Anda di halaman 1dari 9

Nama :

NIM : 22040750

Kelas : M22.8

1. Materi Pertama

PERANGKAT PEMBELAJARAN

DALAM KURIKULUM MERDEKA

Istilah pembelajaran paradigma baru bukan berarti menghadirkan konsep


dan prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya
untuk memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Oleh sebab itu pada kurikulum merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan asesmen
yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik sehingga proses
pembelajaran akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.

Prinsip pembelajaran

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap


perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini sesuai
dengan kebutuhan belajar serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik.
4. Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks lingkungan dan budaya peserta didik serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

Tinggalkan hal-hal berikut:

a. Membuat pembelajaran mengikuti buku dengan mengabaikan kebutuhan


peserta didik.
b. Interaksi dengan peserta didik hanya memberikan dan menagih tugas.
c. Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat
kemampuan kognitif peserta didik tanpa melihat faktor lain seperti
sosial emosi atau spiritual.
d. Kegiatan pembelajaran searah memberikan pemaparan dalam bentuk
ceramah dan instruksi tugas tanpa adanya pendampingan dan
pemberian umpan balik.
e. Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir, serta pembelajaran
dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
ujian yang sama.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian (asesment):

1. Memahami capaian pembelajaran (CP).


2. Menganalisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
3. Merencanakan pembelajaran dan penilaian asesmen.
4. Melaksanakan pembelajaran dan penilaian (asesmen).

“Capaian pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap fase dimulai dari fase fondasi pada PAUD
untuk pendidikan dasar dan menengah CV disusun untuk setiap mata
pelajaran”.

Pemanfaatan fase capaian pembelajaran dalam perencanaan pembelajaran:

 Pembelajaran yang fleksibel ada kalanya proses belajar berjalan lebih


lambat pada suatu periode misalnya ketika pembelajaran di masa
pandemi covid 19 sehingga dibutuhkan waktu lebih panjang untuk
mempelajari suatu konsep.
 Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan peserta didik fase
belajar seorang peserta didik menunjukkan kompetensinya sementara
kelas menunjukkan kelompok berdasarkan usianya dengan demikian ada
kemungkinan peserta didik berada di kelas 3 SD yang belajar mata
pelajaran untuk fase a yang umumnya untuk kelas 1 dan 2 karena ia
belum tuntas mempelajarinya hal ini berkaitan dengan mekanisme
kenaikan kelas.
 Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif satu fase
biasanya lintas kelas misalnya CP fase a yang berlaku untuk kelas 1 dan
2 saat merencanakan pembelajaran di awal tahun ajaran guru kelas 1
perlu berkolaborasi dengan kelas 2 untuk mendapatkan informasi
tentang sampai mana proses belajar sudah ditempuh peserta didik di
kelas.

Arti elemen dalam CP

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok


kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran
tersebut. Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian kuasanya sendiri
yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju. Elemen
sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata
pelajaran lainnya hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik pada masing-
masing mata pelajaran.

Contoh :

 Dalam CP Matematika terdapat elemen bilangan aljabar pengukuran


geometri dan analisis data dan peluang.
 Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat elemen menyimak membaca
dan memisah berbicara dan mempresentasikan menulis.
 Dalam CPI IPA terdapat elemen pemahaman IPA dan keterampilan
proses.
Menganalisis Capaian Pembelajaran untuk Menyusun Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan Pembelajaran.

Secara strategis, proses perancangan kegiatan pembelajaran dapat dipahami


melalui skema berikut :

a. Memahami capaian pembelajaran.


b. Menyusun tujuan pembelajaran.
c. Menyusun alur tujuan pembelajaran.
d. Merancang pembelajaran.

Dalam merancang pembelajaran pendidik dapat:

1. Mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran atau perencanaan


pembelajaran.

2. Mengembangkan alur tujuan pembelajaran atau rencana pembelajaran


berdasarkan contoh-contoh yang disediakan pemerintah.

3. Menggunakan contoh yang disediakan.

Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan kemampuan masing-masing.


Tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis


dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam


satu atau lebih jam pelajaran. Hingga akhirnya pada penghujung fase mereka
dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidikan
harus perlu mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran TP terdiri atas:

 Kompetensi.
 Lingkup materi.

Kriteria alur tujuan pembelajaran:

 Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus


dikuasai secara utuh dalam satu fase.
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear
dari awal hingga akhir fase.
 ATP menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi dalam satu
fase.

Merumuskan tujuan pembelajaran

Pendidik diberikan kedeluasaan dalam menggunakan rujukan teori untuk


merumuskan tujuan pembelajaran diantaranya :

a. Taksonomi bloom versi revisi Anderson dan Krathwohl (2001).


b. 6 aspek pemahaman yang dikembangkan oleh tighe dan Wiggins (2005).
c. 6 level taksonomi marzano (2000).
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif? Pendidik harus melakukan analisis capaian
pembelajaran untuk kemudian disusun menjadi tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran merumuskan tujuan pembelajaran dari CV dapat
dilakukan melalui beberapa alternatif.

1. Alternatif 1 merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP


2. Alternatif 2 merumuskan TV dengan menganalisis kompetensi dan
lingkup materi pada CP
3. Alternatif 3 merumuskan TP lintas elemen CP

Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan


pembelajaran yang efektif? Arus strategi yang dapat dilakukan untuk menyusun
alur tujuan pembelajaran sebagai berikut :

1. Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP tersebut


2. Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya
3. Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran agar selaras dengan beban JP pada mata pelajaran
4. Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir fase

Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif? Pendidik


yang merancang alur tujuan pembelajaran sendiri tujuan-tujuan
pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan
disusun sebagai satu alur yang berurutan secara sistematis dan logis awal
hingga akhir fase. dalam penyusunan alur tujuan mempelajari mendidik dapat
mengacu pada berbagai cara yang diuraikan :

a. Pengurutan dari yang konkret ke yang abstrak


b. Pengurutan deduktif
c. Pengurutan dari mudah ke yang lebih sulit
d. Pengurutan hierarki
e. Pengurutan prosedural
f. Scaffolding

Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas untuk merumuskan

a. Capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit


pembelajaran
b. Cara untuk mencapai tujuan belajar dan
c. Cara menilai
keterkaitan tujuan belajar

Komponen rencana

pelaksanaan pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran
a. Memuat kompetensi dan lingkup materi pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum satuan pendidikan
2. Langkah atau kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan tahapan
perkembangan peserta didik
b. Menunjukkan bagaimana media pembelajaran digunakan
3. Penilaian atau asesmen pembelajaran
a. Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kesiapan dan hasil belajar peserta didik
Siklus perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan assessment:

1. Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran termasuk di


dalamnya rencana asesment formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran.
2. Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai
kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang
telah dirancang.
3. Berdasarkan hasil asesmen pendidik memodifikasi rencana yang
dibuatnya atau membuat penyesuaian untuk sebagian peserta didik.
4. Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode
pembelajaran dari berbagai metode asesment formatif untuk memonitor
kemajuan belajar.
5. Melaksanakan asesmen surnativ untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran assessment ini dapat digunakan sebagai assessment awal
pada pembelajaran berikutnya.
2. Materi Kedua

ASESMEN PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA

Proses perancangan pembelajaran:


1. Memahami capaian pembelajaran.
2. Merumuskan tujuan pembelajaran.
3. Menyusun alur tujuan pembelajaran dari tujuan pembelajaran.
4. Merancang pembelajaran.

1. Identifikasi hasil yang diinginkan.

2. Menentukan bukti dan asesment.

3. Merencanakan tahapan kegiatan pembelajaran.

Dua pendekatan merancang pembelajaran

Rentan menimbulkan miskonsepsi bahwa belajar hanyalah serangkaian


aktivitas belaka padahal belajar adalah proses pemaknaan dari
keseluruhan rangkaian aktivitasnya.

a. Aktifitas belajar.
b. Asesmen.
c. Tujuan pembelajaran Alur assessment.

1. Menggunakan alur tulang pembelajaran yang telah disusun


kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi
kompetensi yang diinginkan.
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk
mengukur pembelajaran secara formatif maupun surmatif.
3. Membuat instrumen asesment formatif dan sunatif bersamaan dengan
menyusun modul ajar.
4. Pelaksanaan asesmen formatif dan informatif.
5. Mengolah hasil asesmen.

Tujuan asesmen mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian


hasil belajar peserta didik. Fungsi asesment, fungsi formatif digunakan untuk
memberikan umpan balik kepada guru dan berfungsi sebagai dasar untuk
memperbaiki dan membenarkan proses pemberdayaan dapat membantu menjadi
tolak ukur keberhasilan kinerja belajar seorang guru artinya digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Lima prinsip asesment:
 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran
memfasilitasi pembelajaran menyediakan informasi sebagai umpan
balik untuk guru peserta didik dan orang tua.
 Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
 Asesmen dirancang secara adil valid dan dapat dipercaya
memberikan informasi yang kaya bagi guru peserta didik dan orang
tua mengenai kemajuan pencapaian pembelajaran serta keputusan
tentang langkah selanjutnya.
 Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas instrumen dan
teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif memberikan informasi yang bermanfaat
untuk peserta didik dan orang tua data yang berguna untuk penjaminan
dan peningkatan mutu pembelajaran.

Jenis assessment : Assessment formattive:

 As sebagai assessment sebagai refleksi proses pembelajaran.


 For untuk asesment untuk perbaikan proses pembelajaran.
 Of terhadap asesmen sebagai evaluasi pada akhir proses pembelajaran.

. Asesment formatif:

 Bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik lagi


pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
Contoh :
a. Asesmen diawal pembelajaran.
b. Assessment didalam proses pembelajaran.

Sumatif:

 Dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan


pembelajaran.
 Dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau sekaligus untuk
dua atau lebih tujuan pembelajaran.
 Menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester akhir
tahun ajaran atau akhir jenjang.
Contoh-contoh pelaksanaan asesmen formatif

1. Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan


pertanyaan berkaitan dengan konsep atau topik yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
2. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan
meminta peserta didik untuk menuliskan tiga hal tentang konsep
yang baru mereka pelajari dua hal yang ingin mereka pelajari lebih
mendalam Dan satu hal yang mereka belum pahami
3. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan
hasil percobaan kemudian memberikan umpan balik terhadap
pemahaman peserta didik
4. Pendidik memberikan pertanyaan tertulis kemudian setelah selesai
menjawab pertanyaan peserta didik diberikan kunci jawabannya
sebagai acuan melakukan penilaian diri
5. Penilaian diri penilaian antar teman pemberian umpan balik antar
teman dan refleksi sebagai contoh peserta didik diminta untuk
menjelaskan secara lisan atau tulisan (misalnya menulis surat untuk
teman) tentang konsep yang baru dipelajari

Bentuk asesmen formatif dan sumatif Contoh bentuk asesment tidak tertulis

 Diskusi kelas
 drama
 produk
 presentasi
 tes lisan

Anda mungkin juga menyukai