Disusun Oleh
Dosen Pengampu :
Sutrimah, M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas berkat rahmat dan kasih sayangnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas proposal dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Puisi Menggunakan Metode Nature Learning pada
Siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Purwosari Tahun Pelajaran 2023/2024”.
tujuan penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari langkah
awal pembuatan skripsi pada Institut Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima
kasih kepada ibu Sutrimah, M.Pd. selaku dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan. Dan juga kepada teman-teman
yang berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan tugas proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa tugas proposal penelitian ini, masih ada
kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam
penyusunan tugas proposal penelitian ini, akhir kata penulis berharap semoga
tugas proposal penelitian ini berguna bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................8
1.5 Definisi Operasional..................................................................................9
BAB II....................................................................................................................10
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................10
2.1 Kemampuan Menulis..............................................................................10
2.2 PUISI.......................................................................................................13
2.3 Metode Nature Learning.........................................................................18
2.4 Peneliti yang relafan................................................................................21
2.5 Kerangka Berpikir...................................................................................22
BAB III..................................................................................................................24
METODE PENELITIAN.......................................................................................24
3.1 Pendekatan Penelitian..............................................................................24
3.2 Peran Peneliti Di Lapangan.....................................................................27
3.3 Lokasi Penelitian.....................................................................................27
3.4 Subjek Penelitian.....................................................................................27
3.5 Sumber Data............................................................................................27
3.6 Teknik Pengumpulan Data......................................................................28
3.7 Teknik Analisis Data, Evaluasi, Refleksi................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam belajar menulis, siswa diharapkan mampu menulis teks. Salah satu
ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) adalah siswa dapat memahami dan menghasilkan teks fungsional pendek
dan esai pendek berupa jenis teks tertentu seperti prosedur, deskriptif, teks berita,
analitis exposition, eksplanasi, diskusi dan review sesuai dengan kurikulumnya
khususnya SMP tentang standar kompetensi menulis, diharapkan siswa mampu
menulis puisi.
Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki
oleh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII, Kompetensi dasar
tersebut menjadi bagian dari standar kompetensi mengungkapkan keindahan alam
dan pengalaman dengan melalui kegiatan menulis puisi. Puisi merupakan salah
5
satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima,
serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang
cermat dan pilihan kata yang tepat. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinasi dan disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa
dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Kosasih (2006:235) Puisi adalah
bentuk karya sastra yang atau melebihkan. Menurut Waluyo (2002:1) puisi adalah
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang kias (imajinatif).
6
sehingga siswa dapat lebih mudah menuangkan ide-ide kreatif yang ada dalam
pikirannya.
7
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diambil suatu rumusan
permasalahan adalah sebagai berikut:
8
menulis puisi pada peserta bahwa pembelajaran tidak hanya didalam
kelas dan dapat meningkatkan kemampuan menulis peserta didik.
b. Bagi siswa
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis peserta didik.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa lebih baik. Selain itu, dapat meningkatkan terjalinnya
kerja sama dalam lingkungan sekolah seperti antara pendidik dengan
pihak lainnya.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
1. Tujuan Menulis
Taringan (2013) mengemukakan bahwa tujuan menulis ialah (1)
tujuan penugasan, yaitu menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan karena
keinginan sendiri, (2) tujuan altruistic, yaitu bertujuan untuk
menyenangkan pembaca menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin
mendorong pembaca memahami, ingin membuat hidup para pembaca,
lebih menyenangkan dengan karyanya itu, (3) tujuan persuasive, yaitu
tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca dengan kebenaran
yang diutarakan, (4) tujuan informational, yaitu tulisan yang bertujuan
untuk memberi informasi keterangan/penerangan kepada pembaca, (5)
tujuan pernyataan diri yaitu tulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan
atau menyatakan diri sebagai pengarang kepada pembaca, (6) tujuan
kreatiif yaitu tulisan yang bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistic dan
nilai-nilai kesenian, (7) tujuan pemecahan masalah, yaitu tulisan yang
bertujuan untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat
dimengerti pembaca.
Akhadiah dkk. Menjelaskan bahwa terdapat beberapa keuntungan
menulis yaitu: pertama, dengan tindakan menulis kita dapat mengetahui
kemampuan dan potensi diri. Kedua, mengembangkan beberapa gagasan.
Ketiga, memperluas wawasan. Keempat, mengungkapkan gagasan secara
sistematik atau tersusun dan menyampaikannya secara tersurat. Kelima,
lebih mudah memecahkan permasalahan serta mendorong diri belajar
secara aktif dan berfikir Bahasa secara tertib.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis
adalah untuk mengungkapkan atau menuangkan ide-ide atau gagasan yang
dapat berupa ungkapan perasaan, emosi, maupun berbentuk informasi
yang ditujukan kepada penerima/pembaca.
2. Manfaat Menulis
Dalam dunia pendidikan menulis sangat berharga, karena menulis
sangat membantu seseorang untuk mengembangkan pola pikirnya menjadi
lebih mudah.
Kegunaan menulis dapat dibagi menjadi empat yaitu:
11
1) Menulis membantu kita menemukan apa yang pernah kita ketahui,
bahkan sebaliknya. Misalnya ketika kita menuliskan tentang sebuah
kisah sejarah, secara tidak langsung kita akan masuk kedalamnya dan
seolah ikut mengalami apa yang kita tuliskan.
2) Menulis dapat menghasilkan ide-ide baru. Kegiatan menulis akan
merangsang pikiran kita untuk menghasilkan sesuatu yang mungkin
belum pernah kita tuangkan.
3) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan
menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri.
4) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan dievaluasi,
kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan melihatnya lebih
objektif pada waktu kita siap menuliskannya.
5) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru.
6) Menulis dapat membantu kita memecahkan masalah dengan
memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu
konteks visual,sehingga dapat diuji .
Akhidah menyebutkan bahwa manfaat menulis diantaranya:
1. Lebih mengenali kemampuan danpotensi diri dan mengetahui sampai
dimana pengetahuan kita tentang suatu topik.
2. Dapat mengembangkan berbagai gagasan.
3. Lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi.
4. Mengkomunikasikan gagasan secara sistematis dan
mengungkapkannya secara tersurat.
5. Dapat menilai diri kita secara objektif.
6. Dapat memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisisnya
secara tersurat dalam konteks yang konkret.
7. Mendorong kita lebih aktif menjadi penemu dan memecah masalah.
8. Membiasakan berfikir tertib.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat
menulis salah satunya dapat melahirkan informasi-informasi, ide-ide,
gagasan-gagasan yang sebelumnya belum kita ketahui maupun yang
sudah kita ketahui, dengan menulis kita dapat menggali potensi
12
kemampuan dan pola piker secara objektif. Menulis juga dapat
meningkatkan kecerdasan, meningkatkan daya inisiatif dan kreatifitas,
menulis juga dapat menumbuhkan keberanian serta dapat mendorong
kemauan mengumpulkan informasi.
2.2 Puisi
1. Definisi Puisi
Puisi yaitu karangan berisi kata-kata yang indah dan memiliki
makna. Kemudian secara etimologis, Puisi berasal dari Bahasa Yunani,
Poeima yang berarti membuat atau poesis yang berarti pembuatan. Dalam
bahasa Inggris disebut engan poem atau poetry. Puisi adalah salah satu
hasil karya sastra yang berisi ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang
dituangkan secara imajinatif berdasarkan pengalaman jiwanya.
Puisi merupakan bentuk ekspresi pemikiran yang membangkitkan
perasaan dan merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang
berirama. Puisi juga merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman
manusia yang penting dan diubah dalam wujud yang paling berkesan.
Menurut Subrada (2011) dalam sari puisi merupakan karangan seni
sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu atau
syarat-syarat yang terikat dengan menggunakan irama, sajak, dan kata-kata
kiasan.
Menurut Waluyo (1995) puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan Bahasa dengan
pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Menurut Somasir (2013:5) puisi adalah salah satu bentuk karya
sastra yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan
oleh unsur fisik(diksi,pengimajian,kata,konkret,majas,rima atau tipografi)
dan unsur batin (tema,amanat,perasaan,suasana, dan nada).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan
bahwa puisi merupakan karya seni imajinatif berbentuk sajian Bahasa
yang bernilai dan disususn dengan memperhatikan rima,irama dan kata-
13
kata perlambangan pada umumnya, Puisi ditulis dalam bentuk baris-baris
yang disatukan menjadi bait-bait.
2. Unsur-Unsur Pembangunan Puisi
Menurut Damayanti (2013:16-17), secara sederhana batang tubuh
puisi terbentuk dari beberapa unsur-unsur puisi, yakni kata, larik, bait,
bunyi, dan makna. Kelima unsur ini saling mempengaruhi keutuhan
sebuah puisi. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kata
Kata adalah unsur utama terbentuknya sebuah puisi. Pemilihan kata
(diksi) yang tepat sangat menemukan kesantunan dan keutuhan unsur-
unsur yang lain.
b) Larik
Larik atau baris mempunyai pengertian berbeda dengan kalimat dalam
prosa. Larik itu berupa satu kata saja bisa frasa, bisa juga seperti
kalimat. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya
empat bait tetapi pada puisi baru tidak ada batasan.
c) Bait
Bait merupakan kumpulan larik yang tersusun harmoni. Pada bait
inilah biasanya pada kesatuan makna. Pada puisi lam jumlah larik
dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak
dibatasi.
d) Bunyi
Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima (Persajakan) adalah bunyi-
bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait.
Irama (ritme) adalah pergantian tinggi rendah, panjang pendek dan
keras lembut ucapan bunyi.
e) Makna
Makna adalah unsur tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik
dan bait. Makna bisa menjadi isidan pesan dari puisi tersebut. Melalui
makna inilah misi penulisan puisi disampaikan.
3. Struktur Puisi
14
Menurut Jabrohim (2001:34) dalam puisi terdapat tujuh unsur
struktur fisik yaitu: diksi, pengimajian, kata, konkret, majas, versifikasi,
topografi, dan sarana retorika. Sedangkan struktur batin puisi yaitu. Tema,
nada, perasaan, dan amanat.
a) Struktur Fisik
Unsur-unsur yang termasuk dalam struktur fisik yang diuraikan
sebagai berikut:
1) Diksi
Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang oleh Homby
diartikan sebagai choise and use of words. Oleh keraf diksi disebut
juga pilihan kata. (Jabrohim, 2001:35).
2) Pengimajian
Gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau
bayangan visual dan Bahasa yang menggambarkannya biasanya
dengan istilah citra dan imaji. Sedangkan membentuk kesan
mental atau gambaran sesuatu biasa disebut citraan atau imajinasi.
(Jabrohim,2001:36)
3) Kata Konkret
Katra konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk
menggambarkan suatu lukisan keadaan atau Susana batin dengan
maksud untuk membangkitkan imaji pembacanya
(Jabrohim,2001:41).
4) Bahasa Figuratif
Bahasa Figuratif adalah Bahasa yang digunakan penyair untuk
mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak bisa yakni secara
tidak langsung mengungkapkan makna. (Waluyo,1987:83).
5) Verifikasi
Verifikasi meliputi rima, ritma, dan retrum:
Rima adalah pengulangan bunyi didalam baris atau larik puisi,
Pada akhir baris puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris
atau bait puisi. Ritma adalah pergantian turun naik, panjang
pendek, keras lembut, ucapan bunyi Bahasa dengan teratur.
15
Sedangkan metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya
sudah tetap menurut pola tertentu.
6) Tipografi
Tipografi merupakan pembeda yang awal dapat dilihat dalam
membedakan puisi dengan prosa fiksi dan drama.
7) Saran Retorika
Saran retorika adalah muslihat pikiran, muslihat pikiran ini berupa
Bahasa yang tersusun untuk mengajak pembaca berpikir.
b) Struktur Batin
Menurut Waluyo (1987:106), struktur batin puisi ada empat, yaitu:
1) Tema
Tema adalah gagasan pokok (subjek-metter) yang dikemukakan
oleh penyair dalam puisinya, Waluyo (2005:17). Tema yang
banyak terdapat dalam puisi adalah tema
ketuhanan,kemanusiaan,cinta,patriotism,perjuangan,kegagalan
hidup, alam, keadilan, kritik social,demokrasi,kesetiakawanan, dan
lain-lain.
2) Perasaan Penyair
Dalam menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut
diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk
mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan
perasaan yang berbeda dari penyair lainnya, sehingga hasil puisi
yang diciptakan berbeda pula.
3) Nada dan Suasana
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan
suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah itu atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi terhadap pembaca, Waluyo
(1987:125)
4) Amanat
Amanat (pesan) merupakan hal yang mendorong penyair untuk
menciptakan puisinya. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang
disusun, dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Amanat
16
juga kadang diungkapkan secara tersurat, berupa jalan keluar atau
jawaban dari persoalan dalam sebuah karya sastra. Secara
subtansial tema berhubungan dengan arti sastra sementara amanat
berhubungan dengan makna sastra.
4. Teknik Pembelajaran Menulis Puisi
17
Menulis puisi berdasarkan gambar adalah siswa dapat membuat
puisi dengan cepat dan benar berdasarkan gambar yang dilihatnya. Siswa
melihat gambar yang diberikan oleh guru dan melihat siswa menulis puisi.
18
lingkungan sebagai motivator siswa dalam mengungkapkan ide pikirannya
melalui penulisan puisi yang sesuai dengan metode dan hakikat dari
sebagai metode pembelajaran yang menarik dan menantang siswa
sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berkat sentuhan dan perlibatan alam dalam membentuk pribadi
siswa, banyak siswa yang mengalami perubahan yang sangat drastis.
Melalui alam guru bisa membantu siswa membuka diri terhadap proses
belajar yang menyenangkan dan menghindari kondisi yang tegang dan
menjenuhkan di kelas dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa dituntut
untuk fokus ke objek yang sedang dirasakan (Suyatno, 2009:103).
Metode Nature Learning merupakan suatu metode kooperatif yang
melibatkan siswa melakukan aktifitas di luar kelas. Artinya alam atau
lingkungan sekitar menjadi sebuah motivator siswa dalam
mengungkapkan ide pikirannya dalam pembelajaran menulis puisi. Alam
dapat digunakan sebagai metode pembelajaran yang nyata, menarik dan
menantang siswa dalam menuangkan ide dan ekspresi diri, sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Model pembelajaran metode Nature Learning harus disesuaikan
dengan situasi yang dihadapi. Siswa harus mengerti benar semua tindakan
pencegahan, prosedur, dan aturan yang telah ditetapkan seorang guru
untuk belajar di luar kelas.
19
d) Memberikan nuansa alami dengan potensi siswa (studen’ts potential)
untuk menemukan konsep-konsep yang akan mereka peroleh melalui
proses pembelajaran.
e) Memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memupuk sikap saling
menghargai dan memahami dalam merealisasikan akhlakul karimah
serta bersosialisasi terhadap sesama.
f) Mewujudkan keterampilan hidup (life skill) yang dialami setiap proses
pembelajaran, dengan memberikan kesempatan untuk melakukannya
langsung.
g) Memberikan pengertian bahwa belajar tidak harus didalam kelas
(situasi formal).
h) Mengacu keaktifan siswa.
i) Meningkatkan keakraban guru dan siswa
j) Memperluas pandangan siswa bahwa belajar bisa menggunakan apa
saja dan dimana saja.
20
b) Metode Nature Learning ini terkadang tidak efektif bagi peserta didik
karena adnaya kebebasan peserta berinteraksi dengan dunia luar.
c) Waktu lebih banyak tersita. Jika di dalam kelas, waktu pembelajaran
lebih terstruktur sementara di luar kelas, waktunya bisa bertambah lebih
lama.
21
dalam menulis puisi menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata 68,7% pada
siklus 1 mengalami peningkatan menjadi 82,87% pada siklus II. Berdasarkan
hasil tersebut disimpulkan bahwa Teknik akrostik dapat digunakan dalam
pembelajaran.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh A Bawamenewi dengan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti peningkatan kemampuan menulis
puisi. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh A Bawamenewi dengan
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh A Bawamenewi
menggunakan Teknik Akrostik sedangkan peneliti menggunakan metode
Nature Learning.
Penelitian relevan ketiga adalah penelitian yang berjudul “Kemampuan
menulis puisi dengan menggunakan metode Belajar Alam pada siswa kelas
VII SMP”. Terbit tahun 2023 oleh DA Kartini, D permanasari, dkk. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan
menulis puisi berdasarkan aspek penilaian dengan menggunakan metode
belajar di alam pada siswa kelas VII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode belajar di alam pada
siswa kelas VII SMP semua siswa mampu menulis puisi.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh DA Kartini adalah sama-sama
meneliti peningkatan kemampuan menulis puisi. Perbedaan penelitian yang
dilakukan oleh DA Kartini dengan penelitian ini adalah penelitian DA Kartini
menggunakan metode belajar alam sedangkan peneliti menggunakan metode
Nature Learning.
Sebagai aktifitas siswa dalam menulis puisi. Maka secara tidak langsung
setiap siswa dituntut untuk mengasah emosinya untuk lebih sensitive secara
social maupun personal dalam mengamati perkembangan dirinya maupun
22
problems social yang semakin kompleks. Dengan kata lain, membuat puisi
dalam hal ini adalah agenda pembelajaran yang secara spesifik diarahkan
untuk menajamkan mental dan imajinasi setiap siswa menuju kreatifitas yang
matang dan produktif.
Pengajaran
Bahasa
Menulis Puisi
Pre-Test Post-Test
Tidak
Menggunakan
Menggunakan
Kelas Kontrol Metode Nature Kelas Eksperimen
Metode Nature
Learning
Learning
23
Efektif
BAB III
METODE PENELITIAN
24
SMP Negeri 1 Purwosari Tahun Pelajaran 2023/2024 dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia pada materi menulis teks puisi
25
catatan, dan berbagai kegiatan akademik ilmiah lainnya; dan (9) PTK
hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas dan tajam.
Supaya dalam pelaksanaan penelitian kelas terstruktur dengan baik,
benar, dan relevan. Maka, dengan ini peneliti akan menyampaikan rangkaian
atau tahapan dalam penelitian ini dari awal sampai akhir yang kemudian
disebut prosedur penelitian. Prosedur penelitian ini sendiri mencakup langkah-
langkah sebagai berikut: (1) persiapan; (2) studi survey; (3) pelaksanaan
siklus; dan (4) menyiapkan laporan.
Dalam pelaksanaan siklus itu sendiri meliputi; (1) planning (rencana),
(2) action (tindakan), (3) observation (pengamatan), (4) reflection (refleksi).
Siklus dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
Siklus
Berikutnya
26
Bagan 2. 1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
27
3.5 Sumber Data
Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media Nature Learning
merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini mengajak
siswa belajar diluar kelas dan kemudian siswa mengamati lingkungan sekitar
sebagai bahan untuk menulis puisi. Dengan data yang diambil yaitu data
sebelum menggunakan Metode Nature Learning dan setelah menggunakan
metode Nature Learning. Dari data-data tersebut akan memudahkan peneliti
dalam melaksanakan penelitian.
Sumber data pada penelitian ini yaitu sebuah sumber yang diinginkan guna
penelitian dapat berjalan secara maksimal. Dari masalah-masalah yang ada
pasti terdapat hal-hal yang harus diteliti. Peneliti menemukan data dan berasal
dari sumbernya. Sumber data yaitu subjek dari data yang dikumpulkan.
Peneliti ini menggunakan data guru Bahasa Indonesia serta siswa kelas VII,
dalam kelas tersebut perlu adanya penelitian karena situasi dan kondisi yang
sesuai dengan penelitian ini.
28
pengumpulan data, sehingga data yang dicari oleh peneliti dapat
ditemukan.
2. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan secara tidak struktur
antara peneliti dengan guru, sehingga wawancara dapat berlangsung
dengan santai serta natural.
3. Tes Menulis Puisi
Tes menulis puisi yang diberikan kepada siswa merupakan tes
pratindakan dan pascatindakan. Tes pratindakan dilaksanakan pada
tahap awal dan tes pascatindakan dilaksanakan sesudah melaksanakan
pembelajaran diluar kelas sebagai metode pembelajaran menulis puisi.
4. Catatan Lapangan
Catatan ini menggambarkan secara deskriptif kegiatan yang dilakukan
dalam pembelajaran menulis puisi selama proses belajar mengajar
berlangsung.
5. Dokumentasi
Dokumen yang diambil dalam penelitian ini berupa Modul Ajar,
Capaian
Pembelajaran, foto, dan Dokumen-dokumen lain yang dianggap
relavan.
29
Menganalisis data yaitu proses dalam mengolah data serta
menginterpretasikan untuk menjadikan berbagai informasi menjadi
sesuatu yang selaras dengan tujuan penelitian. Data yang sudah didapat
dalam proses penelitian akan dibentuk secara terstruktur agar dapat
mengetahui hasil dari penelitian. Analisis data dimulai dari memeriksa
setiap informasi yang diperoleh, kemudian mendeskripsikannya.
Setelah semua data sudah dianalisis dan dideskripsikan berikutnya
akan direflesikan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Analisis data dalam PTK bisa dilakukan dengan analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk
mnenentukan peningkatan proses belajar mengajar khususnya yang
dilakukan pendidik, sedangkan data kuantitatif adalah data yang
digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Pada penelitian ini data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis
statistic deskriptif agar dapat memberikan gambaran keberhasilan
tindakan. Teknik statistik deskriptif pada penelitian ini ialah mencari
jumlah skor rata-rata hasil belajar menulis puisi. Teknik analisis data
pada penelitian ini akan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif.
a. Data Kuantitatif
Hasil tes keterampilan menulis puisi siswa menghasilkan data
kuantitatif berupa skor. Skor-skor tersebut yang akan dianalisis melalui
statistik deskriptif kuantitatif. Analisis ini dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari tes tersebut
100 = bilangan tetap
Untuk mencari nilai rata-rata keseluruhan siswa dalam satu kelas
menggunakan rumus sebagai berikut:
30
x = ∑ x PER N
Keterangan:
x = rata-rata (mean)
N = Banyaknya subjek
Tabel 3.1
Angka Keterampilan
86-100 Saangat Baik
71-85 Baik
56-70 Cukup
41-55 Kurang
≤40 Sangat Kurang
b. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data diperoleh dari lembar observasi aktivitas
siswa selama proses pembelajaran menulis puisi, Lembar observasi
aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis puisi, lembar
pengamatan siswa, dan lembar pengamatan guru. Data-data tersebut
31
yang nantinya akan dianalisis untuk mengetahui aktivitas dan kegiatan
siswa dan guru selama proses pembelajaran menulis puisi.
Tabel 3.2
2. Evaluasi
Menurut Linn, dkk (1990) menyatakan bahwa dalam evaluasi
sebuah kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses menganalisa,
mengumpulkan serta menginterpretasi suatu informasi secara runtut untuk
menetapkan sudah sampai sejauh mana tujuan pembelajaran tersebut
membuahkan hasil kegiatan ini diperlukan untuk menentukan sejauh mana
dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat
penilaian atau judgement serta perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasilnya.
Dalam penelitian ini, jika dalam proses belajar mengajar siswa
sudah mengerti mengenai menulis teks puisi menggunakan metode Nature
Learning. Maka, di akhir siklus peneliti mengadakan tes. Tes yang akan
digunakan untuk siswa kelas VII F SMP Negeri 1 Purwosari Tahun
Pelajaran 2023/2024 sebagai subjek penelitian adalah tes menulis puisi.
3. Refleksi
32
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, apa
yang telah dihasilkan atau yang belum dihasilkan dan dituntaskan dengan
tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi tersebut digunakan sebagai
masukan dalam menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam mencapai
tujuan penelitian tindakan kelas. Dapat disimpulkan refleksi merupakan
pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Setelah dilakukan refleksi yang berupa analisis dan penilaian terhadap
proses tindakan tersebut, akan muncul permasalahan baru yang perlu
mendapat perhatian sehingga perlu dilakukan rancangan ulang,
pengamatan ulang, dan tindakan ulang.
Pada tahap refleksi, peneliti melakukan evaluasi dengan
mendiskusikan hasil temuan peneliti selama kegiatan siklus 1 bersama
guru kelas dan pengawas. Hasil peneliti ini digunakan untuk
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pembelajaran pada siklus 1.
Jika selama penelitian pada siklus 1 masih ditemukan kekurangan dari
peneliti maupun dari hasil-hasil yangditeliti dalam proses belajar mengajar
menulis teks puisi menggunakan metode Nature Learning, maka akan
ditindaklanjuti pada siklus II. Jika pada siklus II masih ada capaian yang
belum dicapai maka akan berlanjut pada siklus berikutnya.
33
DAFTAR PUSTAKA
Anasya, Warni, W. & Purba, A. (2023). Penerapan Metode Nature Learning Pada
Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas VIII. Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 13(2), 660-671.
Hawa, M. (2020). Efektivitas Metode Nature Learning dalam Pembelajaran Menulis Puisi
Siswa Kelas VII SMP Maulana Malik Ibrahim Bojonegoro Tahun Ajaran
2019/2020. Prosiding Nasional Pendidikan: LPPM IKIP PGRI Bojonegoro, 1(1).
Adinda, Nugraha, E. Azis & Harmaen, D. (2023). Pembelajaran Menulis Teks Berita
Berfokus Pada Struktur Teks Menggunakan Metode Nature Learning Pada Peserta
Didik Kelas VII di SMP ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA.
34
Samsudin, A. (2012). Peningkatan Kemampuan Menulis Eksposisi Berita dan Menulis
Eksposisi Ilustrasi Siswa Kelas V Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu
Membaca dan Menulis. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2), 1-11.
Kiuk, Suputra, & Adnyani (2021). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui
Strategi Please. Indonesian Gender and Society Journal, 2(1), 10-17.
Wati, L., & Sudarmaji, S. (2022). Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Puisi
Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Pada Siswa Kelas X
SMK Trisakti Jaya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2022/2023. Warahan: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 1-14.
Jaya & Syahrul (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar
Siswa Kelas X. 1 SMA Negeri 2 Kota Sungai Penuh. Bahasa, Sastra, dan
Pembelajaran, 1(2).
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.
Ruspa, A. R. (2020). Kemampuan Menulis Karya Tulis ilmiah Mahasiswa Prodi Informatika
Universitas Cokroaminoto Palopo. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 6(1),
557-566.
Irwansyah, A. (2017). Kemampuan Menulis Wacana naratif. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam
& Pendidikan, 6(1), 59-74.
Setiawan, Rahman, & Kristanto (2020). Pelatihan Keterampilan Menulis dalam Korespondensi
Berbahasa Inggris, Menerjemahkan serta Keterampilan Menggunakan Grammarly, Google
Translate, dan Google Drive di Sekolah Menengah Kejuruan KSATRYA, Rawasari, Jakarta
Pusat. Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(2), 118-126.
Widiastuti, N. P. K., Putrayasa, I. B., & Adnyana, K. S. (2022). Instrumen Penilaian Keterampilan
Menulis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 5(1), 50-56.
Sari, I. K., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2013). Penerapan Metode Quantum Learning Dengan
Teknik Pengelompokan (clustering) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Pengajarannya, 1(2), 223-236.
Waluyo, H.J. (1995) Teori dan Apresiasi Puisi(Edisi Ketiga). Surakarta: Penerbit Erlangga.
35
Jabrohim.2001.Cara menulis Kreatif . Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Mamonto, N., Paath, R. C., & Polii, I. J. (2022). Kemampuan Menulis Puisi Melalui Media Gambar
36