Menulis berita adalah aktivitas utama wartawan dan praktisi humas. Namun,
karena "everybody can be journalist" (tiap orang bisa jadi wartawan), maka
menulis berita bisa menjadi aktivitas siapa saja, terutama para blogger dan aktivis
BERITA (news) adalah laporan peristiwa aktual yang dimuat di media massa.
Menulis berita termasuk dalam keterampilan komunikasi media ( mass media communication), yakni
Pedoman dasar cara menulis berita yang baik dan "benar" --sesuai dengan kaidah jurnalistik dan kelaziman
berita media ada empat, yaitu unsur berita, piramida terbalik, bahasa jurnalistik, dan struktur naskah berita.
Unsur Berita
Menulis berita (news) itu intinya adalah menyusun 5W+1H, yaitu enam unsur berita:
2. WHO (Siapa yang melakukan, pelaku, atau yang terlibat dalam peristiwa)
5. WHY (Kenapa itu terjadi, kenapa si "who" melakukan itu, penyebab peristiwa, latar belakang kejadian)
Piramida Terbalik
Keenam unsur tersebut biasanya disusun dengan formula atau gaya piramida terbalik (inverted pyramid),
yakni mengedepankan unsur terpenting atau dinilai paling penting. Biasanya pula, yang dianggap terpenting
Bahasa Jurnalistik
Keenam unsur berita tersebut disusun sedemikian rupa dengan menggunakan bahasa jurnalistik, bahasa
pers, newspaper languange, atau bahasa komunikasi massa (mass communication language) dengan
karakteristik:
4. Mudah dipahami
5. Kalimat pendek
6. Kalimat aktif.
Paduan enam unsur berita dan bahasa jurnalistik tersebut dirangkai dalam sebuah naskah berita dengan
3. Teras berita (lead, alinea pertama, paragraf pertama, dalam 2-3 kalimat, biasanya terdiri dari unsur
4. Isi berita (body, rincian, detail, memaparkan unsur WHY dan HOW).
(www.komunikasipraktis.com).***