Crohn’s disease atau penyakit Crohn adalah salah satu penyakit radang usus kronis
yang menyebabkan terjadinya peradangan pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan,
mulai dari mulut hingga ke anus. Akan tetapi penyakit Crohn umumnya muncul pada bagian
usus kecil tepatnya pada bagian ileum dan usus besar (kolon).
Beberapa gejala dari penyakit ini, yaitu merasa sangat kelelahan, sakit perut dan kram
yang terasa lebih parah setelah makan, diare yang muncul berkali-kali, tinja bercampur
dengan lendir dan darah, penurunan selera makan, dan penurunan berat badan yang ekstrem
tanpa dikehendaki. Adapun beberapa gejala yang mungkin terjadi namun jarang, yaitu
demam diatas 38 o , mual, muntah, nyeri dan pembengkakan sendi, peradangan dan iritasi
pada mata (uveitis), muncul nyeri pada kulit yang menimbulkan kemerahan, seringkali pada
kaki, dan sariawan.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terkena penyakit crohn, yaitu tidak atau
mengurangi konsumsi alkohol (minuman campuran, bir, anggur), mentega, mayones, margarin,
minyak, minuman bersoda, kopi, teh, cokelat, produk susu (jika laktosa intoleran), makanan berlemak
(gorengan), makanan tinggi serat, makanan yang menghasilkan gas (lentil, kacang-kacangan, kubis,
brokoli, bawang), kacang-kacangan, biji-bijian (selai kacang, selai kacang lainnya) , buah mentah,
sayur mentah, daging merah, daging babi, makanan pedas, dan dedak.
Pengobatan yang dilakukan pada penyakit Crohn hanya bertujuan untuk meringankan
gejala yang dialami serta mempertahankan masa remisi. Hingga saat ini, belum ada
penanganan atau obat yang bisa menyembuhkan penyakit Crohn sepenuhnya. Pada penderita
anak-anak, pengobatan penyakit Crohn juga bertujuan untuk meningkatkan tumbuh-kembang
anak.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang dilakukan untuk meringankan gejala yang
muncul, yaitu:
Untuk meringankan gejala penyakit Crohn dan menurunkan risiko komplikasi akibat
penyakit tersebut, dokter juga dapat merekomendasikan beberapa obat seperti:
Masa remisi bisa dijalani dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu maupun tidak. Jika
pasien memilih untuk tetap mengkonsumsi obat, kortikosteroid tidak dianjurkan digunakan
pada masa remisi.
Beberapa makanan diduga bisa meningkatkan gejala yang dialami oleh penderita penyakit
Crohn, meski hingga saat ini tidak ada bukti yang jelas tentang kaitan makanan dengan
penyakit ini.
Jika ada makanan yang diduga memperburuk gejala yang dialami, pasien diharuskan
untuk menghindari makanan tersebut. Tapi tidak disarankan untuk menghilangkan
sepenuhnya jenis makanan dengan nutrisi tertentu, misalnya biji-bijian atau makan yang
mengandung gula.
Bagi orang yang merokok, berhenti dari kebiasaan buruk tersebut akan meringankan
gejala yang dialami dan membantu menjaga kondisi tetap berada di masa remisi.