Website: http://jurnal.nuruliman.or.id/index.php/alashriyyah
Vol. 8 (No. 01), Bulan Mei 2022
Abstrak
Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam berdakwah, ia adalah manusia
yang memiliki kelembutan kepada semua orang yang ia dakwahi. Islam itu
seperti mutiara dan kelembutan seperti pembungkus. Ketika
pembungkusnya sudah tidak cantik dan kotor lagi, maka jangan pernah
berharap manusia akan membukanya. membukanya saja enggan apalagi
menerima mutiara di dalamnya. Artikel ini menggunakan metode
kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang sudah
didapatkan, akan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.
Artikel ini menemukan bahwa Kesuksesan Nabi Muhammad saw dalam
dakwah adalah karena keunggulan akhlaknya, salah satunya adalah
lemah lembuh dan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad saw dalam
dakwah selalu menggunakan cara-cara yang lemah lembut, karena
dengan cara lemah lembut seperti itu dakwahnya akan bisa di terima
oleh masyarakat yang di dakwahi. Nabi dalam dakwah tidak pernah
berkata-kata kotor dan keji, tidak pernah membalas keburukan
dengan keburukan tapi beliau seorang pengampun dan lapang dada.
Kata Kunci: Metode, lemah lembut
57
Jurnal Al Ashriyyah Vol. 8 (No. 01), Bulan Mei 2022
15
Ronald L, Applebum and Karl W. E.
Anatol, Strategy For Persuasive Commucation,
16
(Ochio: Charles E. Merril, Publishing Company David Krudi, Individual and Society
A. Bell and Howel Company, 1974), h. 70 (Tokyo : Me Graw Hill Kagakusha, 1962), h. 231
17
M. Qurasih Shihab, Membumikan Al-
19
Qur’an Jilid 2 (Jakarta : Lentera Hati, 2010), h. Abudin Nata, “Pendidikan Moral dan
260 Perdamaian : Perspektif Islam dalam Konteks
18
Abudin Nata, “Pendidikan Moral dan Membangun Spiritualitas Masyarakat, “ dalam
Perdamaian : Perspektif Islam dalam Konteks Nurcholish Madjid, et. Al, Strategi Membangun
Membangun Spiritualitas Masyarakat, “ dalam Spiritual Masyarakat dalam Otonomi Daerah
Nurcholish Madjid, et. Al, Strategi Membangun (Jakarta : Nuansa Madani, 2001), h. 66
20
Spiritual Masyarakat dalam Otonomi Daerah Wahbah Zuhaily, Ensiklopedia Akhlak
(Jakarta : Nuansa Madani, 2001), h. 6 Muslim, (Jakarta: Noura: 2013), h. 192
َْ حل ْ ا َ َ ْ ٌ ح ُّ ل
الرف َق ِِف اَّل ْم ِر كِهِ َويح ْع ِطى
ِ إِن اهلل رفِيق ُيِب
lemah lembut, mudah-mudahan ia
ingat dan takut.” )QS. Thaha: 4424(
َ َ َّل حي ْع ِطىَ ََ ََْ ْح َ َ
لَع َعليْهِ َما َّل حي ْع ِطى لَع العن ِف وما Asep Muhyiddin, mengatakan,
َما س َِواهح “Dakwah memiliki kaidah-kaidah
dakwah antara lain, pertama,
“Sesungguhnya Allah itu Mahalembut menghargai kebebasan dan
menyukai kelembutan dalam segala menghormati hak asasi masing-masing
urusan dan dia memberikan pada individu dan masyarakat, kedua,
kelembutan sesuatu yang tidak menghindari kesulitan, kesempitan,
diberikan kepada kekerasan dan kepicikan, ketiga, menghindari
selainnya.” (HR. Muslim dari Aisyah kemudharatan dan kerusakan,
Ra) keempat, bertahap, gradual dan
“Rasulullah saaw bersabda: mengikuti proses. Kaidah tersebut
َ ْ الر ْف َق حُيْ َر ِم
َ ْ اْل َ ْ حَْ ل
ي ِ من ُير ِم
melahirkan karakter atau watak
dakwah Qur’ani yang mengacu pada
“Barangsiapa yang dijauhkan dari pesan universal kehadiran rasul dan
sifat lembut, berarti ia dijauhkan dari ajaran Islam, yaitu rahmatan lil alamin.
kebaikan.” )HR. Muslim dari Jabir 25
“Wa lâ ta’ tadû inn Allah lâ yuhibb al- Fathi as-sayyid nada, Abdul Aziz bin,
mu’tadîn.30” Janganlah engkau Ensiklopedia Adab Islam Menurut
melampaui batas sesunggunya Allah Al-Qur’an dan As-Sunnah, Jakarta
tidak menyukai orang-orang yang :Pustaka Imam Syafi’I, 2009
melampaui batas.” Dan tetap berprinsip Hanif Hasan, Muhammad, Teroris
pada “Idfa’ billati hiya aẖsan31” tolaklah Membajak Islam , Jakarta :
dengan cara yang lebih baik.32 Grafindo, 2007
Kesimpulan Hasjmy, A, Dustur dakwah Menurut Al-
Qur’an, Jakarta: Bulan Bintang,
Kesuksesan Nabi Muhammad saw
1994
dalam dakwah adalah karena
Ibn Taimiyyah, al-Amr bi al Ma’ruf wa
keunggulan akhlaknya, salah satunya
al- Nahy An al-Munkar
adalah lemah lembuh dan penuh kasih
(diterjemahkan dnegan judul :
sayang. Nabi Muhammad saw dalam
Amar Maruf Nahi Munkar-
dakwah selalu menggunakan cara-cara
Mengajak kepada kebaikan dan
yang lemah lembut, karena dengan
Mencegah keburukan, Jakarta :
cara lemah lembut seperti itu
Aras Pustaka, 1999
dakwahnya akan bisa di terima oleh
Jauzi, Ibnul, Al-Wafa Kesempurnaan
masyarakat yang di dakwahi. Nabi
Pribadi Nabi Muhammad Saw,
dalam dakwah tidak pernah berkata-
Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2004
kata kotor dan keji, tidak pernah
Kusnawan, Aep dkk, Dimensi Ilmu
membalas keburukan dengan
dakwah, Pajajaran : Widya, 2009
keburukan tapi beliau seorang
Misrawi, Zuhairi, Al-Qur’an Kitab
pengampun dan lapang dada.
Toleransi, Jakarta : Fitrah, 2007
Daftar Pustaka Mustofa Yaqub, Ali, Pandungan Amar
Abdullah bin Baz, Abdul Aziz bin , makruf nahi munkar, Jakarta :
Fatwa-Fatwa Terkini, terj. Mustofa Pustaka Firdaus, 2012
Anini, Jakarta: Darul Haq, 2003 Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam,
Abd, Rauf, Abdul Kadir sayid Dirasat Jakarta : Rajawali Press, 2010
Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo: Nurul Husna, Lilis Dakwah
Dar el-Tiba’ah al –Mahmadiyah Transformatif , Jakarta :
Asep Muhyiddin dalam kata pengatar Pakpesdam Nu, 2006
Aep Kusnawan, Dimensi Ilmu Ochio: Charles E. Merril, Publishing
Dakwah, Bandung: Widya Company A. Bell and Howel
Padjajaran, 2009 Company, 1974
Arifin, M. , Ilmu Pendidikan Islam, Shihab, M. Qurasih, Membumikan Al-
Jakarta : Bumi Aksara Qur’an Jilid 2, Jakarta : Lentera
Hati, 2010
30
QS. Al-Baqarah [2]: 19
31
Takariawan, Cahyadi, Tegar di jalan
Qs. Al-Mu’minun [23]: 96
32
Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Dakwah, Surakarta: Era Adicitra
Metode Dakwah (Jakarta : Kencana, 2009), h. Intermedia, 2010
46-47