Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

(LITERASI BAHASA INDONESIA)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Literasi Bahasa


Indonesia

Dosen Pengampu: Dr. M. Joharis Lubis, M.Pd.

Disusun Oleh:

Nama Mahasiwa : Vira

Nim :

Kelas : Reguler E

PRODI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA


DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
HUBUNGAN PARAPAT DENGAN MARGA PARAPAT

Parapat (disebutpula Prapat),adalahsebuah kelurahan di kecamatan GirsanSipangan


Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Di kelurahan ini merupakan salah satu akses
menuju ke Danau Toba berjarak sekitar 48 km dari Kota Pemaatangsiantar. Parapat menjadi
salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatera bagian barat yang
menghubungkan Medan dengan Padang.

Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir
tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir
lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan
karena di sanalah Pulau Samosir berhubungan dengan daratan Pulau Sumatera.

Parapat sangat terkenal dengan keindahan danau tobanya. Kota ini menjadi objek wisata
terkenal di Sumatera Utara. Bahkan, di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, kota ini
menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia,
Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika. Namun, pada
tahun 1997, terjadi gejolak krisis moneter yang membuat para turis menjadi enggan berwisata ke
tempat ini. Meski demikian, masyarakat Parapat dan pemerintah berjuang untuk memajukan
pariwisata Parapat.

Parapat juga terkenal dengan Legendanya yang menceritakan tentang asal usul kota
Parapat. Pada zaman dahulu terdapatlah sebuah desa kecil di pinggiran danau toba sumatera
utara, ada sepasang suami istri yang mempunyai seorang anak perempuan nan cantik bernama
seruni. Orang tua seruni bermata pencaharian sebagai petani, sehingga seruni pun sering
membantu mereka di ladang yang berada di tepi danau toba . Suatu hari karena orang tua seruni
sedang pergi ke desa tetangga maka seruni pun pergi ke ladang hanya ditemani oleh si toki,
seekor anjing kesayangan milik seruni.

Ternyata seruni tidak langsung bekerja tatapi ia hanya menikmati pemandangan danau
toba yang indah, tatap matanya sayu seperti sedang memikirkan masalah yang sangat berat. Si
toki pun ikut duduk menemani seruni seolah-olah dia tau apa yang sedang dirasakan oleh
majikannya. Akhir-akhir ini seruni memang sering melamun, dia sedang bingung dengan
masalah yang sedang menimpanya. Orang tua seruni ingin mengawinkan nya dengan saudara
sepupunya, tetapi seruni juga sangat mencintai kekasihnya. Ingin menolak permintaan orang tua
tapi seruni takut mengecewakan mereka dan menjadi anak durhaka.

Tiba-tiba seruni pun tak kuasa untuk menahan diri, dia tidak tau lagi harus berbuat apa,
sepertinya seruni sudah putus asa hingga tiba-tiba dalam pikiranya ingin mengakhiri hidupnya.
Dengan wajah kusut dan mata yang sembab karena menangis seruni pun berlari menuju kearah
danau toba, dia ingin menceburkan dirinya di tengah-tengah danau. Tetapi tiba-tiba seruni
terperosok ke dalam lubang sebelum dia sampai ke danau toba. Karena lubang itu dalam sekali
dan batu cadas yang hitam sehingga membuat suasa di dalam dasar lubang itu begitu gelap.
Seruni pun teriak ketakutan, dia berusaha memanggil si toki untuk menolongnya, tetapi apa daya
si toki yang dari tadi memang selalu mengikuti seruni dari belakang tidak bisa berbuat apa-apa
karena dia hanya seekor anjing.

Setelah lelah teriak untuk meminta tolong, seruni pun putus asa, dan berkata kalau dia
ingin mati saja daripada nanti hidup tapi menderita, batu-batu didalam lubang yang makin dekat
merapat ingin menghimpit Seruni. Seruni pun teriak pada batu itu “parapat…parapat batu…
parapatlah!” Si toki yang sedari tadi berusaha menolong seruni tetapi tidak bisa, kemudian anjing
itu berlari pulang ke rumah. Dijumpai orang tua seruni yang baru pulang dari desa tetangga,
kemudian si toki menggonggong berusaha untuk memberitau bahwa seruni dalam keadaan
bahaya.

Orang tua seruni berteriak teriak pada si toki bertanya di mana seruni, anjing itupun
mencakar-cakar tanah berusaha untuk memberi tau keadaan seruni. Merekapun tiba-tiba
mempunyai firasat jelek, kemudian mereka meminta tolong pada warga desa untuk membantu
mencari seruni. Warga desapun mengikuti kemana arah si toki berlari, akhirnya mereka berada di
tepi lubang di mana seruni terperosok. Ayah serunipun berusaha menolong, tapi keadaan yang
tidak memungkinkan sehingga usahanya gagal. Mereka hanya mendengar suara seruni sedang
teriak-teriak “parapat…parapat batu..parapatlah!”. Mereka pun kebingungan kenapa seruni teriak
seperti itu.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat besar disertai dengan goncangan yang
sangat hebat sehingga mulut lubang pun tertutup. Para warga dan orang tua serunipun berlarian
menyelamatkan diri, akhirnya serunipun tidak tertolong lagi karena tehimpit batu. Dan setelah
keadaan normal kembali para wargapun ke tempat lubang dimana seruni jatuh, tapi keanehan
terjadi, muncul batu yang menyerupai gadis menggantung di tepi sebuah tebing di danau toba.
Dan mereka percaya kalau batu itu adalah jelmaan seruni. Karena pada waktu itu warga
mendengar seruni berteriak “parapat” maka mereka menamakan batu itu dengan nama parapat
dan sekarng menjadi kota kecil yang menjadi tujuan wisata yang sangat menarik di provinsi
Sumatera Utara.

Sekarang terjawab sudah kalau Parapat berawal dari sebuah legenda yang disebut “Batu
Gantung” itu dan tidak ada hubunggannya dengan Marga Parapat.

Anda mungkin juga menyukai