Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH : METODE PENGAJARAN DAN PENGEMBANNGAN BAHASA

INDOMNESIA
DOSEN PENGAMPU : ANDRIANI, S.Pd, M.Pd

MAKALAH
ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8
1. NURUL ANNISA AULIA (2021102021)
2. SULKIAH (20211020)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan seluruh
umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN) ”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya,
mudah-mudahan Allah SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan
tulus dan ikhlas. Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian capaian Pembelajaran
B. Konsep tujuan pembelajaran
C. Konsep alur tujuan pembelajaran
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar merupakan suatu proses upaya yang dilakukan setiap individu untuk

mendapatkan suatu perubahan, baik dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang positif yang didapatkan dari orang lain maupun lingkungan sekitar. Perubahan

sikap atau keterampilan seseorang didapatkan dari setiap proses belajar dari segala

hal. Menurut Slameto (2015:2) “belajar adalah suatu proses yang dilakukan

seseorang dalam memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan.”

Pembelajaran adalah kegiatan sengaja direncanakan dan dirancang sedemikian

rupa dalam rangka memberikan bantuan untuk proses belajar. Menurut Sudjana

(2012: 28) “pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh

pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.”

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru

sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik. Pembelajaran pada hakikatnya

tidak hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi perlu menciptakan suasana yang

kelas yang menarik serta guru sebagai penyedia kegiatan yang menyenangkan dan

mengarah pada tujuan pembelajaran.

Pembelajaran yang menyenangkan dan aktif tentu menjadi harapan guru

dalam mengajar. Meskipun pada kenyataannya menciptakan pembelajaran tersebut

tidak mudah, sering kali saat proses pembelajaran berlangsung terdapat beberapa
peserta didik tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh pendidik seperti,

berbicara dengan teman sebelahnya, mengantuk, dan peserta didik cenderung pasif.

Dalam kondisi ini juga peserta didik sering hanya mencatat apa yang disampaikan

pendidik tanpa ada respon balik terhadap apa yang dicatat atau disampaikan pendidik.

Jika kondisi kelas seperti ini, jelas bahwa materi yang disampaikan oleh pendidik

tidak dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Maka dari itu perlu model-model

pembelajaran yang tepat untuk digunakan sehingga proses belajar mengajar berjalan

dengan baik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan capaian Pembelajaran?

2. Bagaimana konsep tujuan pembelajaran?

3. Bagaimana konsep alur tujuan pembelajaran ?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsikan pengertian capaian Pembelajaran.

2. Menjelaskan konsep tujuan pembelajaran.

3. Menjelaskan konsep alur tujuan pembelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan balap. Hal

yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah

hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi

hidup kita, pastilah kita akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk

mencapainya, seberapa pun lamanya atau seberapa pun menantangnya.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap fase

pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang

harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.


Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah menetapkan Kerangka Dasar

Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran, dan Prinsip

Pembelajaran dan Asesmen.

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus

dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada

PAUD. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi,

yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran

memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara

komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian Pembelajaran untuk pendidikan anak usia

dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi.

Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat

menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa

hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi

kurikulum.”

Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6

fase (A–F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan

menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB,

Paket A, Paket B, dan Paket C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan

menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran.

 KOMPONEN CAPAIAN PEMBELAJARAN


1. Rasional Mata Pelajaran

Alasan mempelajari mata pelajaran tersebut Keterkaitan antara mapel dengan

salah satu atau lebih Profil Pelajar Pancasila

2. Tujuan Mata Pelajaran

Kemampuan yang perlu dicapai peserta didik setelah mempelajari mata

pelajaran tersebut

3. Karakteristik Mata Pelajaran

Deskripsi umum tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut

Elemen – elemen atau domain mata pelajaran dan deskripsinya

4. Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan

Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase .

Dibuat dalam bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf yang utuh.

5. Capaian dalam setiap fase menurut elemen

Dibuat dalam bentuk matriks . Setiap elemen dipetakan sesuai dengan

perkembangan peserta didik. CP dan strategi mencapai CP menggunakan

Kerangka Kerja Understanding by Design

Understanding by Design merupakan sebuah kerangka kerja dengan fokus

pada proses perencanaan dan struktur yang memandu pengembangan kurikulum,

asesmen, dan instruksi pembelajaran. Proses perencanaan ini fokus pada dua hal:

Pengajaran dan asesmen untuk membangun pemahaman dan kemampuan

learning transfer (kemampuan mengimplementasikan hasil belajar dalam sebuah

performa otentik) Merancang kurikulum “Terbalik” (backward), dengan mulai dari

tujuan akhirnya terlebih dulu

 Identifikasi hasil yang diinginkan

– CP, TP dan ATP


Apa pembelajaran yang dapat terus melekat, bernilai, dan bisa diterapkan dalam

kehidupan siswa, jauh setelah ia lulus mata pelajaran tersebut?

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun CP selalu berpusat pada

siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD

Fase Fondasi (TK B)

Jenjang SD

Fase A (Kelas 1-2 SD)

Fase B (Kelas 3-4 SD)

Fase C (Kelas 5-6 SD)

Jenjang SMP

Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SMA/SMK

Fase E (Kelas 10 SMA)

Fase F (Kelas 11-12 SMA)

 Elemen Dalam CP

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok

kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran

tersebut.Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang

saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju. Elemen sebuah mata

pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya.

Contoh:
Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri,

dan Dasar-dasar Literasi dan STEAM. Dalam CP Matematika terdapat elemen

Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan Analisis Data dan Peluang.

Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya melalui

visual sebagai ekspresi kreatif secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan

penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan pada akhir fase ini, proses

kreatif dan kegiatan apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap

bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati

peserta didik.

 Bentuk Pemahaman Dalam CP

Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang

membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual.

Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan

bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam

konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata.

Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan

sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru yang memodifikasi

pemahaman sebelumnya. Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan

memahami ada di level paling tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom

yang menempatkan kemampuan memahami di level C2. 6 facet of understanding;

merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus

hirarkis
B. KONSEP TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran (TP) merupakan elemen penting dalam kurikulum

merdeka karena memberikan arahan yang jelas dan spesifik dalam proses

pembelajaran. Dalam kurikulim merdeka, tujuan pembelajaran (TP) dirancang untuk

mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didik yang diperlukan dalam

menghadapi tantangan masa depan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran (TP) dapat

merujuk pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan pengembangan sikap, atau

peningkatan moral dan etika siswa. Dengan tujuan pembelajaran (TP) yang jelas,

guru memiliki arah yang tepat untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi,

yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau

lebih kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan

eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat

dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penulisan tujuan pembelajaran

sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi:

1. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh

murid untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan

pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun

tujuan pembelajaran, antara lain: Secara konkret, kemampuan apa yang perlu

didemonstrasikan oleh murid? Tahap berpikir apa yang perlu

didemonstrasikan oleh murid?

2. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu

dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa

digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain: Hal apa

saja yang perlu dipelajari murid dari suatu konsep besar yang dinyatakan

dalam CP? Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian murid dapat

digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP? (misal:

proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk belajar

tentang persamaan linear di SMA) Contoh Capaian Pembelajaran:

Menganalisis hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan

alam di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab

utamanya (akhlak kepada alam).

Catatan:

Kompetensi (kata kerja yang menunjukkan keterampilan/aksi) –>

menganalisis, menarik kesimpulan Konten (materi yang dipelajari) —>

hubungan kegiatan manusia dengan perubahan alam (akhlak kepada alam).

Pentingnya tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran

(ATP) dalam kurikulum merdeka terdapat pada beberapa aspek yang

mencakup peningkatan kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi

peserta didik.

Pertama, tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran

(ATP) membantu merancang pembelajaran yang terarah. Dengan tujuan

pembelajaran (TP) yang jelas, guru dapat mendesain dan melaksanakn

pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan alur

tujuan pembelajaran (ATP) membantu dalam membagi tujuan pembelajaran


(TP) menjadi langkah-langkah yang terjangkau bagi peserta didik, sehingga

mereka dapat mencapai tujuan tersebut secara sistematis.

Kedua, TP dan ATP memastikan konsistensi pembelajaran. Dalam

kurikulum, merdeka diharapkan adanya keseragaman dalam tujuan

pembelajaran disemua kelas dan sekolah. Dengan TP dan ATP yang konsisten,

terhindarlah keragaman yang tidak perlu dalam tujuan pembelajaran. Hal

tersebut memastikan bahwa semua peserta didik memiliki kesempatan yag

sama untuk mengembangkan kompetensi yang diharapkan.

Selanjutnya, TP dan ATP membantu dalam mengukur pencapaian

peserta didik. tujuan pembelajaran (TP) memberikan gambaran tentang hasil

pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan ATP memberikan panduan tentang

langkah-langkah yang harus dilakuakan peserta didik untuk mencapai tujuan

tersebut. Hal ini memungkinkan guru memberikan umpanbalik yang sesuai

dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

C. KONSEP ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai

murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan

pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.

Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir

suatu fase. Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan

pembelajaran dari waktu ke waktu. Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang

terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan menyediakan beberapa

contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan

untuk penyusunan perangkat ajar.


Adanya perubahan istilah-istilah merupakan salah satu perbedaan kurikulum

merdeka dengan kurikulum 2013 seperti perubahan istilah silabus yang diganti

dengan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), KD diganti menjadi TP (Tujuan

pembelajaran), KI diganti menjadi menjadi CP (Capaian pembelajaran) dan RPP yang

diganti menjadi modul ajar. Informan juga menjelaskan bahwa model pembelajaran

yang digunakan dalam materi menulis teks berita adalah model problem based

learning (PBL). Guru dalam model ini berperan sebagai penyaji masalah, penanya,

mengadakan dialog, membantu menemukan masalah, dan pemberi fasilitas

pembelajaran. Selain itu, guru memegang peran penting dalam memotivasi siswa

untuk mengeluarkan pendapat mereka, sehingga tidak ada lagi peserta didik yang

takut bertanya ataupun mengeluarkan pendapat. Untuk mencapai hal itu, maka guru

harus mempersiapkan pembelajaran dalam model Problem Based Learning (PBL).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap fase

pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang

harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.

Tujuan pembelajaran (TP) merupakan elemen penting dalam kurikulum

merdeka karena memberikan arahan yang jelas dan spesifik dalam proses
pembelajaran. Dalam kurikulim merdeka, tujuan pembelajaran (TP) dirancang untuk

mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didik yang diperlukan dalam

menghadapi tantangan masa depan. Sebagai contoh, tujuan pembelajaran (TP) dapat

merujuk pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan pengembangan sikap, atau

peningkatan moral dan etika siswa. Dengan tujuan pembelajaran (TP) yang jelas,

guru memiliki arah yang tepat untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang

tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran. Alur menjadi

panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.

Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari

waktu ke waktu. Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari

rangkaian tujuan pembelajaran. Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP

yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk

penyusunan perangkat ajar.

DAFTAR PUSTAKA

Suryaman, Maman. "Orientasi pengembangan kurikulum merdeka belajar." Seminar

Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra. 2020.

Rahmadayanti, Dewi, and Agung Hartoyo. "Potret kurikulum merdeka, wujud

merdeka belajar di sekolah dasar." Jurnal Basicedu 6.4 (2022): 7174-7187.

Maulida, Utami. "Pengembangan modul ajar berbasis kurikulum merdeka." Tarbawi:

jurnal pemikiran dan pendidikan islam 5.2 (2022): 130-138.


Vhalery, Rendika, Albertus Maria Setyastanto, and Ari Wahyu Leksono. "Kurikulum

merdeka belajar kampus merdeka: Sebuah kajian literatur." Research and

Development Journal of Education 8.1 (2022): 185-201.

Nasution, Suri Wahyuni. "Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar."

Prosiding Pendidikan Dasar 1.1 (2022): 135-142.

Jannah, Faridahtul, Thooriq Irtifa’Fathuddin, and Putri Fatimattus Az Zahra.

"Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar 2022." Al Yazidiy: Jurnal

Sosial Humaniora dan Pendidikan 4.2 (2022): 55-65.

Anda mungkin juga menyukai