Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Dosen pengampu mata kuliah : HABIBUL UMAM S.Hum,.M.Ag.

PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENGARUHNYA BAGI


PENDIDIKAN ISLAM
(The development of science and its influence on Islamic education)

Disusun oleh :

Muhammad ismail (2392101024)

M yusuf erlangga (2392101010)

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

STIT MIFTAHUL MIDAD LUMAJANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Dan Pengaruhnya Bagi Pendidikan Islam".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Lumajang, 21 Februari 2024

Penulis

2
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN………………………...............................................................

1.1 latar belakang…………………………........................................................................


1.2 rumusan masalah ..........................................................................................
1.3 tujuan ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

2.1 perkembangan ilmu pengetahuan..................................................................................


2.2 Perkembangan perndidikan islam di Indonesia.............................................................
2.3 pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan bagi pendidikan islam..............................

BABIII PENUTUP ..........................................................................................

3.1 kesimpulan ..........................................................................................


3.2 saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) saat ini dirasa mengarah kepada kehidupan manusia di
posisi yang paling tinggi. Berbagai kasus dan fenomena kehancuran pada kurun terakhir ini
merupakan salah satu akibat di mana sains diletakkan pada posisi yang tidak memiliki batas,
bahkan sains dengan sendirinya telah menggantikan peran-peran yang disakralkan selama ini,
sains maju pesat menyingkirkan dunia agama. Sains dan teknologi menantang dan
menaklukan alam, menghitung dan menggunakan segala yang ditemukan dalam
pengalaman. Tidak dipungkiri perseteruan antara agama dan sains merupakan isu klasik yang
sampai saat ini masih berkembang di dunia Barat dalam wujud sekularisme. Tetapi, Islam tidak
mendekati persoalan sains ini dari perspektif tersebut karena al-Qur’an dan al-Sunnah telah
memberikan sistem yang lengkap dan sempurna yang mencakup semua aspek kehidupan
manusia, termasuk kegiatan-kegiatan ilmiah atau penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang
merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem Islam di mana masing-masing bagian
memberikan sumbangan berupa Pengetahuan manusia secara menyeluruhyang didasarkan
pada rasionalisasi untuk menentukan segala-galanya, dan bukan lagi menyertakan nilai-nilai
intrinsik yang bercermin pada diri manusia.Perkembangan sains hendaknya harus tetap
memiliki tujuan dan cita-cita hidup manusia, dan bukan menjadi perusak. selain itu
perkembangansains hendaknya terus berjalan dengan segala resikonya. Dan yang perlu
diperbaiki adalah penanaman nilai agar terjaga keseimbangan, agar sains yang akan terus
berkembang ini dapat memberikan manfaat dan tidak mengancam manusia sebagai mahkluk
sosia

1.2 rumusan masalah

1.2.1 bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan saat ini?


1.2.2 bagaimana pendidikan islam saat ini ?
1.2.3 apa dampak perkembangan ilmu pengetahuan terhadap pendidikan islam?

1.3 tujuan masalah

1.3.1 untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa


1.3.2 untuk mengetahui keadaan pendidikan islam saat ini
1.3.3 untuk mengetahui dampak perkembangan ilmu pengetahuan terhadap pendidikan islam

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pegetahuan (Iptek) sudah berkembang dengan pesat mengikuti alur waktu zaman
modern. Perkembangan Iilmu pengetahuan yang sedang menonjol pada saat ini adalah
perkembangaan alat komunikasi yang dapat mempermudah dalam melakukan suatu kegiatan
melalui teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan akan membawa dampak positif bagi kehidupan umat manusia,
diantaranya mempermudah aktifitas manusia. Diantaranya, memberikan berbagai kemudahan,
mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan ekonomi,
menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat. Perkembangan ilmu dan
pengetahuian juga dapat meningkatan di bidang produksi, menambah pengetahuan dan wawasan,
perusahaan atau industri dapat menjual produknya lebih luas lagi, m\eningkatkan kualitas
Pendidikan dan masih banyak lagi.

Meski demikian, Perkembangan ilmu pengetahuan juga memiliki dampak negative. Diantaranya
munculnya kejahatan baru khususnya cyber crime, berkembangnya sifat konsumtif, hilangnya
(pudarnya) budaya tradisional, menumbuhkan kecenderungan sikap anti-sosial serta munculnya
hoax atau berita bohong dan disinformasi.

Untuk itulah dalam menggunakan ilmu pengetahuan kita harus bisa bijak dan selalu
memperhatikan dampak yang mungkin ditimbulkan. Hal ini karena penggunaan teknologi sering
kali disalagbunakan. Hal ini menjadi momok besar yang sampai sekarang belum terselesaikan.
Terutama di dunia maya adanya kemudahan mengakses situs-situs tak senonoh, yang bisa
membawa dampak negatif bagi perkembangan jiwa gerenarasi muda kita.

5
Disammping itu perkembanga ilmu pengetahuan juga mengakibatkan hilangnya budaya
tradisional, seperti budaya gotong royong ataupun rukun tetangga, semakin terkikis oleh adanya
budaya individualis karena penggunaan media social.

Untuk itu diperukan sikap kedewasaan kita dalam menyikapi perkembangan ilmu dan tehnoogi
tersebut. Mengikuti perkembangan Iptek memang perlu dan harus kita lakukan, namun jangan
sampai karena iptek kita melukan nilai-nilai positif yang ada dalam masyarakat kita.

Sikap yang bijak dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan adalah memanfaatan dan
mengguankan sebaik-baiknya kemudahan-kemudahan yang tercipta berkat kemajuan
perkembangan ilmu pengetahuan, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Salah satu contohnya adalah menggunakan produk telekomunikasi (HP). Maraknya informasi
melalui media social, harus disikapi dengan bijak. MinyIkapi banyaknya informasi yang ada di
media social, hendaknya kita harus bijaksana. Kita harus melakukan cross cek sebuah inforasi,
sebelum kita men-share informasi tersebut, karena bisa jadi informasi tersebut hanyalah sebuah
hoak yang bisa maresahakan masyarakat. Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan
dengan benar dan bijak diharapkan tidak akan merugikan pihak-pihak lain. Sebagai warga
negara yang baik, kita dituntut untuk selalu bersikap dewasa dan bijaksana dalam menggunakan
ilmu pengetahuan. Dengan demiakin kemajuan ilmu pengetahuah yang bertujuan memudahkan
hidup manusia justru menjadi petaka bagi kita semua.

2.2 Perkembangan Pendidikan Islam Di Indonesia

1. Pendidikan Islam di masa Orde Baru.


Pendidikan Islam pada masa Orde Baru menghadapi berbagai macam persoalan
baik dilihat dari dunia pendidikan sebagai suatu sistem pembudayaan manusia ataupub
pendidikan sebagai sebuah fenomena, dan ini merupakan acuan penting dalam analisis
makalah ini. Pendidikan Islam sebagai sebuah fenomena dianggap penting dibahas
mengingat kemajuan dunia pendidikan Islam itu sendiri sangat ditentukan sejauh mana
proses pendidikan ini dapat mengakomodir perkembangan dan ilmu pengetahuan
dewasa ini.
Persoalan utama Pendidikan Islam yang sering dimunculkan oleh pakar adalah

6
masalah dikotomi dalam sistem pendidikan. Pada dasarnya, permasalahan ini tidak
semestinya terjadi dalam sistem pendidikan nasional mengingat dualisme tersebut
merupakan produk pendidikan barat yang dinasionalisasikan, tentunya dengan sedikit
modifikasi.
Dikotomi dalam sistem pendidikan ini tidak hanya menjadi persoalan dalam
dunia pendidikan di Indonesia namun hampie seluruh negara yang mayoritas
penduduknya muslim. Oleh karena itu, para pakar pendidikan Islam dari berbagai
penjuru dunia termotivasi mencari jalan keluar dari masalah ini9 seperti mengadakan
berbagai pertemua Internasional yang dapat melahirkan gagasan baru seperti upaya
islamisasi ilmu yang saat ini sedang digalakkan untuk memecahkan persoalan tersebut.
Diantaranya dilakukan dengan diadakan berbagai pertemuan Internasional yang
melahirkan berbagai gagasan baru, termasuk di dalamnya upaya islamisasi ilmu.
Walaupun demikian, ide besar ini belum sampai pada tingkat realisasi secara
nyata. Menurut Muslih Usa faktor utama yang menghambat kegiatan ini adalah
persoalan dana disamping beberapa faktor lainnya. Muslih Usa melanjutkan bahwa
Pendidikan Islam hampir dapat dikatakan sebagai lembaga Pendidikan “kelas dua”
setidak-tidaknya asumsi ini dapat didasarkan pada beberapa kenyataan, antara lain.
Subsidi, ysmg memjadi bagian lembaga pendidikan Islam jauh lebih kecil bila
dibandingkan dengan lembaga pendidikan umum lainnya. Tenga ahli, yang menjadi
bahagian tenaga inti perencang pembaharuan masih ditrasa sangat kurang. Sarana dan
prasarana, jauh dari memadai yang menyebabkan lembaga pendidikan Islam tidak
mempunyai kekuatan untuk melakukan lompatan-lompatan yang berarti bagi
kemajuan lembaga pendidikan Islam itu sendiri.
Bila dualisme ini berhasil ditumbangkan, maka dapat dipastikan sistim
pendidikan Islam akan m,engalami perubahan mulai dari tingkat dasar sampai
perguruan tinggi. Untuk tingkat pendidikan tinggi misalnya IAIN akan lembur secara
integratif dengan perguruan tinggi lain5
Peleburan ini berlangsung dengan dasar-dasar
yang filosofis. Sedangkan peleburan secara integratif hanya akan berlangsung dalam
jangka waktu panjang sebab akan sangat tergantung pada keberhasilan proses
Islamisasi ilmu di kalangan masyarakat Indonesia.

7
2. Pendidikan Islam di Zaman Reformasi.
Kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun seakan membuat masyarakat Indonesia
terlelap dalam tidur panjang. Mereka terbuai dalam alam mimpi indah yang diciptakan
oleh mesin-mesin kekuasaan Orde Baru. Akhir kekuasaan orde baru adalah krisis
ekonomi yang sangat parah. Masyarakat baru menyadari bahwa pemerintah sangat
lemah dan tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapi situasi tersebut.
Kegagalan pemerintah orde baru melahirkan Undang-Undang Otonomi Daerah
No.22 Tahun 1999 yang mengatur tentang desentralisasi dalam bidang pendidikan. Di
mana masalah pendidikan diserahkan pada Pemerintah Daerah bukan lagi pusat
melaksanakannya. UU ini di satu sisi sangat menguntungkan dunia pendidikan karena
daerah dapat memasukkan nilai-nilai budayanya dalam sistem pendidikan. Di balik itu
semua, dunia pendidikan pada masa ini dililit oleh berbagai persoalan, seperti yang
termaktup di bawah ini :

a. Menurunnya Pendapatan sehingga memperlemah kemampuan Bersekolah.


Kondisi perekonomian nasional yang buruk memberi pengaruh besar
terhadap kehidupan masyarakat. Menurunnya pendapatan rumah tangga dan bahkan
hilangnya pekerjaan dan penghasilan adalah persoalan yang sangat krusial.
Ditambah lagi dengan kenaikan harga tang sangat tinggi yang mencapai 100-400%,
termasuk diantaranya harga peralatan sekolah seperti buku tulis, pensil, balpoin,
kertas, harga foto copy dan perlengkapan sekolah lainnya seperti sepatu, seragam,
tas dan lain sebagainya.
Tingginya kenaikan harga buku pelajaran, perlengkapan sekolah, dan juga
transportasi mengurangi kemampuan masyarakat kelas bawah untuk
menyekolahkan anaknya karena pendapatan mereka hanya cukup untuk bertahan
hidup, sedangkan pendidikan dianggap urusan sekunder. Akibatnya, pendidikan
hanya sebuah inpian belaka selanjutnya krisis ini menyebabkan timbulnya
perubahan persepsi masyarakat terhadap pendidikan yang turut mempengaruhi
minat sekolah dan meningkatnya angka putus sekolah. Bukankah membantu orang
tua mencari nafkah lebih baik dari pada menghabiskan uang walau untuk sekolah.
.

8
b. Penurunan Partisipasi Masyarakat Akibat Kerusuhan
Persoalan lain yang dihadapi masyarakat Indonesia ialah situasi keamanan
yang sangat tidak jelas. Di beberapa daerah seperti Aceh, Maluku, Irian Jaya terus
berlangsung gejolak yang berkepanjamgan yang menimbulkan bias yang besar
bagi dunia pendidikan.
Di wilayah-wilayah yang dilanda konflik berkepanjangan, kegiatan
pendidikan mengalami gangguan sangat parah, seperti: banyak gedung-gedung
sekolah dibakar, dibom, banyak siswa yang menjadi korban, kehilangan anggota
keluarga, dan terjadinya pemgungsian, sehingga sekolah terpaksa diliburkan dengan
jangka waktu yang sangat tidak menentu. Contoh kongkrit seperti yang terjadi di
Aceh, sampai akhir Tahun 2000 tidak kurang dari 156 gedung sekolah dibakar dan
dihancurkan oleh orang tak dikenal dengan tingkat kerugian mencapai 2.1 Milyar.
Dalam situasi seperti ini masyarakat lebih mementingkan untuk untuk
menyelamatkan diri dapi pada mengurus pendidikan anak-anaknya.

c. Terlambatnya Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Guru


Akibat dari persoalan yang dihadapi pemerintah pada masa keruntuhan
ekonomi ini, maka kemampuan pemerintah dalam memperhatikan pendidikan
berkurang dibandingkan perhatian pemerintah pada pemenuhan hajat pokok
masyarakat. Terkesan pemerintah lebih memprioritaskan ketersediaan pangan anak
negeri dibandingkan urusan lain. Akibatnya, kemampuan pemerintah dalam usaha
oeningkatan kualitas dan kuantitas pembelajaran menjadi berkurang sehingga dengan
sendirinya kualitas pendidikanpun menurun.
3. Pendidikan Islam di Era Teknologi Informasi
Pendidikan Islam saat ini ditantang untuk mampu memanfaatkan tehnologi
canggih, jika tidak ingin semakin jauh tertinggal. Aplikasi tehnologi di bidang
pendidikan telah mempercepat penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan. Penemua
kertas mwmbawa kemajuan dalam bidang kearsipan dan penyebaran pengetahuan,
tetapi dengan penemuan mesin tik dan percetakan membawa kemajuan lebih besar,
jsuh lebih besar lagi dengan tehnologi elektronika di bidang informasi dan komunikasi
telpon, radio, photo copy, faksimil, Computer, Internet dan lain-lain. Dalam bidang

9
kearsipan. Dari bebatuan dan pelepah kayu ke kertas dalam garis kemajuan tehnologi.
Demikian juga di bidang perlengkapan simulasi dan laboratorium. Kesemua ini
menuntut kesiapan diri dari dunia pendidikan Islam untuk turut mengambil
manfaatntya. Sebagai contoh Ali Shahab yang dikutip oleh Jabrohim & Saudi Berlian
menyebutkan televisi merupakan sarana belajar yang efektif, televisi merupakan
sumber pengetahuan, informasi dan sekaligus rileksasi.
Apakah dunia Pendidikan Islam siap dengan ini semua dan segala potensi
perkembangannya dimasa depan, khususnya di era penerapan pendidikan Islam di
Indonesia? Apa yang telah dimiliki oleh dunia pendidikan Islam sekarang ini,
bukanlah suatu gambaran yang terlalu mengembirakan. Sepertinya pendidikan Islam
amat tertinggal dalam pengunaan ternologi modern. Sedikit di antara mahasiswa
Muslim ysng akrab dengan pengunaan komputer/internet dan lebih sedikit lagi di
antara mereka yang mengikuti perkembangan pemanfaatannya dalam dunia
pendidikan. Ini memang tidak sepelik persoalan epistemologi atau pandangan
kemanusiaan modern. Yang penting di sini adalah pengembangan sikap yang tepat
terhadap tehnologi dan berbagai kemudahan serta efek sampingnya. Terbuka terhadap
tehnologi baru tanpa menjadikannya sebagai “Tuhan” adalah sikap yang tapat.
Tehnologi penting, tetapi ia tidak boleh ditempatkan sebagai tujuan itu sendiri.
Teknologi mesti ditempatkan pada posisi dimana ia mempermudah pencapaian tujuan
akhir pendidikan Islam dengan menghindari kemungkinan efek negatif televivi dan
internet terhadap generasi muda adalah bukti bahwa masyarakat Islam cendrung
menjadi obyek dari tehnologi, bukan menjadi subjek yang mengambil apa yang ia
butuhkan dari kemajuan teknologi.

2.3 Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan Terhadap Pendidikan Islam

dampak Perkembangan Sains Terhadap pendidikan IslamPendidikan Islam pada dasarnya


merupakan segala usaha untuk memelihara untuk melestarikan fitrah manusia, serta
sumber dayanya yang umum untuk membentuk manusia yang sempurna sesuai dengan
norma Islam. Dalam menjalankan misi Pendidikan Islam, nilai-nilai moral hendaknya
ditanamkan sejak dini dalam kehidupan manusia dan berlandaskan ajaran yang telah ditulis

10
dalam al-Qur’an dan Hadis. Sejak zaman awal Islam pendidikan mulai digencarkan untuk
merubah pola pikir manusia dan memperbaiki tabiat buruknya mengarahkan kepada
sumber daya yang unggul di setiap kurun zaman setelah Islam.Namun kondisi kemudian
berubah disaat perkembangan Ilmu pengetahuan dan sains serta teknologi canggih
mulai berlari cepat guna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Perkembangan yang
dipengaruhi peradaban Barat yang fenomenal dan spektakuler ini tidak terlepas dari
perkembangan teknologi, politik, ekonomi, sosial dan filsafat di masyarakat. Demikian
juga perkembangan sains pada abad ke-20.Jika mengacu kepada tujuan Pendidikan Islam
yang memiliki sisi historis sejalan dengan kepentingan dan perkembangan masyarakat di
mana pendidikan itu dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya Perkembangan tersebut tujuan
dari Pendidikan Islam lebih mudah dicapai dan pendidikan bisa berjalan seirama dengan
perkembangan zaman. Namun kenyataan yang terjadi saat ini karena disebabkan
pengaruh Rasionalisme yang sudah membius dan mempengaruhi jiwa manusia
menyebabkan antara hati dan akal manusia yang tidak bertemu, bahkan lebih parahnya lagi
dari kondisi tersebut, sains menciptakan krisis multidimensional. Pada abad ini tercatat
beberapa krisis yang luar biasa sebagai akibat dari perkembangan sains dan teknologi yang
dikembangkan manusia pemuja rasio seperti Terbentuknya mitos baru di mana sains
menggantikan peran-peran pendidikan agama dan berlari cepat sementara pendidikan
agama dan segala atributnya mulai ditinggalkan. Pendidikan agamasebagai pengendali
manusia untuk mendidik jiwa, membina mental intelektual dan serta memiliki nilai-nilai
moral dan akhlak tidak lagi diajarkan dalam kehidupan manusia. Jika ini dibiarkan maka
bisa berakibat lahirnya bentuk-bentuk ideologi lain dapat mengarahkan kepada jurang
kehancuran masa depan manusia. Kemajuan dan keahlian sains dengan rasionalitasnya pada
akhirnya memberikan racun bagi penduduk bangsa yang telah memiliki ideologi sendiri
melupakan dan melanggar ideologinya sendiri. Dengan iming-iming sains, Para Saintisme
yang menawarkan kepercayaan bahwa satu-satunya proses belajar manusia yang paling
bernilai karena sifat kegunaan (pragmatis), autoritatif, dan seriusnya, kemudian diakui
tidak sedikit sains telah melahirkan krisis nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan terhadap
manusia. Manusia mulai mengambil kehidupan duniawi ini sepuas-puasnya dengan membuat
berbagai tatanan tanpa ada aturan yang dipegang. kesadaran atas diri manusia itu sendiri
dan atas sistem sosial yang Islami, Sikap dan rasa tanggung jawab sosialnya, juga terhadap

11
alam ciptaan-Nya serta kesadarannya untuk mengembangkan dan mengelola alam ini
bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia berubah menjadi pemburuan hawa nafsu.
Padahal jika ditinjau dari kacamata agama kesenangan, kenikmatan dan kemanisan hidup
yang dibangun dari prinsip moral yang Islami, kelak akan menumbuhkan rasa tenang dan
ketentraman. Dampak lain dari perkembangan sains dan teknologi seperti media media sosial
yang mulai merambah di semua kalangan manusiamulai mengikuti peradaban Barat dan
secara total merubah pendidikan karakter serta paradigma berpikir, bertindak, dan bersosial
di kalangan generasi muda. Pemuda dan pemudi telah terperosok ke dalam dunia
yang penuh amoral, persaudaraan Islam hancur, akhlak Islam semakin kurang
diminati, nilai-nilai islam semakin hilang dari peredaran di tengah –tengah komunitas
Muslim. Perlu adanya integrasi sains dengan Pendidikan Islam Sehingga dalam konsep
sains dan pendidikan agama yang selama ini mengalami konflik dapat dipertemukan
lagi dengan mengkaji dari sisi filsafat, dari sini mungkin bisa ditemukan konsep sains dan
pendidikan bukan lagi sebuah musuh namun bisa saling terhubung melalui proses kerja
keilmuan sains dari berbagai aspeknya, mulai dari aspek logis, aspek sosiologis, aspek
historis, dan aspek antropologi. Kemudian berupaya bagi pembentukan akidah/keimanan
yang mendalam. Menumbuhkan dasar-dasar akhlak karimah melalui jalan agamis yang
diturunkan untuk mendidik jiwa manusia serta menegakkan akhlak yang akan
membangkitkan kepada perbuatan yang terpuji. Upaya ini sebagai perwujudan penyerahan
diri kepada Allah pada tingkat individu, masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya.Dengan
demikian, sudah saatnya kita harus menghilangkan dikotomisasi antara agama dan
sains. Sudah lama, kita merindukan sebuah harmoni yang par excellence antara ruh
spiritualitas agama dan sains. Sudah saatnya, agama dan sains harus menghadirkan
kesadaran yang muncul lewat pandangan-pandangan yang lebih harmonis, holistik, serta
jauh dari sistem oposisi biner yang diagungkan para penganut positivistik. Dan
pendidikan merupakan salah satu medium terbaik untuk tujuan tersebut, karena kunci ke
arah masa depan yang lebih baik adalah pendidikan, dimana tujuan utama pendidikan
adalah untuk memampukan “budaya pengetahuan integral” berakar kuat di masyarakat
Muslim kontemporer, sehingga kemajuan di bidang sains dan teknologi menjadi lebih
mudah untuk dicapai .Nilai moral yang harus menjadi spirit dan sumber aktivitas manusia,
jangan sampai lenyap akibat tereduksi oleh sains. Secara moral, perkembangan sains harus

12
tetap memiliki tujuan dan cita-cita hidup manusia, dan bukan menjadi perusak. Memang
perkembangan sains tidak bisa diputar balik ke belakang,namun yang perlu diperbaiki
adalah penanaman nilai agar terjaga keseimbangan agar sains yang akan terus berkembang
ini dapat memberikan manfaat khususnya dalam dunia pendidikan.Betapapun canggihnya
teknologi dan berkembangnya ilmu pengetahuan modern begitu pesat, namun jika tidak
diintegrasikan dengan nilai-nilai moral maka akibatnya fatal yang akhirnya akan mencelakakan
manusia itu sendiri. Sebagai contoh, manusia menciptakan bom atom, senjata
pemusnah, senjata kimia, senjata biologi, rudal jarak jauh, tank, Scud, senjata nuklir,
pesawat pembom, pesawat tempur super canggih, dan sejenisnya yang bertujuan
untuk menghantam musuh (manusia). Makanya dibalik pengendali mesin perang itu
perlu memiliki nilai-nilai akhlak untuk melihat bagaimana nasib perang yang
menggunakan senjata canggih yang dihasilkan oleh teknologi modern. semakin
meningkatnya ilmu pengetahuan manusia, semakin canggih pula metode pemusnah
manusia.

13
BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan
Kehadiran sains dalam kehidupan manusia membawa beberapa dampak yang bisa
dirasakan oleh penduduk bumi utamanya manusia. Ada dua sisi besar yang besar disaat sains
mulai menunjukkan dirinya. Permasalahan Yang diakibatkan sains dalam perjalanannya
semakin hari semakin kompleks. Pada akhirnya Akan terus terjadi kecemasan jika
sains tidak menunjukkan kemanfaatan bagi manusia. Begitupun PendidikanIslam sebagai
kemasan dari Nilai moral merupakan salah satu medium terbaik untuk tujuan tersebut, karena
kunci ke arah masa depan yang lebih baik adalah pendidikan, dimana tujuan utama
pendidikan adalah untuk memampukan budaya pengetahuan integral berakar kuat
di masyarakat Muslim kontemporer jangan sampai lenyap akibat tereduksi oleh sains.
Secara moral, perkembangansains harus tetap memiliki tujuan dan cita-cita hidup manusia, dan
bukan menjadi perusak. Perkembangan sains akan terus berjalan dengan segala bentuk
resikonya.yang penanaman nilai agar terjaga keseimbangan agar sains yang akan terus
berkembang ini dapat memberikan manfaat dan tidak mengancam peradaban manusia
3.2 Saran
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan dampaknya bagi ilmu pengetahuan , guru harus
Dapat memahami bagaimana dampak buruknya perkembangan sains terhadap moral dan
keislaman siswa agar dapat memberi arahan kepada para siswa agar mereka bias menyeleksi
penggunaan alat alat iptek sebagai media belajar mereka dan membekali mereka dengan aqidah
islam yang kuat dan kukuh karena factor factor yang akan mengganggu pendidikan islam akan
selalu ada
Dan usaha kita sebagai mahasiswa generasi penerus bangsa adalah dengan memperkuat aqidah
dan keyakinan kita terhadap tuhan yang maha esa dengan memperdalam ilmu agama jangan
sampai kita terbawa arus perkembangan sains sehingga melunturkan aqidah kita sedikit demi
sedikit sehingga kita bisa selamat di dunia maupun di akhirat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sriyanto Hari, Perkembangan Ilmu Pengetahuan ,Universitas Bina Nusantara, Jakarta 2021

Muslih Usa, Pendidikan Islam antara cita dan Fakta, Wacana Yogya; Yogyakarta, 1991 : 3.

A.Syafi’i Ma’arif, Pemikiran Tentang Pembaharuan Pendidikan Islam Di Indonesia, Wacana

Yogya: Yagyakarta,1991:150

Darmaningtyas, Pendidikan pada dan setelah krisis, Pustaka Belajar; Yogyakarta, 1991: 28-31.

Jabrohim & Saudi Cerlin, Editor. Islam dan Kesenian, (Yogyakarta: Lembaga Litbang PP

Muhammadiyah dan Universitas Ahmad Dahlan, 1005 : 19.

Uhbiyati, Nur 1999.Ilmu Pendidikan Islam,Pustaka Setia. Bandung

15

Anda mungkin juga menyukai