Anda di halaman 1dari 23

Reportase

dan Penulisan Berita


Lets Get Started

Tujuan
Memahami karakteristik dan prinsip jurnalistik
perusahaan, termasuk dasar-dasar jurnalistik secara
umum.
Mampu membuat tulisan yang baik.
Menguasa teknik reportase, termasuk riset data dan
wawancara, untuk meliput dan memberitakan sebuah
peristiwa/kegiatan.
Menguasai teknik penulisan berita (online).
Menguasa bahasa jurnalistik, terutama hemat kata,
sehingga mampu menulis berita/artikel secara ringkas
sesuai dengan karakter jurnalistik (online).

Reportasi dan Jurnalistik


Reportase adalah
Reportase adalah kegiatan meliput, mengumpulkan fakta-fakta tentang
berbagai unsur berita, dari berbagai sumber/ narasumber dan kemudian
menuliskannya dalam bentuk berita (produk) jadi.
Reportase adalah salah satu hal yang harus dilakukan seorang reporter
untuk mengumpulkan data dan fakta suatu peristiwa untuk penulisan
berita.

Reportase dan Jurnalistik


Sebagaiproses, jurnalistik adalah aktivitas mencari, mengolah,
menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui
media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).
Sebagaiteknik, jurnalistik adalah keahlian (expertise) atau
keterampilan (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel,
feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan
seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.
Sebagaiilmu, jurnalistik adalah bidang kajian mengenai
pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini,
pemikiran, ide) melalui media massa.

News Processing
Teknis pembuatan informasi atau berita terangkum dalam konsep proses pembuatan
berita (news processing), meliputi:
1. News Planning= perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan
Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan
disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik
jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tematematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan
pembagiantugas di antara para wartawan.
2. News Hunting= pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan
pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita,
berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau
pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

News Processing
3. News Writing= penulisan naskah. Setelah data
terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.
4. News Editing= penyuntingan naskah. Naskah yang
sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional
(bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan
perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan
substansi naskah, termasuk pembuatan judul
yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah
dengan space ataukolom yang tersedia.

Reportase dan Jurnalistik


Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel
dan feature. Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan.
Tahap-tahap pembuatan/penulisan berita adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita aktual, faktual, penting, dan menarik
dengan mengisi enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat
dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu
terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)
2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan
Bahasa Jurnalistik spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif =
jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat
berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau
paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi)
berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Ragam penulisan
Berita langsung (Straight News)
Berita kisah (Feature)
Artikel (Opini)

Format Penulisan
berita

Sangat Perlu

Lead

Perlu

Neck

Se
Kurang
m Perlu
ak
in
tid
ak
Pe

Body

Body

Format berita
Lead / Prioritas
Utama Penting

Lead atau kepala berita merupakan puncaknya. Pada urutan


paling puncak yang menempati derajat prioritas utama
pentingnya informasi ini, wartawan harus menuliskan informasi
utama. Setidaknya, pada bagian ini wartawan harus menjawab
sebagian besar unsur 5 W + 1 H. Kenapa begitu? Jika
pemotongan berita yang dilakukan editor karena keterbatasan
halaman, berita ini masih memiliki arti dan layak sebagai sebuah
berita.

Neck / Sangat
Penting

Neck atau leher berita menempati urutan sangat penting. Bagian


ini disebut neck atau leher karena umumnya merupakan
peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada
bagian lead atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasangagasan yang tertuang pada bagian berikutnya yang menempati
derajat prioritas lebih rendah.

Format berita
Body / Penting

Pada bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari


gagasan berita yang termaktub dalam lead dan neck. Penjabaran
itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how).

Body Lanjutan /
Kurang Penting

Di bagian ini, berbagai data yang tidak terlalu penting


ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang
mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan
oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau
pokok bahasan berita tersebut.

5W+1H
Rumus menulis berita standar ini berdasarkan elemen atau
unsur berita 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, How)
atau Siapa, Apa, Kapan, Di Mana, Kenapa, Bagaimana.
Berita adalah laporan peristiwa atau catatan tentang
sebuah kejadian. Sebuah peristiwa dipastikan mengandung
keenam unsur berita tersebut:

5W+1H
WHO-- SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran utama,
peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dsb.
WHAT-- APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa apa, acara apa?
WHEN--KAPAN kejadiannya, iraha kajadianana, unsur waktu. Biasa ditulis,
misalnya, Senin (22/4).
WHERE-- DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana, unsur tempat.
Biasa ditulis, misalnya, "di Depan Gedung Sate Jln Diponegoro Bandung"
atau "di Graha Merah Putih Bandung".
WHY-- KENAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar belakangnya,
apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
HOW-- BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya, siapa saja
pembicaranya, ada polisi gak, rusuh gak, damai-damai saja, diguyur hujan,
pemateri ngomong apa saja, dsb.

Contoh 1
MUI kumpulkan 56 ormas Islam bahas Pilpres 2014

WHO - MUI

MERDEKA.COM. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan pertemuan Forum


Ukhuwah Islamiyah (FUI). Pertemuan membahas pemilu 2014 tersebut dihadiri 56
organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis Islam.

WHAT -- Mengadakan
pertemuan

"Kami membahas sikap dan pandangan umat Islam Indonesia tentang pemilihan
umum 2014, pileg, dan menyongsong pilpres 9 Juli," terang Din Syamsuddin, Ketua
Umum MUI di kantor MUI, Jl. Proklamasi No. 51 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4).

WHEN -- Senin (21/4).

Din mengungkapkan keprihatinan ormas-ormas Islam atas penyelenggaraan Pemilu


2014. Menurutnya masih terdapat banyak pelanggaran yang terjadi.

WHY -- membahas sikap


dan pandangan umat
Islam tentang Pemilu
2014.

"Kami bersyukur atas berlangsungnya pileg yang relatif aman dan lancar. Walaupun
demikian kami prihatin atas rendahnya kualitas pemilu 2014," kata dia.
Din menilai masih marak jual beli suara dan politik uang dalam pileg 2014. Daftar
Pemilih Tetap (DPT) dan distribusi surat suara juga bermasalah.
"Kami dorong penyelenggara pemilu (KPU) agar jujur dan adil. Mereka harus
bertanggung jawab dan transparan dalam mengawal serta melakukan penghitungan
suara dari TPS sampai pusat," pungkas dia.

WHERE -- di kantor MUI.

HOW -- dihadiri 56 ormas


Islam, ormas Islam
menyatakan keprihatinan.

Contoh 2
Ratusan Mahasiswa ITB Demo Jokowi
Bandung - Ratusan mahasiswa ITB memblokade gerbang pintu masuk kampus saat rombongan Gubernur DKI Jokowi datang. Mahasiswa
menolak kedatangan Jokowi yang akan untuk memberikan kuliah umum di Aula Timur ITB. Sempat terjadi kericuhan dalam aksi itu.
Mahasiswa yang mengenakan jas almamater jurusan masing-masing melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang kampus mulai pukul
12.00 WIB, Kamis (17/4/2014). Sejumlah spanduk dibentangkan oleh mahasiswa. Isinya antara lain 'Turut Berduka Cita Atas Politisasi
ITB' dan 'Kampus Netral Harga Mati'.
"Aksi ini intinya untuk menjaga kampus tetap netral bukan untuk menjatuhkan Jokowi," ujar koordinator aksi, Koplo yang merupakan
mahasiswa Jurusan Fisika Angkatan 2011 itu.
Saat mereka tengah berorasi, datang rombongan mobil dari arah Jalan Tamansari. Mahasiswa yang berada di pinggir jalan, kemudian
merangsek ke depan dan menghalangi mobil X-Trail yang berada paling depan, yang diduga milik mobil Sekpri Jokowi. Puluhan polisi dan
satpam yang sejak tadi berjaga, lalu berusaha menghalau mahasiswa.
Sempat terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan polisi serta satpam, yang membuat sejumlah mahasiswa terjatuh. Massa terus
meneriakkan "Netralitas kampus harga mati."
Massa mahasiswa akhirnya terdesak mundur. Lalu satpam dan polisi membuat barikade. Dua mobil yang salah satunya diduga
ditumpangi Jokowi akhirnya bisa masuk. Sementara 8 mobil dan satu bus yang berada di Jalan Ganeca batal masuk. Mereka meneruskan
perjalanan ke arah Jalan Ganeca.
Dua mobil berhasil masuk dan parkir di depan aula Timur, tempat kuliah umum akan digelar. Mahasiswa lalu berlarian menuju aula timur
dan membuat barikade di depan pintu masuk. Mereka terus meneriakkan netralitas kampus. Akhirnya dua mobil itu pun meninggalkan
aula timur. Hingga saat ini mahasiswa terus melakukan aksinya.
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke Bandung, Jokowi bertemu Wali Kota Ridwan Kamil. Keduanya berbincang akrab mengenai
penataan kota. Di ITB, Jokowi akan memberikan kuliah umum.

WHO - Mahasiswa ITB


WHAT -- demo, blokade gerbang pintu masuk
WHEN -- Kamis (17/4/2014).
WHERE -- di depan gerbang kampus ITB.
WHY -- menolak kedatangan Jokowi, menolak politisasi
kampus
HOW -- ricuh, orasi, bentangkan spanduk, saling dorong,
barikade polisi dan satpam.

Membuat judul
Judul berita sebaiknya berupakalimat lengkap--subjek
dan predikat-- sehingga sudah mengandung informasi
terpenting. Misalnya, "Presiden Marah", "Jokowi Bujuk
Warga", "Unpad Gelar Wisuda", "Polisi Ancam Tembak
Mati Geng Motor Bandung.
Judul berita harusmencerminkan isi berita. Judul
merupakan "ringkasan berita". Untuk lebih memahami
dan terbiasa dengan judul-judul berita yang baik, silakan
"panteng" judul-judul berita berupa "running text" di
televisi.
Hindari penggunaan kalimat tanyadalam judul berita.
Jika judul berita berupa kalimat tanya, maka ia bukan
informasi, melainkan pertanyaan kepada pembaca.

Membuat judul
Ringkas. Sebaiknya judul berita berisi 3-5 kata saja.
Inicara termudah membuat judul berita: ambil dari
alinea pertama berita (lead), dengan catatan, lead sudah
ditulis dengan baik, yaitu mengedepankan salah satu
unsur berita (5W+1H). Lazimnya, teras berita dimulai
dengan unsur WHO (Siapa/Pelaku) atau WHAT
(peristiwa/nama acara/kejadian). Tentu, kalimat pertama
diteras itu diringkas kembali untuk menjadi judul berita.

Membuat Judul
Misalnya, dalam teras berita tertulis:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah atas pernyataan mantan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan
Tipikor, Jakarta, Kamis (10/10/2013). Presiden menilai Luthfi
berbohong.Kemarahan Presiden itu menyikapi kesaksian Luthfi yang
menyebut bahwa Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat
dengan dirinya.(Kompas.com, 10 Oktober 2013).
Judulnya berita tersebut adalahPresiden Marah Dikaitkan dengan
Bunda Putri. Mungkin, judul berita tersebut akan lebih menarik dan
"bikin penasaran" jika diubah menjadiPresiden Marah. Untuk berita
di koran, judul yang ringkas akan memudahkan layouter
membesarkan ukuran hurufnya sehingga lebih menarik perhatian
pembaca.

Mudah
bukan?!

Contoh 3
Unit Public Relations Telkom menggelar pelatihan jurnalistik dan Reportase, Kamis dan Jumat,
9-10 April 2015, Pkl. 08.00 s.d 17.00 WIB, di Graha Merah Putih, Jl Japati 1 Bandung. Ketua
penyelenggara Hanna Laila Dewi, mengatakan, pelatihan ini terbuka untuk seluruh karyawan,
khususnya karyawan yang biasanya menjadi pengelola website perusahaan.

"Pelatihan ini digelar karena banyak website atau situs perusahaan yang kurang update, isinya
juga kurang menarik," kata Hanna. "Tampilan konten atau postingnya juga banyak yang tidak
sesuai dengan gaya penulisan online."

Dijelaskan, peserta pelatihan akan diberikan wawasan dan keterampilan tentang gaya
penulisan online (online writing style), teknik menulis berita, dan bahasa jurnalistik.
Pematerinya dari kalangan praktisi media online dan videographer.

"Dalam pelatihan ini juga akan dibahas soal foto jurnalistik dan cara mengengelola portal
supaya menarik, banyak pengunjung, dan bisa menjadi media komunikasi dan informasi
perusahaan," pungkas Hanna.

Mari kita
coba!
Mari menulis!

Click icon to add picture

Office
Mix

Get the add-in

Learn more at http://aka.ms/officemix

Anda mungkin juga menyukai