Anda di halaman 1dari 12

Materi Dasar-Dasar Jurnalistik

Sejarah Jurnalistik

Muncul pertama kali istilah acta diurna sebuah papan pengumuman pada zaman romawi kuno
masa kekaiasaran Jullius Caesar. Acta diurna pada zaman itu berisi segala informasi penting,
seperti hasil sidang oara bangsawan masa itu. Dan julius caesar pun disebut sebagai bapak
pers dunia karena atas perintahnya untuk mencatat segala hal penting di acta diurna.

Definisi Jurnalistik

Jurnalistik adalah kegiatan mengolah, mengumpulkan dan menyebarkan berita melalui surat
kabar, majalah atau disiarkan

Ruang Lingkup Kegiatan Jurnalistik

Tentang karya jurnalistik, berita, dan juga klarifikasi masalah yang sedang ramai.

Jenis Media Massa

Media cetak: surat kabar, majalah, tabloid, buletin dan buku

Media elektronik: radio, televisi

Media Baru : Media yang menggunakan internet

Pengelompokan Jurnalistik

Fakta Sebagai Bahan Baku Karya Jurnalistik

Fakta adalah sebuah informasi mengenai situasi yang benar benar terjadi

Cirinya memiliki data akurat, bersifat objektif, benar-benar sedang terjadi,

Jenis-Jenis Fakta

Fakta umum, informasi yang kebenarannya berlaku selamanya

Fakta khusus, informasi yang kebenarannya berlaku sementara

Perbedaan Fakta Dengan Opini

Opini adalah pendapat seseorang atas sebuah informasi yang pernah atau sedang terjadi

Cirinya pendapat pribadi seseorang dan sifatnya subjektif

Sumber Fakta

Dari sebuah peristiwa dan hasil riset

Nilai Berita
Magnitude, luasnya pengaruh

Kedeketan (proximity), geografis dan psikologis

Aktual, masih baru terjadi

Dampak

Sesuatu yang unik

Ketokohan

Kemanusiaan

Konflik

Mengejutkan

Informasi jelas

Penerapan Nilai Berita Pada Berita Fakta

Susunan Tulisan Jurnalistik: Judul, Dateline, Lead & Body Berita

Ending Berita: Nama Penulis & Sumber Berita

Produk Jurnalistik: Berita

Berita langsung, isinya ringkas, tegas dan lugas mengenai hal yang sedang diperbincangkan

Hard news, berita yang berisi informasi tentang hal yang tidak terduga seperti kebakaran

Soft news, berita ringan yang informasinya tidak bersifat serius dan tegang seperti mengenai
tempat liburan

Intrepretatif news, berita tambahan mengenai informasi dari berita yang baru saja terjadi

Depth news, berita mendalam atas suatu peristiwa dengan informasi yang lengkap tidak
seperti straight news.

Investigation news, berita mengenai investigasi suatu peristiwa dengan mengulik sebab
akibatnya.

Opinion news, berita yang isinya sebuah pendapat mengenai hal yang sedang terjadi biasanya
pendapat ahli dan pengamat bidangnya.

Comprehensive news, berita yang isinya mengenai informasi runtutan bagaiaman sebuah
peristiwa itu bisa terjadi secara menyeluruh berdasarkan fakta

Feature story, berita yang informasinya tidak begitu penting seperti informasi mengenai
manfaat dari salah satu jenis buah-buahan.
Editorial writing, berita yang informasinya berdasar fakta dan opini yang dapat
mempengaruhi pendapat umum.

Jenis-Jenis Produk Jurnalistik Non-Berita

Artikel

Opini

Kolom dan essay

Resensi

Tajuk rencana

Karikatur

Pojok

Feature: kepribadian, sejarah, petualangan, musiman, interpretatif dan kiat-kiat

Jenis-Jenis Foto Jurnalistik

Spot foto, foto atas peristiwa tidak terduga dan tidak terencana

General news, foto atas peristiwa yang sudah direncanakan

People in the news, foto yang menunjukan seseorang yang mempunyai nilai berita

Daily life, foto kehidupan sehari hari manusia dipandang dari segi kemanusiaannya

Potrait, foto close up wajah seseorang yang memiliki sesuatu yang unik

Science and teknlogi, foto yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

Sport, foto kegiatan olahraga

Art and culture, foto yang menampilkan hal hal seni atau budaya

Social environment, foto kehidupan sosial masyarakat serta lingkungan hidupnya

Prinsip Penyuntingan & Penulisan Ulang

Cara Membuat Tulisan Pada Media Cetak


Materi Komunikasi Massa
Perkembangan Komunikasi Massa: Lisan, Tulisan, Audio Visual & Digital

Pada zaman kerjaan mesir kuno, salah satu kaisarnya kaisar amenhotep 3 mengutus wartawan
pada masa itu untuk menyebarluaskan kabar berita ke penjuru mesir. Lalu, surat kabar
pertama muncul di jerman. Setelah itu dipergunakannya radio di inggris sebagai media
penyebar berita. Dan setelah itu muncul televisi dan kini adanya internet digunakan sebagai
medianya.

Definisi Komunikasi Massa

Komunikasi yang menggunakan media massa dengan sasaran khalayak luas

Karakteristik Komunikasi Massa

Komunikasi terstruktur, komunikator membuat artikel > pesan dalam bentuk artikel diperiksa
oleh editor > setelah diedit diberikan kepada redaktur untuk cek kelayakan > bila layak akan
dikembalikan ke editor untuk diberi sentuhan akhir > terakhir pencetakan dan dipublikasikan
ke publik.

Pesannya bersifat umum atau publik untuk siapapun

Komunikan atau target khalayaknya heterogen dan anonim

Pesan yang dipublikasikan akan terpublikasi secara serempak

Mengutamakan isi dibanding timbal balik

Komunikasi satu arah

Stimulasi indera terbatas

Umpan balik tertunda

Ciri-Ciri Komunikasi Massa

Komunikator bersifat melembaga, bukan satu orang tapi kumpulan orang

Komunikan heterogen

Pesannya bersifat umum atau publik untuk siapapun

Komunikasi satu arah

Pesan yang dipublikasikan akan terpublikasi secara serempak

Komunikasi massa membutuhkan peralatan teknis

Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

Contoh Komunikasi Massa


Siaran berita yang dilakukan stasiun televisi

Teori-Teori Komunikasi Massa:

a. Teori Jarum Hipodermik


Dalam teori ini dikatakan bahwa pesan yang dipublikasikan akan berdampak kuat terhadap
komunikannya, dan juga asumsi dari teori ini bahwa para pengelola media lebih hebat dari
audience dan oleh sebab itu audience bisa dikelabui sedemikian rupa.
b. Teori Kultivasi
Teori ini dulu digunakan untuk penelitan dampak apa yang diperoleh dari menonton
televisi. Media utama dari teori ini adalah televisi. Audiensnya dianggap pasif
c. Teori Imperialsme Kultural
Teori ini menyatakan bahwa media massa Negara Barat mendominasi media seluruh
dunia. Karena terlalu seringnya media massa Negara Barat menyajikan kebudayaan dari
barat maka perlahan budaya asli suatu negara akan hilang tergantikan oleh budaya barat.
d. Teori Equasi Media
Menurut teori ini para audiens merespon apa yang dikomunikasikan oleh media dan
menganggap bahwa media itu sudah seperti manusia.
e. Teori Spiral Keheningan
Teori ini berisi tentang kaum minoritas akan enggan berpendapat dan akan setuju terhadap
pendapat kaum mayoritas, ketika mereka berada di dalam kelompok kaum mayoritas. Tapi
bila seorang yang minoritas memiliki pendirian yang sangat kuat ia tidak akan mengikuti
pendapat dari kaum mayoritas.
f. Teori Teknologi Determinasi
dalam teori ini teknologi ikut berperan dalam menggerakan individu ke arah yang lebih
modern
g. Teori Difusi Inovasi
Di teori ini media massa berperan besar dalam menyebarkan penemuan baru kepada
khalayak luas. Dan menurut teori ini sesuatu yang baru akan menimbulkan rasa
keingintahuan masyarakat.
h. Teori Uses and Gratification
Pada teori ini pengguna media akan berperan aktif dalam memilih dan menggunakan
media. Pengguna media akan mencari media yang paling memenuhi kebutuhannya. Teori
ini mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai alternatif untuk memuaskan
kebutuhannya.
i. Teori Agenda Setting
Asumsi teori ini media mempunyai kemampuan menyeleksi dan mengarahkan perhatian
masyarakat pada gagasan atau perisitwa tertentu. Jadi dalam teori ini apa yang dianggap
penting oleh media akan dianggap penting juga oleh audiens
j. Teori Kritikal Media
Perspektif pada teori ini media tidak boleh hanya memberitakan fakta yang menguatkan
keadaan tetap atau yang sedang terjadi. Media harus mengkritisi ketidak adilan yang ada
disekitarnya.

Teori-Teori Normatif Media:


a. Teori Pers Otoritarian
Dalam teori ini pers diharuskan mempromosikan kepentingan para penguasa dan tidak
menentang kepentingan penguasa. Pers dikendalikan oleh para penguasa
b. Teori Pers Liberal
Menekankan kebebasan media dalam menyampaikan pesan terutama dari pemerintah
namun masih terikat atas aturan yang berlaku
c. Teori Pers Totalitarian

d. Teori Tanggung Jawab Sosial Pers


Pers berkewajiban untuk memberikan informasi tentang masalah sosial yang penting dan
menghindari aktifitas yang merugikan masyarakat.

Sistem Pers Indonesia

Sistem pers merdeka, dianut ketika Indonesia baru merdeka.

Sistem pers terpimpin, fungsi pers digariskan dengan tajam di dalam kehidupan sosial dan
politik masyarakat.

Sistem pers pancasila, sistem pers yang memakai dasar Pancasila dan UUD 1945

Karakteristik Sistem Pers Indonesia

Pers sebagai lembaga sossial atau kemasyarakatan, mampu memberikan informasi dengan
teratur dan informasikan yang disampaikan bersifat umum.

Pers sebagai alat perjuangan nasional, pers sebagai pendukung pergerakan nasional hal ini
terjadi ketika pada masa awal kemerdekaan Indonesia 1945.

Pers sebagai media komunikasi massa, sebuah sarana komunikasi massal masyarakat.

Pers sebagai media yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, kegiatan berupa berita di koran
atau majalah, seperti radio, televisi dan video internet.

Fungsi Sistem Pers Indonesia

Menyampaikan informasi, mendidik masyarakat dan mempengaruhi masyarakat.

Hambatan Dalam Komunikasi Massa:

a. Hambatan Psikologi
Perbedaan kepentingan, prasangka, streotip dan motivasi
b. Hambatan Sosiokultural
Aneka etnik, perbedaan norma sosial, ketidakmampuan berbahasa dan faktor semantik
c. Hambatan Interaksi Verbal
Polarisasi, kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan kata dan
menguraikannya dalam bentuk ekstrem.
Orientasi intensional, mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, objek dan
kejadian sesuai dengan ciri yang melekat.
evaluasi statis, bila komunikator menyampaikan pesan dengan cara yang tidak baik maka
komunikan menilai secara tidak baik pula
indiskriminasi, komunikan akan bereaksi seperti memasukan komunikator ke dalam
kategori tertentu.

Efek Komunikasi Massa:

a. Proses Pembentukan Efek Media


b. Faktor Yang Mempengaruhi Efek
c. Efek Pesan Media Pada Khalayak (Kognitif, Afektif, Behavioral, Efek Ekonomis,
Sosial, dan Agenda Pribadi)
Efek kognitif, bersifat informatif.
Efek konatif, berakibat pada tindakan yang dilakukan sehari-hari oleh seseorang setelah
menerima informasi dari media massa.
Efek afektif, efek ini lebih melibatkan tentang perasaan atau faktor psikologis setelah
mendapatkan informasi melalui media massa.
d. Efek Primer dan Sekunder
Primer : terpaan media massa yang mengenai audiens, semakin audiens mengerti apa yang
disampaikan oleh media berarti semakin kuat efek primernya.
Skunder : adanya perubahan perilaku atas pesan yang diterima
e. Efek Terbatas dan Tidak Terbatas
Terbatas : pesan yang diberikan media tidak berdampak dengan cepat pada semua audiens,
ada yang harus meprosesnya dahulu.
Tidak terbatas : efek ini didasari oleh teori peluru atau jarum suntik, media memberikan
stimuli yang akan terus diterima oleh audiens
f. Efek Moderat
Khalayak bersifat aktif akan selektif memilih pesan yang disampaikan media itu berguna
untuk kebutuhannya atau tidak dan juga tidak mudah terpengaruh begitu saja atas isi pesan
media

Media Massa Sebagai Alat Informasi Publik

Media Massa Sebagai Alat Sosialisasi Undang-Undang

Media Massa Sebagai Alat Kampanye

Media Massa Sebagai Alat Demokrasi

Metode Analisis Isi Media Massa:

a. Istilah Konten, Media Genres, Teks


b. Tujuan Analisi Isi
c. Pembahasan
d. Metode
e. Aliran Berita
f. Realitas Sosial

Metode Riset Audiens Media Massa:

a. Istilah dan Karakter Audiens


b. Tradisi Riset Audiens
c. Pengaruh Audiens Atas Isi
d. Audiens Sebagai Penikmat Media, Massa, Publik, atau Pasar

Proses Komunikasi Massa

Model-Model Komunikasi Massa (Model Transmisi, Ritual atau Ekspresif, Publisitas,


Resepsi)

Media Massa Online

Media Massa Berjaringan

Fungsi dan Peran Komunikasi Massa Dalam Sistem Sosial:

a. Alat Komunikasi Massa Sebagai Media Sosial


b. Alat Komunikasi Massa Sebagai Media Pemasaran
c. Alat Komunikasi Massa Sebagai Media Kampanye
d. Alat Komunikasi Massa Sebagai Media Pembentukan Citra Diri

Bentuk Komunikasi Massa Dalam Era Digital:

a. Media Digital
b. Aplikasi Berjaringan

Hukum dan Etika Komunikasi Massa:

Regulasi Industri Media

UU Penyiaran dan ITE

Pentingnya Etika Menggunakan Alat Komunikasi Massa dan Media Sosial

Etika Komunikasi Massa (Tanggung Jawab, Objektivitas, Kebebasan Pers, Cover Both
Side, dan Hak Jawab)
Materi Teknologi Radio dan Televisi
Perkembangan Media Penyiaran

Pengertian Media Penyiaran

Segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan berupa
acara siaran yang dikirimkan melalui jaringan komunikasi elektronik massal dengan
menggunakan perangkat penerima siaran.

5 syarat terjadinya penyiaran: harus tersedia spektrum frekuensi radio, ada sarana
pemancaran, adanya perangkat penerima siaran, adanya siaran dan diterima serentak

Sejarah Penyiaran Nasional

1925 Batavia radio vereniging, 1930 radio amatir nivera, 1945 PRAI (Persatuan Radio amatir
indonesia), RRI (radio republik indonesia), 1952-1965 kegiatan amatir radio tanpa izin
dibekukan, 1962 TVRI pertama kali melakukan siaran dan resmi pada 24 agustus 1962,
1966-1968 radio ampera mengudara dan 9 juli 1968 berdiri Organisasi Radio Amatir
Republik Indonesia (ORARI) dan 1989 muncul rcti, sctv, indosiar, antv dan tpi, 2000 muncul
metro, trans, tv7, lativi, dan global.

Sistem Penyiaran Indonesia

Sistem penyiaran merdeka, sistem penyiaran terpimpin, sistem penyiaran pancasila, sistem
penyiaran nasional

Prinsip: kebebasan individu, kebebasan media dan kewajiban bertanggung jawab media
kepada negara dan masyarakat

Peralatan Teknologi Penyiaran

Camera recorder: standar broadcast, semi broadcast, home use, dan handy cam

Camera stand

Audio mixer

Video mixer

Microphone

Lighting

Komputer

Video tape recorder

Monitor bank

Media Penyiaran Radio


Radio dikelompokkan sebagai media yang menguasai ruang tapi tidak menguasai waktu,
media massa yang efisien mencapai audiens dalam jumlah banyak, memiliki analogi yang
sama dengan komunikasi interpersonal, penyiaran merupakan proses komunikasi satu titik ke
audiens, dan siaran radio juga dapat dilakukan dengan kabel fm, jaringan lokal, satelit, dan
internet.

Pengertian Penyiaran Radio Sebagai Media Penyiaran

Sejarah dan Perkembangan Radio Siaran

Pertama ditemukannya telegraf tanpa kabel yang mengawali era komunikasi melalui
gelombang udara, industri penyiaran radio diawali oleh rca radio corporation of america, lalu
muncul radio komersial di amerika. Ditemukannya frekuensi modulasi (FM) yang lebih
tinggi dari AM. Di indonesia pertama muncul international amateur radio union (IARU), baru
setelah itu muncul batavia vereniging dan nirom, radio digunakan untuk menyiarkan
kemerdekaan 1945, muncul radio ampera.

Konsep Dasar Radio

radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan
gelombang elektromagnetik. Konsep dasarnya adalah mentransmisikan suara yang disiarkan
dari suatu stasiun radio ke berbagai tempat.

Karakteristik Penyiaran Radio

Auditori, transmisi, mengandung gangguan, theatre of mind, dan identik dengan musik

Struktur Organisasi Yang Terlibat Dalam Produksi Program Siaran Radio

General manager, bertanggung jawab menyusun rencana kerja, mengarahkan dan mengelola
pengembangan dan penerapan rencana kerja, serta mengawasi dan mengevaluasi kerja secara
menyeluruh.

sales manager, mengelola kegiatan promosi dan penjualan

program director, merumuskan dan menetapkan program pada siaran radio

news director, menyiapkan berita untuk disiarkan

chief engineer, mengurus segala perlatan yang digunakan untuk penyiaran

Peran Tiap Posisi Dalam Struktur Organisasi Siaran Radio

SOP Siaran Radio

Opening-closing pemutaran lagu nasional Indonesia raya

Greeting kepada audiens

Penyebutan frekuensi call dan juga station call


Penyebutan nama penyiar serta nama acara yang akan disajikan

Penyebutan sumber berita dan informasi

Penyebutan sponsor bila ada

Penyebutan nama bintang tamu bila ada

Cara mengikuti program atau acara tersebut

Peralatan Yang Terkait Dengan Penyelenggaraan Produksi Siaran Radio

Teknik Pengoperasian Audio Mixer

Teknik Pengoperasian Software Radio

Proses Pra-Produksi Radio

Menyusun tim redaksi, membuat rapat redaksi, menyiapkan produk pendukung dan
menyiapkan materi program.

Proses Produksi Radio

Melakukan apa yang ada pada sop penyiaran, membawakan program yang telah dipersiapkan
sebelumnya

Pengertian Penyiaran Televisi Sebagai Media Penyiaran

Televisi adalah penangkap siaran bergambar yang berupa audio dan visual

Sejarah Perkembangan Pertelevisian

17 agustus 1962 siaran percobaan pertama kali dengan acara hut proklamasi kemerdekaan
indonesia, 24 agustus 1962 tvri mengudara pertama kali, lalu 1989 muncul rcti, sctv, indosiar,
antv dan tpi, 2000 muncul metro, trans, tv7, lativi, dan global.

Regulasi Penyiaran

Sistem penyiaran di indonesia diatur oleh lembaga independen KPI

Karakteristik Televisi

+ Memiliki kekuatan sugestif yang tinggi karena terasa seperti terlibat langsung pada sebuah
peristiwa

+ televisi memiliki kemampuan menghadirkan realitas sosial seolah olah seprti aslinya

+ keserempakan televisi tidak hanya bersifat auditif tetapi juga visual sehingga kesan yang
diterima sangat kuat

- Bersifat sekilas menimbulkan masalah sendiri dalam hal ingatan khalayak dan televisi tidak
mampu menyampaikan hal hal yang membutuhkan penjelasan panjang lebar
- khalayak akan percaya bahwa gambar dan suara yang mereka lihat di televisi
mencerminkan realitas sosial yang ada

- biaya tinggi

- mengabaikan isu isu mendalam

Teknik Pengoperasian Kamera Profesional

Teknik Ambil Gambar

Tahapan Pra Produksi Penyiaran Televisi

Menyiapkan ide program, menentukan model produksi, membuat proposal program,


menghitung perencanaan biaya, melakukan presentasi proposal, dan menulis naskah. Lalu
mengumpulkan kru produksi, menyiapkan alat produksi, menetapkan jadwal produksi,
menyelesaikan masalah perizinan, publikasi, dan promosi

Tahapan Produksi Penyiaran Televisi

Melakukan apa yang telah dipersiapkan saat pra produksi, yaitu publikasi program yang
sudah dibuat.

Tahapan Post Produksi Penyiaran Televisi

Anda mungkin juga menyukai