Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA SD KELAS TINGGI

“ APRESIASI SASTRA DAN PENILAIAN DALAM BAHASA


INDONESIA”

Disusun Oleh :

Kelompok 3
Fitra Darmawansyah : 211014286206142
Ovy Lestari : 211014286206245
Rafika Putri : 211014286206162
Rifa Putri Chodilah : 211014286206166
Rindi Bintang Bazura : 211014286206167

Dosen Pengampu :
Dr.Aprizan, S.Pd.I.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan kesempatan, kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang “ Apresiasi sastra dan penilaian dalam
pembelajaran bahasa Dikelas Tinggi” yang merupakan salah satu tugas
yang diberikan kepada mahasiswa.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr.Aprizan,


S.Pd.I.,M.Pd selaku dosen pengampu atas bimbingan dan materi yang telah
diberikan kepada penulis dalam kegiatan pekuliahan.

Andai kata dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki penulisan di masa yang akan datang.

Muara Bungo, 29 Februari 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar belakang ...................................................................................................1

B. Rumusan masalah .............................................................................................1

C. Tujuan ..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................3

A. ketepatan menjelaskan hakikat apresiasi sastra dan penilaian dalam


pemebelajaran di kelas tinggi............................................................................3

B. ketepatan dalam menejelaskan jenis – jenis dan penilaian apresiasi sastra kelas
tinggi .................................................................................................................5

C. ketepatan menjelaskan teknik penilaian apresiasi sastra dan telnik penilaian


dalam pelajaran bahasa Indonesia ....................................................................7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................12

A. kesimpulan .....................................................................................................12

B. saran ................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apresiasi sastra berkaitan erat dengan latihan mempertajam


perasaan, penalaran, daya khayal dan kepekaan terhadap masyarakat,
budaya serta lingkungan hidup. Kegiatan mengapresiasi sastra salah
satunya adalah mengapresiasikan puisi. Dalam kegiatan mengapresiasi
puisi, setidaknya kegiatan itu berupa mempertimbangkan, meminati,
bersikap, membiasakan diri, dan menerampilkan diri berkenaan dengan
puisi dengan tujuan mengenal, memahami, dan menikmati nilai yang
terkandung dalam keindahan puisi tersebut, sehingga sebagai hasilnya
terjadi perubahan atau penguatan pada tingkah laku orang itu terhadap
nilai yang tinggi yang terkandung dalam karya puisi.
Keterampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di
sekolah- sekolah sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk
mengapresiasikan puisi dengan baik. Mengapresiasikan sebuah puisi
bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahaman puisi,
melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan perasaan,
penalaran, serta kepekaan anak terhadap maMembaca merupakan salah
satu dari empat keterampilan berbahasa lainnya yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampikan menulis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat apresiasi sastra dan penilaian dalam pembelajaran bahasa


indonesia dikelas tinggi?
2. Apa perbedaan jenis-jenis apresiasi sastra dan jenis-jenis penilaian
dalam pembelajaran bahasa indonesia dikelas tinggi ?

3. Apa teknik penilaian apresiasi sastra dan teknik penilaian dalam


pembelajaran bahasa indonesia ?

1
C.Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui hakikat apresiasi sastra dan penilaian dalam


pembelajaran bahasa indonesia dikelas tinggi!
2. Untuk mengetahui perbedaan jenis-jenis apresiasi sastra dan jenis-
jenis penilaian dalam pembelajaran bahasa indonesia dikelas tinggi !

3. Untuk mengetahui teknik penilaian apresiasi sastra dan teknik penilaian


dalam pembelajaran bahasa indonesia!

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Apresiasi Sastra Dan Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa


Indonesia Dikelas Tinggi

1. Hakikat Apresiasi Sastra

Wellek dan Warren (1962) mendefinisikan apresiasi sastra sebagai


"kegiatan untuk memahami dan menikmati karya sastra". Mereka
menekankan pentingnya memahami unsur-unsur intrinsik karya sastra, seperti
tema, alur, penokohan, dan gaya bahasa. Rene Wellek (1986) mendefinisikan
apresiasi sastra sebagai "kegiatan untuk memahami dan menikmati karya
sastra secara menyeluruh". Wellek menekankan pentingnya memahami
konteks karya sastra, seperti biografi pengarang, latar belakang sosial budaya,
dan pengaruh karya sastra pada masyarakat.

Apresiasi sastra merupakan salah satu komponen penting dalam


pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini karena:Karya sastra merupakan
sumber belajar yang kaya akan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan.Apresiasi
sastra dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa,
seperti membaca, menulis, dan berbicara. Apresiasi sastra dapat membantu
siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreatif.Apresiasi sastra dapat membantu siswa dalam memahami dan
menghargai budaya bangsa.

Tujuan apresiasi sastra: Meningkatkan kepekaan dan kemampuan


siswa dalam memahami karya sastra, mengembangkan kreativitas, dan
memperkaya wawasan budaya. Manfaat apresiasi sastra: Meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan menginterpretasi karya sastra.

Keterkaitan apresiasi sastra dengan mata pelajaran lain: Apresiasi


sastra dapat dihubungkan dengan mata pelajaran lain seperti sejarah,
sosiologi, dan psikologi.

3
2. Hakikat Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Tinggi

Dr. Hj. Sulastriningsih Djumingin, M. Hum. Penilaian harus


holistik dan komprehensif, mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Penilaian harus berkelanjutan dan dilakukan secara
sistematis.Penilaian harus menggunakan berbagai teknik dan instrumen, seperti
tes, observasi, dan portofolio.

Kemendikbud (2015) Penilaian Hasil Belajar (PHB) oleh pendidik


adalah proses pengumpulan informasi/data tentang capaian pembelajaran
peserta didik.PHB dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikkan hasil belajar. PHB harus autentik dan
kontekstual.

Penilaian dalam pembelajaran kelas tinggi adalah proses


pengumpulan dan pengolahan informasi tentang hasil belajar siswa untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan mereka terhadap materi yang
telah dipelajari. Penilaian ini dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan
dengan menggunakan berbagai instrumen dan teknik.

Tujuan Penilaian dalam Pembelajaran Kelas Tinggi:Mengetahui


tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.Memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan belajar
mereka.Membantu guru dalam menentukan langkah selanjutnya dalam
pembelajaran.Meningkatkan motivasi belajar siswa.Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.

Berikut ini beberapa jabaran mengenai tujuan penilaian (Arikunto,


2008):

1) Penilaian sebagai selektif, penilaian bertujuan untuk memilih siswa


yang dapat diterima di sekolah tertentu, siswa yang dapat naik ke kelas
atau tingkat berikutnya, siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa,
dan untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya.

2) Penilaian sebagai diagnostik, penilaian bertujuan untuk menganalisis


kebaikan dan kelemahan siswa. Sehingga dengan diketahuinya sebab-

4
sebab kelemahannya akan lebih mudah dicari solusi untuk mengatasi.

3) Penilaian sebagai penempatan, Penilaian bertujuan untuk


mempertimbangkan penempatan siswa yang mempunyai hasil penilaian
yang sama akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.

4) Penilaian sebagai pengukur keberhasilan, penilaian bertujuan untuk


mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.

B. Perbedaan Jenis-Jenis Apresiasi Sastra Dan Jenis-Jenis Penilaian Dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia Dikelas Tinggi

Apresiasi sastra dan penilaian merupakan dua kegiatan yang


berbeda dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi. Berikut adalah
penjelasan perbedaannya:

1. Jenis-jenis Apresiasi Sastra

1) Membaca dan Mendiskusikan Cerita Pendek: Mengajak siswa untuk


membaca cerita pendek atau dongeng dari penulis Indonesia terkenal,
kemudian mendiskusikan cerita tersebut dalam kelas untuk memahami
tema, karakter, dan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

2) Menggambar atau Mewarnai Berdasarkan Cerita: Setelah membaca


cerita pendek, siswa dapat diminta untuk menggambar atau mewarnai
sesuatu yang merepresentasikan cerita tersebut, seperti tokoh utama,
adegan penting, atau pesan moral.

3) Bermain Peran atau Drama: Siswa dapat diminta untuk bermain peran
atau mementaskan drama pendek yang diadaptasi dari cerita atau
dongeng yang mereka pelajari. Ini membantu siswa untuk lebih
memahami dan menghayati cerita secara langsung.

4) Mendongeng: Meminta siswa untuk menceritakan kembali cerita yang


mereka baca kepada teman sekelas atau kelompok, sehingga mereka
dapat berlatih menyampaikan cerita dengan baik dan memahami
struktur naratifnya.

5) Menulis Cerita Pendek Sederhana: Memberikan tugas kepada siswa


untuk menulis cerita pendek sederhana berdasarkan tema atau pesan

5
moral yang mereka pelajari dari cerita yang telah dibaca.

6) Mengenal Penulis Indonesia Terkenal: Memperkenalkan siswa pada


beberapa penulis Indonesia terkenal dan karya-karya mereka yang
populer, sehingga mereka dapat mengembangkan rasa kekaguman dan
apresiasi terhadap sastra Indonesia.

7) Membaca Puisi dan Menyusun Puisi Sederhana: Selain cerita pendek,


siswa juga dapat diperkenalkan pada puisi-puisi sederhana. Membaca
puisi-puisi dan kemudian diminta untuk menyusun puisi sederhana
mereka sendiri berdasarkan tema atau pengalaman pribadi.
2. Jenis-Jenis Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dikelas
Tinggi
Berikut adalah beberapa jenis penilaian pembelajaran bahasa
Indonesia kelas tinggi :
a. Penilaian Keterampilan Berbicara
1) Presentasi: Siswa diminta untuk mempresentasikan suatu topik di
depan kelas.
2) Diskusi: Siswa terlibat dalam diskusi kelompok tentang suatu
topik.
3) Debat: Siswa dibagi menjadi dua kelompok yang beradu argumen
tentang suatu isu.
4) Permainan peran: Siswa memerankan suatu situasi atau karakter
tertentu.
b. Penilaian Keterampilan Menulis
1) Karangan: Siswa diminta untuk menulis karangan tentang suatu
topik.
2) Cerita pendek: Siswa diminta untuk menulis cerita pendek.
3) Laporan: Siswa diminta untuk menulis laporan tentang suatu
kegiatan atau penelitian.
4) Puisi: Siswa diminta untuk menulis puisi.
c. Penilaian Keterampilan Membaca
1) Ujian pemahaman bacaan: Siswa menjawab pertanyaan tentang
suatu bacaan.
2) Ringkasan: Siswa diminta untuk membuat ringkasan suatu
6
bacaan.
3) Tanggapan: Siswa diminta untuk memberikan tanggapan terhadap
suatu bacaan.
4) Analisis: Siswa diminta untuk menganalisis suatu bacaan.
d. Penilaian Keterampilan Menyimak
1) Menjawab pertanyaan: Siswa menjawab pertanyaan tentang suatu
informasi yang didengar.
2) Menyimpulkan isi: Siswa menyimpulkan isi suatu informasi yang
didengar.
3) Menilai isi: Siswa menilai isi suatu informasi yang didengar.
4) Menanggapi isi: Siswa menanggapi isi suatu informasi yang
didengar.
3. Perbedaan Jenis-Jenis Apresiasi Sastra Dan Jenis-Jenis Penilaian
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Dikelas Tinggi
Perbedaan antara apresiasi sastra dan penilaian dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi terletak pada fokus,
metode, dan tujuan masing-masing.
Apresiasi sastra menekankan pemahaman dan penghargaan
terhadap karya sastra, sementara penilaian bahasa Indonesia lebih
berfokus pada evaluasi keterampilan bahasa siswa, termasuk
pemahaman membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara, serta
pemahaman konsep tata bahasa dan kebahasaan. Metode penilaian
mencakup ujian tertulis, proyek, presentasi, dan aktivitas evaluasi
lainnya, sedangkan apresiasi sastra melibatkan diskusi, analisis, dan
interpretasi teks sastra untuk menghargai keindahan dan kekayaan
bahasa serta konteks budaya.
Tujuan apresiasi sastra adalah mengembangkan kepekaan
terhadap ekspresi kreatif dalam tulisan, sementara tujuan penilaian
bahasa Indonesia adalah menilai kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan bahasa mereka sesuai standar kurikulum.

7
C. Teknik Penilaian Apresiasi Sastra Dan Teknik Penilaian Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia

1. Teknik Penilaian Apresiasi Sastra

Penilaian apresiasi sastra bertujuan untuk mengukur kemampuan


siswa dalam memahami, menganalisis, dan menghayati karya sastra.
Berikut beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan:

a. Penilaian Kognitif:

- Tes Tertulis: Digunakan untuk mengukur pemahaman siswa


terhadap materi pembelajaran, seperti tata bahasa, kosakata, dan
pemahaman bacaan.

- Pilihan ganda: menguji pemahaman siswa terhadap unsur-unsur


intrinsik dan ekstrinsik karya sastra.

- Uraian: menguji kemampuan siswa dalam menganalisis dan


menginterpretasi karya sastra.

- Isian singkat: menguji pengetahuan siswa tentang sejarah sastra dan


teori sastra.

- Kuis dan Tanya Jawab: Dilakukan secara lisan atau tertulis untuk
menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

- Diskusi: Siswa didorong untuk mengemukakan pendapat dan


gagasannya tentang karya sastra yang telah dibaca.

- Resensi: Siswa diminta untuk menulis ulasan atau kritik terhadap


karya sastra yang telah dibaca.

b. Penilaian Afektif:

- Observasi:Mengamati sikap dan perilaku siswa selama proses


pembelajaran apresiasi sastra.

- Jurnal Reflektif: Siswa diminta untuk menuliskan refleksi mereka


tentang pengalaman membaca dan memahami karya sastra.

- Lembar Kerja: Berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan


perasaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.
8
c. Penilaian Psikomotor:

- Pementasan Drama: Siswa didorong untuk mementaskan karya


sastra yang telah dipelajari.

- Pembacaan Puisi: Siswa didorong untuk membaca puisi dengan


ekspresi yang sesuai.

- Pembuatan Karya Sastra: Siswa didorong untuk menciptakan karya


sastra sendiri, seperti puisi, cerpen, atau novel.

- Teknik penilaian yang dipilih harus sesuai dengan:

Berikut beberapa contoh instrumen penilaian apresiasi


sastra:

 Lembar observasi: untuk mengamati sikap dan perilaku siswa


selama proses pembelajaran.

 Jurnal reflektif: untuk melihat bagaimana siswa merespon karya


sastra yang telah dibaca.

 Rubrik penilaian: untuk menilai hasil karya siswa, seperti


pementasan drama, pembacaan puisi, atau pembuatan karya
sastra.

 Teknik penilaian apresiasi sastra dapat dikembangkan dan


dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pembelajaran.

2. Teknik Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tenilaian pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi haruslah


komprehensif dan menyeluruh, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Berikut beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan:

1. Penilaian Kognitif:

a) Tes Tertulis

 Tes formatif: untuk mengukur pemahaman siswa terhadap


materi yang baru saja dipelajari.

 Tes sumatif: untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

9
materi secara keseluruhan.

 Tes diagnostik: untuk mengidentifikasi kelemahan dan


kelebihan siswa dalam belajar bahasa Indonesia.

b) Penilaian Harian:

 Tugas: latihan soal, ringkasan materi, atau pembuatan karya


tulis.

 Kuis: pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman siswa


terhadap materi yang telah dipelajari.

 Observasi: mengamati partisipasi dan keaktifan siswa dalam


pembelajaran.

2. Penilaian Afektif:

a) Jurnal Belajar: siswa menuliskan pengalaman belajar mereka


dan kesulitan yang dihadapi.

b) Lembar Sikap: berisi penilaian terhadap sikap dan perilaku


siswa dalam pembelajaran.

c) Refleksi Diri: siswa diminta untuk menuliskan refleksi mereka


tentang perkembangan belajar bahasa Indonesia mereka.

3. Penilaian Psikomotor:

a) Presentasi: siswa mempresentasikan hasil karya mereka di depan


kelas.

b) Debat: siswa beradu argumen tentang suatu isu dengan bahasa


yang santun dan logis.

c) Percakapan: siswa berdialog dengan menggunakan bahasa yang


baik dan benar.

Penting untuk menggunakan kombinasi teknik penilaian


untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang kemampuan
siswa. Berikut beberapa contoh instrumen penilaian pembelajaran
bahasa Indonesia kelas tinggi:

- Rubrik penilaian: untuk menilai hasil karya siswa, seperti


10
presentasi, debat, atau percakapan.

- Lembar observasi: untuk mengamati sikap dan perilaku siswa


selama proses pembelajaran.

- Jurnal belajar: untuk melihat bagaimana siswa merespon materi


yang telah dipelajari.

Teknik penilaian pembelajaran bahasa Indonesia dapat


dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Apresiasi sastra merupakan salah satu komponen penting dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini karena:Karya sastra merupakan
sumber belajar yang kaya akan nilai-nilai budaya dan
kemanusiaan.Apresiasi sastra dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan berbahasa, seperti membaca, menulis, dan
berbicara. Apresiasi sastra dapat membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Keterkaitan
apresiasi sastra dengan mata pelajaran lain: Apresiasi sastra dapat
dihubungkan dengan mata pelajaran lain seperti sejarah, sosiologi, dan
psikologi.

Penilaian dalam pembelajaran kelas tinggi adalah proses


pengumpulan dan pengolahan informasi tentang hasil belajar siswa untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan mereka terhadap materi yang
telah dipelajari. Tujuan Penilaian dalam Pembelajaran Kelas
Tinggi:Mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap
materi pembelajaran.Memberikan umpan balik kepada siswa tentang
kemajuan belajar mereka
Perbedaan antara apresiasi sastra dan penilaian dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi terletak pada fokus, metode,
dan tujuan masing-masing.
Penilaian apresiasi sastra bertujuan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam memahami, menganalisis, dan menghayati karya sastra. Berikut
beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan.
Tenilaian pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi haruslah
komprehensif dan menyeluruh, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.

12
B. Saran
Diharapkan para pembaca tidak merasa puas dengan pembahasan di
dalam makalah ini sehingga bisa menemukan dan menambah wawasan yang
bisa didapat di dalam buku ataupun melalui sumber belajar lainny

13
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian pendidikan dan kebudayaan repoblik indonesia.( 2017 ) kurikulum


2013 bahasa indonesia SD. Jakarta: kementerian pendidikan dan
kebudayaan repoblik indonesia.

Syarfina,dkk.( 2017 ) penilaian dalam pembelajaran bahasa


indonesia.pekanbaru: universitas islam riau.

Dadan juanda.( 2010 ) . penilaian dalam pembelajaran bahasa di sekolah


dasar.jurnal pendidikan dasar UPI, 13,1,12.

Wellek,R,& werren,A ( 1962 ) theory of literature ( 3rd ed ) new york:


harcourt,brace & world

14

Anda mungkin juga menyukai