KEHIDUPAN BANGSA
Guru Pembimbing
Mono Radi Kiyana, S.E.
Oleh:
Kelompok
Nama Anggota Kelompok 1 Tio Ariyanto (27)
Nama Anggota Kelompok 2 Sutanto (25)
Dst.
KELAS IX E
DAFTAR ISI
2
Hlm
COVER
i
KATA PENGANTAR
. ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
. 1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
..........
1.4 manfaat .....................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
2.1Materi Pertama
..............................................................
2.2Materi Kedua
..
.......
2.3Materi Ketiga
2.4Materi Keempat
2.5Materi Kelima
2.6Materi Keenam
2.7Materi Ketujuh
2.8Materi Kedelapan
2.9Materi Kesembilan
2.10Materi Kesepuluh
2.11Materi Kesebelas
2.12Materi Keduabelas
2.13Materi Ketigabelas
2.14Materi Keempatbelas
2.15Materi Kelimabelas
BAB III: PENUTUP
3
3.1 Kesimpulan
...
3.2 Saran
.
DAFTAR PUSTAKA
4
5
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan.Di era globalisasi ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya
pada suatu bangsa. Akhir-akhir ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai
penyimpangan moral yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Tawuran
pelajar, perkelahian antar genk, perilaku seks bebas, gaya hidup tidak beraturan
6
menjadi beberapa contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda kita. Di
kalangan pejabat, praktek korupsi masih merupakan persoalan yang sangat
mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum pada akhirnya kehilangan rujukan
keteladanan, sehingga krisis moral semakin meluas. Globalisasi ini membawa
berbagai perubahan yang menyentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan
tersebut disebabkan oleh pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak asasi
manusia dan penigkatam kualitas hidup serta dapat merusak nilai moral suatu bangsa
serta masih banyak yang lainya seperti terorisme global dan multidimensi krisis, yang
satu negara tidak dapat mengatasi sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu
dukungan negara lain Pendidikan nilai moral merupakan alternatif Masalah solusi
yang lokal, regional, nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah menjadi isu
global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan Cina) dan memiliki
beberapa perbedaan dan persamaan. Hasil perbedaan dari negara yang berbeda
ideologi. Namun, negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan
pada nilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak
asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang
diusulkan oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh karena itu,
kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan memperhitungkan paradigma yang
diusulkan oleh Capra bahwa manusia
makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta mengetahui
pentingnya nilai nilai moral bagi kehidupan suatu bangsa pada era globalisasi
ini.mengetahui definisi dari moral dan globalisasi,cirri cirri globalisasi pengaruh
pengaruh yang ditimbulkan globalisasi terhadap moral,cara mencegah pengaruh
negative globalisasi dan menetahui pentingnya nilai moral pada era globalisasi.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain adalah:
1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah
Ilmu sosial dan budaya dasar serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
sudah di dapat dari pembelajaran mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar.
2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan
penulisan lebih lanjut.
3. Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat memperkaya literature terkait dengan
globalisasi
8
BAB II
PEMBAHASAN
9
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini
yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan
globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang
lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai
mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para
pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan
darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena
berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah
terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan
Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi
Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur,
Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum
pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek,
nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa
Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini.
Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan
keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi
dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu,
berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap
difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya,
sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai
cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari
Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan
multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses
globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan
10
awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala
fasilitasnya.Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara
asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai
diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.Globalisasi secara fisik
ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota
dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.
11
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita
turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang
ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-
20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media
menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan
tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini
menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
12
pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa.selain hal tersebut globalisasi
dapat terjadi karena hal lain seperti:
c. patuh hukum; d.
kemampuan memprediksi;
e. kemandirian; f. efisiensi
dan produktivitas;
g. keterbukaan; h.
keberanian bersaing; dan
i. rasionalisasi; j.
manajemen resiko.
b. lembaga keagamaan;
d. wisata mancanegara;
Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi adalah proses komplek yang digerakan oleh
berbagai pengaruh sehingga mengubah kehidupan sehari-hari terutama dinegara
berkembang, dan pada saat yang sama ia menciptakan system-system dan kekuatan
13
trans nasional baru. Globalisasi juga menimbulkan berbagai dampak yang merupakan
permasalahan global. Dampak dari globalisasi tersebut itu adalah:
-Dampak negatif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak buruk yang dapat
dihindari sebelum itu terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak positif/baik yang
dapat diperkirakan sebelum itu terjadi.
-Dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak buruk yang
tidak diperkirakan dan tidak dapat dihindari sebelumnya. Dampak tersebut baru
disadari setelah efek buruknya terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak positif/baik
yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah
menguntungkan peradaban.
Oleh sebab itu sudah sepatutnya penjelasan mengenai masalah globalisasi harus
ditekankan, karena perbedaan pendapat mengenai dampak globalisasi sudah sering
terjadi di masyarakat kita dewasa ini.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
6.Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
dengan melalui handphone.
7. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
14
8. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di
bumi bagian manapun melalui internet. Internet inilah yang paling berpengaruh dalam
kemajuan Globalisasi.
9. Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
11. Teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki kinerja dalam hal sarana
pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan
komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang
tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi
pelajar. Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang
pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang
lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan
dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
13. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-
alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan.
Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan
pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang
demokratisasi ( dambaan akan kebebasan ).
kalau kita perhatikan di era globalisasi yang dibutuhkan adalah bagaimana diri kita
dapat diterima keberadaannya di belahan dunia manapun, dengan bekal sertifikat
Nasional apakah cukup tentunya untuk menghadapi era globalisasi kita membutuhkan
sertifikasi internasional sebagai pengakuan atas eksistensi kita di level internasional,
sehingga kita dapat berselancar ke negara manapun dengan sertifikat internasional
yang kita miliki.
mungkin ke depan, peserta didik lebih memilih Ujian Internasional yang Ijazahnya
dapat dibanggakan dan dapat digunakan untuk melanjutkan studi ke luar negerti dan
mendapat pengakuan secara internasional.
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam,
sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan
saling ketergantungan dan mempengaruhi.Era globalisasi yang merupakan era tatanan
kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara
khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan
manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau
bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat
multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban
yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.Dari sisi politik, gelombang
globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin
dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip
demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik.
Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka
melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan
diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.Kasus serupa juga
terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan
runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi,
gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan politik
semakin terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam
budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan
sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan
pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil
nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi
kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh
budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang
berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan
nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan
18
kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar
kebudayaan yang ada.
Pada intinya secara umum permasalahan globalisasi memiliki dua sifat yaitu:
Unsur interrelasi yang sangat kuat, artinya permasalahan globalisasi itu, sangat
berpautan erat antara satu negara dengan beberapa negara lain. Meskipun masalah-
masalah itu pada mulanya dijumpai hanya di satu atau beberapa negara akan tetapi
lambat laun akan terjadi di seluruh negara di berbagai belahan bumi. Apalagi dengan
kemajuan teknologi transportasi dan teknologi telekomunikasi dan informasi yang
telah menyebabkan interaksi antar manusia baik secara nyata maupun maya semakin
meningkat, maka penyebaran dari permasalahan globalisasi itu diperkirakan akan
semakin cepat.
Dengan adanya dua sifat itu, maka dapat dikatakan bahwa gejala keterhubungan
(interconnectedness) antara berbagai masalah globalisasi dengan hubungan antar
bangsa telah semakin meningkat, dan hal itu sebenarnya adalah sebuah konsekuensi
logis dari globalisasi yang memang pada akhirnya akan membawa manusia untuk
menjadi semakin mudah dan semakin sering berinteraksi. Namun di pihak lain, sifat
jangkauan global dan dampak masalah globalnya juga harus diwaspadai.
Dalam dunia yang semakin mengglobal dan diperkirakan akan terus mengglobal di
abad-abad berikutnya, maka berbagai masalah yang diawali pada suatu lokasi di
belahan bumi tertentu dapat memberikan dampaknya ke seluruh planet bumi dan
bahkan bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, maka budaya peradaban di era
globalisasi sekarang ini harus diarahkan pada suatu asas komplementasi
(complementary thinking) atau pola pikir untuk saling melengkapi.
Yang dimaksud dengan prinsip jangka panjang adalah bahwa asas komplementer
untuk menghadapi tantangan peradaban yang berskala global itu, harus dilaksanakan
dengan komitmen untuk terus menindaklanjutinya dalam skala jangka panjang. Hal
itu karena kondisi keterpautan dan kondisi saling bergantung antar umat manusia
justru akan semakin meningkat di masa datang. Masalah globalisasi adalah masalah
yang penyelesaiannya membutuhkan komitmen jangka panjang dari seluruh bangsa di
dunia. Tanpa adanya komitmen jangka panjang, maka bentuk solusi apapun yang
diberikan tidak akan efektif.
20
Peranan Asas Komplementasi
a. Transparansi (transparency)
Inovasi terbuka dihasilkan melalui kerjasama yang intensif antara beberapa pihak
(termasuk juga beberapa negara, dalam menghadapi isu global). Dengan demikian,
maka proses dari inovasi itu menjadi lebih transparan karena masing-masing pihak
yang terlibat didalamnya memiliki akses yang setara dalam setiap langkah dalam
proses inovasi itu. Sebagai misal, sebuah proses inovasi terbuka untuk memproduksi
vaksin anti virus H5N1 yang menyebabkan penyakit flu burung akan menjadikan
adanya kesetaraan antara negara-negara yang telah maju dalam bidang teknologinya
dengan negara-negara lain yang belum maju, akan tetapi sanggup menyediakan bahan
baku berupa sampel virus tersebut. Sehingga produk vaksin yang dihasilkan akan
memberikan manfaat yang lebih setara sesuai dengan agenda yang disepakati
bersama.
b. Menyeluruh (comprehensiveness)
Proses inovasi terbuka menuntut adanya peninjauan dari berbagai aspek dalam setiap
langkah untuk memproduksi inovasi. Atau kata lain, dalam proses inovasi terbuka,
tidak saja aspek ekonomi dan finansial yang diperhitungkan, akan tetapi juga aspek
sosial dan lingkungan hidup. Hal itu karena inovasi terbuka merupakan aktifitas yang
dilakukan secara kolektif, dengan para peserta yang umumnya memiliki kondisi yang
beragam. Sebagai misal untuk merancang sebuah inovasi terbuka guna mengatasi
efek gas rumah kaca yang menghasilkan pemanasan global maka ketika negara-
21
negara maju dengan teknologinya yang lebih ramah lingkungan bekerjasama dengan
negara-negara berkembang dengan teknologi yang lebih terbelakang, namun memiliki
potensi perlindungan lingkungan yang lebih baik, misalnya areal hutan yang luas dan
cadangan air bersih yang lebih banyak, maka kedua belah pihak, baik negara maju
maupun negara berkembang, mau tidak mau, harus mengedepankan berbagai aspek
dan tidak mungkin kalau hanya mengedepankan aspek keuntungan ekonomi semata.
c. Kesesuaian (adaptability)
Dalam tatanan dunia global sekarang ini hal yang paling perlu untuk diperhitungkan
adalah menjadikan proses inovasi terbuka itu sebagai arena pembelajaran, sehingga
dapat diperoleh manfaat sebanyak mungkin. Tanpa adanya pembelajaran maka suatu
bangsa hanya akan memperoleh manfaat yang terbatas dari proses inovasi terbuka
atau bahkan globalisasi itu sendiri.
22
2.9 Masyarakat Dalam Menghadapi Globalisasi
Akibat adanya globalisasi pada teknologi terdapat dampak buruk dan baik
sehingga kita perlu berhati hati .Kita perlu waspada terhadap informasi yang kita
terima. Tidak semua informasi harus kita terima begitu saja dan dilakukan di
kehidupan . banyak budaya luar yang seharunya kita tidak dapatkan, misalkan gaya
hidup yang kurang baik , etika berbicara yang kasar, mengikuti mode pakaian yang
terlalu terbuka dan lain lain yang menyebabkan hilangnya budaya pancasila dan
aturan agama yang diabakan, hal ini sudah di rasakan dengan fakta fakta yang terjadi
dilingkungan kita misalnya dimanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana untuk
melakukan penipuan , melakukan penghinaan terhadap agama/SARA , pornographi
dan mempelajari hal yang tidak baik. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi pada
system jaringan yang tidak di saring informasi buruknya. dampak baik adanya
globalisasi, komunikasi
Pendidikan Nilai Moral ditinjau dari Perspektif Global Kedua, pribadi yang
terintegrasikan memiliki kesadaran akan jati dirinya dan identitasnya. Dia dapat
mengenal dan menjelaskan nilai-nilai dan keyakinan yang ia percayai dan
menegaskannya secara terbuka, sejauh nilai-nilai itu menjadi kesatuan dengan jati
dirinya. Walaupun ia memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan orang lain,
jati diri atau identitas yang telah ia kembangkan adalah miliknya dan tidak
disandarkan pada harapan orang lain atas dirinya. Jati diri yang ia miliki terbentuk
dari proses kesadaran memilih dan keteguhan hatinya. Ketiga, pribadi yang
terintegrasikan senantiasat
PENUTUPAN
BAB III
KESIMPULAN
- karena selain memberikan dampak yang buruk bagi suatu bangsa globalisasi juga
memberikan dampak positif juga oleh karena itu kita sebagai warga Negara harus
bisa menyaring budaya budaya yang masuk ke Negara kita. kita harus pandai dalam
menyaring budaya tersebut mengambil hal yang posif saja yang bisa diterima oleh
masyarakat yang bisa memberi pengaruh baik bagi moral suatu bangsa.
- Bahwa terjadinya proses globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui
berbagai macam media salah satunya adalah media elektronik seperti
televisi,internet,hp dll baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui
interaksi yang terjadi dimasyarakat.
- Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi
perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya menjunjung tinggi gotong
royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri individu tersebut.
25
- Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller
cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan
penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigm yang dikemukakan oleh
Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai
moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach),metode (method), dan
teknik
- jadi pendidikan nilai moral suatu bangsa sangat penting karena dapat membantu
seseorang untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih manusiawi yang dapat
menjadi manusia yang beguna dan berpengaruh dalam masyarakat yang bersifat
produktif kooperatif serta menjadi sorang yang bertanggung jawab
-Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan
global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan
bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai
permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.
-Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam
negeri sendiri, namun
banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri,
misalnya terorisme global,masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional.
-Berdasarkan fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan nilai moral,
seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang tinggi, dan lain-lain. Jika
hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya generasi
masyarakat di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti
lagi seperti zaman jahiliyah dahulu.
- Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap
bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang,
masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.Dalam era
global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap
proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi,
26
mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era
keterbelakangan dan kebodohan.Dampak positif dan negatif pada pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era
globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan
berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar, diantaranya
pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan
wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya
-Dari hasil pembahasan diatas, pemerintah dapat melakukan beberapa tindakan untuk
mencegah terjadinya pengaruh ekonomi bagi kehidupan bangsa dan negara
yaitu :Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseran ekonomi ,Masyarakat harus mencintai produk dari bangsa kita
sendiri,Pemerintah harus meningkatkan kemampuan bangsa dan negara untuk
berkompetisi secara internasional,Pemerintah harus mampu meningkatkan kualitas
produksi dalam negeri agar dapat bersaing di pasar internasional,Pemerintah juga
harus mampu meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat
menampakkan adanya perbedaan dan kesamaan. Perbedaan yang ada disebabkan oleh
adanya perbedaan ideologi bangsa. Walaupun demikian,negara-negara itu
memberikan penekanan pendidikan nilai moral pada nilai etik-moral; terutama dalam
hal nilai-nilai yang bersifat asasi manusia, universal, dan global.
SARAN
-Bahwa di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan
mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam
menerima perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era
Globalisasi ini sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi
ini.
27
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak atau
hindari, kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi
disisi lain kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang
menyertainya dapat kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir, mengenalkan
teknologi informasi sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya seleksi
masyarakat terhadap berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat
semakin kritis dan dewasa dalam menyikapinya.
Daftar pustaka
http://scholar.google.co.id/scholar?
start=50&q=jurnal+globalization&hl=id&as_sdt=0
umrefjournal.um.edu.my/filebank/published_article/670/JPMM
%202006%20HASMAH%20ZANUDDIN.pdf
http://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnals+moral&hl=id&as_sdt=0
business.illinois.edu/ba/seminars/2011%5CSpring%5Creed_paper.pdf
http://eprints.uny.ac.id/3644/
http://en.wikipedia.org/wiki/Globalization
http://en.wikipedia.org/wiki/Morality
http://wizanies.blogspot.com/2007/08/akhlak-etika-moral.html
28
http://grms.multiply.com/journal/item/26
http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFAQFjAF&url=http
%3A%2F%2Fbhupalaka.files.wordpress.com%2F2010%2F05%2Ftugas-makalah-
etika-dan-moral-tia-fitriani-
15308026.doc&ei=1NS6UMLCFcTVrQfG_4H4Dg&usg=AFQjCNEtlhDjoQDgTqJS
Gwzm8DEJDO18XA&sig2=1_S_qv1NaL8mXaRuqV8jCQ
http://kurniapanduwibowo.blogspot.com/2011/04/pengertian-era-globalisasi.html
http://nurafifahharahap.blogspot.com/2012/03/makalah-globalisasi-iptek-ilmu.html
http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/05/09/contoh-makalah-globalisasi-
full/
http://randinurzaman.blogspot.com/2012/04/makalah-dampak-globalisasi-dalam-
bidang.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html
http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/globalisasi-mau-diterima-atau-
ditolak.html
http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm
hrcak.srce.hr/index.php?show=clanak_download&id_clanak_jezik=15830
29