Oleh Kelompok 9 :
Atira Rania Jasmine (04010122003)
Gadis Abidah Robbilizzah (04010122009)
Virnanda Budi Oktavia (04010122026)
Dosen Pengampu :
Pardianto S.Ag.,M.Si, S.Ag.,M.Si
i
DAFTAR ISI
Cover
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita tentang peristiwa.
Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan
ceritanya.
Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut
berita. Maka dapat didefinisikan bahwa strategi pemberitaan adalah cara atau kiat-kiat
dari suatu organisasi atau kelompok dalam proses pembuatan berita, dimulai dari liputan
suatu peristiwa, berita, mengedit berita hingga menyebarkan berita.
Dalam dunia jurnalistik, berita berdasarkan jenisnya dapat dibagi ke dalam tiga
kelompok yaitu berita Elementary, mencakup pelaporan berita langsung (straight news),
berita mendalam (depth news report), dan berita menyeluruh (comprehensive news
report), berita Intermediate, meliputi pelaporan berita interpretatif (interpretative
newsreport) dan pelaporan karangan-khas (feature story report).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Depth News.
2. Apa tujuan Depth News.
3. Apa yang dimaksud Interpretative News.
4. Apa peran dan tujuan Interpretative News.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Depth News.
2. Untuk mengetahui tujuan Depth News
3. Untuk mengetahui pengertian Interpretative News.
4. Untuk mengetahui tujuan Interpretative News.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
McQuail, D., & Windahl, S. . " Communication Models for the Study of Mass Communication." (London:
Routledge 1993)
2
Pavlik, J. V., & McIntosh, S. " Converging Media: A New Introduction to Mass Communication (5th ed.) ". (New
York: Oxford University Press 2017)
3
Tom E. Rolnicki. Et. Al, penghantar jurnalisme, (Jakarta : Kencana, 2008)
4
up system). Pendalaman dilakukan dengan mencari informasi tambahan dari
narasumber atau berita terkait4.
Depth News juga berupaya menyajikan informasi yang begitu mendetail. Maka
itu, teknik penulisan feuature article menjadi alatnya. Bahkan, investigative reporting
juga menjadi perangkat laporan depth ketika mengejar informasi, sebagai objek liputan,
yang oleh seseorang sengaja disembunyikan. Dalam peliputan depth sebelum turun
kelapangan,seorang waratawan akan membutuhkan suatu perencanaan dan
pengembangan tema, dalam dunia jurnalistik sering disebut dengan TOR (thema of
reference) yang didalamnya ada tema dengan suatu uraian angle yang diambil dengan
kalimat pendek dan jelas termasuk nara sumber di dalamnya.5
5
C. Pengertian Interpretative News
Berita interpretatif (interpretative news) adalah berita yang dikembangkan
dengan komentar atau penilaian wartawan atau nara sumber yang kompeten atas berita
yang muncul sebelumnya sehingga merupakan gabungan antara fakta dan interpretasi.
Berawal dari informasi yang dirasakan kurang jelas atau tidak lengkap arti dan
maksudnya7.
Berikut adalah beberapa penjelasan definisi interpretative news
menurut para ahli:
Menurut Kovach dan Rosenstiel (2014)8, interpretative news adalah
"berita yang berfokus pada analisis, penjelasan, dan interpretasi terhadap
peristiwa atau isu dengan memberikan konteks yang lebih
luas dan mendalam."
Menurut McManus (1994)9, interpretative news adalah "jenis berita
yang memberikan perspektif dan pemahaman yang lebih dalam melalui
analisis dan interpretasi yang mendalam terhadap peristiwa."
Interpretative News lebih dari sekedar straight news dan depth news. Berita
interpretatif biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa
kontroversial. Namun demikian, fokus laporan beritanya masih berbicara mengenai
fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan
menjelaskan. Karena laporan interpretatif bergantung kepada pertimbangan nilai dan
fakta, maka sebagian pembaca menyebutnya sebagai “opini”.10
7
Mochammad Sinung "Daya Tarik Jurnalistik” Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2
8
Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2014). " The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the
Public Should Expect 3rd ed. " ( Crown Publishers : New York 2014).
9
McManus, J. " Market-Driven Journalism: Let the Citizen Beware? " ( Sage Publications : New York 1994).
10
Lodowik "Strategi Pemberitaan Harian” Jurnal Communication vol 1
6
Jenis berita ini merupakan gabungan antara fakta dengan opini atau
penilaian reporter atau narasumber.
Berita interpretative news itu adalah jenis berita yang menggali lebih dalam
makna dan implikasi suatu peristiwa. Berbeda dengan berita biasa yang hanya
memberikan fakta-fakta, interpretative news mencoba menjelaskan latar belakang,
alasan, dan dampak dari suatu peristiwa.
Berita Interpretasi merupakan jenis berita yang merupakan perkembangan
dari Straight News. Perkembangan disini maksudnya adalah dengan adanya
penambahan informasi latar belakang, wawancara dengan berbagai sumber dan
pengamat, serta menambah data-data terkait sehingga dapat menghasilkan berita baru
yang lebih detail, dan lebih lengkap. Berita Interpretative ini sangat membutuhkan
wawasan yang luas dan juga ketajaman analisi dari sang wartawan.11
11
Morissan “jurnalistik Televisi Mutakhir” (Jakarta : Preanada Group, 2008)
7
3. Memberikan Suara kepada Kaum Marginal
Pemberitaan yang bersifat interpretatif mempunyai kekuatan untuk memperkuat
suara individu atau komunitas yang terpinggirkan, yang seringkali diabaikan atau kurang
terwakili di media arus utama. Dengan mengeksplorasi kisah-kisah manusia di balik
permasalahan yang kompleks, hal ini dapat menarik perhatian pihak-pihak yang paling
terkena dampak dan memberikan landasan bagi perspektif dan pengalaman mereka.
8
BAB III
KESIMPULAN
Depth News adalah jenis laporan yang memberikan informasi terperinci dan
akurat tentang peristiwa terkini atau topik relevan lainnya. Agar pembaca dapat memahami
topik secara utuh, artikel ini secara konsisten memuat fakta-fakta penting, analisis mendalam,
dan konteks luas.
Tujuan dari depth news adalah untuk menyediakan informasi yang lebih rinci,
lengkap, dan mendalam tentang suatu peristiwa atau topik. Tujuannya adalah untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang latar belakang, dampak,
dan implikasi dari suatu kejadian.
Selain itu, berita interpretatif merupakan jenis informasi yang lebih mendalam
dalam menafsirkan banyak aspek suatu peristiwa atau topik tertentu. Artikel ini lebih dari
sekedar memberikan informasi faktual untuk menjelaskan implikasi, peredam, dan seni dari
peristiwa tersebut di atas. Hal ini biasanya mencakup komentar atau sudut pandang dari
sumber berita.
Sementara itu, tujuan dari berita interpretatif (interpretative news) adalah untuk
tidak hanya memberikan fakta-fakta dasar tentang suatu peristiwa, tetapi juga untuk menggali
dan menginterpretasikan makna dari peristiwa tersebut. Berita interpretatif seringkali
mencoba untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi, bagaimana hal itu
memengaruhi berbagai pihak, dan apa arti pentingnya dalam konteks yang lebih luas.
Depth news memberikan informasi mendalam tentang suatu topik, sementara
interpretative news mengambil langkah lebih jauh dengan mencoba untuk menjelaskan
makna dan implikasi dari informasi tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nikemus, Lodowik. “Strategi Pemberitaan Harian Umum Flores Pos Sebagai Media
Informasi dan Edukasi di Tengah Kemajuan Teknologi Pemberitaan Online”. Jurnal
Communication vol 1, Desember 2018.
Sinung, Mochammad Restendy "Daya Tarik Jurnalistik, Pers, Berita dan Perbedaan Peran
Dalam News Casting" Jurnal al–Hikmah vol. 4 no. 2, Oktober 2016.
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta : Preanada Group, 2008), hlm. 28.
Tom E. Rolnicki. Et. Al, penghantar jurnalisme, (Jakarta : Kencana, 2008), hlm. 151.
Dwi, Riana. “Pembinaan Literasi untuk Menangkal Berita Provokatif”. Jurnal Abdimas
Siliwangi vol. 3. Juli 2020.
Nichole T & Els " Study Masscom, Interpretative Reporting in Journalism" [ Journal : 2023 ]
https://studymasscom.com/journalism/interpretative-reporting-in-journalism/
Pavlik, J. V., & McIntosh, S. " Converging Media: A New Introduction to Mass
Communication (5th ed.) ". (New York: Oxford University Press 2017) hlm 92.
Donald L.Ferguson & Jim Patten, " Journalism To-day!, National Textbook Company "
( Lincolnwood, Illinois USA ) 1991, hlm. 127.
Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2014). " The Elements of Journalism: What Newspeople
Should Know and the Public Should Expect 3rd ed. " ( Crown
Publishers : New York 2014). Hlm 50.
McManus, J. " Market-Driven Journalism: Let the Citizen Beware? " ( Sage
Publications : New York 1994). Hlm 75.
McQuail, D., & Windahl, S. ." Communication Models for the Study of Mass
Communication." (London: Routledge 1993) hal. 45.
Musman, Asti & Nadi Mulyadi. 2017. Jurnalisme Dasar: Panduan Praktis Para Jurnalis.
Yogyakarta: KomunikaKurnia.
Septiawan Santana. 2017. Jurnalisme Kontemporer, Edisi Kedua. Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia.
10