I. Pendahuluan
Organisasi pecinta alam sebagai suatu organisasi yang mengekspresikan rasa cinta
kepada alam sebagai suatu karunia Tuhan, sebagian besar aktivitasnya tidak terlepas dari alam
lingkungan. Demikian pula dengan KMPA GIRI BAHAMA yang aktivitasnya sebagian besar
dilakukan di lapangan/alam terbuka. Berbagai pengalaman yang didapat tersebut, secara sadar
ataupun tidak seringkali kita ungkapkan kepada berbagai pihak, baik secara langsung melalui
media ataupun secara tidak langsung melalui cerita secara lisan. Pada kondisi ini kita akan
berfungsi sebagai publikator kegiatan tersebut.
Agar masyarakat luas dapat mengetahui dan ikut menikmati kegiatan yang dilakukan
serta pengalaman yang diperoleh, maka diperlukan suatu cara dan media yang tepat sebagai
penyebar informasi. Untuk itulah peranan jurnalistik amat diperlukan sebagai kegiatan
menyiapkan, menulis dan mengedit untuk surat kabar, majalah atau media tulis lainnya. Dalam
pengertian yang lebih luas, jurnalistik merupakan ilmu, seni, dan ketrampilan dalam penyajian
atau penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dengan menggunakan media komunikasi
massa tercetak ataupun elektronik.
A. Berita
Bentuknya sederhana, lugas, langsung dan tidak ‘berbunga-bunga’. Berita disusun dari
data yang serba baru, yang berlomba dengan waktu dan terus berkembang dari suatu saat ke
saat berikutnya. Isi berita tidak boleh dibumbui oleh opini penulisnya, tidak bersumber dari
issue atau omong kosong. Berita hendaknya faktual, akurat, objektif, ringkas tetapi lengkap
dan berimbang (kalau ada beberapa sudut pandang) serta proporsional. Oleh karena itu berita
sangat memerlukan kejelasan dan segala hal yang telah diperkuat otoritas yang
menanggapinya.
Beberapa bentuk penyajian berita antara lain :
Hard news / straight news / berita sehari, lebih menekankan pada news story (kisah berita
baru). Unsur pokok dalam straight news adalah peristiwa (event). Straight news juga disebut
dengan istilah spot news (berita kejadian seketika). Berita ini akan menjadi basi bila terlewat
hanya dalam sehari dan menjadi tidak aktual lagi.
Depth reporting, adalah pola-pola berita majalah biasa, dimana sumber berita lebih banyak
bila dibandingkan dengan sumber berita untuk hard news. Investigation news, merupakan
perkembangan pencarian sumber berita dari jurnalis, dimana penggalian berita memerlukan
penyelidikan seperti halnya pekerjaan detektif dan tidak cukup saja hanya 1-2 hari saja.
Interpretatif news (analisis berita), sebelum dijadikan berita, suatu peristiwa terlebih dahulu
dianalisa dengan dilandasi kerangka teori.
B. Editorial
Bentuk-bentuk penyajian editorial antara lain :
Tajuk rencana, merupakan sikap redaksi terhadap permasalahan yang sedang hangat, yang
menyiratkan falsafah dan pandangan hidup suatu media. penyajiannya dapat disertai contoh
dan kesimpulan.
C. Artikel
Pojok, merupakan penyalur letupan pikiran yang sungguh-sungguh dengan meringkaskan
suatu masalah secara tajam dan menggelitik.
Artikel opini, adalah bentuk opini yang mempunyai kerangka kewajaran, dimana dalam
Artikel adalah tulisan yang tidak terikat oleh waktu seperti halnya berita. Artikel harus disajikan
dalam bentuk lugas meski gaya yang digunakan bisa luwes.
Bentuk-bentuk tulisan yang berinduk pada artikel:
Feature;adalah artikel yang didasarkan atas fakta, punya bobot, gaya penulisan ringan, segar
dan dapat dibumbui humor. Disebut juga karangan khas yang mengedepankan hal-hal yang
menimbulkan sentuhan kemanusiaan (human interest).
Reportase; semacam berita biasa dan juga semacam feature. Bedanya reportase umumnya
berkisah tentang perjalanan.
Column/kolom; berupa komentar atau ulasan dan opini khusus disertai pembahasan yang
khusus pula. Kolom merupakan sikap atau uneg-uneg penulis tentang hal yang sedang
hangat, yang mempunyai kecenderungan mengkritik. Daya tarik kolom adalah pada bahasa
penyajiannya yang biasanya kocak namun satire.
D. Foto berita
Foto berita adalah berita yang divisualisasikan ke bentuk fotografi. Dalam membuat foto berita
ini dibutuhkan kepekaan untuk menangkap peristiwa sebagai objek berita.
E. Karikatur
Suatu peristiwa/opini yang diwujudkan dalam bentuk gambar.
* Bagi Pecinta Alam, semua bentuk penulisan jurnalistik dapat dilakukan. Akan tetapi dalam
prakteknya bentuk yang paling sering kita jumpai adalah feature.
B. Penulisan Feature
a. Kerangka
1) Judul, dapat ditulis sebelum atau sesudah tulisan selesai dibuat. Judul bisa diambil dari lead.
Adapun judul yang baik adalah mampu mengungkapkan tema tulisan, tidak terlalu panjang
dan juga tidak terlalu pendek.
2) Lead/opening/intro, merupakan etalase suatu tulisan. Oleh karena itu lead sebaiknya dibuat
semenarik mungkin dan harus mempunyai kesatuan dengan judul. Lead dipilih dari salah satu
unsur berita (5W + 1H) tetapi tidak perlu seluruh unsur ada di dalamnya.
3) Body of news/tubuh berita, di mana data atau fakta dituangkan. Penulisannya harus
mempunyai kesatuan (unity), antar paragraf mempunyai keterkaitan dan penekanan.
Penutup sebaiknya mempunyai ‘pukulan’, bisa dalam bentuk kesimpulan, humor, sajak atau
kalimat yang menggigit.
C. Penulisan Reportase
Yang diperlukan sebagai sarana pendukung utama penulisan reportase ini adalah :
kemampuan penulis dalam menghimpun detail kejadian
memiliki kemampuan dramatik, sanggup menyusun plot cerita, membangun ketegangan dan
mengunci kisah
memiliki kekayaan perbendaharaan kata untuk menghindari pengulangan kata-kata yang
sama.
D. Penulisan Artikel Opini
Dalam materi ini, batasan menulis dibatasi pada persoalan sekitar menulis artikel opini di
surat kabar dan majalah. Hampir semua surat kabar dan majalah di Indonesia menyediakan
salah satu halamannya untuk opini. Sebagian besar halaman opini disediakan secara bebas
pada para penulis lepas atau penulis yang berasal dari luar surat kabar tersebut. Artinya siapa
saja boleh menulis dan mengirim tulisannya pada halaman opini yang disediakan surat kabar
atau majalah tersebut. Apa syaratnya?
Tidak ada keseragaman tata cara dalam menuliskan artikel di surat kabar dan majalah.
Artinya, setiap surat kabar atau majalah mempunyai tradisi kebijaksanaan umum yang rata-rata
disepakati yaitu :
Tulisan aktual
Menyangkut kepentingan orang banyak
Penyajiannya menarik dan jernih
Gagasan yang dituangkan up to date
Teknis menulis di surat kabar dan majalah pada umumnya diutamakan pada kemampuan
menguasai suatu permasalahan secara cepat dan menanggapinya secara kritis. Jadi jika
seseorang berminat menulis artikel, maka dia harus terus menerus mengikuti perkembangan
yang terjadi setiap saat. Karena perkembangan yang terjadi tidak hanya menyangkut suatu
peristiwa, tetapi berbagai macam peristiwa, maka dia tidak harus mengikuti semua secara detail.
Tetapi cukup mengikuti sejumlah peristiwa yang memang dirasa menarik atau sesuai dengan
perhatian yang relevan dengan latar belakang pengetahuan dan disiplin keilmuan yang dimiliki.
Perlunya keterlibatan semacam ini agar dia mempunyai penguasaan yang mendalam dan
karenanya terdorong untuk terus mengetahui. Pada umumnya jika itu sudah dimiliki, maka dia
akan mempunyai gagasan-gagasan tertentu yang bersifat reaktif terhadap perkembangan itu.
Entah sifat reaksi itu pro atau kontra, dari sini biasanya akan menjadi modal awal untuk
menuangkan dalam bentuk artikel.
Lengkapi tulisan-tulisan itu dengan pendapat sendiri hasil diskusi dengan kawan atau
hasil menelusuri sumber informasi baik dari surat kabar, majalah atau buku.
Bacalah berulang-ulang, evaluasi sendiri, mana yang kurang, mana yang belum
sempurna dan mana yang perlu ditambah atau dikurangi. Sesudah itu susun ulang menjadi
artikel yang lebih sempurna. Penuhilah persyaratan-persyaratan tulisan yang menyangkut
persoalan newsly, yakni layak diberitakan pada orang banyak. Dalam hal ini bahasa sederhana
dan menarik, tidak bertele-tele dan berstruktur atas dasar mana yang gagasan awal atau lead
article, mana komentar, bahasan dan analisis serta mana pula endingnya.
IV. Penutup
Seorang pecinta alam merupakan bagian dari alam, memiliki mobilitas dan daya jelajah
yang tidak dimiliki oleh masyarakat awam. Oleh karenanya, peranan seorang pecinta alam dalam
bidang jurnalistik masih diperlukan, untuk menyampaikan informasi dan pesan dalam usaha
mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan alam dan lingkungan.
Seorang pecinta alam yang menjadi penulis lingkungan hidup dituntut untuk mempunyai
wawasan yang luas salah satunya dapat dicapai dengan banyak membaca, mengikuti
perkembangan lingkungan dunia serta mempunyai interes untuk ikut menganalisanya. Selain itu
penulis harus mempunyai perasaan selalu ingin tahu dan selalu merasa tidak puas akan data
yang didapatkannya. Informasi yang sekecil apapun bagi penulis lingkungan hendaknya mampu
ditelusuri. Kemampuan menjabarkan suatu permasalahan yang ditemui dalam satu olahan ragam
tulisan yang tepat merupakan ketrampilan tersendiri yang kepekaannya perlu diasah dari waktu
ke waktu.