Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PTK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA AUDIO


VISUAL PADA SISWA KELAS V SDI ENDE 14

OLEH:

NOBERTUS ADA NGONGO


NIM:2021270431

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
2023

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat serta karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas proposal yang berjudul
“Meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui media audio visual pada siswa kelas v Sdi
Ende 14” Proposal ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Penelitian Tindakan
Kelas .

Dalam penyusunan proposal ini, penulis ucapkan kepada pihak yang telah membantu
penulis, baik secara normal maupun materi.

Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karemna itu, penulis berhadap adamya kritik dan saran dari berbagai pihak.

Semoga proposal ini menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca juga
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................


KATA PENGANTAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................


B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN ..........................................................................
D. MANFAAT PENELITIAN........................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................

A.Kajian pustaka......................................................................................
1. Hakikat keterampilan menulis puisi ..............................................
a. Pengertian ketempilan ............................................................
b. Pengertian menulis..................................................................
c. Keterampilan menulis .............................................................
d. Pengertian puisi.......................................................................
e. Macam-macam puisi...............................................................
2. Hakikat media audio visuaL............................................................
a. Pengertian media .....................................................
b. Fungsi media dalam pembelajaran ............................
c. Pengertian media audio visual ..........................................
d. Manfaat media audiop visual dalam pembelajaran ...........
B. Penelitian yang Relevan ...................................................................
C. Kerangka Berpikir...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................

A. Tempat dan waktu penelitian ........................................................


B. Subjek penelitian ............................................................................
C. Data dan sumber data ....................................................................
D. Teknik pengumpulan data ..............................................................
E. Validitas Data...................................................................................
F. Teknik Analisis Data........................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan bahasa indonesia yang baik dan benar, Baik seecara secara lisan
maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra ke sastraan
bangsa indonesia. Ruang lingkup matapelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar(SD)
mencangkup 4 komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan beserta yang meliputi
aspek-aspek: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Pembelajaran bahasa inbdonesia perlu diajarkan sejak disini, yakni mulia tingkat SD yang
nantinya berguna sebagai landasan untuk jenjang tingkat lanjut dan juga sebagai upaya
untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa tersebut. Pembelajaran bahasa indonesia ini
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bekomunikasi dengan bahasa
indonesia yang dapat dilihat dari penguasaan 4 keterampilan berbahasa yang meliputi
mendengarkan (menyimak), berbicara,membaca dan menulis. Setiap keterampilan tersebut
erat pula hubungannya dengan proses-proses berpikir yang mendasari keterampilan
seseorang dalam berbahasa.
Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu antara keterampilan yang
satu dengan yang lain seperti keterampilan mendengar, berbicara,membaca, yang bertujuan
untuk menghasilkan sesuatu yang di sebut tulisan. Sedangkan kemampuan atau
keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,pendapat dan perasaan
kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Mengungkapkan bahwa keterampilan menulis harus dikuasai oleh anak sedini mungkin
dalam kehidupanya disekolah. Hal ini dikarenakan keberhasilah siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran mengajar di disekolah banyak ditentukan oleh kemampuanya siswa
dalam menulis sehingga pembelajaran menulis dinilai mempunyai kedudukan yang strategis
dalam pendidikan dan pengajaran.
Keterampilan menulis puisi sebagai salah satu keterampilan dalam bidang menulis perlu
di tamankan kepada siswa sekolah dasar sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk
mengapresiasi puisi dengan baik. Apa bila keterampilan menulis puisi ini tidak di terapkan
maka berdampak pada daya imajinasi siswa yang tidak akan berkembang secara maksimal
karena didalam puisi memadukan beberapa aspek meliputi keterampilan menulis dan
kemampun bermajinimasi dalam menentukan kata-kata yang akan dibuat menjdi puisi.
Pelajaran tentang puisi diajarkan di kelas rendah maupun kelas tinggi.pada kelas rendah
puisi mulai di ajarkan dari kelas 1 sekolah dasar. Pada tahap ini siswa diajarkan untuk
mengapresiasi karya sastra puisi dengan cara mendeklamasikannya. Selanjutnya, pada kelas
tinggi siswa mulai di ajarkan untuk menulis puisi. Akan tetapi, kemampuan siswa kelas v SD
Ende 14 dalam menulis puisi sendiri masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan cukup
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dalam pelajaran menulis puisi.

Proses pembelajaran yang di lakukan oleh guru hanya mementingkan segi hasil dan
mengabaikan segi proses. Padahal hasil dan proses sama-sama pentingnya. Selama ini
pembelajaran menulis puisi yang dilakukan oleh guru cenderung menonton dan lebih
berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi dengan carah ceramah didepan kelas
dengan menggunakan buku paket saja dan meminta siswa menulis puisi sesuai yang ada
dalam buku paket, sehinga motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran masi
kurang karena siswa merasah jenuh dan kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.
Siswa menjadi ramai dan mencari kesibukan masing-masing dengan tidak memperhatikan
guru. Pembelajaran akan lebih menyenangkan apabilah di sertai dengan media yang dapat
menutut keaktifan siswa sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas v SD Ende 14 ,dapat di ketahui faktor
penyebab rendanya pencapaian siswa dalam mata pelajaran menulis puisi adalah guru
kurang memanfaatkan media dalam pembelajaran menulis puisi, kurangnya pemanfaatan
media yang dilakukan oleh guru akan mendorong guru untuk mengajar dengan
menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam
pembelajaran. Kuranganya pemanfaatan media dalam menulis puisi menyebabkan: (1)
rendanya daya imajinasi siswa karena tampa adanya media yang membantu untuk
mempermudakan siswa menggunakan ide-ide dan pemikiranya kedalam bentuk tulisan, (2)
rendanya atau sedikitnya penguasaan kosakata yang miliki oleh siswa tampa adanya media
yang membantu siswa yang menyebabkan banyaknya pengulangan kata pada sebuah puisi ,
(3) siswa masi merasa kesulitan untuk menyusun kata-kata untuk menjadi rangkaian puisi,
dengan bahasanya sendiri, (4) pilihan kata digunakan siswa kurang bervariasi karena
sedikitnya perbendaharaan kata yang di miliki oleh siswa. KKM (kritiria ketuntasan minimal)
mata pelajaran bahasa indoneisa di sekolah tersebut adalah 70. Siswa yang mendapat nilai
di bawah KKM sebanyak 15 siswa dengan jumlah siswa seluruhnya 35 anak. Dengan kata
lain, hanya 75,14% siswa yang tuntas dalam mata pelajaran menulis puisi. Berdasarkan data
hasil ulangan harian siswa dalam menulis puisi (lampiran 36), rata-rata nilai ulangan harian
siswa sebesar 71,4. Hasil ulangan menunjukan nilai tinggi 92 dan nilai terenda 64. Dari 35
siswa, 1 anak dapat nilai 64,13 siswa dapat nilai 65,1 anak dapat nilai 66, 4 anak dapat nilai
70,7 anak dapat nilai 72, 3 anak dapat nilai 78, 2 anak dapat nilai 80,2 anak dapat nilai82, 1
anak dapat nilai 90 dan 1 anak dapat nilai 92.

Agar lemahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi tidak berlanjut pada jenjang
selanjutnya, di perlukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan
media audio visual dalam pembelajaran menulis puisi menjadi salah satu solusi inovasi
untuk mengatasi kelemahan siswa dalam menulis puisi.
Media audio visual merupakan media pandang dengar yang berupa potongan-
potongan gambar dan di olah melalui teknik tertentu dan memberikan kesan hidup pada
gambar sehingga memudahkan anak untuk meriilkan sesuatu yang bersifat abstrak. Media
audio visual di sesuaikan dengan dunia anak, sehingga dapat merangsang peserta didik lebih
berkonsentrasi dan lebih memahami materi yang di ajarkan karena menyampaikan materi
dengan media audio visual bisa lebih jelas dari pada penyapaian materi melalui cerama yang
menjenukan. Selain itu, media audio visual memberikan kesan positif karena lebih menarik,
lebih menyenangkan, dan memberikan memori yang kuat pada peserta didik. Media audio
visual menstimulasi indra pendengaran dan penglihatan siswa sehingga siswa dapat lebih
memahami dan meresapi makna yang terkandung dalam tayangan media tersebut. Hal
tersebut diharapkan mempermuda siswa dalam menuangkan ide-ide dan pemikiranya
kedalam bentuk tulisan dan maupun menuliskan hal-hal yang di rasakan ke dalam bentuk
puisi.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan pelitian tindakan kelas
dengan judul “meningkatkan ketrapilan menulis puisi menggunakan media audio visual
pada siswa kelas v SD Ende 14.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
a. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan
menulis puisi pada siswa kelas v SD Ende 14 tahun ajaran 2011/2012.
b. Apakah penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas v SD Ende 14.
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan
menggunakan media audio visual pada siswa kelas v SD Ende 14.
b. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan
menulis puisi dengan menggunakan media audio visual pada siswa
kelas v SD Ende 14.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat praktis maupun
manfaat teoritis sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Meperkarya khazanah teori / keilmuan yang terkait dengan proses
pembelajaran menulis puisi secara efektif dengan menggunakan media audio
visual.
2. Bagi guru kelas
a. Untuk mengembangkjan kemampuannya dalam meancang dan
melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan benar-benar efektif
dengan menggunakan media audio visual dengan baik.
b. Menamah pengalaman guru untuk melaksanakan proses penelitian
tindakan kelas (PTK)
3. Bagi sekoah
Memperoleh gambaran kopetensi guru dalam mengajar dan kopetensi siswa
dala menulis puisi, sehingga diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
menulis puisi dapat di tingkatkan.
4. Bagi peneliti
Untuk menambah pemahaman wawasan keilmuan dan penelitian guna
merancang penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian dan fokus masalah
yang berbeda..

BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Keterampilan Menulis Puisi
a. Pengertian keterampilan
Keterampilan pada dasarnya sudah dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir
dan berkembang sering bertambahnya usia. Keterampilan diartikan sebagai
pengetahuan, kemampuan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak. Kerampilan atau cekatan adalah kepandaian
untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar.
Keterampilan memiliki karakteristik yakni menunjukan ikatan respon motorik,
melibatkan kordinasi gerakan tangan, mata, dan menuntut kaitan-kaitan
organisasi menjadi suatu pola-polarespon yang kompleks.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendapat
keterampilan adalah kemampuan seseorang di dalam melakukan suatu pekerjaan
dengan cepat dan benar yang meliputi gerakan motorik dan bersifat kognitif.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan
mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan
menulis.
b. Pengertian Menulis
Menulis adalah pemindahan pikiran atau perasan kedalam bentuk lambang-
lambang bahasa. Zanurahman berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan
sekaligus keterampilan yang terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang
lain.sedangkan H.G tarigan mengemukakan bahwa menulis adalah menurunkan
atau menuliskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa
sehingga orang lain dapat membaca lambang grafis bisa dapat memahami bhasa
dan gambaran tersebut.
Mike Hernacki menjelaskan bahwa menulis adalah aktifitas seluruh otak yang
menggunakan belahan otak kanan( Emosional) dan belahan otak kiri( logika).
Yang merupakan logika adalah perencanaan, tata bahasa,penyntingan, menulis
kembali, penelitia, dan tanda baca.yang termasuk emosional ialah semngat,
spontanitas, emosi, warna, imajinasi, gairah, ada unsure baru dan kegembiraan.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatasa maka dapat diambil kesimpulan
bahwa menulis adalah menuangkan ide, gagasan pikiran atau perasaan
mengenai suatu subjek kedalam bentuk satu visual seperti lambang-lambang
grafis sehingga dapat dengan mudah dibaca dan dipahami dengan orang lain.
c. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berba hasa yang
paling tingggi tingkatnya. Tarigan mengungkapkan bahwa keterampilan menulis
adalah kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis untuk menyampaikan
informasi suatu peristiwa sehingga timbul komunikasi. Dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis merupoakan kemampuan
seseorng dalam menuangkn buah pkiran kedalam bahasa tulis untuk
disampaikan kepada pembaca agar dapat timbul komunikasi.
Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan
mempergunakan bahasa sebagai medianya. Dalam menulis sekurang-kurangnya
dapat lima unsur dalam menulis yaitu: (1) isi karangan yang meliputi relevansi
dengan judul dan gagasan yang mengemukakan, (2) bentuk karangan, yang
meliputi susunan atau cara menyajikan, (3) Tata bahasa yang meliputi keefektifan
kalimuat dan ketepan bentuk kata, (4) gaya, yang merupakan piliha-pilihan
struktur dan kosakata, (5) Ejaan yang meliputi penulisan kata dan tanda baca.
d. Pengertian Puisi
Rachmat Djoko Pradopo mengungkapkan puisi merupakan ucapn atau
ekspresi tidak langsung, di samping itu juga puisi adalah ucapan keinti masalah
peristiwa ataupun narasi ( cerita,penceritaan). Pada senada juga diungkapkan
juga oleh Herman J. Walayo bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinasi yang di susun
dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian
struktur fisik dan stuktur batinnya. Puisi sebaiknya kaya akan melodi,
mencerminkan perasaan yang sesungguhnya dari hati dalam bentuk bait dan
berirama yang indah.
John Stuart Mill dalam international Journal of Education and the arts (2000)
mengungkapkan bahwa: Secara garis besar dapat diartikan sebagai berikut:
tujuan dari puisi adalah untuk menunjukan apa yang di rasakan. Banyak puisi
besar adalah khayalan atau yang dibuat-buat, tapi banyak pula puisi yang berupa
cerita fiksi (cerita sebenarnya). Semua puisi pada dasarnya adalah percakapan
seorang diri (penulisnya).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa puisi
adalah bentuk karya sastra sebagai wujud ungkapan jiwa, pikiran dan perasaan
seseorang yang menggunakan kata-kata sebagai medianya yang disusun dengan
mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pongkonsentrasian
struktur fisik dan batinnya.
e. Unsur-unsur pembuatan puisi
Sebuah puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun.
Unsur-unsur tersebut bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan tanpa
mengatakan unsur yang lainnya. Struktur-struktur pembangunan puisi terbagi
menjadi struktur fiski dan struktur batin puisi yaitu:
1. Struktur fiski batin
Struktur fiski puisi terdiri daribaris-baris yang bersama-sama membangun bait-
baik puisi selanjutnya bait-bait puisi itu membangun kesatuan makna dari
keseluruhan puisi sebagai sebuah wacana.
a. Diksi
Kata-kata yang digunakan menulis puisi tidak semuanya bergantung
pada arti denotatif, tetapi juga bergantung pada nilai kata atau arti
konotatif.
b. Gaya bahasa (majas)
Majas yaitu digunakan gaya bahasa oleh penyair untuk melukiskan,
mengeluarkan, dan mengungkapkan perasaan maupun pikiran dalam
menulis puisi. Pada puisi anak gaya bahasa yang digunakan tidak perlu sulit
karena penggunaan gaya bahasanya termasuk sedikit denotasi.
c. Bunyi
Bunyi mendapat peranan penting dalam menentukan makna yang
hasilnya puisi ketika puisi dibaca. Bunyi mendapat peranan penting dalam
menentukan makna yang dihasilkan puisi jika puisi dibaca.
1. Rima
Rima adalah bunyi yang berselang/berulang,baik didaam larik puisi
maupun pada akhir larik-larik puisi.
2. Irama
Irama adalah panduan bunyi yang menimbulkan unsur
musikalitas,baik merupakan alunan keras lunak,tinggi
rendah,panjang pendek dan kuat lemah.
2. Struktur batin puisi
Struktur batin puisi yaitu:
a. Tema tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair lewat puisinya.
b. Nada nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, sehimngga dari
nada tersebut akan tercipta suatu puisi.
c. Perasaan puisi merupakan perasaan yang diungjkapkan oleh penyair.puisi
dapat mengungkapkan perasaan sedikit, gembira, terharu, takut, gelisa,
rindu, penasaran, benci, cinta, dendam, dan sebagainya.

2. Hakikat media Audio Visual


a. Pengertian Media
Meida adalah alat yang membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
untuk memperjeas makna pesan yang disampaikan. Media juga membawa pesan
yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa oranga atau benda)
kepada penerima pesan.
Jadi dapat isimpulkan bahwa media adalah perantara untuk menyampaikan
pesan dari sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda).
b. Fungsi media dalam pembelajaran
1. Pengajar akan lebih menarik perhatian siswa sehinggah dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2. Bahan pengajar akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih mudah
dipahami.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, karena adanya interaksi yang aktif
antara guru dan siswa.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar,karena siswa melakukan
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan demontrasikan.
c. Pengertian media audio Visual
Sri Anitha berpendapat bahwa media audio visual adalah media yang tidak
hanya dapat dilihat atau didengar saja tetapi dapat melihat sekaligus
mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan. Media audio visual juga merupakan
kombinasi anatara audio dan visual yaitu berpanduan antara media pandang dan
dengar. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media audio visual
merupakan media yang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu,
melainkan sekaligus dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan atau media
yang menunjukan unsur auditif (pendengaran) maupun media (penglihatan)yang
dapat dipandang maupun didengar suaranya.
d. Pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran
Media audio visual menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan siswa
sehingga siswa lebih memahami dan meresapi makna yang terkandung dalam
tayangan media tersebut. Selain itu media audio visual memberikan kesan positif
karena lebih menarik, lebih menyenangkan dan dapat memberi memori yang
kuat pada siswa dan membuat siswa lebih berkonsentrasi.
B. Peneilitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Eva maita puspitasari(2010) dengan judul “
peningkatkan kemampuan menulis puisi melalui media audio visual pada siswa kelas
V SD Ende 14 hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan
menulis puisi melalui metode peta pikiran. Menyimak dongeng pada siswa kelas V SD
Ende 14
Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Taufik (2011) dengan judul “penggunaan
media audio Visual Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis puisi Anak Siswa kelas V
SD Ende 14. Hasil penelitin menyebutkan adanya peningkatan terhadap ketrampilan
menulis puisi
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh siti tri kuntari
(2009) dengan judul “peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media audio
visual di SD Ende 14. Hasil penelitian menyimpulkan adanya peningkatan terhadap
peningkatan tergadap menuis puisi. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas
55,41dengan prosentase siswa yang mencapai kkm 0%.
C. Kerangka pikir
Kondisi awal siswa kelas V SD Ende 14 pada mata pelajaran bahasa indonesia
khususnya pada materi tentang menulis puisi masih banyak siswa yang mendapati
nilai di bawah KKM di temukan bahwa dari 35 siswa hanya 20 siswa yang yang dapa
nilai diatas KKM atau 42,86% siswa yang masi mendapat nilai di bawah KKM.
Rendahnya nilai menulis puisi pada siswa di sebabkan oleh siswa masih sulit untuk
menuangkan ide-ide dalam bentuk tulis selain itu guru kurang memanfaatkan media
untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis puisi.
Berdasarkan kondisi awal tersebut upaya tindakan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis puisi yaitu dengfan menggunakan media audio
visual. Media audio visual merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk membantu siswa dalam menulis puisi.
Kondisi akhir, dengan penggunaan media audio visual diguna terjadi
peningkatan ketrampilan menulis puisi. Siswa lebih aktif dan termotivasi dalam
kegiatan belajar-mengajar karena pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik
sehingga mempermudah siswa dalam menentukan kata-kata dan menuangkanya ke
dalam bentuk puisi.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Ende 14. Tempat tersebut di pilih dengan
pertimbangn sebagai berikut: Letak SD Ende 14 yang mudah dijangkau dengan
rumah peneliti, sehinggah memudahkan proses peneliti.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru kelas V SD
Ende 14. Siswa kelas V yang berjumlah 35 peserta didik.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data merupakan kegiatan yang sangat penting bagi peneliti karena
ketepatan memilih dan menentukan sumber data akan membentuk ketepatan atau
kekayaan data dan informasi yang diperoleh (St.Y. Slamet dan Suwarto). Data dan
informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
diperoleh dari data kualitatif. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai macam
sumber. Adapun sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini anatara lain
yaitu:
1. Sumber dan primer
Siswa kelas V SD Ende 14, yang berjumlah 35 peserta didik kelas V SD Ende 14.
2. Sumber dan Skunder
Arip atau dokumen yang berkaitan dengan pembelajran bahasa indonesia pada
pokok bahasa menulis puisi yaitu silabus, RPP, daftar nilai menulis puisi siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut H.B Sutopo teknik observasi digunakan untuk menggali data dari
sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas,perilku, tempat dan lokasi, dan
benda, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan dengan mengambil peran
atau tadak berperan. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah
observasi langsung yaitu observsi yang di lakukan secara langsung terhadap objek
yang di teliti.observasi di lakukan pada peserta didik kelas V SD Ende 14 untuk
mengethui keterampilan menulis puisi dan proses pembelajaran menulis puisi
siswa dengan menggunakan media audio visual.
2. Wawancara
Menurut St. Y. Slamet dan suwarto wawancara bertujuan untuk menyajikan
konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai tanggapan atau persepsi,
tingkat dan bentuk keterlibatan wawancara dilakukan terhadap guru kelas V SD
Ende 14 secang magelang sebelum dan sesudah peneliti melakukan tindakan.
Wawancara pada guru bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
pembelajaran menulis puisi yang dilakukan oleh guru, media yang di gunakan
hambatan –hambatan yang di alami oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi.
Sedangkan wawancara dengan siswa bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang kesulitan yang di hadapi dalam menulis puisi sebelum dan sesuda tindakan.
3. Tes
Menurut Sarwiji suwandi tes adalah kegiatan untuk mengukur kegiatan seberapa
jauh hasil yang di peroleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes yang
digunakan adalaha tes bentuk uraian dalam menulis puisi. Tes diberikan kepada
siswa kelas V SD Ende 14 pada sat akhir pertemuan dalam siklus II, dan siklus III.
4. Dokumentasi
Dokumen merut sugiyono adalah catatan peristiwa yang suda berlaku. Dokumen
biasanya berbentuk tulis, gambar, atau karya yang menumental dari seseorang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi yang berbentuk gambar
yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu menggunakan
foto dan video.
E. Validitas Data

Validitas data adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan


apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Dalam penelitian ini untuk menuji
keabsahan data di gunakan triangulasi. Menurut iskandar triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pebanding terhadap
suatu data.Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data dan tringulasi metode. Adapun yang di maksud dengan triangulasi
sumber data dan triangulasi metode adalah:

1. Triangulasi Sumber Data


Trangulasi sumber data adalah data atau infromasi yang di peroleh selalu
dikomperasikan dan diuji dengan data dan infromasi lain, baik dari segi koheren
sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Dalam penilitian ini, peniliti
mengumpulkan data dengan mengunakan sumber data yang berbeda yaitu dari
guru, siswa dan buku sekolah elektronik (BSE) indahnya berbahasa dan sastra
indonesia kelasV dan buku sekolah elektronik (BSE) Bahasa indonesia untuk sekolah
dasar kelas V.
2. Triangulasi Metode
Tringulasi metode adalah mengumpulkan data sejenis dengan mengunakan teknik
atau metode pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, wawancara, dan
dokumentasi. Pengunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini hasilnya
dapat dibandingkan dan ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan,
serta menyusun ke dalam ketegorisasi, mengklasifikas data untuk menjawab
pernyataan pokok. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitianini adalah
teknik analisis interaktif. Proses analisa mencakup tiga kompenen yaitu: reduksi data,
penyajian data,dan penarik kesimpulan (verifikasi).
Mengumpul data.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
cipta.

Aqib, Zainal.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya

Aftarudin, p. (1983). Pengantar Apresiasi puisi. Bandung: PT Angkasa.

Hemawan, Ijang Yudi. (2017). Peningkatan kemampun menulis puisi dengan menggunakan
media audio visual. Jurnal Diksastrasia, 1(1).

Dewi. (2020). Revitalisasi Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Media Audio Visual. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan “ Transformasi Pendidikan Sebagai Upaya Mewujudkan
Sustainable DevelopmentGoals (SDCs) di Era Society 5.0”. Seminar Nasional Pendidikan
2020. Makasar: FKIP UNM.

Guna, I Gusti Putu Setia, Wayan Rasna, dan Sang Ayu Putu Sriasih. (2019). Pembinaan Proses
Kreatif Keterampilan Menulis Puisi di Payuguban Literasi Bhuana Mandra SMAN Bali
Mandra. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Undhiksa, 9(1),1-13.Retrieved from
https:/ /ejounal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/view/20328 (Diakses 12 April 2022).

Hidayati, Ririn Eva. (2021). Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan E-learning


Mandrasah di Masa Civid 19. Jurnal Inovasi, 15(1).

Sutardi, Heru Kurniawan. 2012. Penulis sastra Kreatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Surimaharja,Agus,dkk. 1996/1997. Petunjuk Praktis Menulis. Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung
Angkasa

Turofingah, Lina, Suhartono, dan Tri Saputri Susiani. (2015). Peningkatan Keterampilan
Menulis Puisi Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDI Ende 14 Jurnal
Kalam Cendekia PGSD Kebumen,3(3).

Anda mungkin juga menyukai