Anda di halaman 1dari 2

KISAH SEEKOR KELINCI YANG PANTANG MENYERAH

Mafi adalah seekor kelinci yang sangat lucu dan lincah, tetapi hari ini Ia tidak seperti
biasanya yang selalu lucu dan lincah. Ia terlihat seperti sedang bingung dan sedih karena
keinginannya selama ini belum terpenuhi, Dia sangat menginginkan sepeda seperti teman-
temannya.

"Aku ingin memiliki sebuah sepeda, tetapi bagaimana mengatakan kepada Mama dan Papa?
Pasti mereka tidak akan menyetujui dan membelikan sepeda untukku," kata Mafi bergumam
sendiri.

"Apa kamu yakin tidak akan dibelikan sepeda oleh Papa-Mamamu?" kata Suara yang
mengagetkan Mafi, yang ternyata adalah Peri Mawar yang keluar dari salah satu bunga
mawar yang ditanam oleh mama.

"Aku sangat yakin Peri," kata Mafi sedih.

"Aku ada saran, bagaimana kalau kamu aku ajak ke Negeri Kejujuran?" kata Peri Mawar.

"Wah, Negeri Kejujuran? Dimana itu?" tanya Mafi penasaran.

"Negeri Kejujuran yang berada dalam hatimu," jawab Peri Mawar dengan senyumnya yang
merekah seperti bunga mawar.

Kali ini Mafi menjadi bingung apa yang dimaksud oleh Peri Mawar tentang Negeri Kejujuran
dan bagaimana caranya supaya sampai ke Negeri tersebut.

"Begini Mafi, sekarang kamu temui Papa dan Mamamu, lalu kamu pejamkan matamu dan
kamu katakan apa yang ada dalam hatimu, itu berarti kamu sudah memasuki Negeri
Kejujuran," kata Peri Mawar menjelaskan.

"Tetapi kalau nanti aku dimarahin Papa-Mama bagaimana?"

"Kamu jelaskan kenapa kamu minta sepeda untuk bersekolah, itu karena sekolah kamu jauh
dan kamu sering terlambat bila berlama-lama di jalan, dan kalaupun kamu sampai kelas kamu
akan merasa capek karena terlalu jauh berjalan, jelaskan seperti itu kepada orang tuamu, pasti
mereka mengerti, kata Peri Mawar sambil mengedipkan matanya.

Mafi langsung bergegas menemui Papa-Mamanya yang sedang asyik bercengkrama.


Ada apa Mafi, kok muka kamu ditekuk kaya gitu? tanya Papa meledek Mafi.

Mafi mulai memejamkan matanya dan dia mulai memasuki Negeri Kejujuran yang ada di
hatinya, Papa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anaknya yang kelakuannya aneh.

Papa-Mama, Mafi boleh meminta sepeda untuk pergi ke sekolah, soalnya Mafi sering
terlambat ke sekolah, bahkan kadang sesampai di kelas Mafi tidak mengikuti pelajaran
dengan baik karena terlalu lelah dan capek akibat jalan terlalu jauh, kata Mafi masih
memejamkan ke dua matanya.

Kali ini Papa-Mama malah tersenyum melihat tingkah laku Mafi yang lucu.
Ya sayang, besok Papa belikan, kebetulan hari ini Papa baru dapat rejeki, jadi bisa langsung
membelikan sepeda untukmu, kata Papa.

Mafi langsung terbelalak kaget. Dia tidak percaya apa yang baru saja di dengarnya. Ternyata
benar apa kata Peri Mawar kalau menginginkan sesuatu kita memang harus berani jujur, dan
kalau tidak berani pejamkan mata dan mulailah berkata apa yang kita inginkan kepada orang
tua, selagi sesuatu itu berguna untuk kita, pasti orang tua tidak akan marah kepada kita.

Benarkah Papa? tanya Mafi tak percaya.

Iya, benar sayang, Papa menganggukkan kepalanya.

Mafi langsung berlari keluar dan menemui Peri Mawar yang masih menunggunya.

Terima kasih Peri Mawar, ternyata pergi ke Negeri Kejujuran itu menyenangkan, kata
Mafi.

Ya, sama-sama Mafi, aku hanya memberikan saran untukmu, dan ternyata saranku
berhasil, Peri Mawar pun pamit kembali ke rumahnya yang berada di salah satu pot bunga.

Mulai besok aku akan bisa bersepeda ke sekolah, terima kasih Papa-Mama dan juga Peri
Mawar yang sudah mengajakku pergi ke Negeri Kejujuran, kata Mafi mengembangkan
senyumnya.

Sumber: Buku "Kisah Dari Negeri Dongeng"


Disusun oleh: Mulasih Tary
Penerbit: Pustaka Anak-Yogyakarta.
0
inShare

Anda mungkin juga menyukai