Anda di halaman 1dari 21

SILABUS RPP DAN PRAKTIK PEMBELAJARAN PKN DI MI

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Materi PKN MI

Dosen Pengampu: Ali Imron, S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun Oleh:

Muhammad Rifqi Fuadi 20106051019

Masatirul Ummah 20106051021

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021/2022
KATAPENGANTAR

Bismilahirrahmanirrohim
AsalamualaikumWrWb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat
danhidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak
lupasholawatsertasalamkitahaturkankepadanabiAgungMuhammadSAWyangkitasemu
a tunggu syafatnyadi yaumul kiyamah kelak.
Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa penulis
ucapkanterimakasihyang sebesar-besarnyakepada:
1. Ali imron, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan materi PKN MI
yang telah membimbing kami
2. Orangtuayangselalumendo’akandanmemberisemangatkepadakami.
3. Danteman-temantimpenyusunyangmembantudalammenyelesaikanmakalahini.
Dalampenyelasainmakalahini,kami menyadaribahwamasihbanyakkekurangan
dan kekeliruan,sehinggakami
selakupenulismasihsangatmembutuhkansarandankritikdaripembaca.Dandenganbes
arhatikami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
tambahaninformasi, dan dapat bermanfaat. Kami menyadari bahwa makalah ini
belumsempurna, dan masih memerlukan
penyempurnaan.Kamimenerimamasukanpembacademipenyempurnaanmakalah
ini. Apabila terdapat banyak kesalahan kami selaku penulis
mohonmaafyangsebesar-
besarnya.Demikianlahyangdapatkamisampaikan,kuranglebihnyamohon maaf.

Semarang,14 Juni 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran PKn di SD adalah pengembangan kualitas warga negara secara utuh,
dalam aspek-aspek:
 Kemelek-wacanaan kewarganegaraan (civic literacy), yakni pemahaman peserta didik
sebagai warga negara tentang hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan
demokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan
pemahaman dan kesadaran itu;
 Komunikasi sosiokultural kewarganegaraan (civic engagement), yakni kemauan dan
kemampuan peserta didik sebagai warga negara untuk melibatkan diri dalam
komunikasi sosial-kultural sesuai dengan hak dan kewajibannya.
 Pemecahan masalah kewarganegaraan (civic skill and participation), yakni kemauan,
kemampuan, dan keterampilan peserta didik sebagai warga negara dalam mengambil
prakarsa dan/atau turut serta dalam pemecahan masalah sosialkultur kewarganegaraan
di lingkungannya.

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan sekolah dalam mengelola


proses pembelajaran , khususnya adalah proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
Sesuai dengan prinsip Otonomi dan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
( MPMBS), pelaksana pembelajaran yakni guru, harus diberi keleluasaan dan diharapkan
mampu merancang silabus , memilih strategi pembelajaran, dan penilaiannya sesuai dengan
kondisi dan potensi peserta didik dan lingkungan masing-masing.

Dalam pengertian kamus, istilah silabus berarti ikhtisar suatu pelajaran. Dalam
konteks pembelajaran, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Istilah silabus dalam konteks pembelajaran telah lama digunakan di perguruan
tinggi. Namun, untuk tingkat sekolah, istilah silabus sebenarnya belum lama digunakan
karena istilah yang digunakan sebelumnya adalah model program atau desain program.

Silabus selalu terkait dengan kompetensi dan kompetensi dasar yang diharpkan dapat
dikuasai oleh peserta didik. Dalam silabus pun selalu diuraikan masalah cara mencapai dan
bagaimana mengetahui bahwa kompetensi tersebut teah tercapai. Penggunaan istilah silabus
dalam pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan nasional saat ini cukup resmi
karena diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat (2) yang berbunyi: Sekolah dan komite
sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK. Silabus sebagai bagian dari
kurikulum yang ada pada tingkat satuan pendidikan dikembangkan oleh: (1) guru kelas/mata
pelajaran, atau (2) kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau (3) kelompok kerja guru
(PKG/MGMP), atau (4) DinasPendidikan. Kegiatan pengembangannya dapat dilakukan
secara bersama-sama dalam satu waktu, artinya semua unsur guru hadir sedangkan unsur dari
dinas dapat berperan sebagai pembimbing/pengawas.

Sedangkan perencanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam


melaksanakan tugas mengajarnya. Dengan demikian, perencanaan merupakan kegiatan
menerjemahkan kurikulum sekolah kedalam kegiatan pembelajaran dalam kelas. Perencanaan
program pembelajaran dapat berupa perencanaan untuk kegiatan sehari-hari , kegiatan
mingguan, bahkan rancangan untuk kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang
hendak dicapai.
Namun dewasa ini, seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk mendidik dan memberikan
bimbingan, tetapi juga menyusun satu konsep rencana pembelajaran dan desain pembelajaran
yang relevan dengan keadaan zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Silabus dan RPP?
2. Apa fungsi dan manfaat dari Silabus dan RPP?
3. Bagaimana cara penerapan keduanya dalam pembelajaran PKN di MI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Silabus dan RPP
2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari Silabus dan RPP
3. Untuk mengetahui penerapan Silabus dan RPP dalam pembelajaran PKN di MI
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SILABUS DAN RPP


a). Pengertian Silabus
Istilah silabus didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 2014: 98). Silabus dapat juga diartikan
sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi
kompetensi dasar dan kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik, pokok materi
yang harus dipelajari peserta didik serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara
untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. Jadi, silabus dapat
diartikan sebagai penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
Dalam kurikulum 2013 ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus
dipenuhi dan dibuat oleh serang pendidik, yaitu silabus. Silabus merupakan suatu yang pokok
dalam kegiatan pembelajaran. Sebab, silabus digunakan sebagai acuan dalam membuat dan
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan adanya silabus,
seorang pendidik dapat mengetahui bagaimana ia akan melaksanakan pembelajaran yang
baik, efektif, dan efisien. Sehingga apa yang menjadi kompetensi dasar dan kompetensi inti
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.1

Silabus menjadi seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan


pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Dengan demikian, silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan
berikut.
 Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran
 Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan kompetensi tersebut
 Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
1
Fadlillah,Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz media, 2004), 135.
dimiliki peserta didik

b). Pengertian RPP


Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam
melaksanakan tugas mengajarnya. Perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan
kurikulum sekolah kedalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. RPP dapat berupa
perencanaan untuk kegiatan sehari-hari , kegiatan mingguan, bahkan rancangan untuk
kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang hendak dicapai. Isinya bisa terdiri dari
tujuan khusus yang spesifik, prosedur kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran, waktu
yang diperlukan sampai pada bentuk evaluasi yang akan digunakan.2
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 20 dijelaskan , bahwa perencanaan pembelajaran adalah penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran.
Selanjutnya diungkapkan dalam Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 tentang
standar proses pada lampirannya Bab III, yaitu perencanaan pembelajaran dirancang dalam
bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran mengacu pada standar isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media
dan sumber belajar, perangkat penilaianpembelajaran, dan scenario pembelajaran.
C. FUNGSI DAN MANFAAT SILABUS
Salah satu fungsi dari silabus adalah sebagai penghubung antara kurikulum dan
pengajaran yang sifatnya lebih terbatas daripada pedoman kurikulum, sebagaimana
dikemukakan oleh Mulyani Sumantri yang dikutip oleh Abdul Majid, “bahwa dalam silabi
hanya mencakup bidang studi atau mata pelajaran yang diajarkan selama satu tahun atau satu
semester.
selain itu, silabus juga memiliki fungsi sebagai berikut:3
a) Memberikan informasi tentang Rencana pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
secara sistematis, sehingga memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
b) Guru dapat melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi proses pembelajaran,
sehingga menjadi sebuah kerangka kerja yang terencana.
c) Suatu pedoman dalam pengembangan pembelajaran, sehingga menjadi dasar

2
AndiPrastowo,MenyusunRencanaPelaksanaanPembelajaran(RPP)TematikTerpadu,(Jakarta:Kencana,
2017),34.
3
https://www.samsulngarifin.com/2021/10/pengertian%20silabus-komponen-prinsip-pengembangan-
fungsi.html?m=1
pembuatan rencana pengelolaan pembelajaran.
d) Sebagai sumber pokok dalam upaya penyusunan rencana pembelajaran, sehingga
rencana pembelajaran dapat tersusun sesuai prosedur.
e) Alat aktualisasi kurikulum secara operasional pada satuan tingkat pendidikan tertentu,
sehingga dapat memudahkan guru dalam melakukan tugas pembelajaran.
f) Sebagai acuan dalam pengelolaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
g) Untuk pedoman dalam penyusunan Buku Siswa, yang memuat materi pelajaran,
aktivitas peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
h) Sebagai pedoman penyusunan rencana pembelajaran berdasarkan SKL dan standar
isi.4
Dari segi fungsi, dapat dilihat bahwa silabus bermanfaat sebagai pedoman
pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan
kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi
maupun satu Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan
kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian.5
d). FUNGSI DAN MANFAAT RPP
Fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran adalah :
1. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar
2. Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik dan pasilitas yang dimiliki sekolah
3. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis, dan berdaya
guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, maenganalisis, dan memprediksi
program pembeajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. 6Fungsi rencana
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakankegiatan belajar

4
https://dvcodes.com/fungsi-silabus-prinsip-dan-langkah-pengembangan
5
https://www.google.com/amp/s/www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/amp/
6
Lukmanul Hakim,Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), 184.
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secaraefisien.
Adapun Manfaat dari RPP antara lain:7
a. Sebagai Pedoman Kegiatan Pembelajaran
Alasan pentingnya menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran salah satunya ialah
sebagai pedoman pembelajaran. Rencana pembelajaran ini dibuat untuk memberikan
petunjuk arah pembelajaran. Guru maupun siswa dapat lebih terarah dalam melakukan
setiap kegiatan pembelajaran.
b. Mencapai Tujuan Pembelajaran dengan Baik
Rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting sekali dibuat oleh seorang
guru yang bertujuan dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Jika tidak ada
rencana pembelajaran, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan sesuai harapan.

c. Kualitas perencanaan pembelajaran


Kualitas perencanaan pembelajaran yang dibuat dapat menentukan tingkat
keberhasilan sebuah pembelajaran. Setidaknya dengan adanya rencana pembelajaran ini,
dapat meminimalisir terjadinya ketersimpangan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

d. Sebagai Alat Ukur


Rencana pembelajaran ini dilakukan untuk mengukur kemampuan para siswa
serta melihat keefektifan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru juga dapat
mengetahui tingkat ketepatan dan kelemahan dari pembelajaran yang dilakukannya.

e. Dasar Pengembangan Keterampilan


Berawal dari sebuah rencana pembelajaran dan menjadikannya sebagai dasar
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran itu sendiri. Guru dapat lebih terampil dalam
membuat pengembangan-pengembangan rencana pembelajaran.

e). Implementasi Silabus dan RPP


Silabus merupakan gambaran singkat secara garis besar atau ringkasan dari
pokok dari sebuah mata pelajaran. Tentu saja manfaat dari silabus ialah untuk sumber
acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).  Selain itu, fungsinya juga
memudahkan pengajar untuk memetakan macam-macam variasi pembelajaran yang

7
https://www.google.com/amp/s/blog.kejarcita.id/manfaat-beserta-tips-menyusun-rencana-pembelajaran-
bagi-guru/amp/
dituangkan dalam RPP. Guru juga lebih mudah dalam memetakan indikator pencapaian
belajar untuk para peserta didik dan mudahnya merancang bentuk evaluasi pembelajaran .
Sebelum penerapan RPP dalam pembelajaran kita harus mengembangkan silabus terlebih
dahulu. Dan sebelum pengembangan silabus kita harus mengetahui terlebih dahulu
komponen dan prinsip pengembangan silabus. Berikut ini adalah komponen yang ada di
silbus:
 Kompetensi inti, yaitu tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program.
 Kompetensi dasar, yaitu kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.
 Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi.
 Kegiatan pembelajaran, memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi.
 Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
 Alokasi waktu, yaitu perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
 Sumber belajar, yaitu rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Setelah kita mengetahui komponen-komponen silabus selnajutnya kita harus
mengetahui prinsip-prinsip pengembangan silabus, yaitu:
 Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
 Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spiritual peserta didik.
 Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
 Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
 Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi
dasar.
 Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
 Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
 Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotor).8
Setelah mengetahui komponen dan prinsip-prinsip silabus saatnya masuk dalam
mekanisme pengembangan silabus itu sendiri. Langkah-langkah dalam proses
pengembangan silabus. Mari kita simak poin-poin berikut.
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat diambil dari standar isi yang
8
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61fca0b28c533/silabus-adalah-rencana-pembelajaran-berikut-
panduannya
biasanya sudah baku, kecuali yang belum ada dapat disusun sendiri oleh
penyusun/pengembang silabus.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi
dasar dengan mempertimbangkan: potensi peserta didik, relevansi dengan
karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual peserta didik, kebermanfaatan bagi peserta didik, struktur keilmuan,
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, relevansi dengan kebutuhan
peserta didik dan tuntutan lingkungan.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya pendidik, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi
dasar.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Sistem
penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)
misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan
yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan,
dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang
dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan
fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.9
Setelah kita mengembangkan silabus barulah kita bisa mengimplementasikan
RPP. Implementasi RPP yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran,
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari,
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
(I2M3) peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
 Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
9
https://blog.kejarcita.id/mekanisme-pengembangan-silabus/
peserta didik untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan teman dan guru.
 Pembelajaran inspiratif adalah pembelajaran yang mendorong dan memicu peserta
didik untuk mencaritemukan hal-hal yang baru dan inovatif.
 Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa
belajar dalam suasana tanpa tekanan, bebas, terlibat secara psikis dan fisik.
 Pembelajaran yang menantang adalah pembelajaran dimana peserta didik
diperhadapkan pada masalah, persoalan-persoalan dilematis, yang jawabannya
membutuhkan kreativitas dan kemungkinan-kemungkinan baru sesuai dengan
tingkat perkembangan kognitif peserta didik.
 Pembelajaran yang memotivasi adalah pembelajaran yang mendorong dan memberi
semangat pada peserta didik untuk mencapai prestasi, berkompetisi, berani
mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri dengan materi pembelajaran.
 Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi.
 Eksplorasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai informasi, pemecahan
masalah, dan inovasi.
 Elaborasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan
karya yang bermakna.
 Konfirmasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan
bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan diperbaiki secara terus-
menerus.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber,
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain,
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya,
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran,
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna.
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis,
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut,
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif,
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar,
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok,
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok,
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan,
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.c.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman
belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar,
b. membantu menyelesaikan masalah,
c. memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi,
d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh,
e. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran,
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram,
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.10
Contoh implementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKN di MI
adalah pertama, sebelum memulai pembelajaran siswa diharuskan membaca buku yang ingin
ia baca selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Tujuannya agar siswa gemar
membaca. Ketika sudah memasuki pembelajaran guru mereview keterkaitan pembelajaran
tematik khusunya pada pembelajaran PKN yang lalu hingga sekarang yang akan dipelajari.
Sebelum melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa diarahkan untuk bernyanyi dan
membaca motto kelas agar terciptanya rasa semangat sebelum belajar dan mengelola kelas
serta memfokuskan peserta didik agar siap menerima pembelajaran. Kedua, masuk ke
kegiatan inti yaitu mengajar sesuai materi yang telah disusun di RPP. Ketiga, kegiatan inti
selesai dilanjut dengan kegiatan penutup refleksi berupa tanya jawab terkait materi yang
dipelajari hari ini. Sumber dan media belajar yang digunakan seorang guru yaitu buku
tematik dan media teknologi melalui internet, terkait materi yang akan dipelajari.11

10
https://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/09/pelaksanaan-pembelajaran-sebagai-implikasi-rpp/
11
Putri Salsabilla Sulistiyani, Ina Magdalena, Serly Anggraeni, Nurjamilah Selvia /Cerdika: Jurnal Ilmiah
Indonesia 1(2),h.150
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Silabus adalah penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 20 dijelaskan , bahwa perencanaan pembelajaran adalah penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan scenario pembelajaran.
Fungsi dari silabus adalah sebagai penghubung antara kurikulum dan pengajaran
yang sifatnya lebih terbatas daripada pedoman kurikulum. Silabus bermanfaat sebagai
pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan
belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian
pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.
Fungsi rencana pelaksanaan pembelajaran adalah :
a. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar
b. Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik dan pasilitas yang dimiliki sekolah
c. Dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis, dan
berdayaguna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, maenganalisis, dan
memprediksi.
Adapun Manfaat dari RPP antara lain:
a. Sebagai Pedoman Kegiatan Pembelajaran
b. Mencapai Tujuan Pembelajaran dengan Baik
c. Kualitas perencanaan pembelajaran
d. Sebagai Alat Ukur
e. Dasar Pengembangan Keterampilan.
Komponen yang ada di silabus:
a. Kompetensi inti
b. Kompetensi dasar
c. Materi pembelajaran
d. Kegiatan pembelajaran
e. Penilaian
f. Alokasi waktu
g. Sumber belajar
Prinsip-prinsip pengembangan silabus:
a. Ilmiah
b. Relevan
c. Sistematis
d. Konsisten
e. Memadai
f. Aktual dan kontekstual
g. Fleksibel
h. Menyeluruh
Langkah-langkah pengembangan silabus:
1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran
4. Merumuskan indikator pencapaian
5. Penentuan jenis penilaian
6. Menentukan alokasi waktu
7. Menentukan sumber belajar.
Implementasi RPP yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi Kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS,


SMA/MA, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2004)
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu, (Jakarta:Kencana, 2017)
https://www.samsulngarifin.com/2021/10/pengertian%20silabus-komponen-prinsip-
pengembangan-fungsi.html?m=1
https://dvcodes.com/fungsi-silabus-prinsip-dan-langkah-pengembangan
https://www.google.com/amp/s/www.silabus.web.id/teori-silabus-dan-rpp/amp/
Lukmanul Hakim,Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009),
https://www.google.com/amp/s/blog.kejarcita.id/manfaat-beserta-tips-menyusun-
rencana-pembelajaran-bagi-guru/amp/
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61fca0b28c533/silabus-adalah-rencana-
pembelajaran-berikut-panduannya
https://blog.kejarcita.id/mekanisme-pengembangan-silabus/
https://nasuprawoto.wordpress.com/2010/01/09/pelaksanaan-pembelajaran-sebagai-
implikasi-rpp/
Putri Salsabilla Sulistiyani, Ina Magdalena, Serly Anggraeni, Nurjamilah Selvia
/Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia 1(2),146-156

Anda mungkin juga menyukai