Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian dari Press Release menurut Effendy adalah :

"Bahan berita yang dikirimkan pihak instansi atau organisasi, biasanya biasanya dikerjakan oleh bagian Humas ke media
massa dengan harapan dapat disiarkan" Press Release atau siaran pers biasanya hanya berupa lembaran siaran berita
yang disampaikan kepada wartawan atau media massa.1

Cara menulis Press Release (Rilis Pers, Siaran Pers) sama dengan cara menulis berita. Press Release adalah berita yang
dibuat humas instansi/lembaga, bukan berita yang dibuat wartawan.

Press Release atau siaran pers menurut Soemirat dan Ardianto adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh
Public Relations (PR) suatu organisasi/ perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv,
radio, media cetak, media online) untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.

Press Release, siaran pers, atau rilis adalah informasi –biasanya berupa naskah berita– yang dibuat oleh Public Relations
(PR) atau Hubungan Masyarakat (Humas) suatu organisasi, perusahaan, atau instansi yang disampaikan kepada media
massa untuk dipublikasikan dalam media massa tersebut.

Secara praktis, Press Release artinya berita untuk surat kabar atau media massa.

Google mengartikan rilis sebagai “pernyataan resmi yang dikeluarkan untuk suratkabar berisi informasi tentang masalah
tertentu” (an official statement issued to newspapers giving information on a particular matter).

 Secara bahasa, rilis atau merilis menurut KBBI artinya:


1. menyampaikan secara resmi berita, pengumuman, informasi, dan sebagainya untuk disiarkan.
2. mengeluarkan (menerbitkan, mengadakan) buku, film, album lagu, dan sebagainya.
3. Siaran Pers diartikan sebagai bahan berita yang disiapkan oleh pihak luar untuk pers.

Menurut Soemirat dan Ardianto, siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh Humas atau Public
Relations (PR) organisasia / perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media
cetak, media online) untuk dipublikasikan.

Kesimpulannya, press release, rilis, atau siaran pers adalah naskah berita yang dibuat oleh kalangan non-wartawan –
khususnya Hums instansi/lembaga– untuk dipublikasikan di media massa

2. Cara/syarat Menulis Press Release

Cara membuat atau cara menulis press release sama dengan cara menulis naskah berita.2

Dengan kata lain, naskah siaran pers sama dengan naskah berita berita –khususnya berita langsung (straight news).

 Rilis –sebagaimana berita— berisi fakta atau rekonstruksi peristiwa dengan kandungan elemen berita 5W+1H:

What — Apa yang terjadi, peristiwa apa.

Who — Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu

Why — Kenapa hal itu terjadi, latar belakang, tujuan, atau penyebab kejadian.

1
Abdullah, Aceng, 2004. Perss Relations Kiat Berhubungan Dengan Media Massa.
Remaja Rosdakarya :Bandung hal 80
2
Effendy, O. Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya hal 161-162
When — Kapan kejadiannya, unsur waktu (hari, tanggal, bulan, tahun, jam).

Where — di mana terjadinya, tempat kejadian, lokasi acara.

How – Bagaimana proses kejadiannya, detail, rincian, kronologi, schedule, rundown, suasana, dll.

 Rilis pun mesti mengandung nilai berita (News Values) sebagai berikut:

Aktual — peristiwa baru, hal baru, akan dan baru saja terjadi, hangat.

Faktual — benar-benar terjadi, ada fakta dan data.

Penting — penting diketahui publik atau menyangkut kepentingan umum; menyangkut orang penting.

Menarik — menarik perhatian, menimbulkan rasa ingin tahu atau penasaran.

Press release yang memenuhi nilai berita akan mudah dan cepat dipublikasikan karena layak muat (fit to print), layak
siar (fit to broadcast), atau layak posting (fit to post).

 Prinsip Penulisan: Pola Piramida Terbalik

Prinsip penulisan rilis juga sama dengan menulis berita, yakni menggunakan pola piramida terbalik (inverted pyramid).

Fakta terpenting yaitu unsur What, Who, When, Where –peristiwa apa, siapa yang terlibat, kapan, dan di mana.

Fakta penting yaitu unsur Why dan How –latar belakang dan rincian kejadian atau acara.

Fakta berikutnya bisa berupa informasi latar belakang (background information), misalnya profil ringkas
lembaga/instansi.

 Rilis juga tidak mencampurkan fakta dan opini. Hanya berisi data, fakta, tidak berisi pendapat atau penilaian.

3. Manfaat press release


Merupakan salah satu media untuk menginformasikan hal-hal baru mengenai perusahaan atau organisai yang
belum diketahui oleh public. Sedangkan menurut saya sendiri, press release adalah media humas yang berguna baik
antara internal dengan internal perusahaan ataupun internal dengan eksternal perusahaan dimana biasanya alat
penyampaiannya adalah tv, radio, media cetak ( majalah, Koran), media online (iklan di internet).3

Press release yang disebutkan oleh Soemirat dan Ardianto dalam bukunya

Dasar–Dasar Public Relations, yaitu:4

1. Memberikan kejelasan tentang badan, instansi, nama organisasi atau perusahaan yang mengirim press release
tersebut.

3
Ardianto dan Soemirat. 2004. Dasar-Dasar Public Relations;. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya
4
Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. (2010). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya. hal 62
2. Memberikan identitas pengirim dengan jelas.
3. Mencantumkan tanggal pembuatan press releasetersebut.
4. Mencantumkan sifat surat itu, sehingga ada kejelasan waktu pembuatannya.
5. Tunjukan akhir dari penulisan press release tersebut.
6. Tulis press release dalam dua spasi.
7. Press release tersebut harus diberi judul.
8. Press release tersebut harus diberi amplop kecuali dikirim melalui faxcimile/modem/internet.
9. Sertakan surat pengantar atau permohonan.

4. Contoh berita press release

KBRN, Jakarta : Telkom Indonesia mengklarifikasi berita rri.co.id tertanggal Kamis (12/1/2017) terkait judul “Gangguan
Internet Hambat Kinerja KPU Papua”. Surat klarifikasi dari Telkom Indonesia bernomor : Tel. 07/PR110/COP-
M1030000/2017.

Dalam klarifikasinya Telkom Wilayah Papua telah melakukan pengecekan teknis terkait layanan internet untuk Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua.

Hasil pengecekan tersebut menunjukkan bahwa layanan berjalan normal dan tidak terindikasi adanya gangguan.
Bahkan, tidak ada laporan gangguan dari pihak KPU Provinsi Papua kepada Telkom Papua.

“Dapat kami sampaikan juga, untuk layanan telekomunikasi di wilayah Papua, Telkom memiliki back-up satellite guna
menjaga kualitas layanan,” kata AVP External Communication Pujo Pramono dalam keterangannya kepada RRI, Jumat
(13/1/2017).

Namun demikian, jelas Pujo, jika pelanggan mengalami penurunan kualitas layanan telekomunikasi, Telkom Papua
secara khusus memberlakukan pemberian kompensasi berupa adjustment billing (penyesuaian tagihan bulanan) bagi
pelanggan yang tidak dapat melayani layanan secara maksimal. Telkom juga telah menyampaikan penjelasan terkait
adjustment billing ini pada saat press conference bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua.

Telkom senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi
pelanggan. (SAS/Telkom/AA)

Anda mungkin juga menyukai