Anda di halaman 1dari 2

Manajemen Aksi Pergerakan Mahasiswa

Manajemen aksi merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengatur suatu aksi
massa agar tetap terkoordinir dan sesuai dengan rencana dan target awal. Berdasarkan
sifatnya, manajemen aksi dibagi menjadi dua , yaitu :
 Aksi Sporadis :  aksi yang tidak di dahului dengan suatu konsep serta perencanaan
yang matang.
 Aksi Terencana : suatu aksi yang mempunyai target terjangkau, konsep, dan
perencanaan yang jelas dan matang.

Dalam aksi itu sendiri ada berbagai macam masa aksi, contohnya :
 Ideologis : Berasal dari organisasi yang telah dipahami.
 Solid : Mempunyai militansi dan loyalitas tinggi kepada organisasi.
 Cair : Tertarik dalam suatu aksi dan sedikit tahu tentang aksi.
 Menguap: Ikut-ikutan aksi tetapi tidak tahu tujuan dan maksud contoh nya masyarakat
dan rakyat.

Berbagai gerakan mahasiswa antara lain aksi intelektual, aksi sosial, dan aksi jalan.
Aksi pada umumnya mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, tapi pada dasarnya yang
melatar belakangi aksi yaitu Matinya jalur penyampaian aspirasi, buntunya metode dialog
serta pembentukan opini atau mencari dukungan politik.
Cara merancang aksi:

 Menentukan tema
 Menentukan target
 Menentukan massa
 Tentukan media interest
 Pemberitahuan kepada polisi maksimal tiga hari sebelumnya
 Tentukan skenario
 Format

Seperti yang kita ketahui, mahasiswa mempunyai berbagai peran yaitu sebagai
pengontrol sosial, agen perubahan, penjaga nilai-nilai, menjaga kekuatan moral, iron stock
atau calon penerus masa depan. Mahasiswa itu sendiri harusnya menjadi penyambung lidah
rakyat dalam menyampaikan keresahan-keresahan yang ada di rakyat itu sendiri karena
mahasiswa dan rakyat itu sendiri merupakan satu kesatuan. Dalam menyampaikan keresahan
itu sendiri tak jarang mahasiswa melakukann aksi nyata. Salah satu aksi itu sendiri yaitu
Demonstrasi.
Dalam berdemonstrasi itu sendiri tentu saja sebelumnya harus dilaksanakan diskusi
tentang permasalahan yang akan diperjuangkan, diskusi itu sendiri ada dua yaitu diskusi awal
serta diskusi lanjutan. Perbedaannya yaitu pada diskusi lanjutan biasanya menghadirkan
pakar-pakar yang berkaitan dengan permasalah itu sendiri. Setelah berdiskusi biasanya akan
dibentuk tim teknis aksi di lapangan yang terdiri dari :
 Koordinator Lapangan : bertugas memegang komando ketika aksi sedang berjalan.
Disini korlap akan mendapatkan informasi dari perngkat-perangkat lain sehingga bisa
membuat keputusan. Biasanya korlap merupakan orang yang paling mengerti tentang
isu yang sedang diperjuangkan sehingga wawasannya tersebut bisa digunakan untuk
berorasi.
 Orator : selain korlap, orator juga dibutuhkan untuk menyampaikan orasi isu yang
disepakati bersama. Disini orator harus menggunakan data yang up to date.
 Negosiator : disini negosiator bertugas untuk melakukan negosiasi dengan aparat
kepolisian ataupun dengan pihak yang ingin dituju apabila aksi di-setting audiensi
 Humas : disini humas bertugas sebagai jembatan dengan para pers. Humas juga
bertugas membuat pers release.
 Tim keamanan : tugas tim keamanan disini yaitu mencegah adanya penyusup yang
hendak memprovokasi agar aksi tersebut bisa berjalan lancar dan tidak chaos.
 Tim Dokumentasi : disini tim dokumentasi bertugas sebagai back up dari humas itu
sendiri. Mereka akan mendokumentasikan aksi dari awal hingga akhir sehingga
apabila terjadi kekerasan dari aparat akan ada bukti konkritnya.
 Tim Medis : biasanya tim medis terdiri dari mahasiswa kedokteran atau mahasiswa
yang tergabung dalam organisasi Palang Merah. Tim ini bertugas memberikan
pertolongan pertama kepada peserta aksi yang mengalami cidera.
 Logistik : tim logistik bertugas menyediakan air minum, snack apabila aksi yang
dilaksanakan bersifat lama. Selain itu tim logistik juga bertugas dalam menyediakan
sound system.
 Tim Kreatif : disini tim kreatif memiliki kewenangan untuk mendesain atraksi seni
sesuai dengan amanat hasil diskusi atau musyawarah awal.
 Agitator : agitator bertugas untuk menjaga semangat peserta aksi. Biasanya dilakukan
dengan memberikan teriakan disela-sela orasi.

Setelah aksi selesai dilaksanakan, yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi,
mem-follow up aksi, mengevaluasi media, serta melakukan advokasi.

Sumber :
https://sodiqi.blogspot.com/2007/07/manajemen-aksi-demonstrasi.html

https://kotakbaja.wordpress.com/2012/09/22/manajemen-aksi-pergerakan-mahasiswa/

http://blog.unnes.ac.id/anibwiam89/2015/11/18/mahasiswa-harus-tahu-manajemen-aksi/

Anda mungkin juga menyukai