Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN PENEMUAN ILMU DI EROPA


(Ilmu di Zaman Revolusi)

DISUSUN OLEH :
NURCAHAYA
SEPTA RELLANI

JURUSAN HUKUM ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya dipersembahkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam
yang setiap saat memberikan rhmat dan hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Atas berkat dan tuntunannya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan baik
dan lancar tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini sebagai salah satu pemenuhan bahan presentasi, makalah ini
membahas mengenai ‘PERKEMBANGAN DAN PENEMUAN ILMU DI EROPA’

Penulis menyampaikan banyak terimakasih bagi semua pihak yang telah bekerjasama
dalam penyusunan makalah ini, penulis sadar dengan sungguh bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik isi maupun penyajiannya, untuk itu
penulis dengan terbuka mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini kedepannya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................5
BAB 2.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Ilmu Selama Revolusi Industri.......................................................................................................6
B. Latar Belakang Munculnya Revolusi di Eropa................................................................................7
C. Embrio Intelektual Revolusi Industri..............................................................................................9
D. Perkembangan Ilmu Selama Revolusi Industri............................................................................10
E. Pengaturan Ilmu dalam Revolusi Perancis...................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kajian tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, cakupannya sangatlah luas


dan juga sangat panjang. Idealnya sejarah adalah rekam jejak tentang semua rentetan
peristiwa yang telah terjadi, yang berfungsi untuk mengungkapkan segala sesuatu sesuai fakta
yang ada tanpa adanya distorsi sedikitpun, namun dalam kenyataannya terkadang sejarah
hanya mengungkap sepenggal saja atau tidak utuh dari rentetan peristiwa tersebut dan tidak
bisa lepas sepenuhnya dari pengaruh- pengaruh kondisi sosial politik tertentu. Apalagi sejarah
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah sejarah atau periodisasi tentang perkembangan
ilmu pengetahuan yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Untuk itu, perlu
adanya upaya yang sungguh-sungguh dalam mengungkap fakta sejarah yang ada.

Dalam konsepsi agama ilmu pengetahuan lahir sejak diciptakannya manusia


pertama yaitu Adam, kemudian berkembang menjadi sebuah ilmu atau ilmu pengetahuan.

4
Pada hakekatnya ilmu pengetahuan lahir karena hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Hasrat
ingin tahu ini timbul oleh karena tuntutan dan kebutuhan dalam kehidupan yang terus
berkembang.

Secara teoritis perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban


Yunani. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah mitologi bangsa Yunani,
kesusastraan Yunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu yang sudah sampai di
Timur Kuno. Terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan di setiap periode ini dikarenakan
pola pikir manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional.
Manusia menjadi lebih proaktif dan kreatif menjadikan alam sebagai objek penelitian dan
pengkajian.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pokok masalahnya adalah
‘Bagaimana Perkembangan dan Penemuan Ilmu di Eropa’.

C. Tujuan Masalah
Bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan penemuan ilmu di
Eropa

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Ilmu Selama Revolusi Industri

Setelah berakhirnya periode klasik islam, ketika islam mulai memasuki masa
kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat
dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan
bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan,
kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya.
Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol.
Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam
mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat
penting, menyaingi Baghdad di Timur. Ketika itu, orang-orang Eropa Kristen bayak belajar
di perguruan-perguruan tinggi Islam di sana. Islam menjadi ‘guru’ bagi orang Eropa. Karena
itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.

Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi
kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang
banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang
Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.

6
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada
abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M (S. I. Poeradisastra, Sumbangan Islam
kepada Ilmu dan Peradaban Modern. Jakarta: P3M, 1986, cetakan kedua, hlm 67). Buku-
buku Ibn Rusyd dicetak di Vinesia tahun 1481, 1482, 1483, 1489, dan 1500 M. Bahkan, edisi
lengkapnya terbit pada tahun 1553 dan 1557 M. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad
ke-16 M di Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg, dan di awal abad ke-17 M di Jenewa.

Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa


berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-
universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya
ilmuwan-ilmuwan Muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke
negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas pertama di
Eropa adalah Univeritas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiga puluh tahun setelah
wafatnya Ibn Rusyd. Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di
dalam universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari universitas-universitas Islam
diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling
banyak dipelajari adalah pemikiran Al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd (Zainal Abidin
Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd, Jakarta:Bulan Bintang,1975, hlm. 148-149.).

Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-
12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa
pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui
terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam
bahasa Latin (K. Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1986, cetakan
kelima, h. 32. Tentang sejarah renaissance dan reformasi baca J. B. Bury, Sejarah
Kemerdekaan Berfikir, Djakarta:P.T. Pembangunan, 1963), hlm. 63-82).

Walaupun Islam akhinya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam,
tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang
bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M,
dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M (S.I. Poeradisastra, op. cit., hlm. 77).

7
B. Latar Belakang Munculnya Revolusi di Eropa
Bersamaan waktunya dengan kemunduran tiga kerajaan Islam di periode pertengahan
sejarah Islam, Eropa Barat (biasa disebut dengan ‘Barat’ saja), sedang mengalami kemajuan
dengan pesat. Hal ini berbanding terbalik dengan masa klasik sejarah Islam. Ketika itu,
peradaban Islam dapat dikatakan paling maju, memancarkan sinarnya ke seluruh dunia,
sementara Eropa sedang berada dalam kebodohan dan keterbelakangan.

Kemajuan Eropa (Barat) memang bersumber dari khazanah ilmu pengatahuan dan
metode berpikir Islam yang rasional. Di antara saluran masuknya peradaban Islam ke Eropa
itu adalah Perang Salib, Sicilia, dan yang terpenting adalah Spanyol Islam. Ketika Islam
mengalami kejayaan di Spanyol, banyak orang Eropa yang datang belajar ke sana, kemudian
menerjemahkan karya-karya ilmiah umat Islam. Hal ini dimulai sejak abad ke-12 M. (S.I.
Poeradisastra, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Peradaban Dunia, Jakarta:P3M, 1986,
hlm. 70). Setelah mereka pulang ke negeri masing-masing, mereka mendiri-kan universitas
dengan meniru pola Islam dan mengajarkan ilmu-ilmu yang dipelajari di universitas-
unversitas Islam itu. Dalam perkembangan selanjutnya, keadaan in melahirkan renaissance,
reformasi, dan rasionalisme di Eropa.

Gerakan-gerakan renaisans melahirkan perubahan-perubahan besar dalam sejarah


dunia. Abad ke-16 dan 17 M merupakan abad yang paling penting bagi Eropa, sementara
pada akhir abad ke-17 itu pula, dunia Islam mulai mengalami kemunduran. Dengan lahirnya
renaisans, Eropa bangkit kembali untuk mengejar ketinggalan mereka pada masa kebodohan
dan kegelapan (Abu’l-Hasal Ali Al-Nadwi, Islam Membangun Peradaban Dunia,
Jakarta:Pustaka Jaya – Djambatan, 1988, hlm. 220).. Mereka menyelidiki rahasia alam,
menaklukkan lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi kegelapan.
Banyak penemuan-penemuan dalam segala lapangan ilmu pengetahuan dan kehidupan yang
mereka peroleh. Christoper Colombus pada tahun 1492 M, menemukan Benua Amerika dan
Vasco da Gama tahun 1498 M, menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan,
Dengan dua temuan ini, Eropa memperoleh kemajuan dalam dunia perdagangan, karena tidak
tergantung lagi kepada jalur lama yang dikuasai umat Islam.

Terangkatnya perekonomian bangsa-bangsa Eropa disusul pula dengan penemuan dan


perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Perkembangan itu semakin dipercepat
setelah mesin uap ditemukan, yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa.
Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Dengan demikian, Eropa

8
menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan
ke seluruh dunia, tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan yang masih
menggunakan persenjataan tradisional.

Pada awal kebangkitannya, Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat. Di


hadapannya masih terdapat kekuatan-kekuatan perang Islam yang sulit dikalahkan, terutama
Kerajaan Usmani yang berpusat di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus
lautan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka (L.
Stoddard, Dunia Baru Islam, Jakarta: 1966, hlm. 25). Mereka melakukan berbagai penelitian
tentang rahasia alam, berusaha menaklukkan lautan, dan menjelajahi benua yang sebelumnya
masih diliputi kegelapan. Setelah Christoper Colombus menemukan Benua Amerika (1492M)
dan Vasco da Gama menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan (1498 M), benua
Amerika dan kepulauan Hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan Eropa. Dua penemuan itu,
sungguh tak terkirakan nilainya, Eropa menjadi maju dalam dunia perdagangan,. karena tidak
tergantung lagi kepada alur lama yang. dikuasai umat Islam. L. Stoddard menggambarkan,
dengan sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi jalan raya dan Eropa yang semula
terpojok segera menjadi yang dipertuankan di laut dan dengan demikian, yang dipertuan di
dunia. Terjadilah perputaran nasib yang maha hebat dalam sejarah seluruh umat manusia.
(Ibid., hlm. 26)

Perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru


terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tak berhingga untuk
meningkatkan kesejahteraan negerinya. Tak lama setelah itu, mulailah kemajuan Barat
melampaui kemajuan Islam yang sejak lama mengalami kemun-duran. Kemajuan Barat itu
dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan
mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan
kemajuan mereka. Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Dengan
demikian, sebagaimana telah disebutkan dalam bab sebelum ini, Eropa menjadi penguasa
lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia,
tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan mereka. Bahkan, satu demi satu negeri
Islam jatuh ke bawah kekuasaannya sebagai negeri jajahan.

Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh ke bawah kekuasaan Eropa adalah
negeri-negeri yang jauh dari pusat kekuasaan Kerajaan Usmani, karena kerajaan ini meskipun
terus mengalami kemunduran, ia masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk

9
berhadapan dengan kekuatan militer Eropa waktu itu. Negeri-negeri Islam yang pertama
dapat dikuasai Barat itu adalah negeri-negeri Islam di Asia Tenggara dan di Anak Benua
India. Sementara, negeri-negeri Islam di Timur Tengah yang berada di bawah kekuasaan
Keraiaan Usmani, baru diduduki Eropa pada masa berikutnya.

C. Embrio Intelektual Revolusi Industri


Periode ketika pemikiran materialis dan evolusionis mendapatkan penerimaan luas di
masyarakat Eropa, dan memengaruhinya agar menjauhkan diri dari agama dikenal sebagai
Zaman Pencerahan. Sudah barang tentu, mereka yang memilih kata ini (yakni mereka yang
menganggap positif perubahan pemikiran ini bagaikan perpindahan menuju cahaya) adalah
para pemimpin penyimpangan ini. Mereka menggambarkan periode sebelumnya sebagai "
Abad Kegelapan" dan menyalahkan agama sebagai penyebabnya. Mereka mengklaim Eropa
menjadi tercerahkan ketika dilakukan sekularisasi dan dijauhkan dari agama. Sudut pandang
yang bias dan palsu ini sampai hari ini masih meniadi salah satu mekanisme propaganda
utama bagi mereka yang menentang agama.

Memang benar bahwa agama Kristen abad pertengahan sebagiannya "gelap" dengan
takhyul dan kefanatikan, dan hampir semuanya telah dibersihkan pada pascaabad
pertengahan. Nyatanya, Zaman Pencerahan pun tidak membawa banyak hasil positif bagi
Barat. Hasil terpenting dari Zaman Pencerahan, yang terjadi di Prancis, adalah Revolusi
Prancis, yang mengubah negara itu menjadi lautan darah. Hari ini literatur yang dipengaruhi
Pencerahan memuji Revolusi Prancis; namun, Revolusi banyak membebani Prancis dan ikut
berperan atas terjadinya konflik sosial yang berlanjut hingga ke abad kedua puluh. Analisis
tentang Revolusi Prancis dan Pencerahan oleh pemikir Inggris terkenal, Edmund Burke,
sangat informatif. Dalam bukunya yang terkenal, Reflection on the Revolution in France,
yang terbit pada tahun 1790, ia mengkritik baik gagasan Pencerahan maupun buahnya,
Revolusi Prancis. Menurutnya, gerakan itu menghancurkan nilai-nilai dasar yang menyatukan
masyarakat, seperti agama, moralitas, dan struktur keluarga, serta melempangkan jalan
menuju teror dan anarki. Akhirnya, dia memandang Pencerahan, sebagaimana disitir seorang
penafsir, sebagai sebuah " gerakan destruktif kecerdasan manusia." (Pocock, in; Edmund
Burke, Reflections on the Revolution in France, ed. J. G. A. Pocock, Indianapolis: Hackett
Publishing Company, 1987, hlm. 33-38).

Salah satu dampak dari perkembangan dan penemuan ilmu di Eropa adalah
munculnya teori evolusi yang menyebutkan bahwa semua mahkluk hidup berasal dari satu

10
nenek moyang tunggal secara kebetulan dan mengikuti hukum-hukum alam. Darwin
menjelaskan teorinya pada dua bukunya, Temple of Nature (Kuil Alam) dan Zoonomia. Lebih
jauh lagi, pada tahun 1784 ia mendirikan sebuah komunitas untuk menyebarkan gagasannya,
yang dikenal sebagai Masyarakat Filosofis.

D. Perkembangan Ilmu Selama Revolusi Industri


Kehidupan masyarakat sebelum revolusi industry terkonsentrasi di pedesaan yang
mengandalkan penghasilan dari sector pertanian yang pendapatannya sangat minim dan
terbatas. Namun dengan terjadinya revolusi industry, lapangan kerja di sector manufaktur
mulai meningkat sehingga penghasilan dan tarif hidup kehidupan masyarakat berangsur
membaik.

Faktor kunci terjadinya revolusi industry juga dipengaruhi oleh timbulnya revolusi di
bidang ilmu pengetahuan yang mulai berkembang sejak pertengahan abad ke-16. Saat itu
muncul banyak ilmuan yang mengembangkan ilmu pengetahuan dengan melakukan riset dan
penelitian.

11
E. Pengaturan Ilmu dalam Revolusi Perancis

Revolusi di Prancis dipelopori dan dipimpin oleh kaum nasionalis. Banyak faktor
yang mendorong berkembangnya kesadaran nasional rakyat Prancis untuk melancarkan
revolusi. Faktor pertama yang berjasa menemukan kesadaran nasional rakyat Prancis berasal
dari golongan bangsawan terutama ide-ide Rousseau atau John Locke dari Inggris yang
mengatakan bahwa negara merupakan hasil kontrak bersama seluruh rakyat, karena rakyat
mempunyai kehendak yang sama (J.J Rousseau, 1982). Agar manusia dalam masyarakat dan
negara tidak terasing, menurut Rousseau hanya ada satu jalan: kekuasaan para raja dan kaum
bangsawan harus ditumbangkan dan kedaulatan rakyat ditegakkan. Kedaulatan rakyat berarti:
yang berdaulat terhadap rakyat hanyalah rakyat sendiri. Tak ada orang atau kelompok orang
yang berhak untuk meletakkan hukumnya pada rakyat. Hukum hanya sah apabila ditetapkan
oleh kehendak rakyat yang berdaulat sendiri. Paham kedaulatan rakyat adalah penolakan
terhadap paham hak raja atau golongan atas untuk memerintah rakyat, penolakan terhadap
anggapan bahwa ada golongan-golongan sosial yang secara khusus berwenang untuk
memimpi. Rakyat adalah satu dan memimpin dirinya sendiri.

12

Anda mungkin juga menyukai