SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)
Disusun Oleh :
Arief Budiman
NIM. 03/21/0083
.
.
.
Abstraksi
. iv
MOTTO
“Dan hendaklah ada diantara kalian, suatu ummat yang menyeru berbuat
kebaikan, dan menyuruh orang melakukan yang benar serta melarang yang
munkar. Mereka-lah orang yang mencapai kejayaan”
( Q.S. Ali Imran: 104 )
. v
PERSEMBAHAN
. vi
KATA PENGANTAR
seluruh alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah. Atas segala rahmat,
dengan lancar.
penulis tentang arti sebuah jalan kepercayaan (iman), keselamatan (Islam), demi
Kebumen” ini tidak akan pernah selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk
1. Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, MA., selaku Dekan Fakultas Dakwah, UIN
. vii
5. Ibu Ristiana Kadarsih S. Sos., selaku pembimbing II, yang dengan penuh
Kebumen”.
Heru, Anas, Wijay, Yanto, Rinci, Dwie, Arum, Ellyana, Vibri, Widy) yang
10. Teman-teman MaJNun Community (Mas Heri, Mazda, Mas trie, Sugix,
Denny, Adi PazCho, Fue@d, Uciel, Adib, Alie, Abda Yanuar) “Aku akan
canda tawanya.
. viii
12. Bu Margono sekeluarga, sebagai orang tuaku di Jogja yang telah banyak
13. Sepupuku Fajar N. F & Niena yang sering memberikan support disaat aku
sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik konstruktif demi hasil
Akhir kata semoga Alloh SWT senantiasa meridhoi segala amal perbuatan
Penulis,
Arief Budiman
. ix
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN
. x
2. Teknik Pencarian Berita ...................................................... 13
b. Wawancara .................................................................... 14
. xi
3. Ruang Lingkup Program Berita Kebumen ........................ 44
1) Wawancara .......................................................................... 50
A. Kesimpulan ............................................................................. 73
B. Saran-saran .............................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
. xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENEGASAN JUDUL
sebagai berikut :
untuk mengerjakan sesuatu 1 . Kata pencarian berasal dari kata dasar ”cari”
yang mendapat afiks pe – an, yang maknanya adalah tindakan, usaha, mencari
2. Teknik Penulisan
atau menuliskan. 3
1
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1989). hlm. 915
2
Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press).
hlm. 262
3
Ibid, hlm. 1648
.
2
3. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang penting
mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau
berita adalah suatu cara untuk mendapatkan dan menghimpun fakta atau opini
yang penting dan menarik serta menuliskannya dalam bentuk laporan untuk
2. Ratih TV Kebumen
Kebumen.
3. Berita Kebumen
Kebumen ditayangkan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
cara yang dilakukan oleh reporter Berita Kebumen untuk mendapatkan dan
4
Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran: Teori dan Praktek, (Bandung: Bandar Maju,
1990). hlm. 78
5
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005). hlm. 22
.
3
menghimpun fakta atau opini yang penting dan menarik tentang peristiwa atau
B. LATAR BELAKANG
sangat pesat, bukan saja di wilayah perkotaan tapi juga telah merambah
Indonesia yang telah memiliki media massa lokal yaitu televisi. Dara Putih
Televisi atau yang lebih dikenal dengan nama Ratih TV ini adalah televisi
masyarakat. Respon ini dapat dilihat dari tingginya animo masyarakat untuk
sajian beritanya cukup menarik. Hasil peliputannya pun cukup bisa menambah
6
Berita Kebumen adalah program berita di Ratih TV yang berisikan peristiwa atau
kejadian penting yang telah terjadi di wilayah Kebumen.
.
4
berbeda status sosialnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi ekonomi,
masyarakat.
lepas dari kualitas berita yang disajikannya. Kualitas berita tersebut bisa
dilihat dari audio-visual yang dihasilkannya. Seperti kita ketahui bahwa berita
televisi sangat berbeda dengan berita di media cetak. Dalam media televisi,
berita yang di sajikan/tayangkan harus runtut serta relevan antara gambar dan
dalam memahami informasi mengenai suatu peristiwa yang terjadi. Selain itu,
kemampuan dalam mengolah kata dan kalimat agar dapat dipahami semua
akurat dan obyektif sesuai dengan peristiwa yang benar-benar terjadi akan
sangat membantu kualitas berita yang dihasilkan. Berita yang di hasilkan pun
memiliki news value (nilai berita) yang tinggi. Nilai berita tersebut selain
menjadi daya tarik juga akan sangat menunjang kualitas berita yang
dihasilkan. Dengan kata lain, kualitas berita yang dihasilkan dari program
.
5
memang sangat dibutuhkan terutama untuk media televisi yang sifatnya hanya
sepintas saja. Begitu juga dalam program Berita Kebumen, tentunya memiliki
suatu teknik pencarian dan penulisan berita yang dapat menjadikan berita yang
masyarakat yang ada. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan program
C. RUMUSAN MASALAH
.
6
D. TUJUAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
berikut:
1. Manfaat Teoritis/Akademis
Kebumen.
2. Manfaat Praktis
Berita Kebumen.
.
7
pengetahuan.
F. TINJAUAN PUSTAKA
yang telah ada sebelumnya dan memiliki relevansi dengan pokok penelitian
penulis yaitu:
kualitatif.
.
8
mulai dari meliput berita, menulis naskah berita, format berita, sampai
bersifat umum.
dengan pokok penelitian dalam skripsi ini. Dalam penelitian ini, penulis hanya
meneliti tentang teknik pencarian dan penulisan berita yang digunakan oleh
lebih spesifik.
G. KERANGKA TEORITIK
1. Berita Televisi
inform kepada publik yang melekat pada dirinya. 7 Ini merupakan upaya untuk
dalam proses produksi berita harus tetap menjaga dan mengindahkan prinsip-
prinsip jurnalisme.
a. Nilai Berita
7
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999). hlm.
189
.
9
news value (nilai berita) yang bisa diangkat menjadi sebuah berita. 8 Hal
ini disebabkan karena news value mampu memberikan daya tarik terhadap
disampaikan.
1) Timeliness
2) Prominence
3) Proximity
atau pemirsa.
8
M. Budyatna, Jurnalistik: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003)..
hlm. 76
9
Masduki, Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar,
(Yogyakarta: LkiS, 2006). hlm. 23
.
10
4) Conflict
5) Human Interest
6) Magnitude
7) Unique
b. Jenis Berita
hard news (berita berat), soft news (berita ringan), dan investigative
.
11
1) Hard News
2) Soft News
.
12
berita ringan ini sangat bervariasi, tetapi hampir tidak ada yang
3) Investigative Reports
terjamin.
12
Deddy Iskandar Muda, Op. Cit. hlm. 41
13
Ibid. hlm. 42
14
J.B. Wahyudi, Kominikasi Jurnalistik, (Bandung: ALUMNI, 1991). hlm. 130
.
13
yang dibutuhkan.
meliputi: 15
disertai penulisan narasi yang dikirimkan melalui faks. Dari kantor berita
inilah berbagai macam berita dari berbagai penjuru dunia dapat diperoleh
oleh reporter. Dengan sedikit proses editing, berita tersebut sudah dapat
15
Ermanto, M.Hum, Op. Cit. hlm. 94
16
Deddy Iskandar Muda, Op. Cit. hlm. 79
.
14
b. Wawancara
cara menghubungi nara sumber, baik langsung (face to face) maupun tidak
reporter, karena hampir tidak ada satu jenis pun pekerjaan wartawan atau
17
Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktek, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999). hlm. 212
18
Widodo, Teknik Wartawan Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah, (Surabaya:
Indah). hlm. 54
.
15
kualitas berita atau informasi yang didapat. Untuk itulah reporter harus
reporter. Hal ini mutlak dibutuhkan mengingat reporter juga akan bertugas
(interviewer) adalah: 19
kombinasi.
diperlukan.
kepentingan masyarakat.
ataupun tekanan.
19
Andar Kusnadi, Wawancara Radio, (Bidang Pemberitaan RRI Nusantara li Yogyakarta,
tt). hlm. 05
.
16
membuat dirinya menjadi orang yang ahli dalam bidang yang akan
yang dibicarakan.
terlibat di dalamnya.
dipermasalahkan.
20
Soewardi Idris, Op. Cit. hlm. 46
21
Yurnaldi, Kiat Praktis Jurnalistik, (Padang: Angkasa Raya, 1992). hlm. 69
.
17
dari berbagai sumber. Namun, semua itu tidaklah cukup untuk dijadikan
22
Koesworo, dkk, Dibalik Tugas Kuli Tinta, (Surakarta: Sebelas Maret University Press,
1994). hlm. 99-100
23
M. Budyatna, Op. Cit. hlm. 192
.
18
peristiwa atau yang lebih dikenal dengan observasi. Hal ini bertujuan agar
antara lain: 25
1) Pengamatan Langsung
24
Ermanto, M. Hum, Op. Cit. hlm. 94
25
Sedia Willing Barus, Jurnalistik: Petunjuk Praktis Menulis Berita, (Jakarta: CV Mini
Jaya Abadi, 1996). hlm. 90
.
19
daerahnya.
yang akan melengkapi data dan fakta suatu kejadian. Riset dokumen ini
bisa berupa surat keputusan, surat tugas, data-data tertulis, siaran pers,
atas, dapat juga menggunakan informasi tertulis lainnya seperti buku, peta,
dalam menulis suatu laporan tentang suatu peristiwa yang telah terjadi. Untuk
26
Septiawan Santana Kurnia, Jurnalistik Investigasi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2004). hlm. 109
.
20
cara-cara penulisan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pendengar atau
digunakan semacam cara atau teknik dalam penulisan berita di televisi. Teknik
sebagai inti teras berita. Selanjutnya, teras berita (terutama untuk berita
langsung atau berita ringan yang merupakan side bar, atau news feature)
adalah sari berita yang dituliskan pada alinea pertama. Tubuh berita adalah
disusul penulisan tubuh berita. Pada bagian inilah rincian peristiwa yang
melalui kata demi kata dalam suatu urutan logis. Seluruh fakta adalah
27
Ibid. hlm. 152
.
21
adalah alinea terakhir. Pada alinea inilah pembaca disadarkan bahwa tidak
1) Piramida
Keterangan
1.Pembukaan
2.Uraian
3.Kesimpulan
28
Ibid
29
Ibid. hlm. 153
30
Asep Saeful Muhtadi, Op. Cit. hlm. 108
.
22
tidak terikat pada waktu atau timeless, karena kapan saja berita ini
dan human interest yang tidak memiliki nilai berita tinggi, tetapi
sangat menarik.
2) Piramida Terbalik
Tujuan dari penulisan jenis ini adalah agar berita menjadi lebih
.
23
masuk dalam kategori news bulletin, seperti hard news, soft news,
straight news, spot news, dan human interest yang memiliki nilai
berita tinggi.
berikut: 34
kalimat 1.
34
J.B Wahyudi, Op. Cit, hlm. 145
.
24
3) Kronologis
terpenting dan mana yang kurang penting. Hal ini karena setiap
Pembukaan
Uraian
Penutup
penting. Dengan gaya bahasa yang baik dan beragam seolah dapat
35
Deddy Iskandar Muda, Op. Cit. hlm. 61
36
J.B. Wahyudi, Op. Cit. hlm. 149
.
25
seperti yang telah dijelaskan di atas dapat digunakan pada media massa
konsep ini semua elemen dalam sebuah berita akan terpenuhi. Istilah ini
meliputi: What (apa), Who (siapa), Where (di mana), When (kapan), Why
permasalahan atau kejadian yang terdapat dalam berita?, (2) siapa yang
diberitakan dalam berita itu?, (3) di mana terjadinya peristiwa itu?, (4)
kapan terjadinya peristiwa itu?, (5) mengapa terjadi peristiwa itu?, (6)
.
26
atas. Artinya, data-data jawaban dari enam pertanyaan itu harus terdapat
dalam berita. Jika itu telah ada, barulah dapat dikatakan bahwa berita
bagi pemirsa televisi. Pendekatan tersebut disebut juga dengan istilah Easy
Listening Formula.
namun salah satu yang mudah diingat dan banyak diaplikasikan oleh
1) Accuracy (tepat)
37
Ibid, hlm.48
.
27
2) Brevity (singkat)
termasuk “sound bite” atau cuplikan inti wawancara jika ada dan
Maka dari itu salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk
yang berlaku.
3) Clarity (jelas)
38
Ibid
39
Ibid
.
28
4) Simplicity (sederhana)
5) Sincerity (jujur)
.
29
informasi atau penulisan narasi dan gambar harus selaras antara satu
tentang pertanian.
penulisan naskah terlebih dahulu atau dengan cara lain yaitu gambar
Dalam berita televisi, unsur visual bukan hanya sekedar unsur tambahan
atau dukungan pada berita verbal. Unsur visual justru memiliki nilai berita
40
Ashadi Siregar, Op. Cit. hlm. 140
41
Deddy Iskandar Muda, Op. Cit. hlm. 69
.
30
yang lebih tinggi dan lebih obyektif. Oleh karena itu angel (sudut
program televisi memerlukan kerja sama atau team work. Tanpa adanya
pemirsa televisi.
42
Istilah yang digunakan untuk pencuplikan bagian dari inti wawancara televisi/radio
untuk dijadikan bagian dalam penyajian paket berita. Istilah ini merupakan penggunaan baku
dalam dunia pertelevisian internasional terutama di Amerika, Kanada, Australia, dan Eropa. Di
TVRI istilah soundbite sering disebut sebagai “statement”
.
31
H. METODE PENELITIAN
Obyek penelitian adalah data yang akan dicari atau digali dalam
Kebumen, meliputi:
1) Wawancara
Kebumen, meliputi:
.
32
b. Metode Observasi
43
Jalaludin Rakhmat, Metode penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002). hlm. 24
44
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1997).
hlm. 11
45
Britha Mikhelsen, Metode Penelitian Parsipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan,
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999). hlm. 149
.
33
secara obyektif keadaan yang diteliti. Selain itu, metode ini bisa dipakai
c. Metode Dokumentasi
tentang obyek yang akan dikaji untuk dilakukan analisis terhadap data
sebagai berikut:
46
Sutrisno Hadi, Metodologi research Jilid II, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,
1978). hlm. 136
.
34
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Bab III: Hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam
rumusan masalah.
.
72
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
informasi tertulis. Selain teknik pencarian berita, teknik yang digunakan dalam
pada program Berita Kebumen hanya jenis piramida dan piramida terbalik.
Penulisan jenis piramida ini digunakan untuk berita ringan (soft news) dan
berita kisah (feature) saja. Sedangkan untuk penulisan jenis piramida terbalik
digunakan untuk menuliskan berita langsung atau hard news. Hal ini
.
73
Formula penulisan berita yang digunakan oleh reporter Berita Kebumen yaitu
yaitu kalimat yang digunakan simple agar mudah diingat oleh pemirsa. Clarity
naskah yang ditulis oleh reporter. Keselarasan ini dimaksudkan agar pemirsa
lebih mudah memahami pesan yang disampaikan. Selain itu agar dapat
terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-
beda, maka penggunaan teknik pencarian berita dan penulisan berita ini dapat
.
74
menjadi solusi tepat dalam mengatasi perbedaan tersebut. Selain itu juga
B. Saran-Saran
Dari hasil penelitian dan analisis data oleh penulis mengenai teknik
kemajuan program Berita Kebumen. Adapun saran yang ingin penulis berikan
yaitu:
menjalankan tugasnya.
.
75
Kebumen.
dibutuhkan.
(SOP).
C. Kata Penutup
Alloh SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta innayah-
lancar.
besarnya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini,
.
76
jauh dari sempurna. Sesungguhnya di dunia ini tidak ada yang sempurna,
kesempurnaan hanya milik Alloh SWT. Oeh karena itu penulis sangat
mestinya dan bermanfaat sebagai bahan referensi serta berbagi ilmu dan
.
DAFTAR PUSTAKA
Kovach & Rosenstiel, 2003. Sembilan Elemen Jurnalisme, (Jakarta: ISAI dan
Yayasan PANTAU)
Koesworo, dkk, 1994. Dibalik Tugas Kuli Tinta, (Surakarta: Sebelas Maret
University Press)
.
Koentjaraningrat, 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta:
Gramedia,).
Peter Salim & Yenny Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,
(Jakarta: Modern English Press)
Sedia Willing Barus, 1996. Jurnalistik, Petunjuk Praktis Menulis Berita, (Jakarta:
CV Mini Jaya Abadi)
.
CURRICULUM VITAE
PENDIDIKAN
1. SD Negeri 02 Adikarso Kebumen, 1991-1997
2. MTs Negeri 02 Kebumen, 1997-2000
3. SMU Negeri 01 Kutowinangun Kebumen, 2000-2003
4. Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, 2003-2008
ORGANISASI
¾ Sekretaris Remaja Islam Masjid (RISMA) Al-Mubarak Desa Adikarso
Kebumen, periode 2003-2004
¾ Koordinator divisi Sosial & Keagamaan Ikatan Mahasiswa Kebumen
Yogyakarta (IMAKTA), periode 2006-2007
¾ Dewan Penasihat Organisasi (DPO) Ikatan Mahasiswa Kebumen
Yogyakarta (IMAKTA), periode 2007-2008
.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
.
.
.
.
.
.
.