Anda di halaman 1dari 18

PENGAJARAN APRESIASI PUISI ANAK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apresiasi Sastra Indonesia

Dosen Pembimbing : Rizki Kurniawati, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 03

NURKHALIZA (2006104040034)

MULIA WATI (2006104040020)

RIKA SYAHRIATI (2006104040094)

RIZATUL AFRA (2006104040075)

WUlAN PURNAMA (2006104040006)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


TAHUN AJARAN 2021-2022
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta karunia-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Apresiasi Sastra Indonesia”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah” Apresiasi Sastra Indonesia”. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak kelompok yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian makalah ini.

Pidie, 19 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................................. .ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A.Pengertian Pengajaran Apresiasi Puisi Anak......................................................................3
B. Komponen Pengajaran Apresiasi puisi..............................................................................4
C. Urutan Dalam Pengajaran Puisi.........................................................................................5
D. Pengajaran Menulis Puisi..................................................................................................8
E. Pengajaran Membaca Puisi..............................................................................................11
F. Hambatan dalam Pengajaran Puisi ..................................................................................12
G. Mengatasi Hambatan Pembelajaran Puisi.......................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................14
A. Simpulan..........................................................................................................................14
B. Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran apresiasi sastra merupakan bentuk seni yang bersifat apresiati.


Pembelajaran sastra hendaknya lebih ditekankan pada segi apresiasinya. Apresiasi sastra
meliputi apresiasi prosa, puisi, dan drama. Pembelajaran apresiasi puisi merupakan salah satu
pembelajaran apresiasi sastra. Materi yang harus diberikan kepada siswa, adalah materi yang
bertujuan agar siswa lebih mengenal, memahami, menghayati kepribadian, sikap, wawasan,
serta peningkatan pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi maupun berbahasa.
Pembelajaran apresiasi puisi memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan manusia.

Pembelajaran puisi sangat penting bagi siswa karena dapat membentuk sikap manusia
yang memiliki pengetahuan luas, memiliki moral, dan kepribadian. Kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa pembelajaran puisi kurang begitu optimal. Kondisi seperti ini
mengakibatkan tingkat apresiasi siswa dan aktualisasi diri siswa terhadap puisi masih rendah.
Penyebab rendahnya pembelajaran apresiasi puisi adala guru SD sangat dominan sebagai
guru kelas, sehingga mata pelajaran yang diampu bukan hanya bahasa Indonesia dan sastra,
selain itu kurangnya buku – buku tentang sastra yang ada di sekolah – sekolah.

Karena guru merupakan faktor dominan terhadap keberhasilan pembelajaran apresiasi


puisi di sekolah khususnya di kelas yang diampunya. Seorang guru dituntut mampu membuat
perencanaan pembelajaran dengan baik, memilih materi pelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dasar, menggunakan berbagai metode yang sesuai dengan kegiatan belajar
mengajar, menggunakan media pembelajaran dengan tepat, membuat skenario pembelajaran,
mengetahui hambatan-hambatan yang muncul dalam pembelajaran apresiasi puisi, dapat
mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapinya serta melaksanakan evaluasi ataupun
penilaian.

Suatu proses belajar- mengajar memiliki unsur-unsur yang berpengaruh untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Unsur-unsur pembelajaran meliputi siswa dan guru, materi dan bahan,
fasilitas, serta prosedur pembelajaran. Unsur-unsur pembelajaran di sekolah dirumuskan
dalam kurikulum. Guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah bertindak untuk
mendesain atau merancang kegiatan belajar di kelas yang mengacu pada kurikulum yang
berlaku. Peran aktif siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan hasil belajar yang
diinginkan. Hubungan antara siswa dan guru itu menimbulkan interaksi belajar-mengajar.
Guru melaksanakan tugas mengajar dan siswa sebagai subjek belajar, yakni siswa yang
sedang melaksanakan kegiatan belajar.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengajaran apresiasi puisi anak?

2. Apa saja komponen pengajaran apresiasi puisi?

3. Bagaimana urutan dalam pengajaran puisi?

4. Bagaimana metode pengajaran menulis puisi?

5. Bagaimana metode pengajaran membaca puisi?

6. Apa saja hambatan dalam pengajaran puisi?

7. Apa solusi dari hambatan dalam pengajaran puisi?

C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat mengetahui pengertian pengajaran apresiasi puisi anak

2. Dapat mengetahui komponen pengajaran apresiasi puisi

3. Dapat mengetahui urutan dalam pengajaran puisi

4. Dapat mengetahui metode pengajaran menulis puisi

5. Dapat mengetahui metode pengajaran membaca puisi

6. Dapat mengetahui hambatan dalam pengajaran puisi

7. Dapat mengetahui solusi dari hambatan dalam pengajaran puisi

D. Manfaat Penulisan
Manfaat pembuatan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pengajaran di
bidang pendidikan maupun di bidang penelitian.
4

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pengajaran Apresiasi Puisi Anak

Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktifitas, yaitu aktifitas mengajar dan aktifitas
belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam kontek mengupayakan
terciptanya jalinan komunikasi yang harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar.

Pengajaran apresiasi puisi anak merupakan perwujudan pembinaan apresiasi puisi untuk
mengembangkan rasa etis-estetis para siswa dan menumbuhkan daya kritis serta selektif
terhadap karya puisi. Atau dengan kata lain, pengajaran apresiasi puisi anak merupakan
penghargaan terhadap keberadaan cipta puisi. Belajar puisi juga belajar menghargai manusia
dan nilai-nilai kemanusiaannya.

Pengajaran apresiasi puisi anak mencakup dua hal, yakni menanamkan apresiasi dan
memberikan pengetahuan kepada siswa. Pertama, menanamkan apresiasi, berhubungan
dengan sikap dan nilai, yang di dalamnya tercakup masalah penerimaan, pemberian
tanggapan, dan pemberian nilai. Salah satunya dengan menghargai karya puisi dan
mempunyai kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kedua,
memberikan pengetahuan meliputi informasi dan konsep yang di dalamnya mencakup teori
tentang puisi anak.

B. Komponen Pengajaran Apresiasi Puisi

Pembelajaran apresiasi sastra merupakan kegiatan yang melibatan beberapa komponen.


Komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) Siswa

Siswa yang mengalami tindak mengajar dan merespons dengan tindak belajar dibawa ke
arah pengalaman sastra literary experience sehingga akan muncul sikap responsif dan sensitif
secara wajar atau sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa diharapkan mengalami
pembinaan apresiasi puisi secara langsung. Artinya, anak langsung menghayati sendiri cipta
puisi yang mengutamakan unsur afektif. Selain siswa diberi kesempatan mencoba
menciptakan sendiri cipta puisi untuk mengapresiasi-kan pikiran dan perasaan, juga harus
dibimbing untuk mengetahui dan menikmati keindahan cipta puisi.

2) Guru

Guru apresiasi puisi harus mempunyai kemampuan tentang apresiasi puisi lebih bila
dibanding dengan siswa karena guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam
proses belajar-mengajar. Di samping harus memenuhi syarat-syarat administratif, guru

3
4

pengajar apresiasi puisi harus memiliki syarat-syarat keprofesionalan. Guru apresiasi puisi
berfungsi sebagai informator, fasilitator, dan moderator yang harus mempunyai kemampuan
dan keterampilan berbagai hal yang berhubungan dengan apresiasi puisi, baik pemahaman
dan pengetahuan maupun pelaksanaannya.

3) Tujuan

Tujuan pembelajaran apresiasi puisi adalah menyiapkan siswa agar mampu menikmati dan
memanfaatkan karya puisi untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan
kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

4) Materi

Materi pengajaran apresiasi puisi harus dipilih dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: (a) diserasikan dengan umur, perkembangan psikologi, kondisi emosi, dan
pengetahuan siswa; (b) mengembangkan daya imajinasi, memberi rangsangan yang sehat
kepada emosi, dan memberikan kemungkinan mengembangkan kreasi; dan (c) dapat
memperkaya pengertian tentang keindahan, kehidupan, kemanusiaan, rasa khidmat kepada
Tuhan.

5) Metode

Metode yang digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra antara lain:

(a) membacakan,

(b) meragakan,

(c) mengajukan pertanyaan

(d) mendiskusikan,

(e) memberikan tugas

6) Media

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra merupakan alat yang
digunakan dalam pembelajaran sebagai pembawa isi pelajaran untuk siswa. Fungsi media
untuk meningkatkan efektifitas dan efisien komunikasi proses belajar-mengajar agar siswa
lebih mudah memahami bahan yang disampaikan guru.

7) Evaluasi

Pengukuran hasil belajar siswa (evaluasi) pembelajaran apresiasi puisi menggunakan tes
tersendiri. tes untuk keperluan pengukuran keluaran hasil belajar apresiasi puisi dibedakan ke
dalam empat kategori yang disusun dari tingkatan yang sederhana ke yang lebih
kompleks,yaitu

(a) Tingkat informasi, berupa tes tentang data-data dasar suatu karya puisi itu sendiri
maupun data-data yang dapat dipergunakan untuk membantu menafsirkannya, misalnya
5

tentang biografi pengarang.

(b) Tingkat konsep, berkaitan dengan persepsi tentang bagaimana data-data atau unsur-unsur
karya tersebut diorganisasikan. Tes tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan seperti, apa apa
saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan puisi, dll

(c) Tingkat perspektif, berkaitan dengan pandangan/pendapat siswa yang berhubungan


dengan karya puisi yang dibacanya. Tes ini menyangkut hal-hal seperti kesimpulan apa yang
dapat diambil dari puisi itu,dll.

(d) Tingkat apresiatif, tes ini menyangkut hal-hal seperti, mengapa pengarang justru memilih
bentuk, kata, atau ungkapan seperti itu, apakah pengungkapan itu lebih tepat dibanding
bentuk-bentuk linguistik yang lain, apa efek penyimpangan kebahasaan yang digunakan, dan
lain sebagainya. Pada tingkat ini merupakan harapan dalam pembelajaran apresiasi puisi,
yaitu siswa mampu mengenali, menganalisis, mengeneralisasikan, membandingkan, dan
menilai kebahasaan yang digunakan dalam karya puisi tersebut.

C. Urutan Dalam Pengajaran Puisi

Rahmanto (1988: 47 ) menyatakan, bahwa hal terpenting dalam pengajaran puisi di kelas
adalah menjaga agar suasana tetap santai. Jangan sampai seorang guru atau siswa merasakan
awal pelajaran sebagai sesuatu yang menegangkan atau terlalu kaku. Lebih lanjut ia
menjelaskan urutan urutan pengajaran puisi sebagai berikut:

1.Pelacakan pendahuluan

Sebelum menyajikan puisi di depan kelas, guru perlu mempelajarinya terlebih dahulu untuk
memperoleh pemahaman awal tentang puisi yang akan disajikan sebagai bahan. Pemahaman
ini sangat penting terutamam untuk dapat menentukan strategi yang tepat, menentukan aspek-
aspek yang perlu mendapat perhatian khusus dari siswa dan meneliti fakta-fakta yang masih
perlu dijelaskan.

2.Penentuan sikap praktis

Puisi yang disajikan di depan kelas hendaknya diusahakan tidak terlalu panjang agar dapat
dibahas sampai selesai dalam setiap pertemuan. Hendaklah pula ditentukan informasi apa
yang seharusnya dapat diberikan oleh guru sastra untuk mempermudah siswa memahami
puisi yang disajikan.

3.Introduksi

Banyak faktor yang mempengaruhi penyajian ini, termasuk situasi dan kondisi pada saat
materi disajikan. Pengantar ini tergantung pada guru, keadaan siswa, dan juga karakteristik
puisi yang akan diberikan.

4.Penyajian
6

Guru sebaiknya membaca puisi yang disajikan agar siswa merasa lebih mudah mengenal
puisi yang digunakan sebagai bahan pelajaran tersebut.

5.Diskusi

Urutan masalah yang dibahas dalam diskusi kelas banyak dipengaruhi oleh imajinasi guru,
kekhususan puisi yang dipilih, dan tanggapan siswa di kelas, serta guru harus membimbing
para siswa dalam berdiskusi.

6.Pengukuhan

Jika puisi mendapat tanggapan yang antusias oleh siswa, guru hendaknya berusaha agar puisi
itu semakin mengesankan sehingga menambah cadangan pengalaman siswa yang tidak
mudah terlupakan.

7. Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil karya puisi yang ditulis atau dibaca oleh siswa.

D. Pengajaran Menulis Puisi

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara,


membaca, dan menulis itu sendiri. Setiap keterampilan mempunyai hubungan yang erat
antara satu dan yang lainnya, oleh karena itu keterampilan menulis tentu berhubungan dengan
keterampilan berbahasa yang lainnya.

Menulis puisi adalah keterampilan berekspresi. Dalam menulis puisi sangat menonjolkan
penekanan pada ekspresi diri secara pribadi. Selain itu, menulis puisi juga menekankan
pengekspresian emosi. Gagasan atau Simpulan yang dapat diambil didasari uraian di atas
yaitu bahwa menulis puisi merupakan wujud komunikasi tidak langsung (bahasa tulis) yang
menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan dan ide. Selain itu, keterampilan menulis
puisi merupakan proses aktivitas berpikir manusia secara produktif dan ekspresif serta
didukung oleh proses pengetahuan, kebahasaan, dan teknik penulisannya.

Adapun Model pembelajaran menulis puisi

1. Model definisi

a.Model menulis puisi dengan memberi definisi atau arti terhadap sesuatu.

b.Siswa diajak untuk menentukan terlebih dahulu kata yang akan didefinisikan.

2. Model nama

Cara menulis puisi dengan bantuan nama tertentu untuk menulis puisi setelah puisi
ini jadi, huruf pertama puisi ini bisa dibaca sebagai nama sesuatu.
7

3. Model deskripsi
Adalah model menulis puisi dengan menggambarkan atau melukiskan tempat,
suasana, warna, bentuk, tingkah laku, waktu, peristiwa, dan watak.
4. Model kesan
Model menulis puisi dengan menuliskan kesan terhadap sesuatu. Kesan yang
dimaksud adalah seperti menakutkan, Bahagia, suka, benci, gemas dan lain
sebagainya.
5. Model deskripsi dan kesan
Model menulis puisi dengan menggabungkan antara gambaran terhadap sesuatu
dengan kesan terhadap apa yang digambarkan itu.
6. Model pesan
Model menuliskan puisi dengan menuliskan pesan penyairnya. Langkahnya
adalah dengan menentukan pesan apa yang akan disampaikan. Pesan ini kemudian
diubah menjadi Bahasa puitis.
7. Model deskripsi dan pesan
Model ini menuliskan puisi dengan terlebih dahulu mendeskripsikan benda,
tingkah laku, suasana, atau gejala, puisi ini ditambah pesan penulisnya.
8. Menulis puisi berdasarkan gambar
Menulis puisi berdasarkan gambar adalah siswa dapat membuat puisi dengan cepat
dan benar berdasarkan gambar yang dilihatnya. Siswa melihat gambar yang diberikan
oleh guru dan melihat itu siswa menulis puisi.
9. Menulis puisi berdasarkan cerita
Menulis puisi berdasarkan cerita adalah siswa dapat membuat puisi berdasarkan
cerita yang dibacanya. Siswa membaca cerita dalam waktu yang telah ditentukan,
setelah itu siswa dapat menulis puisi atas dasar cerita yang telah dibaca.
10. Meneruskan puisi adalah menulis puisi dengan cara siswa diberi lembar puisi yang
belum selesai penulisannya, kemudian siswa meneruskan penulisanya puisi yang
belum selesai tersebut sehingga menjadi sebuah puisi yang utuh.

Teknik Menulis puisi

1. Menentukan Tema

Cara membuat puisi yang pertama adalah menentukan tema yang akan ditulis. dalam
menentukan gaya bahasa puisi. misal ingin menulis tema puisi tentang cinta, tentu pemilihan
diksi yang akan digunakan menggunakan diksi yang berbunga-bunga bukan. Atau sebaliknya.
Atau ingin membuat puisi dengan tema bencana, tentu saja dari pemilihan diksi pun juga
relatif banyak menggunakan pemilihan kata yang cenderung melo. Begitupun dalam
penggunaan dan pemilihan majas, biasanya akan mengikuti tema yang diambil.
8

2. Menentukan Judul

sebenarnya menentukan judul saat membuat puisi tidak melulu dibuat di awal pembuatan
puisi. Bisa juga ditulis ketika puisi yang Anda buat sudah selesai semuanya. Jadi optional
akan dibuat di awal pembuatan atau di akhir.

3. Pemilihan diksi

Diksi adalah pemilihan kata dari penulis puisi. Nah, diksi yang bagus atau tidak biasanya
dipengaruhi oleh jam terbang penulis atau tergantung kosakata dan pengalaman dari
penulis.Jika penulis memiliki jam terbang membaca lebih banyak, tentu saja dalam pemilihan
diksi pun lebih informative dan tidak itu-itu saja. Salah satu kunci diksi yang baik dalam
penulisan puisi adalah pemilihan diksi yang unik. Sebenarnya ini juga bergantung pada
masalah pemilihan majas.

4. Menentukan Kata Kunci

Yaitu dengan cara menentukan kata kunci. Jadi kata kunci ini sebagai clue untuk
memancing imajinasi, gagasan atau ide si penulisnya loh.

5. Menentukan Rima

Cara membuat puisi yang wajib ada adalah rima. Rima adalah persamaan bunyi atau
pengulangan bunyi di dalam penulisan puisi. Inilah pembeda karya puisi dengan karya novel
dan cerpen. Jadi penulisan puisi memang memiliki aturan atau syarat ini. Tujuan dari
dibuatnya rima tidak lain untuk menciptakan keindahan dalam menuliskan puisi. Jadi menulis
puisi itu lebih menekankan pada keindahan estetik kata atau kalimatnya. Semakin unik dan
rimanya semakin indah, maka puisi itu menunjukan tingkat kreativitas dari sang penyairnya.

6. Memuat Bait

Cara membuat puisi yang juga harus ada adalah adanya bait. ada beberapa macam bait.
Pertama, ada bait distikon yang mana puisi yang menggunakan bait ini hanya memiliki dua
baris di setiap baitnya saja. kedua, bait terzina atau bait yang memiliki tiga baris per bait.

Adapun jenis bait keempat yang disebut dengan kuatren, karena bait ini memiliki empat
baris setiap baitnya. Kalimat, bait puisi yang memiliki lima baris bait disebut dengan bait
kuint. Terakhir ada bait Sonata yang memiliki empat baris di masing-masing dua bait pertama
dan tiga harus di masing-masing dua bait terakhir.

7. Eksplorasi

Cara membuat puisi yang selanjutnya adalah mengembangkan puisi. Jadi setelah
menentukan beberapa poin di atas, Anda akan dituntut untuk melakukan eksplorasi dan mulai
menuliskan puisi tersebut,tips agar eksplorasi penulisan puisi agar lebih hidup. Aktifkan
panca indra (mata, telinga, penciuman, pengecapan dan perabaan). Saat membuat puisi tidak
melulu mengacu pada penguasaan materi atau mengandalkan bacaan yang pernah Anda Baca.
9

libatkan perasaan dan imajinasi yang Anda rasakan. Karena disitulah sumber impresi dari
puisi tersebut.

8. Membuat Penutup Puisi

Tentu saja di bagian akhir membuat puisi harus ada bagian penutup puisi. Di Bagian
penutup buatlah penutup yang menggelitik dan memancing pembaca. Tentunya tetap

memperhatikan pesan moral yang ingin Anda sampaikan dalam puisi itu sendiri.

E. Pengajaran Membaca Puisi

Teknik yang harus dikuasai dalam membacakan puisi antara lain:

1. Teknik Vokal

Vokal adalah pengucapan bunyi bahasa yang sesuai alat ucap yang digerakkan. Dalam
membaca puisi, usahakan pengucapan huruf “a, i, u, e, o” yang kamu keluarkan jelas. Vokal
disebut juga dengan lafal. Vokal berkaitan dengan upaya menyuarakan atau mengucapkan
kata atau kelompok kata yang membentuk puisi secara tepat. Ketepatan berkaitan dengan
kesesuaian dalam mengucapkan huruf sesuai dengan lambang fonetis bahasa yang digunakan,
misalnya fonem /f/ harus dilafalkan dengan tepat, tidak dilafalkan dengan fonem /p/. Vokal
meliputi tiga hal, yaitu kejelasan ucapan, jeda, dan ketahanan. Kejelasan ucapan menjadi
kriteria utama vokal seorang pembaca puisi. Adapun warna suara seseorang tidak
berhubungan langsung dengan kejelasan ucapan. Warna suara berat, tinggi, besar, atau kecil
semuanya dapat menghasilkan suara yang jelas apabila pembaca tidak memiliki masalah
artikulasi. Ketika puisi dibaca dengan lambat, kejelasan ucapan akan lebih terdengar.

Selain kejelasan ucapan, kriteria vokal yang lain adalah jeda. Jeda harus diatur dengan
tepat agar pembacaan puisi dapat maksimal. Pembaca harus memperhatikan kapan saat yang
tepat untuk mengambil napas dan berapa lama waktu yang diperlukan. Selain itu, masalah
ketahanan dan kelancaran juga menjadi kriteria vokal yang baik. Yang dimaksud dengan
ketahanan adalah kekuatan vokal dari awal pembacaan sampai akhir pembacaan puisi.
Terutama untuk puisi panjang, ketahanan sangat dibutuhkan. Jangan sampai pada akhir
pembacaan puisi, kekuatan vokal sudah berkurang.

2. Artikulasi

Artikulasi adalah teknik pengucapan suatu kata atau kalimat yang dilakukan dengan jelas
oleh mulut dengan tujuan agar para pendengar dapat memperoleh kalimat tersebut dengan
baik. Artikulasi ini meliputi intonasi (tinggi rendahnya suara dalam pengucapan), pelafalan
dan kefasihan dalam pengucapan. Dalam membaca puisi artikulasi harus jelas, apabila kurang
fasih dalam penyampaian tiap kata maka puisi tidak dapat ditangkap oleh pendengar secara
maksimal. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas
terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.
10

3. Mimik / Ekspresi

Ekspresi adalah raut wajah dan gerak tubuh yang menunjukkan perasaan pembaca
puisi. Ekspresi pembaca puisi harus disesuaikan dengan isi puisi yang dibacakannya.
Hal tersebut membantu penonton memahami isi puisi yang dibacakan. Dengan
ekspresi yang baik dan tepat, penonton juga akan ikut merasakan suasana dalam puisi
yang sedang mereka saksikan.

Sama halnya dengan lafal dan intonasi, seorang pembaca puisi juga perlu berlatih
mengekspresikan puisi yang dibacakannya dengan tepat. Hal paling penting yang
harus dilakukan adalah membaca berulang kali dan memahami isi puisi yang akan
dibacakan. Setelah itu, menghayati isi puisi tersebut dan berlatih memainkan raut
muka dan gerak tubuh yang sesuai dengan isi puisi. Berlatihlah di depan cermin agar
kita dapat menilai, apakah ekspresi yang ditunjukkan sudah sesuai atau tidak.

4. Gesture

Gestur adalah gerak-gerik tubuh yg harus dilakukan ketika membaca puisi.

5. Penghayatan Terhadap Puisi

Penghayatan terhadap sebuah puisi berarti memahami secara penuh isi puisi
sehingga jiwa dalam puisi dapat menyatu dengan jiwa pembaca. Penghayatan dalam
membaca puisi tecermin melalui pemenggalan, nada dan intonasi, ekspresi, serta
kelancaran. Membaca puisi merupakan upaya menyampaikan pesan

F. Hambatan dalam Pengajaran Puisi

Pelaksanaan pengajaran apresiasi puisi yang apresiasif sesuai dengan tuntutan kurikulum
sudah dilaksanakan tetapi belum optimal dan juga mengalami beberapa hambatan.yaitu:

1. Tidak ada media elektonika yang tepat, karena keterbatasan sekolah sehingga media yang
digunakan sangat sederhana sekali atau sangat minim.

2. Kurangnya buku buku yang merupakan bacaan puisi di sekolah

3. Guru hanya mengejar target kompetensi dasar sehingga pembelajaran sastra belum
sempurna karena kurangnya waktu.

4. Tanggapan siswa sendiri terhadap pembelajaran apresiasi puisi di kelas merasa jarang
dilaksanakan.

5. Kurangnya kosa kata yang dikuasai siswa dalam penulisan puisi.

6. Siswa kurang tertarik dengan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.


10
11

G. Mengatasi Hambatan Pembelajaran Puisi

Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan pembelajaran puisi yaitu:

1. Usaha yang berkaitan dengan siswa dilakukan dengan memberikan motivasi dalam
kegiatan pembelajaran apresiasi dan mengarahkan pada siswa supaya mencari puisi di
buku-buku majalah yang ada puisinya kemudian dibuat kliping puisi dan dapat
dibacakan di sekolah.
2. Guru menyuruh siswa untuk membaca puisi –puisi yang ada dalam majalah atau buku
sumber lain, siswa disuruh menulis atau menyalin puisi tersebut kedalam buku dan
ditulis yang bagus untuk meningkatkan kapasitas kosa kata siswa.
3. Untuk memunculkan ide, siswa mengadakan kunjungan langsung terhadap objek yang
akan digunakan untuk menulis puisi dengan mendata kata-kata yang telah ditangkap
oleh panca indra. Objek yang diamati bisa suatu benda, peristiwa atau kejadian secara
langsung. Dengan mengamati langsung ke alam akan menumbuhkan rasa senang
siswa terhadap kenyataan yang dilihat oleh panca indra.
4. Guru harus benar benar bisa mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran, agar
siswa tidak mengabaikan pembelajaran dan merasa tidak penting pembelajaran
tersebut.
5. Guru melakukan kegiatan apresiasi dengan menambah media berupa gambar dan lagu
supaya anak lebih tertarik dan tidak bosan
6. Guru memberikan hadiah berupa poin lebih kepada anak yang mampu dan semangat
dalam pembelajaran
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
 Pengajaran apresiasi puisi anak merupakan perwujudan pembinaan apresiasi puisi
untuk mengembangkan rasa etis-estetis para siswa dan menumbuhkan daya kritis serta
selektif terhadap karya puisi.
 Komponen pengajaran apresiasi puisi adalah siswa, guru, tujuan, materi, metode,
media, evaluasi
 Urutan dalam pengajaran puisi adalah pelacakan pendahuluan, penentuan sikap
praktis, introduksi, penyajian, diskusi, pengukuhan, evaluasi.
 Menulis puisi merupakan wujud komunikasi tidak langsung (bahasa tulis) yang
menekankan pada ekspresi diri, emosi, gagasan dan ide. Selain itu, keterampilan
menulis puisi merupakan proses aktivitas berpikir manusia secara produktif dan
ekspresif serta didukung oleh proses pengetahuan, kebahasaan, dan teknik
penulisannya.
 Teknik yang harus dikuasai dalam membacakan puisi antara lain: teknik vokal,
artikulasi, mimik, gesture, penghayatan terhadap puisi.

B. Saran
Sehubungan dengan materi yang dibahas yakni pengajaran apresiasi puisi anak, menurut
kelompok kami hendaknya guru mempersiapkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan
materi pembelajaran apresiasi puisi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar, materi juga sesuai dengan perkembangan siswa dan mengajak siswa berapresiasi
langsung dengan puisi, penggunaan metode dan media yang beragam sehingga memudahkan
siswa untuk memahami, menghargai, menilai, dan menghayati puisi sesuai dengan
tujuan.Memperbanyak buku-buku bacaan yang berisi tentang puisi serta memotivasi siswa
supaya aktif dalam pembelajaran apresiasi puisi sehingga dapat membentuk pribadi siswa
yang percaya diri.

12
DAFTAR PUSTAKA

“Pembelajaran Menulis Puisi di Sekolah Dasar”. Karyatulisku.com. 21 Februari 2018.

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/295

“Apresiasi Karya sastra Secara Reseptif”. Faktanamirulhuda.blogspot.com. 25 oktober 2019

https://www.slideshare.net/AnasSetiaji/makalah-apresiasi-karya-sastra-anak-secara-

reseptif

“Pengajaran Apresiasi Puisi Anak“Faktanamirulhuda.blogspot.com. 13 July 2020 https://

slideplayer.info/slide/12089390/

“Kesulitan pembelajaran Puisi di Sekolah Dasar “ Watiyani.blogspot.com. 16 July 2019.


http://ctyliyanawati.blogspot.com/2011/04/kesulitan-pembelajaran-puisi-di- kelas.html?
m=1

13

Anda mungkin juga menyukai