Oleh
SYAHRONI
S842108011
PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat Menyusun proposal berjudul
Hubungan Penggunaan Media Audiovisual dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Menulis Cerpen Kelas X SMA Negeri Kabupaten Kayong Utara Tahun 2021 dapat diselesaikan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini, terutama kepada Dosen Pengampu, Dr. Edy Suryanto, M.Pd.
yang telah berkontribusi dalam penyusunan proposal ini. Semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan proposal selanjutnya.
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
A Latar Belakang…………………………………………………………. 1
B Rumusan Masalah……………………………………………………… 4
C Tujuan Penelitia………………………………………………………… 4
D Manfaat Penelitian……………………………………………………… 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR………………… 5
A Kajian Pustaka…………………………………………………………. 6
Strategi Pembelajaran…………………………………………………. 6
Media………………………………………………………………….. 6
Evaluasi………………………………………………………………… 7
Menulis………………………………………………………………… 8
Cerpen…………………………………………………………………. 18
Menulis cerpen………………………………………………………… 21
B Kerangka Berpikir…………………………………………………….. 22
Analisis Data…………………………………………………………… 24
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….. 26
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Nama : Syahroni
NIM : S842108011
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal yang ditulis ini merupakan hasil karya
sendiri
Demikian pernyataan ini dibuat tanppa ada paksaan dari pihak manapun.
Syahroni
NIM S842108011
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab bahasa sebagai alat
komunikasi maka bahasa memiliki peranan penting dan perlu dipelajari. Kurikulum
yang digunakan pada saat ini yaitu kurikulum 2013, pada kurikulum tersebut Bahasa
Indonesia merupakan mata pelajaran wajib yang diikuti oleh peserta didik dari kelas 1
seseorang. Pada prinsipnya, fungsi utama menulis ialah sebagai alat komuniksi yang
tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para
Sastra berarti segala sesuatu yang tertulis. Sastra adalah segala sesuatu yang
ditulis pada tahun dan telah menjadi buku yang terkenal dalam hal isi dan sastra. Rene
Wellek berpendapat bahwa karya sastra itu imajinatif. Sifat imajinatif adalah intisari
karya sastra. Artinya, pengalaman atau peristiwa yang digambarkan dalam sebuah
karya sastra bukanlah pengalaman atau peristiwa yang sebenarnya, melainkan hasil dari
fiksi. Dengan kata lain, dunia sastra adalah dunia imajiner, dunia yang muncul (fiktif)
karena imajinasi pengarang. Karya sastra didasarkan pada karya berkualitas tinggi.
Karya sastra yang menunjukkan kreativitas atau kreasi baru dan menunjukkan
1
otentisitas hukum hak cipta dan bersifat artistik. Alasan mengapa sastra harus
berkualitas adalah karena sastra digunakan untuk menyenangkan dan bermanfaat bagi
pembacanya.
menulis cerpen. Masalah yang kerap kali muncul dalam pembelajaran menulis cerpen
adalah tidak tercapainya kompetensi dasar dari karya cerpen yang dihasilkan peserta
didik. Seperti tidak lengkapnya unsur pembangun dan struktur yang terdapat dalam
karya peserta didik. Selain itu kerap kali peserta didik kesulitan dalam menemukan ide
cerita sehingga hal ini berpengaruh pada kehadiran struktur maupun unsur pembangun
cerita.
Pada segi proses, pembelajaran menulis teks cerpen masih dilakukan secara
guru dengan langkah-langkah yaitu (1) guru menugaskan siswa untuk membaca cerpen
yang ada dalam buku teks (2) guru menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen, siswa
diharuskan mencatat (3) guru menanyakan unsur intrinsik cerpen yang terdapat dalam
cerpen yang telah dibaca (4) guru menugaskan siswa untuk menulis cerpen dengan
satu tema yang telah ditentukan guru (5) guru mengumpulkan cerpen yang telah ditulis
pembelajaran yang lebih banyak menerangkan materi di depan kelas. Hal ini
bertanya atau memberikan tanggapan, tidak ada siswa yang menggunakan kesempatan
mementingkan hasil dari pada proses. Guru menilai cerpen siswa tanpa melihat
2
prosesnya. pembelajaran demikian menyebabkan siswa jenuh dan bosan. Lebih lanjut,
proses pembelajaran
tersebut mematikan fungsi kerja otak kanan yang memacu pada kreativitas, padahal
Utara Provinsi Kalimantan Barat, pembelajaran menulis teks cerpen lebih menekankan
pembelajaran metode ceramah tersebut banyak siswa yang kurang aktif dalam menulis
teks cerpen yang disebabkan oleh pikiran yang tidak berkembang sehingga muncul
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Ni Putu Eva
Fransiska Dewi (2016) dengan judul “Kesulitan Belajar Keterampilan Menulis Cerita
Pendek Siswa Kelas IXc SMP Negeri 3 Singaraja”. Persamaan penelitian ini dengan
Putu Eva Fransiska Dewi merujuk pada siswa kelas IXC sedangkan penelitian ini
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran hanya cerpen yang tersedia
dalam buku teks. Padahal media dan bahan ajar merupakan salah satu aspek penting
peserta didik dipengaruhi juga oleh bahan ajar yang digunakan. Kesulitan peserta didik
dalam menemukan ide cerita dalam pembelajaran menulis cerpen ini dirasakan pula
oleh MGMP guru Bahasa Indonesia di Kayong Utara. Berdasarkan hal tersebut maka
diperlukan adanya bahan ajar yang menstimulus peserta didik dalam menulis cerpen.
3
Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai pembelajaran menulis cerpen dengan
B. Rumusan Masalah
2021?
C. Tujuan Penelitian
2021.
4
C. Mengetahui besar sumbangsih penggunaan media dan motivasi
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
mengenai hubungan korelasi yang lebih rinci dan mendalam tentang pembelajaran
menulis teks cerpen dengan media audiovisual, selain itu penelitian ini juga
memberi rekomendasi dalam pembelajaran menulis cerita pendek siswa kelas XI.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi guru, sebagai sumbangan pemikiran terhadap guru mata pelajaran bahasa
ditingkatkan.
c. Bagi siswa, yaitu dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
menulis teks cerpen serta dapat mengembangkan kreativitas siswa agar lebih
maksimal.
d. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
5
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Strategi Pembelajaran
ditetapkan secara prosedural baik oleh guru maupun sekolah sesua i dengan
2. Media
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang mem bangun
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan
pembelajaran.
6
7
3. Evaluasi
tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Ada tiga aspe k yang
7
8
telah ditetapkan.
4. Menulis
a. Pengertian Menulis
tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
8
9
2011: 4-5).
unsur yang terlibat, yaitu (1) penulis sebagai penyampai pe san, (2)
pesan atau isi tulisan, (3) saluran atau media berupa tuli san, (4)
dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu bagaimana cara menulis bahasa
9
10
cina, yaitu kalau dia tidak memahami bahasa cina beserta huruf-
representasinya.
dan gaya, secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dengan
cara tertentu.
esensial antara lukisan dan tulisan. Dengan kata lain, melukis huruf
kaidah-kaidah penulisan.
10
11
11
12
b. Tujuan Menulis
berikut.
1) Mengekspresikan perasaan
2) Member informasi
4) Memberi hubungan
sebagai berikut.
12
13
13
14
hal penting yang diperlukan dalam menulis, yaitu bahan tul isan dan
c. Manfaat
1) Peningkatan kecerdasan
14
15
memecahkannya.
aktif.
d. Kemampuan Menulis
15
16
menulis tidak pernah lepas dari proses pembelajaran, mulai dari tingkat
sampai pada menulis karya sastra seperti puisi, prosa, dan drama.
e. Langkah-langkah Menulis
kegiatan mulai dari penemuan gagasan atau topik yang akan dibahas
tahap, yaitu tahap persiapan atau prapenulisan, tahap penulis an, dan
tahap revisi. Pada tahap prapenulisan kita memikirkan dan meng erjakan
16
17
(2009: 13-14) yaitu jika telah merumuskan tujuan dengan jelas, berarti
penulisan atau dengan kata lain untuk mengembangkan topik, inform asi
17
5. Cerpen
a. Pengertian Cerpen
Cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup
yang memusat pada satu peristiwa pokok, sedangkan peristiwa itu tentu
pendek dapat disebut cerita pendek apabila ada satu cerita atau peristiwa
b. Unsur-unsur Cerpen
Sebuah cerpen dibangun atas unsur yang disebut uns cerita. Unsur-unsur
1) Unsur Intrinsik
Menurut Sugiarto (2014: 15) unsur intrinsik adalah unsur yang secara
Berikut ini lebih rinci tentang hal-hal yang mencakup dalam unsur intrinsik
cerpen
18
a) Tema
dari bahasa latin yang berarti tempat meletakkan suatu perangkat. Disebut
demikian karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga
rindu, sebagainya.
b) Amanat
c) Latar/setting
waktu, maupun peristiwa, serta fungsi fisika dan fungsi psikologis (Aminuddin,
2009:67) Latar berhubungan erat dengan tokoh dan peristiwa. Oleh sebab itu,
d) Alur/Plot
Pengertian alur dalam cerpen atau dalam karya fiksi pada umunya
menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Istilah
alur dalam hal ini sama dengan plot maupun struktur cerita. Tahapan peristiwa
yang menjalin suatu cerita biasa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang
19
e) Tokoh dan penokohan
yang mengemban perilaku dalam cerita fiksi sehingga cerita itu mampu
2009: 79).
f) Sudut pandang
atau titik kisah pengamat dari pelaku, dalam hal itu juga merupakan
pengisah masih juga menyebut nama pelaku dengan ia, mereka, maupun
dia, (d) narrator the third person omniscient dalam cerita fiksi, mungkin
2) Unsur Ekstrinsik
sebuah karya sastra. Dengan kata lain, unsur tersebut sesungguhnya berada
diluar karya sastra (cerpen), antara lain sejarah, sosiologi, psikologi, politik,
20
6. Teknik Penulisan Cerpen
1) Menulis bahan
Kita mulai tahap pertama menulis cerpen dengan bahan cerita. Memilih
sekaligus menulis Bahan cerpen tak perlu sesuatu yang muluk-muluk atau yan
2) Membuat judul
yang membangun Dengan demikian, judul biasa mengacu kepada tema, lata
3) Menulis opini
4) Berkhayal
penting.
21
B. Kerangka Berpikir
MEDIA MOTIVASI
AUDIOVISUAL MEDIA VISUAL MOTIVASI TINGGI RENDAH
A1 A2 B1 B2
Lebih baik menggunakan media audiovisual Lebih baik motivasi siswa tinggi daripada
daripada menggunakan media visual motivasi siswa rendah
A3 B3
Keterangan
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Pendekatan ini bertujuan untuk
menguraikan atau menggambarkan tentang Hubungan Penggunaan Media
Audiovisual dan Motivasi Belajar Siswa pada Keterampilan Menulis Cerpen Kelas
X SMA Negeri Kabupaten Kayong Utara Tahun 2021 yang dilakukan melalui
pengumpulan data dan analisis kuantitatif serta pengujian menggunakan korelasi
ganda uji regresi. Sifat penelitian ini menggunakan tingkat eksplanasi asosiatif,
yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu variabel
pengaruh penggunaan media audiovisual dan motivasi belajar siswa terhadap
keterampilan menulis cerpen pada kelas x sma negeri kabupaten kayong utara tahun
2021.
23
24
kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent
adalah besar terhadap variabel dependent.
Selanjutnya dilakukan analisis data deskriptif yang digunakan untuk
memaparkan nilai minimum, nilai maksimum, jangkauan, rata-rata, standar
deviasi dan variansi. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menunjukkan
gambaran hasil analisis berdasarkan sampel yang diteliti.
Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
26
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari. (2007). Metode penelitian Bidang Sosial. Jakarta: Gajah Mada
University Press.
Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca. Jakarta: Bumi Angkasa. Rampan, Korrie
Layun. 2009.
Muhbib Abdul Wahab. 2014. Psikologi Suatu Pengantar dalam Pesrfektif Islam.
Jakarta: Kencana.
Subana dan Sudrajat. 2011. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sudijono,
Rivai, V. and Murni, S. 2009. Education Management: Analisis Teori dan Praktik.
Jakarta: Raja
Grafindo Persada.