Disusun Oleh :
Oleh:
Kelas :Reguler E
PROGRAM STUDI S1
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas Critical Journal
Report ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami akan
membahas mengenai kajian Pentingnya Teori Belajar Perilaku Dengan Pengembangan
Praktek Pembinaan Yang Efektif.
Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Profesi
Kependidikan.
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB II. ANALISIS JURNAL
2.1 Review Jurnal
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam tulisan ini, saya garis potensi signifikansi behaviorisme dan dampaknya
pada mengembangkan praktek pembinaan yang efektif. Pada bagian pertama, saya mencoba
untuk menjawab kritik teknik behavioris oleh penulis seperti Berglas (2002), yang
berpendapat bahwa penggunaannya berbahaya dibatasi oleh kurangnya pemahaman
pembangunan atau mereka selanjutnya aplikasi yang sesuai. Bagian kedua dari kertas
ditujukan untuk mendemonstrasikan dukungan saya untuk kebutuhan untuk memahami
prinsip-prinsip fondasi dari behaviorisme sebagai teori belajar. Hal ini sangatlah penting jika
penerapannya adalah untuk diinformasikan dan etis. Pandangan ini menemukan dukungan
dalam karya Zeus dan Skiffington yang menunjukkan bahwa itu adalah penting bagi pelatih
untuk mengembangkan 'pemahaman umum tentang pembelajaran orang dewasa
Prinsip (2002, p. 21). Namun, kritik ditujukan pada behaviorisme berada di tajam
kontras dengan pandangan orang-orang seperti Peltier (2001, p.47), yang menunjukkan
bahwa “bijaksana penerapan prinsip-prinsip perilaku harus membentuk dasar dari setiap sehat
dan organisasi yang produktif.”Peltier lebih jauh berpendapat bahwa pelatih juga dapat
menerapkan perilaku teknik untuk memfasilitasi perubahan klien melalui pemahaman yang
disempurnakan sendiri. Dalam rangka untuk mengatasi kritik yang berkaitan dengan
bagaimana behaviorisme telah dikembangkan dan bagaimana ia telah diterapkan, kertas akan
menguraikan sejarah perkembangan behaviorisme.
Hal ini dilakukan dengan tujuan membantu pelatih, yang saat ini tidak dimiliki
sebuah pemahaman tentang teori belajar, untuk mulai mengembangkannya. Pemahaman
tersebut akan meningkatkan praktek mereka dengan mengembangkan apresiasi dari alat ini
berguna dan teknik yang memiliki dikembangkan dari bidang studi ini. Dukungan diberikan
oleh Zeus dan Skiffington (2000), yang menunjukkan bahwa tanpa praktek pembinaan
pemahaman ini tergantung di sebuah jurang teoritis. Dampak dan alam meresap behaviorisme
juga akan disorot karena yang Pengaruh mencapai ke hampir setiap aspek dari praktek
pembinaan. Sebagai contoh, di saya pengalaman dan pemeriksaan saat ini literatur praktek
pembinaan terbaik mengungkapkan banyak referensi untuk teknik behavioris, yaitu tujuan
murni perilaku dan umpan balik terkait, yang sering tidak diberi label seperti itu,
sebagaimana dicontohkan oleh Burdett (1998), Parsloe dan Wray (2000), dan Whitmore
(2002). Untuk melengkapi analisis ini behaviorisme contoh spesifik kemanjuran ia
menawarkan pelatih akan dicontohkan oleh meneliti dampak modeling perilaku. Setelah
mengembangkan pengertian diatas, maka saya akan menyarankan bahwa untuk
menggabungkan behavioursim dan teknik yang terkait dalam suatu pendekatan terpadu
adalah yang paling penggunaan yang efektif dari teknik ini dalam praktek pembinaan. Ini
akan dibuktikan melalui Penggunaan dua eksemplar: pertama akan digali melalui
pemeriksaan neuro-lingusitic pemrograman, seperangkat teknik terpadu saat ini digunakan di
banyak pembinaan praktek. Yang kedua akan lebih fokus pada pengalaman saya sendiri yang
melatih dan refleksi yang dihasilkan dari pengembangan itu. Saya kemudian akan berpindah
ke definisi alamat pembinaan dan behaviorisme untuk kontekstualisasi perdebatan ini, tapi
pertama saya menguraikan metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.
1.2 Tujuan
2. Menambah wawasan dan kita dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapat
mengenai journal tersebut.
1.3 Manfaat
Manfaat yang yang dapat kita peroleh dari penulisan critical journal ini adalah:
1.4 Identitas Jurnal
Judul Jurnal : · Jurnal 1 -Pengembangan Profesionalisme Guru
Matematika Pascasertifikasi Melalui CPD PTK Pada SMP Di Kota Semarang
Jurnal 3 ( 12 halaman )
Jurnal pembanding
· Jurnal 2 - Aplikasi Psikologi Positif Untuk Meningkatkan Wellbeing Guru-guru Bruderan Porwokerto
· Jurnal 3 - Kinerja Guru Ips Smp Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru Di
Kabupaten Lombok Utara
Penulis Jurnal
ISSN :
1. Jurnal 2 ( P-ISSN: 2407-1773)
Jurnal 3 ( 12 halaman )
Identitas Jurnal
BAB II
ANALISIS JURNAL
2.1 RIVIEW JURNAL
Download http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak
sebelumnya didahului oleh Riset (R) pertama dan riset kedua dengan
pendekatan penelitian kuantitatif. Riset pertama dilakukan dengan
Metode
penelitian kuantitatif meneliti kinerja guru berdasar kompetensi. Riset
Penelitian
kedua adalah penelitian kuantitatif expost facto telah meneliti faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan factor dominan yang
paling mempengaruhi kinerja guru.
Langkah – langkah penelitian :
1. 1. Estimasi titik mean nilai kinerja guru pada statistik mean 85,78 ,
estimasi intervalmean nilai kinerja guru pada interval (85,04 ; 86,52 )
dan mean nilai kinerja guruadalah tinggi.
Jurnal pembanding
· Jurnal 3 - Kinerja Guru Ips Smp Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi
Guru Di Kabupaten Lombok Utara
Penulis Jurnal
ISSN :
1. Jurnal 2 ( P-ISSN: 2407-1773)
Jurnal 3 ( 12 halaman )
Judul Jurnal
Volume
1. Volume 3 Nomor 1, Mei 2016
danHalaman
2. Volume 1 Nomor 2, 2014
1. 2016
Tahun
2. 2014
1. Bonar Hutapea1, Yohanes Budiarto2
Penulis
2. Eka Suryarahman, Hastuti
2. Tahap 2: Pre-test
3. Tahap 3: lokakarya
2. Jurnal Kedua :
I.2 Penjelasan
A. Etika
Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan sebagai nilai
baik dan buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia; sudah barang tentu relevan bila
dikaitkan dengan pendidikan. Selain pendidikan itu juga benar pasti ruang lingkup manusia,
juga secara konseptual mempunyai
makna yang dinamis. Pendidikan mengembangkan peserta didik untuk peranannya di masa
depan.
Beberapa aturan yang telah disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat
sebagai berikut:
a) Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah, kokoh dan tidak
dapat diganggu gugat.
b. Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut keadaan.
c. Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung citacita luhur
terutama dalam jangkauan masa depan. Dan, sebaliknya, nilai hendaknya dapat diwujudkan
secara praktikdalam kehidupan dari waktu ke waktu.
C. Refleksi
Ada sejumlah kompetensi yang mewarnai profesi kependidikan, yaitu pribadi, profesional
dan sosial. Pribadi, meliputi halhal yang terpuji yang berkisar pada watak, tingkah laku dan
perbuatan. Profesional, ilmu beserta ketrampilan pengimplementasiannya, serta sosial,
meliputi halhal yang terpuji teriring oleh tingkah laku dan perbuatannya sebagai warga
masyarakat.
Hal-hal yang telah dibicarakan dimuka wajar bila dikategorikan ke dalam kompetensi
profesional. Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk kepada nilai-nilai yang seyogyanya
mendapat perhatian cukup dari penyandang profesi kependidikan, misalnya guru;
1. Latar belakang kefilsafatan dan pandangan hidup. Setiap guru perlu menjiwai
benar-benar tentang filsafat dan pandangan hidupnya, seyogyanya semua sikap dan tingkah
lakunya menjadi cerminan dari nilai dan norma yang
dihayati tersebut.
2. Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang diampu untuk
tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari peradaban dan akan menjadi
landasan dinamika peradaban itu. Dalam hal ini termasuk pengetahuan.
3. Menghargai adanya kurikulum yang berlaku, melaksanakan secara sungguhsungguh
dan dimana perlu memberikan masukan secara teoritis-evaluatif untuk perbaikan dan
pengembangannya.
4. Mempunyai persepsi yang memadai tentang kode etik guru Indonesia dan
menggunakan sebagai pedoman dengan cermat dan tertib.
Hal ini penting karena dengan cukup banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa
mengetahui banyak hal, diantaranya kesusilaan, belum tentu tingkah laku dan perbuatannya
berkorelasi dengan pengetahuan atau filsafat yang dianutnya. Oleh karena kode etik guru
merupakan pedoman batin dalam berbuat dalam pendidikan, maka bagi pendidik atau guru
memahami dengan baik. Lebih-lebih karena dalam pendidikan itu diharapkan adanya
hubungan antar teori dan praktek maka kode etik dimaksud dapat sekali-sekali ditelaah
secara kontekstual mengenai visibilitasnya.
D. Rangkuman
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya berangsur
ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan authority from within
perlu dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek secara utuh.
Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula, yang dewasa ini telah diwarnai
oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan. Lingkungan dengan berbagai aspeknya perlu
ditatap sebagai sasaran dialog. Semoga semuanya mempunyai peranan demi pendidikan yang
baik. Kesemuanya ini perlu dihayati sebagai bernilai untuk pengembangan profesi
kependidikan. Pendidikan yang holistic diharapkan menjangkau masa depan secara realistik.
BAB III
PEMBAHASAN
· Kelebihan Jurnal Utama
Kelebihan Jurnal ini jika dibandingkan dengan jurnal pembanding1 Dan pembanding
2 memiliki beberapa kelebihan. Adapun beberapa point yang menunjang kelebihan
jurnal utama ini adalah antara lain:
3. Data dalam jurnal ini lebih mengenai tentang mengenaipotret tingkat kinerja guru
dilakukan dengan analisis statistik deskriftif, analisis estimasi titik mean kinerja, analisis
estimasi interval mean kinerja sehingga lebih mudah untuk mengetahui bagaimana kinerja
seorang guru dalam mengerjakan tugasnya.
4. Dalam jurnal ini juga membahas tentang riset pertama dilakukan dengan penelitian
kuantitatif meneliti kinerja guru berdasar kompetensi. Riset kedua adalah penelitian
kuantitatif expost facto telah meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan
factordominan yang paling mempengaruhi kinerja guru.
5. Dalam jurnal ini juga menjelaskan secara rinci, jelas dengan padat, sehingga mudah untuk
dipahami.
· Kelebihan Jurnal Pembanding
Cover
• disertai dengan rangkaian kata yang menggambarkan isi sampul dibelakang buku
2 Daftar isi
• daftar isi buku ini cukup lengkap dan jelas sehingga mempermudah pembaca dalam membaca
buku
3 Isi Buku
• Buku ini sangat lengkap dalam pembahasannya mengenai psikologi pendidikan dalam bidang
pendidikan sampai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
· Kekurangan Jurnal
Secara garis besar Jurnal ini sudah bagus, namun ada beberapa hal juga yang kadang luput
dari perhatian penulis. Berikut saya memaparkan kekurangan Jurnal ini menurut saya:
1. Pada jurnal utama tidak dimuat volumenya, dan Tidak menyertakan alasan
diadakannya assesment datapenelitian. Dibandingkan jurnal pertama dan kedua dijelaskan
volume kapan diterbitkan.
2. Penggunaan bahasa dalam jurnal utama, kedua, dan ketiga masih sulit dipahami.
3. Dalam jurnal pertama lebih dominan membahas tentang profesional sorang guru, pada
jurnal kedua lebih banyak membahas tentang psikologi guru, sedangkan jurnal ketiga lebih
membahas hasil kinerja seorang guru.
4. Sebaiknya dampak positif signifikan bagi prestasi belajar maupun pengembangan diri
mereka juga sebaiknya lebih dijelaskan dalm jurnal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah masuk dalam
kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya
karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang menegerti tentang bidang yang
diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian nya baik, namun setiap
ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam setiap pekerjaan
pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat
menajdi lebih baik lagi.
4.1 SARAN
Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya Jurnal ini dikemudian hari maka dari itu
penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya adalah
penulis diharapkan dapat mengembangkan Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
Sehingga buku ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak
http://e-journalpsikologi.pdf
http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak