PRODI S1
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, petunjuk
serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan TUGAS RUTIN yang
berbentuk MAKALAH ini. Adapun MAKALAH ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan MAKALAH ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat dijadikan perbaikan
untuk MAKALAH yang akan datang.
Dalam menyelesaikan penulisan MAKALAH ini, kami telah banyak mendapat
bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing
dalam penyusunan MAKALAH ini.
Kami berharap semoga MAKALAH ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
serta untuk menambah pembendaharaan pengetahuan dalam memahami
perkembangan pada peserta didik. Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan
yang telah diberikan kepada kami dalam penyusunan laporan ini mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
B.Tujuan ....................................................................................................................4
C.Manfaat ..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Pembahasan ..........................................................................................................5
A.Kesimpulan ............................................................................................................9
B. Saran ....................................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara adalah salah satu cara manusia untuk menyampaikan pesan (berkomunikasi) melalui
lisan. Berbicara adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap anak jenjang
pendidikan. Agar anak mampu mengungkapkan gagasan-gagasan dengan baik dan benar melalui
bahasa lisan.Hal ini guru bahasa indonesia berperan penting untuk membantu peserta didik
mengungkapkan gagasan-gagasan dan cara untuk mengungkapkan gagasan –gagasan tersebut.
Masalah yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah menentukan atau
memilih materi pembelajarn atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu peserta didik
mencapai kompetensi atau tujuan. Hal ini disebabkan dalam bentuk “materi pokok’’. Menjadi tugas
guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.[1]
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah, maka ada beberapa masalah yang menyangkut Penyusunan
Bahan Ajar Berbicara Kreatif / Dramatisasi yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu:
4. Bagaimana aplikasi bahan ajar dalam pembelajaran berbicara kreatif bahasa indonesia di
Madrasah Ibtidaiyah ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan maslah, maka untuk membahas masalah yang ada di dalam makalah
ini,maka didapatkan beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini:
4
4. Untuk mengetahu aplikasi bahan ajar dalam pembelajaran berbicara kreatif bahasa indonesia di
Madrasah Ibtidaiyah .
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan materi ajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus sesuai dengan pendekatan mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif lebih
menekankan pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia sebagai alat komunikasi bukan bahasa
sebagai ilmu.
Materi ajar dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia lebih menekankan pada
wacana/materi. Wacana/materi dalam hal ini adalah materi yang digunakan dalam berbagai
komunikasi. Seperti : materi lisan dan tulis, materi sastra dan non-sastra, materi formal dan non-
formal, materi narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi atau persuasi, dan beragam materi lainnya.
Berikut ini adalah Pemilihan materi ajar yang harus memperhatikan landasan konseptual dan
oprasional :
Apabila wacana/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, wacana itu berarti sesuai dengan SK
dan KD, sesuai dengan tujuan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sesuai juga dengan
Tujuan Pendidkan Nasional.
Relevasi dengan kebutuhan siswa baik sekarang maupun pada masa yang akan dating setelah
mereka hidup di masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendekatan life skill.
3. Kontekstual.
Materi atau materi yang kontekstual adalah wacana yang dekat dengan lingkungan siswa. Wacana
yang dipilih harus wacana yang berpijak pada kehidupan siswa
Materi yang dipilih harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, usia siswa, psikologi siswa, dan
tingkat sosial siswa. Hal ini tentu saja sesuai dengan tingkat kesulitan materi ajar.
5. Menarik.
Materi ajar herus mampu menarik minat siswa karena memang disukai oleh siswa. Materi yang
menarik didasari oleh kebutuhan siswa, kehidupan siswa, dan bahasa yang sederhana.
6. Praktis.
Materi ajar yang praktis artinya memiliki kemudahan dan ketepatan ketika digunakan dalam
proses pembelajaran. Materi ajar jangan sampai jadi penghalang untuk pencapaian tujuan
pembelajaran. Jangan menggunakan materi ajar sementara media ajarnya sulit didapat.
5
7. Menantang.
Materi ajar yang diberikan dalam pembelajaran harus menjadikan masyarakat belajar, dalam hal
ini siswa dan guru, penasaran untuk belajar lebih dalam dan luas.
8. Kaya aksi.
Materi ajar harus mampu mendorong dan member ruang kepada siswa untuk menunjukkan atau
mengaplikasikan kemahiran berbahasa.
Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru
di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar
yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis
besar langkah-langkah penyusunan bahan ajar meliputi
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu
ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi
yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.Setiap aspek standar kompetensi tersebut
memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda untuk membantu
pencapaiannya.
Berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis
materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
a. Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang,
peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
c. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
d. Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya
langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
f. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
6
a. Perhatikan jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa
dalam mencapai standar kompetensi.
b. memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau
metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan”
(mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.
c. Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan diajarkan
adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita
ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik. Berikut adalah
pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi pembelajaran:
1) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama suatu objek,
simbul atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus
diajarkan adalah “fakta”.
Contoh: Jenis-jenis karangan, jenis-jenis paragraph, genre karya sastra.
2) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk menyatakan
suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa
contoh objek sesuai dengan suatu definisi ? Kalau jawabannya “ya” berarti materi yang harus
diajarkan adalah “konsep”.
Contoh : Seorang guru menunjukkan beberapa karangan kemudian siswa diminta untuk
mengklasifikasikan atau mengelompokkan mana yang termasuk karangan narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi.
3) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau melakukan
langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu ? Bila “ya” maka materi yang
harus diajarkan adalah “prosedur”.
Contoh: Langkah-langkah membuat karangan argumentasi, cara-cara membaca sanjak.
4) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan hubungan antara
beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep ? Bila jawabannya
“ya”, berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori“prinsip”.
Contoh: Cara menulis pantun dan syair, kalimat yang baku.
5) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau tidak
berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika jawabannya
“Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek afektif, sikap, atau nilai.
Contoh: Apresiasi karya sastra.
6) Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan secara
fisik? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek motorik.
Contoh: Dalam pelajaran membaca, siswa diharapkan mampu membaca 250 kata permenit. Materi
pembelajaran yang harus diajarkan adalah teknik membaca cepat.
7
4. Memilih sumber bahan ajar
Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi
pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran,
majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, buku lektronik, dan sebagainya.
Berkenaan dengan penyusunan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi :
1. Cara penentuan jenis materi,kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran.
Ketepatan dalam menyelesaikan masalah tersebut guru akan menghindarkan guru dari
mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak,terlalu dangkal atau terlalu mendalam.
Cenderung sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku, padahal banyak sumber bahan ajar
selain buku yang dapat digunakan.
D. Aplikasi Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Berbicara Kreatif Bahasa Indonesia Di Madrasah
Ibtidaiyah.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Berikut ini adalah Pemilihan materi ajar yang harus memperhatikan landasan konseptual dan
oprasional :
3. Kontekstual.
5. Menarik.
6. Praktis.
7. Menantang.
8. Kaya aksi.
3.Memilih materi
c. Berkenaan dengan penyusunan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud meliputi :
1.Cara penentuan jenis materi,kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment)
terhadap materi pembelajaran.
B. SARAN
Sebagai guru sebaiknya dalam proses pembelajaran haruslah selalu memunculkan ide-ide
kreatif/dramatisasi dalam mengimplementasikan setiap materi pembelajarannya, agar siswa
semakin terpacu dalam setiap proses pembelajaran yang akan diajarkan, sebagai langkah untuk
menuju tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan tingkat siswa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Pranowo.2014.Teori Belajar Bahasa untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
10