakat cenderung berkurang karena adanya pengawasan


hal-hal yang dianggap dapat menggoncangkan masyarakat
2. Mudah membentuk penyeragaman/integritas dan konsensus yang diharapkan
khususnya secara umum pada negara sedang membangun yang memerlukan
kestabilan.

Dengan penekanan yang terus dilakukan, masyarakat akan lebih mudah untuk
diatur dan dibina untuk menjalankan suatu putusan yang dibuat oleh pemerintah.
Serta terciptanya keamanan dan kestabilan dalam masyarakat.
Kelemahan Pers (Otoritarian)

1. Adanya penekanan terhadap keinginan untuk bebas mengemukakan


pendangan/ pendapat
2. Mudah terjadi pembredelan penerbitan media yang cenderung
menghancurkan suasana kerja dan lapangan penghasilan yang telah mapan.
3. Tertutupnya kesempatan untuk berkreasi.

Karena media dikuasai negara tentunya tidak semua orang berhak berpendapat
lewat media. Adanya penekanan dalam menyampaikan aspirasinya. dengan adanya
penekanan dalam masyarakat ini, maka pola pikir masyarakat pun tidak
berkembang. karena masyarakat tidak bisa mengekspresikan diriny serta untuk
berkreasi terhadap hal yang mereka sukai.
Kelebihan Pers (Libertarian)

1. Lebih menghargai kebebasan individu.


2. Negara lebih berkembang.
3. Masyarakat lebih bebas menyampaikan aspirasi.

Setiap individu mempunyai hak untuk menyampaikan pendapatnya, berekspresi,


dan berkreasi. Dengan demikian segala macam aspirasi masyarakatpun akan
mudah dikemukakan. Masyarakat bebas mendukung atau menentang kebijakan
pemerintah, sehingga pemerintahpun tahu apa yang menjadi keinginan
masyarakat. adanya keterbukaan informasi dan kebebasan berekspresi tersebut
tentunya pola pikir masyarakat juga akan lebih berkembang seperti kehendaknya.
Kelemahan Pers (Libertarian)

1. Timbul sikap Anarkis karena kebebasan.


2. Kestabilan dan keamanan dalam masyarakat semakin berkurang.
3. masyarakat lebih berani untuk memlawan atau bahkan memberontak.

Karena teori pers Libertarian yang memandang semua individu mempunyai hak
masing-masing, maka kebebasan mereka dalam berbicara juga diakui.
Namun, seringkali terlupakan bahwa kebebasan yang mereka lakukan juga dapat
mengganggu dan mengurangi kebebasan orang lain. Serta, penggunaan hak dan
kebebasan yang berlebihan juga dapat memicu tindak anarkisme.
REFERENSI
Kusumaningrat. Hikmat dan Purnama
Kusumaningrat, Jurnalistik – Teori dan Praktik. cet.
V.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
 
https://mikromedianews.blogspot.com/2016/04/p
erbedaan-pers-timur-dan-barat.html?m=1
( Diakses 16 September 2019)
http://
www.ridhoa3.com/2016/02/sejarah-komunikasi-gl
obal-dan-bentuk.html
(Diakses 19 September 2019)
https://
www.kompasiana.com/vena39166/5bc8a40d4332
2f20cb133ee5/komunikasi-global
(Diakses 19 September 2019)
https://
blog.ruangguru.com/hari-kebebasan-pers-internas
ional-mengintip-kebebasan-pers-di-dunia
(Diakses 19 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai