Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PEMBAHASAN

PERANAN PERS
A. PENGERTIAN PERS
Pers merupakan sebutan dari suatu nama. Kalau nama pers disebutkan, gaungnya
seperti menggetarkan jiwa. Jika seseorang sedang berhungan dengan pers dianggap ia
berhadapan dengan satu urusan yang besar. Pers sebagai lembaga, bisa berperan seperti
sahabat, mitra kerja, atau menjadi lawan. Pendeknya, pers sebagai lembaga dapat
difungsikan menjadi apa saja tergantung kehendak yang mengelolanya.
Pada tahun 1945, pers sangat besar peranannya dalam menyebarluaskan semangat
revolusi Indonesia keseluruh dunia, sehingga kemerdekaan Negara Indonesia diakuai
oleh negara-negara lain.
Menurut kosakata komunikasi, pers berarti :
1. usaha percetakan atau penerbitan
2. usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio dan televise.
4. orang-orang yang bergerak dalam bidang penyiaran berita.
5. medium penyiaran berita yaitu, surat kabar, radio, majalah dan televisi.
Sedanngkan istilah pers berasal dari bahasa Inggris, karena proses produksinya
memakai tekanan (pressing). Sebagian orang menyebut istilah pers sebagai kependekkan
dari persuratkabaran.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers, disebutkan bahwa pers
adalah lembaga social dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan
jurnalistik meliputi : mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar,
serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya denga menggunakan media cetak
eletronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

SIFAT PERS :
Pers merupakan lembaga yang intensitasnya berdiri sendiri. Ia hidup di tengahtengah masyarakat, tetapi bukan dari bagian masyarakat itu. Ia berada dalam suatu
Negara tetapi bukan dari pemerintahan negara tersebut. Pers lebih dikenal sebagai
lembaga kemasyarakatan (social institution). Pers sebagai lembaga kemasyarakatan
bisa memengaruhi masyarakat karena ia bertindak sebagai komunikator massa.
Disisi lain pers sebagai lembaga control social dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berpengaruh terhadap pelaksanaan pemerintahan.
Enam (6) sifat pers sbb :
1. Pers Liberal (Liberal democration Press)
2. Pers Komunis (Press Communist)
3. Pers Otoriter (Authoritarian Press)
4. Pers Bebas dan Bertanggung jawab (Freedom and Responsibility Press)
5. Pers Pembangunan (Development Press)
6. Pers Pancasila (Five Foundation Press)

Pers dalam arti sempit terbatas pada media cetak saja, seperti koran, majalah, berita,
brosur, pamflet, dan leaflet. Akan tetapi, pers dalam arti luas mencakup juga media
elektronik, seperti radio, televise, dan film.
B. FUNGSI PERS
Masyarakat tidak mungkin hidup tanpa pers, sedangkan pers juga tidak dapat
hidup tanpa masyarakat. Diibaratkan secara kasar, manusia dan informasi seperti ikan dan
air. Namun, sejumlah fakta yang menyangkut fungsi dan peran perjuangan sering kali
memilah pers, serta sebagian warga masyarakat pun menjadi pihak yang terlibat di
dalamnya. Pers sebagai lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengumpulan
dan penyebaran informasi mempunyai misi ikut mencerdaskan masyarakat,menegakan
keadilan, serta memberantas kebatilan.

Dalam kehidupan sosial, masyarakat mempunyai hak untuk mmengetahui segala


hakl yang berkaitan dengan hajat hidup mereka. Pers dituntut sebanyak mungkin
mengenali dan memahami tata nilai kemasyarakatan. Paling tidak, pers harus mengetahui
apakah informasi yang dibrikan kepada masyarat itu dapat diterima secara bauk dan
bahkan dipercaya. Pers harus mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan
sendiri. Untuk itu, pers harus mampu menjalin hubungan kerja yang baik dengan
lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya yang ada dalam masyarakat untuk mencapai
tata suatu tata kehidupan bermasyarakat yang adil bagi semua golongan.
Pers dalam kapasitasnya sebagai innovator haruas tetap mempunyai pola piker
dan pola kerja yang bersandarkan pada nilai-nilai kekeluargaan, klebersamaan, serta
kegotongroyongan antarsesama anggota masyarakat. Pers harus mempunyai jiwa dan
semangat dan semangat untuk meljalani kesetiakawanan, saling membantu serta saling
melakukan control untuk kemajuan bersama. Jika terjadi berbagai perbedaan pendappat
yang menimbulkan konflik antara sesamanya. Pers harus mampu mencari penyelesaian
berdasarkan hukum, bukan berdasarkan kemampuannya mememngaruhi masyarakat.
Fungsi pers menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999
Kemerdekaan pers merupakan salah asatu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi
unsure yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara yang demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran serta pendapat.
Pasal 3 Undamng-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers disebutkan bahwa pers
nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan control
sosial.
Selain fungsi-fungsi tersebut, pers nasional dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi. Pers yang juga melakasanakan control sosial sangat penting pula untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan baik korupsi, kolusi, nepotisme maupun
penyelewengan dan penyimpangan lainnya.
4 funfsi pers Menurut Harold D. Lasswel dan Charless Wright :
1. pengamatan sosisal (social surveillance). Media massa hendaknya menyebarkan
informasi dan interprestasi yang objektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi

di dalam dan diluar sosial dengan tujuan menlakukan control sosial agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. korelasi sosial (social correlation) media massa hendaknya memberikan informasi
da interprestasi yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok
sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan pansangan lainnya dengan
tujuan mencapai consensus.
3. sosialisasi (socialization). Media massa hendaknya mewariskan nilai-nilai (yang
baik) dari satu generasi ke generasi lainnya atau dari satu kelompok ke kelompok
lainnya.
4. hiburan (entertainment). Media massa juga mempunyai tugas untruk memberikan
hiburan (yang sehat) dan kesenangan kepada masyarakat.

Fungsi pers selanjutnya adalah memberikan komentar atau perestiwa yang


disandarkan media massanya. Komentar di sini dimaksudkan pada tanggapan dan
penilaian terhadap suatu perestiwa yang beritanya dimuat dalam surat kabar atau yang
disiarkan melalui radio atau televisi. Memang teori mengatakan bahwa pers tidak bolah
memaksakan pendapat kepada publiknya, sebap baik pembaca, pendengar, dan penonton
harus bebas menciptakan pendapatnya berdasarkan fakta yang disajikan pers.
Pernahkah kamu menyadari bahwa pers sesunguhnya mempunyai kekuatan luar
biasa untuk membangun suatu bangsa denga memberikan arah kemana mereka harus
melangkah dan prioritas-prioritas apa yang harus mereka lakukan? Contoh mutakhir
tentang kekuatan pers terbukti lewat pemberitaan dan siarannya, pers dapat menggalang
empati dan bantuan nyata dari berbagai kalangan masyarakat di seluruh tanah air, bahkan
dari luar negeri, bagi para korban bencana alam. Pers kita juga dapat beroperasi untuk
mecapai tujuan-tujuan lain yang sama mulianya, seperti membangkitkan kesadaran,
motivasi, semangat, daya, keberanian, ketegaran untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu
menjadi bangsa yang maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain tetapi dengan tetap
mengunjung tinggi nilai-nilai moral.

Kehadiran pers di tatanan tertentu bisa menggatikan fungsi pengawasan yang


seharusnya dilakukan ketiga lembaga tertentu selain itu, pers bisa menjadi pengontrol
lembaga dan masyarakat apabila terlihat menyimpang dari demokrasi serta hukum.itulah
inti kerja dari demokrasi yang bisa dilakukan pers. pers Indonesia belum mampu
mengubah tatanan masyarakat kita ke arah yang lebih baik
.
C. PERS Yang BEBAS dan BERTANGGUNG JAWAB SESUAI KODE ETIK
JURNALISTIKA
Para insan pers, dalam hal ini wartawan, memiliki kode etik jurnalistik yang telah
disepakati oleh organisasi wartawan serta ditetapkan oleh Dewan pers. Kode etik
jurnalistik ini menjadi satu pijakan para wartawan dalam menjalankan aktivitas
jurnalimenya, baik yang berhubumgan langsung dengan masyarakat, artis, tokoh agama,
pejabat, anggota DPR, maupun presiden.
Tahukah kamu awal mula disusunnya kode etik jurnalistik? Pada tanggal februari
1946,para wartawan (jurnalis) Indonesia terdiri atas segala aliran politik, agama,
kepercayaan, dan golongan di kota solo menyatukan dirinya dalam organisasi wartawan
nasional dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Khusus mengenai pengertian pers yang bebas dan bertanggung jawab lebih
ditunjukan pada etik jurnalistik. Termasuk hal-hal yang mengandung suatu etik normatif
dari pers (dari kode etik jurnalistik), yang dalam beberapa hal pula mengandung titik
pertemuan dan kaitannya dengan persolan-persoalan hukum.
Hal-hal yang mensinyalir adanya praktik menyimpang dalam melaksanakan
kebebasan pers :
Pertama

: Distirsi Informasi
Praktik distorsi informasi ini lazim dilakukan dengan menambah atau
mengurangi informasi baik menyangkut opini maupun ilustrasi factual
yang tidak sesuai dengan sumber aslinya. Akibatnya makna menjadi
berubah.

Kedua

: Dramatisasi Fakta Palsu

Dramatisasi ini dipraktikan dengan memberikan ilustrasi secara verbal,


auditif atau visual yang berlebihan tentang suatu objek.
Ketiga

: Mengganggu Privacy
Praktik ini dilakukan dalam peliputan kehidupan kalangan selebritis dan
kaum elite, terutama yang diduga terlibat dalam suatu skandal.

Keempat

: Pembunuhan Karakter
Praktik ini pada umumnya dialamami secara individu, kelompok atau
organisasi/perusahaan, yang diduga terlibat dalam perbuatan kejahatan.

Kelima

: Eksploitasi Seks
Praktik Eksplitasi seks tidak hanya menjadi monopoli dunis periklanan,
praktik tersebut juga dilakukan dalam pemberitahuan sevara menempatkan
di halaman depan surat kabar tulisan yang bermuatanseks.

Keenam

: Eksploitasi Judul
Cara ini sering dipraktikkan dengan membuat judul yang tidak sesuai
dengan isi beritanya. Biasanya judul tersebut bernada agitate, emosional,
dan tidak jarang seronok. Cara ini ditempuuh untuk menarik perhatian
pembaca dan sebagai senjata utama untuk meningkatkan sirkulasi.

Ketujuh

: Sumber Berita Konon Kabarnya


Tidak jarang pula sumber berita konon kabarnya atau sumber yang
tidak mau disebut namanya dipraktikkan. Padahal salah satu implikasi
dari prinsip objektivitas adalah adanya kejelasan identitas dari berbagai
sumber berita yyang dirujuk.

Kedelapan

: Dominasi Opini Elite dan Kelompok Mayoritas.


Pada

umumnya

media

massa

di

Indonesia

masih

cenderung

mengutamakan penguatan opini, pendapat, atau pernyataan kalangan elite,


dan mayoritas saja, misalnya para pakar, tokoh politik, kalangan selebritis,
pejabat pemerintah, totkoh agama atau pengusaha. Aspirasi atau pendapat
kalangan masyarakat bawah atau minoritas (secara etnis dan agama)
kurang mendapat perhatian.

Kesembilan : Penyajian Informasi yang tidak Investigasive.


Pola penyajian informasi sebagian besar media massa di Indonesia kurang
bersifat investigative. Banyak diantaranya hanya menjuan issue tetapi
kurang melengkapinya dengan pemberian makna dan interpretasi yang
objektif, komprehensif, dan mendalam. Dalam hal ini perlu diperhatikan
kondisi sosio-demografi masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal
tingkat pendidikan masuh banyak masyrakat kita yang belum mampu
memilih dan memilah informasi secara kritis dan objektif. Mereka mudah
sekali terpengaruh oleh gossip dan rumor.

D. KEBEBASAN PERS dan DAMPAK PENYALAHGUNAAN KEBEBASAN MEDIA


MASSA
Satu hal yang perlu dicermati bahwa saat ini pers nasional telah berjalan tidak sesuai
dengan jalurnya dalm menjalankan fungsi dan peranan kode etik jurnalistik. Kebebasan
pers dalam kebablasan menajadi pemicu utama

timbulnya

kritikan. Adanya

penyalahgunaan kebebasan pers akan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi
kelangsungan hidup masyarakat dan jalannya roda pemerintahan
Hal yang menjadi dampak penyalahgunaan kebebasan media massa :
1. Bagi Kepentingan Pribadi
Dalam kenyataan sehari-hari sering terjadi, karena jasa pers seseorang betul-betul
dapat meningkat citra positifnya. Namun, sesungguhnya bisa juga terjadi sebaliknya
seseorang hancur reputasinya. Padahal, kenyataan dapat sebaliknya. Jadi, nama baik
seseorang dapat dirugikan apabila terjadi penyalahgunaan kebebasan berpendapat dan
penyampaian informasi.
2. Bagi Kepentingan Masyarakat
Tulisan dalam media massa yang kurang imbang sumber informasinya dapat
mengakibatkan kesan yang berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya. Dengan
bantuan media massa, fakta dapat ditutup-tutupi dengan tulisan lain yang berkesan

membenarkan.masyrakat dalam hal itu dapat tertipu karena mendapat informasi yang
tidak benar.
3. Bagi Kepentingan Negara
Penyalagunaan kebebasan menyampaikan pendapat di media massa dapat juga
merugikan kepentingan negara. Misalnya, tulisan-tulisan yang termuat dalam media
massa yang kurang mempertimbangkan kepentingan nasional. Sebagaiman sistem
pers di negara liberal, pengunkapan krirtik terhadap pemerintah atau lembaga negara
dilakukan sengat tajam melebihi kewajaran tentu akan merugikan negara dan bangsa.
Terlebih lagi, jika yang disampaikan merupakan tulosan yang tidak berdasarkan fakta
yang benar.

SOAL
ESSAY
1. Sebutkan pengertian PERS!
Jawab :
Ada beberapa pergertian pers yaitu:
a. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, kata pers berarti:
1. Alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
2. Alat untuk menjepit atau memadatkan
3. Surat kabar dan majalah yang berisi surat kabar/berita
4. Orang yang bekerja di bidang persuratkabaran.
b. Eksiklopedi pers Indonesia menyebutkan bahwa istilah pers merupakan
sebutan bagi penerbit/perusahaan/kalangan yang berkaitan dengan media
atau wartawan.
c. Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers bahwa yang dimaksud
pers adalah lembaga sosial dan wahana.

2. Sebutkan fungsi Pers menurut Mochtar Lubis!


Jawab :
a. Fungsi pemersatu, yaitu memperlemahkan kecendrungan perpecahan
b. Fungsi pendidik, yang memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di samping menemukan beberapa kemajuan iptek itu dapat dimanfaatkan
untuk mencapai kesejahteraan material dan spiritual.
c. Fungsi publik watch dog atau penjaga kepentingan umum
d. Fungsi menghapus mitos dan mistik dan kehidupan politik negara berkembang

e. Fungsi sebagai forum untuk membicarakan masala-masalah politik yang


dihadapkan oleh negara-negara yang dihadapkan bersama dapat dipecahka

3. Sebutkan fungsi PERS secara umum?


Jawab :
a. Memberi informasi
b. Mendidik
c. Memberikan kontrol
d. Menghubungkan atau menjembatani
e. Memberikan hibura

4. Sebutkan fungsi pers menurut UU Nomor 40 Tahun 1999 dalam pasal 3 ayat 1
dan 2!
Jawab :
a. Pers Nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi,pendidikan,hiburan, dan
kontrol sosial
b. Di samping fungsi-fungsi tersebut, ayat (1) pers nasional dapat berfungsi sebagai
lembaga ekonomi

5. Ada 6 pasal peranan pers nasional, sebutkan!


Jawab :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui,
2. Menegakkan nilai-nilai dasar ekonomi, mengetahui terwujudnya supremasi hukum
dan hak asasi manusia,

3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat dan akurat,


4. Melakukan pengawasan,kritik,koleksi,dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum,
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

6. Sebutkan tugas Dewan Pers pada tanggal 17 Maret 1950!


Jawab :
1. Penggantian Undang-undang Pers Kolonial
2. Pemberian dasar ekonomi yang lebih kuat kepada Pers Indonesia
3. Peningkatan mutu Jurnalisme Indonesia
4. Pengaturan yang memadai tentang kedudukan sosial dan hukum bagi wartawan
Indonesia

7. Sebutkan Peranan pers nasional berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 1999!


Jawab :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui,
2. Menegakkan nilai-nilai dasar ekonomi, mengetahui terwujudnya supremasi hukum
dan hak asasi manusia,
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat dan akurat,
4. Melakukan pengawasan,kritik,koleksi,dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan umum,
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

8. Sebutkan peranan PERS dalam kehidupan negara demokratis !


Jawab :
1. Saluran Informasi kepada masyarakat
2. Saluran bagi debat publik dan opini publik
3. Saluran untuk investigasi mengenai masalah-masalah publik
4. Saluran program pemerintah dan kepentingan publik kepada masyarakat
5. Saluran pembelajaran kepada masyarakat

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hukum!


Jawab :
Hukum ialah seperangkat aturan yang dibuat, disahkan serta dikeluarkan dan
dipaksakan berlakunya oleh negara, mengikat secara hukum kepada semua warga
negara dan dikenai sanksi bagi pelanggarnya.

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kode etik jurnalistik PWI!
Jawab :
Yaitu, suatu kode etik profesi wartawan Indonesia yang harus dipatuhi, yang
dirumuskan pertama kali pada kongres PWI di Malang tahun 1950 dan di bawah
komisi yang diketuai Suardi Tasrif, S.H.

11. Jelaskan salah satu perbedaan jelas antara kode etik dan hukum!
Jawab :
Perbedaan yang jelas antara kode etik dan hukum yaitu, perbedaan sanksi bagi

pelanggarnya.
Yaitu, selain berfungsi mengatur, hukum juga mempunyai sanksi konkret tertentu,
termasuk sanksi hukuman fisik sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan.sebaliknya kode etik hanya berfungsi mengatur tanpa disertai sanksi yang
konkret bagi pelanggarnya.
12. Jelaskan perbedaan antara kode etik dan hukum dalam daya jangkauan!
Jawab :
Jangkauan kode etik sangatlah terbatas pada kalangan tertentu saja sehingga kode
etik dapat dikatakan sebagai norma yang berlaku khusus di kalangan profesi
tertentu. Hal itu berbeda dengan hukum yang bersifat publik sehingga otomatis
hukum berlaku den mengikat bagi semua warga negara.

13. Jelaskan perbedaan anatara kode etik dan hukum dalam prosedur
pembuatannya!
Jawab :
Perundang-undangan dibuat oleh salah satu organisasi negara yang diberi wewenang
tanpa melalui prosedur yang sudah ditetapkan. Maka produk perundang-undangan
tersebut akan mengalami cacat hukum alias tidak dapat diterapkan. Kode etik
diputuskan oleh pranata atau organisasi profesi yang bersangkutan sesuai organisasi
itu.
14. Sebutkan Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI)!
Jawab :
Yaitu,
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi

yang benar
2. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan
menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak
mencampurkan fakta dengan opini, berimbang dengan selalu meneliti kebenaran
informasi serta tidak melakukan plagiat
4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah,
sadis, dan cabul serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila
5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap dan tidak menyalahgunakan profesi
6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo,
informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam
pemberitaan, serta melayani hak jawab
15. Sebutkan Asas Profesionalitas dalam Kode Etik Jurnalistik Persatuan Wartawan
Indonesia!
Jawab :
Yaitu,
1. Tidak memutarbalikkan fakta, tidak memfitnah
2. Berimabang, adil dan jujur
3. Mengetahui perbedaan kehidupan pribadi, dan kepentingan umum
4. Mengetahui teknik penulisan yang tidak melanggar asa praduga tak bersalah
serta tidak merugikan korban kesusilaan
5. Mengertahui kredibilitas narasumber
6. Sopan dan terhormat dalam mencari berita

PILIHAN GANDA
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
8.
a.

Kemudahan masuknya dari luar ke dalam negara Indonesia dikarenakan peran dari ...
Para wisatawan mancanegara
Penyebar agama
Bangsa asing
Teknologi dan komunikasi
Para nasionaris
Media dan pers bagi masyarakat dan negara adalah wahana untuk mewujudkan hal ...
Memiliki sesuatu
Memeluk agama atau kepercayaan
Mendapatkan jaminan hukum
Memperoleh pekerjaan yang layak
Menyatakan pendapat dan berbicara
Fungsi kontrol sosial dalam pers mempunyai tujuan ...
Membantu tagaknya kesejahteraan
Membantu tegaknya clean goverment
Membantu tegaknya supermacy of law
Membantu tegaknya keadilan dan keseiimbangan
Membantu tegaknya tanggung jawab
Berikut ini yang bukan termasuk media komunikasi modern adalah ...
Internet
Ludruk
Radio
Televisi
Sinetron
Hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapat dan mendapatkan informasi telah
dijamin dalam Tap. MPR, yaitu ...
Tap. MPR No. XVI/MPR/1998
Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998
Tap. MPR No. XIV/MPR/1998
Tap. MPR No. XV/MPR/1998
Tap. MPR No. XVII/MPR/1998
Contoh media seni modern yang dapat menjadi alat komunikasi di masyarakat
adalah ...
Tonil
Ketoprak
Sinetron
Wayang
Ludruk
Kebebasan pers yang baik adalah yang dapat dipertanggung jawabkan kepada ...
Seluruh rakyat Indonesia
Semua jawaban a, c, d, dan e benar
Hati nurani sendiri dan Tuhan YME
Para pembaca dan kebenaran
Peraturan perundangan di Indonesia
Menerbitkan bahan yang aktual dan beraneka ragam dengan cepat dan secara berkala
merupakan ...
Tanggung jawab penerbit

b.
Kemauan pers
c.
Isi surat kabar
d.
Ciri surat kabar
e.
Ciri khas pers
9. Pers adalah bagian dari media massa. Berikut ini yang termasuk media pers adalah ...
a.
Internet
b.
Surat kabar
c.
Radio
d.
Televisi
e.
Sinetron
10. Date Line merupakan istilah yang sering dipakai dalam dunia pers, khusunya media
cetak. Yang dimaksud dengan date line adalah ...
a.
Batas akhir wartawan mengedit berita
b.
Wilayah liputan berita
c.
Batas akhri wartawan mengirim berita
d.
Batas akhir penerbit untuk mencetak
e.
Tempat, dan tanggal sumber berita
11. Menurut teori pers tanggung jawab sosial, kebebasan pers perlu dibatasi oleh dasar
moral, etika dan hati nurani insan pers. Sedangkan teori pers Libertarian, mengajarkan
bahwa kebebasan pers adalah kebebasan ...
a.
Mutlak
b.
Terbatas
c.
Tertutup
d.
Terbuka
e.
Terkontrol

12. Pers dalam sejarah Indonesia memiliki persamaan yang efektif sebagai jembatan
komunikasi timbal balik antara salah satu dampak penyalahgunaan kebebasan pers
bagi kepentingan umum yaitu ...
a.
Menimbulkan perpecahan
b.
Merusak nama baik seseorang
c.
Menurunnya kepercayaan
d.
Menghalangi karier seseorang
e.
Menurunkan pendapatan masyarakat
13. Salah satu dampak penyalahgunaan kebebasan pers bagi kepentingan pribadi
yaitu ...
a.
Menimbulkan perpecahan
b.
Merusak nama baik seseorang
c.
Menurunnya kepercayaan
d.
Menghalangi karier seseorang
e.
Menurunkan pendapatan masyarakat
14. Manfaat media massa bagi pelajar adalah wahana untuk mewujudkan hak ...
a.
Mendapatkan jaminan hukum
b.
Memperoleh pekerjaan yang layak
c.
Memperoleh pengetahuan yang diperlukan
d.
Menyatakan pendapat dan berbicara
e.
Memeluk agama dan kepercayaan

15. berikut, kecuali ...


a.
Alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
b.
Surat menyurat
c.
Alat untuk menjepit, memadatkan
d.
Surat kabar dan majalah yang berisi berita
e.
Orang yang bekerja di bidang persuratkabaran

PERANAN PERS

Disusun oleh :

RANDI SALIM
0121527
XII IPA 2

Anda mungkin juga menyukai