Dosen pengampu :
Dr. Panca Dewi Purwati, M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 4
TAHUN 202
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Pendekatan Tematik Bahasa dan Sastra Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Pendekatan
Tematik Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Panca Dewi Purwati,
M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan tematik merupakan suatu proses pembelajaran yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk aktif
dalam pembelajaran dengan mampu menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan. Proses pembelajaran dengan pendekatan tematik pada
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SD masih tergantung pada
objek konkrit dari pengalaman siswa secara langsung. Berkaitan hal tersebut
guru harus mampu memberikan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan
dasar peserta didik terutama peserta didik sekolah dasar, yang berarti tingkat
perkembangan tersebut memandang bahwa segala sesuatu sebagai keutuhan
(holistic) dengan mampu memahami konsep secara sederhana. Menurut
Depdiknas, pembelajaran tematik dapat digunakan dengan pembelajaran
holistic.
Diterapkannya pembelajaran tematik akan membangun kompetensi
peserta didik, dalam pembelajaran tematik lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif pada proses
pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
yang terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan kegiatan. Selain itu, dengan penerapan
pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena
sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat sesuatu
sebagai satu keutuhan. Dengan diterapkannya pembelajaran tematik
diharapkan pembelajaran yang berlangsung menjadi pembelajaran berpusat
pada siswa.
Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan mengenai hakikat
pendekatan tematik dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD
disertai dengan implementasinya.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa hakikat tematik dalam pendidikan?
2. Bagaimana pendekatan tematik dalam pembelajaran?
3. Bagaimana pendekatan tematik dalam pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia Sekolah Dasar?
4. Bagaimana implementasi pendekatan tematik dalam pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan makalah sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan hakikat tematik dalam pendidikan
2. Untuk menjelaskan pendekatan tematik dalam pembelajaran
3. Untuk menjelaskan pendekatan tematik dalam pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar
4. Untuk menjelaskan implementasi pendekatan tematik dalam
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk menjadi diri sendiri (learning to be) dan hidup bersama (learning to
live together).(Ani Kadarwati, 2012 : 64 )
Melalui pendekatan tematik diharapkan akan muncul keterpaduan
antara pengalaman sehari- hari dengan pengalaman yang dipelajari peserta
didik. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka
pembelajaran tematik tampak lebih menekankan siswa sebagai pusat
aktifitas, yang artinya siswa belajar mandiri, aktif dan kreatif, karena siswa
tidak hanya mempelajari sesuatu tetapi bagaimana proses belajar tersebut
dapat memperkaya khazanah pengalaman belajar dan dapat mempelajari
cara belajar. (Ani Kadarwati, 2012, p. 65)
Dengan demikian, pendekatan tematik merupakan pembelajaran
yang menggunakan tema dari kumpulan mata pelajaran sebagai objek
pembelajaran. Tema-tema tersebut disatukan menjadi subtema sehingga
membuat pembelajaran menjadi utuh yang bertujuan mempermudah
pemahaman supaya peserta didik dapat merealisasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
4
siswa. Menurut Majid (dalam Iasha) Pembelajaran tematik adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman bermakna kepada murid.
Proses pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam
menggali informasi, menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik, bermakna, dan otentik. (Iasha, 2018)
Ciri dari pendekatan tematik dalam pembelajaran menurut Trianto
(dalam Aini) ciri-ciri pendekatan tematik dalam pembelajaran yaitu: (1)
berpusat pada anak, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan
antar mata pelajaran tidak nampak, (4) menyajikan konsep dari beberapa
mata pelajaran dalam satu proses belajar mengajar, (5) bersifat luwes, dan
(6) hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa. Dalam strateginya pendekatan tematik dalam pembelajaran dapat
meningkatkan aktifitas belajar dengan peningkatan nilai rata-rata peserta
didik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (dalam
Aini) yang menyatakan karakter disiplin serta tanggungjawab siswa pada
kelas III SD dapat meningkat melalui buku pelajaran tematik. Oleh karena
itu pelaksanaan pendekatan pembelajaran dengan model tematik harus
memperhatikan pengembangan nilai karakter dan pengembangan sikap
peserta didik.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik, akan
membantu guru dan peserta didik supaya fokus berdasarkan Kurikulum,
Program, Program, Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kerja
Harian (SKH). Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. (Rusmayadi, 2019)
5
saat usia mereka berada di kelas akhir SD dan berkembang lebih lanjut pada
usia SMP. Oleh karena itu, pengalaman belajar yang lebih menunjukkan
kaitan unsur-unsur konseptualnya, baik intra maupun antarbidang studi
akan meningkatkan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.
Sehubungan dengan pendapat di atas, Depdiknas (2006:1)
menyatakan sebagian besar siswa SD belum mampu menghubungkan antara
pengetahuan yang dipelajari dengan cara menggunakan dan memanfaatkan
pengetahuan itu.
Sebelum menggunakan menggunakan Kurikulum 2013, sistem
pendidikan di Indonesia menggunakan KTSP sebagai kurikulumnya. Dalam
KTSP sekolah dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan tematik dan
terintegrasi pada mata pelajaran salah satunya Bahasa Indonesia. Dengan
pembelajaran tematik siswa akan mendapat pengalaman belajar yang utuh
dan bermakna. Selain itu, pendekatan tematik dipandang lebih mengatasi
siswa yang pasif saat proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar. Pembelajaran tematik juga memberi kesempatan
kepada siswa untuk berinteraksi serta memberikan kesan menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
Oleh karena itu, melalui pembelajaran tematik diharapkan
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas awal
SD dapat diatasi dengan baik. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada
keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan
terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang
dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain
yang telah dipahaminya.
Dalam pelaksanaanya pembelajaran tematik dibagi menjadi tiga tahapan,
yaitu :
1. Tahap Perencanaan, merupakan tahap awal dalam pembelajaran
tematik. Tahap ini dimulai dengam menentukan tema pembelajaran,
6
pemilihan sumber & media pembelajaran, dan pemilihan aktivitas,
tema serta tujuan pembelajaran. Contoh dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia memilih tema menulis pengalaman pribadi.
2. Tahap pelaksanaan, merupakan tahap inti kegiatan pembelajaran,
dengan kata lain merupakan implementasi dari tahap persencanaan
dimana tema yang dipilih digunakan untuk pembelajaran. Membuat
kontrak belajar, bagi siswa kelas tinggi mereka diarahkan untuk
membuat kontrak belajar sesuai dengan sub tema yang mereka
pelajari. Tetapi bagi siswa kelas rendah, guru langsung melanjutkan
dengan kegiatan pembelajaran berdasarkan langkahlangkah yang
ada pada kegiatan inti di dalam perencanaan pembelajaran.
Pengumpulan dan analisis data, tahap ini berisi kegiatan eksplorasi
tema atau sub tema sesuai dengan sumber dan aktivitas yang dipilih.
Penyajian hasil belajar, merupakan langkah terakhir dalam
pembelajaran tematik. Langkah ini sering disebut dengan kulminasi.
3. Tahap evaluasi, tahap ini meliputi dua hal pokok yaitu membahas
tetang: 1) fokus sasaran evaluasi, pembelajaran tematik bukan hanya
tertuju pada hasil belajar dan yang bersifat kognitif saja, melainkan
dipusatkan juga pada proses yang terjadi selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran. 2) Teknik evaluasi, Sesuai dengan
karakteristik pembelajaran tematik yang fokus pada proses maupun
isi pembelajaran secara terpadu, maka teknik evaluasi yang
digunakan hendaknya bersifat komprehensif.
7
merdeka. Pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan pendekatan
tematik.
8
disebutkan sebelumnya. Dengan demikian, pendekatan tematik masih
digunakan pada pembelajaran yang dilaksanakan di kurikulum merdeka.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasrakan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pendekatan tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema dari
kumpulan mata pelajaran sebagai objek pembelajaran. Pembelajaran
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
secara aktif sehingga dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Dengan penggunaan pembelajaran tematik dalam pembelajaran, siswa akan
mendapat pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Pendekatan tematik
masih digunakan dalam pembelajaran pada kurikulum merdeka, tetapi hal
ini bukan merupakan suatu kewajiban untuk diterapkan bagi pendidik. Buku
yang digunakan masih menggunakan tema-tema yang menjadi pemadu
antara mata pelajarna satu dengan mata pelajaran lainnya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, yang menjadi saran penulis yaitu
guru dapat menggunakan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan
situasi dan kebutuhan siswa. Terlebih lagi pendekatan tematik bukan
pendekatan yang wajib diterapkan dalam pembelajaran di kurikulum
merdeka ini. Dengan demikian, guru dapat menyesuaikan pendakatan yang
akan digunakan dalam pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Q., & Relmasira, S. C. (2018). Penerapan Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis
Kontekstual untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SD.
Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 27(2), 124–132.
https://doi.org/10.17977/um009v27i22018p124
Ani Kadarwati, I. M. (2012). Pembelajaran Tematik PEMBELAJARAN TEMATIK
Mohamad Muklis STAIN Samarinda. Fenomena, IV(14), 66.
Iasha, V. (2018). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan
Pendekatan Scientific di Sekolah Dasar. AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar,
2(1), 17. https://doi.org/10.29240/jpd.v2i1.428
Rusmayadi. (2019). Early Childhood Education Journal of Indonesia. Ijeces, 2(1).
Wafiqni, N., & Nurani, S. (2019). Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal.
Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 10(2), 255–270.
https://doi.org/10.14421/al-bidayah.v10i2.170
Esah, Siti. "PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM MENINGKATKAN
AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS I SD 3 SIANTAN." Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa 3.3.
Ananda, Rizki, and Fadhilaturrahmi Fadhilaturrahmi. "Analisis Kemampuan Guru Sekolah
Dasar dalam Implementasi Pembelajaran Tematik di SD." Jurnal Basicedu, vol. 2,
no. 2, 21 Oct. 2018, pp. 11-21.
11