Anda di halaman 1dari 24

PROFESI KEPENDIDIKAN

CRITICAL JURNAL REPORT

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan)

Dosen Pengampu :Dra. Nurmayani, M.Ag.

Disusun Oleh :

Oleh:

Nama Mahasiswa: Ayu Syntia Ningsih (2203111058)

Jihan Aqila Zahra (2203111049)

Nanci Cindy Claudia Sibarani (2202411014)

Rivani Afri Yuli(2203311039)

Vira Wahyu Ningsih (2201111017)

Kelas        :Reguler E

Jurusan     : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PROGRAM STUDI S1

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas Critical Journal
Report ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam tugas ini kami akan
membahas mengenai kajian Pentingnya Teori Belajar Perilaku Dengan Pengembangan
Praktek Pembinaan Yang Efektif.

Critical Journal Report ini telah dibuat dengan dari beberapa sumber dan beberapa


bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunantugas Ciritical
Journal Report ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Ciritical


Journal Report ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.

Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah Profesi
Kependidikan.

Medan, Maret 2021

Tim Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I.         PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang 

                        1.2       Tujuan Penulisan 

1.3       Manfaat 

1.4       Identitas Jurnal 

BAB II.       ANALISIS JURNAL

2.1       Review Jurnal 

                        2.2       Penilaian Jurnal 

                        2.3       Jurnal Pembanding

2.4       Penilaian Jurnal 

BAB III.      PEMBAHASAN

3.1       Kelebihan Dan Kekurangan

BAB IV.      PENUTUP

4.1       Kesimpulan

4.2       Saran 

DAFTAR PUSTAKA 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam tulisan ini, saya garis potensi signifikansi behaviorisme dan dampaknya
pada  mengembangkan praktek pembinaan yang efektif. Pada bagian pertama, saya mencoba
untuk menjawab  kritik teknik behavioris oleh penulis seperti Berglas (2002), yang
berpendapat bahwa penggunaannya berbahaya dibatasi oleh kurangnya pemahaman
pembangunan atau mereka selanjutnya aplikasi yang sesuai. Bagian kedua dari kertas
ditujukan untuk mendemonstrasikan dukungan saya untuk kebutuhan untuk memahami
prinsip-prinsip fondasi dari behaviorisme sebagai teori belajar. Hal ini sangatlah penting jika
penerapannya adalah untuk diinformasikan dan etis. Pandangan ini menemukan dukungan
dalam karya Zeus dan Skiffington yang menunjukkan bahwa itu adalah penting bagi pelatih
untuk mengembangkan 'pemahaman umum tentang pembelajaran orang dewasa

            Prinsip (2002, p. 21). Namun, kritik ditujukan pada behaviorisme berada di tajam

kontras dengan pandangan orang-orang seperti Peltier (2001, p.47), yang menunjukkan
bahwa “bijaksana penerapan prinsip-prinsip perilaku harus membentuk dasar dari setiap sehat
dan organisasi yang produktif.”Peltier lebih jauh berpendapat bahwa pelatih juga dapat
menerapkan perilaku teknik untuk memfasilitasi perubahan klien melalui pemahaman yang
disempurnakan sendiri. Dalam rangka untuk mengatasi kritik yang berkaitan dengan
bagaimana behaviorisme telah dikembangkan dan bagaimana ia telah diterapkan, kertas akan
menguraikan sejarah perkembangan behaviorisme.

Hal ini dilakukan dengan tujuan membantu pelatih, yang saat ini tidak dimiliki
sebuah  pemahaman tentang teori belajar, untuk mulai mengembangkannya. Pemahaman
tersebut akan meningkatkan praktek mereka dengan mengembangkan apresiasi dari alat ini
berguna dan teknik yang memiliki dikembangkan dari bidang studi ini. Dukungan diberikan
oleh Zeus dan Skiffington (2000), yang menunjukkan bahwa tanpa praktek pembinaan
pemahaman ini tergantung di sebuah jurang teoritis. Dampak dan alam meresap behaviorisme
juga akan disorot karena yang Pengaruh mencapai ke hampir setiap aspek dari praktek
pembinaan. Sebagai contoh, di saya pengalaman dan pemeriksaan saat ini literatur praktek
pembinaan terbaik mengungkapkan banyak referensi untuk teknik behavioris, yaitu tujuan
murni perilaku dan umpan balik terkait, yang sering tidak diberi label seperti itu,
sebagaimana dicontohkan oleh Burdett (1998), Parsloe dan Wray (2000), dan Whitmore
(2002). Untuk melengkapi analisis ini behaviorisme contoh spesifik kemanjuran ia
menawarkan pelatih akan dicontohkan oleh meneliti dampak modeling perilaku. Setelah
mengembangkan pengertian diatas, maka saya akan menyarankan bahwa untuk
menggabungkan behavioursim dan teknik yang terkait dalam suatu pendekatan terpadu
adalah yang paling penggunaan yang efektif dari teknik ini dalam praktek pembinaan. Ini
akan dibuktikan melalui Penggunaan dua eksemplar: pertama akan digali melalui
pemeriksaan neuro-lingusitic  pemrograman, seperangkat teknik terpadu saat ini digunakan di
banyak pembinaan praktek. Yang kedua akan lebih fokus pada pengalaman saya sendiri yang
melatih dan refleksi yang dihasilkan dari pengembangan itu. Saya kemudian akan berpindah
ke definisi alamat pembinaan dan behaviorisme untuk kontekstualisasi perdebatan ini, tapi
pertama saya menguraikan metodologi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.

1.2  Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan criticaljournal ini adalah untuk:

1.    Mengetahui serta dapat menganalisis isi journal.

2.    Menambah wawasan dan kita dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapat
mengenai journal tersebut.

3.    Dapat mengambil manfaat darijournal tersebut.

1.3   Manfaat

Manfaat yang yang dapat kita peroleh dari penulisan critical journal ini adalah:

1.        Kita dapat mengetahui journalmana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran.

2.        Kepada penulis dapat mengetahui kesalahan-kesalahan dari journal ini sehingga nanti


ketika menulis tidak mengulangi kesalahan lagi, dan dapat mengambil pelajaran dari kritik
yang diberikan reviewer atau pembaca.

1.4  Identitas Jurnal
Judul Jurnal : ·         Jurnal 1 -Pengembangan Profesionalisme Guru
Matematika Pascasertifikasi Melalui CPD PTK Pada SMP Di Kota Semarang

Penulis Jurnal      :   ·        Dr. WARDONO, M.Si

ISSN               : 1.     Jurnal 1 ( ISBN : 978 – 979 – 16353 – 6 – 3)

Jenis Jurnal      :  1.     Jurnal Prosiding,

Tebal Jurnal     : Jurnal 1 (10 Halaman), Jurnal 2 ( 14 halaman ), Dan

 Jurnal 3 ( 12 halaman )

Jurnal pembanding

·         Jurnal 2 - Aplikasi Psikologi Positif Untuk Meningkatkan Wellbeing Guru-guru Bruderan Porwokerto

·         Jurnal 3 - Kinerja Guru Ips Smp Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi Guru Di
Kabupaten Lombok Utara

Penulis Jurnal        

·        Jurnal 2 -  Bonar Hutapea1, Yohanes Budiarto2

·        Jurnal 3 -  Eka Suryarahman, Hastuti

ISSN               :

1.     Jurnal 2 ( P-ISSN: 2407-1773)

2.     Jurnal 3 ( ISSN: 2303-0011)

                                                           

Jenis Jurnal      :  

1.    Jurnal Pemberdayaan Masyarakat


2.    Jurnal Kinerja Guru

Tebal Jurnal     :  Jurnal 2 ( 14halaman ), Dan

 Jurnal 3 ( 12 halaman )

Identitas Jurnal

1. Judul : Etika Dan Nilai-Nilai Profesi Kependidikan


2. Penulis : Wisnu Subroto
3. Tahu Terbit : 2016
4. Penerbit : Pendidikan Sejarah, Universitas Lambung Mangkurat
5. Volume :6
6. Nomor :2
7. Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/121500-ID-etika-dan-nilai-nilai-
profesi-kependidik.pdf

BAB II
ANALISIS JURNAL
2.1       RIVIEW JURNAL

Pengembangan Profesionalisme Guru Matematika Pascasertifikasi


Judul
Melalui CPD PTK Pada SMP Di Kota Semarang

Jurnal Jurnal Prosiding

Download  http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak

Volume Volume dalam jurnal tidak dicantumkan, Tetapi halaman jurnal


danHalaman dijelaskan (10 Halaman)

Tahun 3 Desember 2011

Penulis Dr. WARDONO, M.Si

Reviewer Donny Gilbertho Gultom

Tanggal 29 Maret 2017

2.2       PENILAIAN JURNAL

Masalah utama penelitian ini adalah; (1) Bagaimana model


manajemen pelatihan dan pendampingan (PP) CPD PTK yang efektif
dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam arti dapat
meningkatkan kinerja guru matematika pada SMP di kota
Semarang?; (2) Bagaimana dampak positif model manajemen
TujuanPenelitia pelatihan dan pendampingan CPD PTK terhadap peningkatan hasil
n belajar matematika siswa pada SMP di kota Semarang? Metode
penelitian ini secara keseluruhan adalah penelitian R&D (Riset &
Development), dengan penelitian pengembangan menggunakan
eksperimen “pretest-postest with control group design”. Populasi
penelitian ini adalah guru matematika SMP di kota Semarang yang
sudah tersertifikasi dan siswa SMP di kota Semarang.
Subjek
Penelitian
Universitas Negeri Semarang Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang
Berdasarkan laporan hasil survei HDI report 2010 UNDP nilai HDI
Assesment Data Indonesia 0,600 dan hanya menempati ranking 108 dari 169 negara
yang diteliti (Klugman, 2010: 154).
Penelitian ini adalah penelitian Pengembangan/D(Development) yang

sebelumnya didahului oleh Riset (R) pertama dan riset kedua dengan
pendekatan penelitian kuantitatif. Riset pertama dilakukan dengan
Metode
penelitian kuantitatif meneliti kinerja guru berdasar kompetensi. Riset
Penelitian
kedua adalah penelitian kuantitatif expost facto telah meneliti faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan factor dominan yang
paling mempengaruhi kinerja guru.
Langkah – langkah penelitian :

1.    1. Estimasi titik mean nilai kinerja guru pada statistik mean 85,78 ,
estimasi intervalmean nilai kinerja guru pada interval (85,04 ; 86,52 )
dan mean nilai kinerja guruadalah tinggi.

2.    Model manajemen PP CPD PTK yang dapat meningkatkan kinerja


Langkah guru ditunjukkan dengan POS Akademik dan POS Organisasional.
Penelitian
3.    Model PP CPD PTK efektif dapat meningkatkan profesionalisme
guru dalam arti dapat meningkatkan kinerja guru dan dapat
meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan PTK
guru;

4.    Model PP CPD PTK berdampak positif meningkatkan hasil belajar


matematika siswa SMP di kota Semarang.
Hasil Penelitian1.     Potret kinerja guru dengan mean nilai kinerja guru matematika
pascasertifikasi pada SMP di kota Semarang berkategori tinggi.

2.     Mean nilai kinerja guru matematika SMP di kota Semarang yang


lulus sergur melalui portofolio dan melalui PLPG tidak berbeda.

3.     Mean nilai kinerja guru matematika SMP SSN dan RSBI lebih


tinggi dibanding mean nilai kinerja guru matematika SMP RSSN.

4.     Model PP CPD PTK secara teori dapat meningkatkan


profesionalisme guru matematika SMP dalam arti meningkatkan
kinerja guru karena pelatihan tersebut.

1.    Pada riset pendahuluan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor


variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui faktor
dominan yang mempengaruhi kinerja guru digunakan Structural

Kekuatan EquationModelling(SEM) Confirmatory Factor Analysis(CFA)

Penelitian dengan softwere LISREL 8.8;

2.    Pada penelitian ini untuk menganalisis potret tingkat kinerja guru


dilakukan dengan analisis statistik deskriftif, analisis estimasi titik
mean kinerja, analisis estimasi interval mean kinerja
Yang menjadi kelemahan jurnal ini adalah banyak menggunakan kata
Kelemahan
kata yang susah dimengerti karenaUntuk mengetahui keeratan
Penelitian
hubungannya dengan Teknik Sipil yang diamati pada penelitian ini.
1) Potret kinerja guru matematika pascasertifikasi berdasar
kompetensi pada SMP di kota Semarang adalah tinggi; (2)
Komponen nilai kinerja kepribadian guru matematika pascasertifikasi
pada SMP di kota Semarang lebih tinggi dibandingkan nilai
komponen kinerja pedagogik, nilai komponen profesional dan nilai
komponen sosialnya; (3) Tidak ada perbedaan antara mean nilai
kinerja guru matematika pascasertifikasi berdasar kompetensi pada
SMP di kota Semarang yang kelulusan sergurnya melalui portofolio
Simpulan
dengan yang kelulusan sergurnya melalui PLPG; (4) Kinerja guru
matematika pascasertifikasi berdasar kompetensi pada SMP di kota
Semarang yang berstatus RSBI dan SSN lebih tinggi dibandingkan
yang berstatus RSSN. (5) Model manajemen PP CPD PTK dengan
langkah-langkah manajemen dalam fungsi perencanaan pelatihan,
fungsi pelaksanaan pelatihan dan fungsi penilaian pelatihan dengan
memperhatikan POS Akademik dan POS Organisasional akan dapat
terus meningkatkan profesionalisme guru.
2.3       JURNAL PEMBANDING

Jurnal pembanding

·         Jurnal 2 - Aplikasi Psikologi Positif Untuk Meningkatkan Wellbeing Guru-guru Bruderan


Porwokerto

·         Jurnal 3 - Kinerja Guru Ips Smp Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar Kompetensi
Guru Di Kabupaten Lombok Utara

Penulis Jurnal        

·        Jurnal 2 -  Bonar Hutapea1, Yohanes Budiarto2

·        Jurnal 3 -  Eka Suryarahman, Hastuti

ISSN               :

1.     Jurnal 2 ( P-ISSN: 2407-1773)

2.     Jurnal 3 ( ISSN: 2303-0011)

                                                           

Jenis Jurnal      :  

1.    Jurnal Pemberdayaan Masyarakat

2.    Jurnal Kinerja Guru

Tebal Jurnal     :  Jurnal 2 ( 14halaman ), Dan

 Jurnal 3 ( 12 halaman )

Judul Jurnal

Pembanding 1.    Aplikasi Psikologi Positif Untuk Meningkatkan Wellbeing Guru-


guru Bruderan Porwokerto.

2.    Kinerja Guru Ips Smp Bersertifikasi Profesi Berdasarkan Standar


Kompetensi Guru Di Kabupaten Lombok Utara

1.  Jurnal Pemberdayaan Masyarakat


Jurnal
2.  Jurnal Kinerja Guru
1.    http://e-journal.profesi.pendidikan.pdf
Download
2.    http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak

Volume
1.    Volume  3 Nomor 1, Mei 2016
danHalaman
2.    Volume 1 Nomor 2, 2014
1.    2016
Tahun
2.    2014
1.    Bonar Hutapea1, Yohanes Budiarto2
Penulis
2.    Eka Suryarahman, Hastuti

Reviewer Donny Gilbertho Gultom

Tanggal 29    Maret 2017

2.4       PENILAIAN JURNAL

TujuanPenelitia 1.    Penelitian ini Banyaknya guru yang mengundurkan diri dari


n pekerjaannya sebagai guru, maka penanganan masalah pribadi dan
upaya membantu diri sendiri (self-care) menjadi keharusan demi
profesi ini.

2.    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja guru IPS


SMP bersertifikasi profesi sesudah sertifikasi di Kabupaten Lombok
Utara, ditinjau dari empat kompetensi, yaitu: (1) Kompetensi
Pedagogik, (2) Kompetensi Sosial, (3) Kompetensi Kepribadian, (4)
Kompetensi Profesional. Penelitian ini merupakan penelitian
deskiptif dengan populasi penelitian berjumlah 24 orang guru IPS
SMP yang bersertifikasi profesi di Kabupaten Lombok Utara.

Subjek 1.    BRUDERAN PURWOKERTO

Penelitian 2.    KABUPATEN LOMBOK UTARA


1.    Pada bab ini dibahas mengenai pelaksanaan pelatihan, deskripsi
data penelitian, hasil analisis data dan pembahasan. Pertama akan
dibahas mengenai pelaksanaan dari kegiatan pengabdian ini.
Assesment Data
2.    Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, dan
kuesioner/angket, terdiri atas kuesioner guru sejawat, kuesioner
kepala sekolah dan koesioner siswa
1.     Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini
dilakukan dalam bentuk lokakarya dengan cara membuat pelatihan
untuk mitra. Berdasarkan permasalah mitra yang telah dijelaskan
pada bagian pendahuluan, maka tim membuat sebuah prosedur kerja
untuk mencapai hasil yang maksimal. Prosedur kerja tersebut,
dituangkan dalam bentuk tabel dibawah ini. Tabel tersebut disusun
dengan menyertakan metode pendekatan penyelesaian, prosedur
Metode
kerja, partisipasi mitra dan jenis luaran.
Penelitian
2.     Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif yang meneliti tentang kinerja guru IPS SMP ber-
sertifiksi profesi berdasarkan standar kompetensi guru di Kabupaten
Lombok Utara. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ditujukan
untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (sukmadinata, 2009
p.54).
Langkah 1.    Langkah – langkah penelitian :
Penelitian
1. Tahap 1: Studi pendahuluan 

2. Tahap 2: Pre-test
3. Tahap 3: lokakarya

4. Tahap 4: Pengujian hipotesis

2.    Langkah – langkah penelitian :

·     Menurut Penilaian Kepala Sekolah

·     Menurut Penilaian Guru Sejawat

·     Menurut Penilaian Siswa

1.    Hal ini mendukung temuan penelitian sekaligus memperkuat basis


empiris penelitian berupa intervensi terhadap hasil penelitian Avey,
Luthans, Smith, dan Palmer (2010), bahwa konstruk Psycamp yang
terdiri dari sumber daya psikologis berupa efikasi, harapan, resiliensi
dan optimisme terkait erat dengan sikap, perilaku dan kinerja, dalam
Hasil Penelitian
hal ini, wellbeing.

2.    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hujan


otomatis dari BMKG Kotabumi Lampung Utara. Data hujan yang
dipergunakan adalah data hujan periode tahun 1998 sampai tahun
2011.
1.    Kekuatan penelitian ini sebenrnya terletak pada hasil penelitiannya.
Data yang dihasilkan bersifat kualitatif dan kuantitatif sekaligus
sehingga menghasilkan data yang akurat dan mempunyai bukti yang
Kekuatan
cukup dan memiliki grafik, denah, gambar ataupun tabel dari hasil
Penelitian
pengujian sehingga data yang ditampilkan lebih akurat

2.    Kekuatan penelitian ini sebenarnya terletak pada hasil


penelitiannya sehingga data yang ditampilkan lebih akurat
Kelemahan 1.    Jurnal Pertama :
Penelitian
         Perlu guru menerapkan pelatihan serupa terhadap siswa-siswa
sehingga siswa memiliki sumber daya psikologis positif dan pada
gilirannya memiliki dampak positif signifikan bagi prestasi belajar
maupun pengembangan diri mereka
         Sekolah menjalankan pelatihan serupa dan pengembangannya bagi
guru-guru muda

         Melaksanakan pelatihan dengan modifikasi bagi siswa agar


mampu menanggulangi tekanan psikologis-sosial dalam menjalani
proses pembelajaran di sekolah secara khusus dan tahapan
perkembangannya secara umum Penelitian selanjutnya juga
diharapkan memperluas cakupan sampel dan teknik pengambilan
yang lebih luas.

2.    Jurnal Kedua :

          Yang menjadi kelemahan jurnal ini adalah banyak menggunakan


kata kata yang susah dimengerti karena Untuk mengetahui keeratan
hubungannya dengan Teknik Sipil yang diamati pada penelitian ini.

1.    Kesimpulannya adalah kegiatan PpM dalam bentuk lokakarya untuk


meningkatkan wellbeing para guru berhasil. Setelah mengikuti
psycamp, para guru di sekolah Bruderan Purwokerto memiliki
kesadaran lebih tinggi dalam hal pengajaran dan kewajibannya
menjadi seorang guru.
Simpulan
2.    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapat
kesimpulan sebagai berikut: Kinerja guru IPS bersertifikasi profesi
dalam penguasaan kompetensi pedagogik setelah sertifikasi di
Kabupaten Lombok Utara berdasarkan penilaian kepala sekolah
berada pada kriteria sangat tinggi, menurut guru sejawat berada pada
kriteria sangat tinggi dan menurut penilaian siswa berada pada
kriteria sangat tinggi.

Ringkasan Isi Jornal 3


I.1 Abstrak
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk, yang
terjalin dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara aliran-aliran
itu terdapat absolute dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis serta non-
konsekuensiatis. Masing-masingmempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun masing-masing
dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan
pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih
jelas, bila konsep tentang pendidikan dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi
pada pembicaraan tentang nilai-nilai profesi kependidikan.
Kata Kunci: etika, pendidikan, nilai-nilai profesi.

I.2 Penjelasan
A. Etika
Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan sebagai nilai
baik dan buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia; sudah barang tentu relevan bila
dikaitkan dengan pendidikan. Selain pendidikan itu juga benar pasti ruang lingkup manusia,
juga secara konseptual mempunyai
makna yang dinamis. Pendidikan mengembangkan peserta didik untuk peranannya di masa
depan.
Beberapa aturan yang telah disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat
sebagai berikut:
a) Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah, kokoh dan tidak
dapat diganggu gugat.

b. Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut keadaan.

c. Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung citacita luhur
terutama dalam jangkauan masa depan. Dan, sebaliknya, nilai hendaknya dapat diwujudkan
secara praktikdalam kehidupan dari waktu ke waktu.

d. Konsekuensiaks dan nonkonsekuensiaks: mempunyai pasangan bahwa sesuatu dipandang


baik bila dapat berujud secara nyata dalam kehidupan dan bahwa nilai-nilai didasarkan pada
keuniversalan makna baik pada nilai tersebut, konsekuensi hendaknya seperti yang
diharapkan. Kesemuanya yang diurai secara singkat dimuka akan menjadi jelas fungsinya
bila dikaitkan dengan konsep tentang pendidikan.
B. Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian atau bisa juga diartikan bantuan, bimbingan untuk pengembangan
peserta didik seutuhnya.
Pengembangan peserta didik seutuhnya ini, mengambil posisi pendidikan yang holistik,
sebagai lawan keduksianisatiks. Posisi holistik ini tidak hanya berkenaan dengan peserta
didik secara individu, melainkan juga mengenai masyarakat. Bahwa masyarakat secara
keseluruhan perlu mendapat pendidikan dinyatakan dengan: bahwa Negara mencerdaskan
kehidupan bangsa bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan.
Lain dari itu pendidikan juga mengenal pluralisme dengan pernyataan yang menjelaskan
bahwa pendidikan perlu memperhatikan peserta didik yang luar biasa dalam arti tinggi
kecenderungannya atau dalam artian kurang. Dengan deskripsi ini menjadi jelaslah bahwa
pendidikan di Indonesia berusaha mewujudkan hak asasi manusia sesungguh-sungguhnya.
Pendidikan holistik, dewasa ini menjadi dambaan, berhubung pendekatanreduksialistik
kurang mendukung makna pendidikan yang tertuju pada pengembangan peserta didik
seutuhnya, sejumlah konsep dan
perujudan pendidikan yang bernada Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: retruksianistik
dewasa ini cukup mengecewakan, berikut contohnya:
1. Pendidikan yang hasilnya dipandang identik dengan NEM, padahal NEM lebih
mencerminkan prestasi intelektual akademik daripada yang lain.
2. Pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga untuk
memenuhi supply and demand. Demand-nya ada tetapi supply-nya tidak terjamin.
3. Dalam berbagai hal birokrasi juga menjadi pemicu timbulnya retruksialisme,
misalnya diperguruan tinggi peserta didik masuk lewat satu pintu dan kelak keluarnya lewat
pintu yang sama. Padahal, seyogyanya karena minat bakat peserta didik itu berbagai bagian,
hendaklah ada kemungkinan peserta didik yang masuk lewat pintu sospol masuknya
kemudian keluar lewat pintu fakultas ekonomi.
Contoh-contoh tersebut memberi isyarat kepada pendidik agar menjauhkan yang
restruksianistik dan memilih pandangan yang lebih memadai yaitu holistik. Pandangan
tentang pengembangan sumber daya
manusia seyogyanya berangsur menjauhi untuk selanjutnya menggunakan pandangan
pengembangan potensi-potensi manusia. Oleh karena telah terujudkan untuk menjadi orang
tertentu dalam jaringan pesan yang
berisikan supply and demand hanya sebagian saja serta potensi individu yang dikembangkan.
Padahal potensi-potensi itu cukup beragam. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kenyataan
bahwa manusia mempunyai kecerdasan ganda dan potensipotensi lain yang masih perlu
diungkapkan.

C. Refleksi
Ada sejumlah kompetensi yang mewarnai profesi kependidikan, yaitu pribadi, profesional
dan sosial. Pribadi, meliputi halhal yang terpuji yang berkisar pada watak, tingkah laku dan
perbuatan. Profesional, ilmu beserta ketrampilan pengimplementasiannya, serta sosial,
meliputi halhal yang terpuji teriring oleh tingkah laku dan perbuatannya sebagai warga
masyarakat.
Hal-hal yang telah dibicarakan dimuka wajar bila dikategorikan ke dalam kompetensi
profesional. Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk kepada nilai-nilai yang seyogyanya
mendapat perhatian cukup dari penyandang profesi kependidikan, misalnya guru;
1. Latar belakang kefilsafatan dan pandangan hidup. Setiap guru perlu menjiwai
benar-benar tentang filsafat dan pandangan hidupnya, seyogyanya semua sikap dan tingkah
lakunya menjadi cerminan dari nilai dan norma yang
dihayati tersebut.
2. Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang diampu untuk
tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari peradaban dan akan menjadi
landasan dinamika peradaban itu. Dalam hal ini termasuk pengetahuan.
3. Menghargai adanya kurikulum yang berlaku, melaksanakan secara sungguhsungguh
dan dimana perlu memberikan masukan secara teoritis-evaluatif untuk perbaikan dan
pengembangannya.
4. Mempunyai persepsi yang memadai tentang kode etik guru Indonesia dan
menggunakan sebagai pedoman dengan cermat dan tertib.
Hal ini penting karena dengan cukup banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa
mengetahui banyak hal, diantaranya kesusilaan, belum tentu tingkah laku dan perbuatannya
berkorelasi dengan pengetahuan atau filsafat yang dianutnya. Oleh karena kode etik guru
merupakan pedoman batin dalam berbuat dalam pendidikan, maka bagi pendidik atau guru
memahami dengan baik. Lebih-lebih karena dalam pendidikan itu diharapkan adanya
hubungan antar teori dan praktek maka kode etik dimaksud dapat sekali-sekali ditelaah
secara kontekstual mengenai visibilitasnya.

D. Rangkuman
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya berangsur
ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan authority from within
perlu dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek secara utuh.
Lingkungan yang mendidik perlu dikembangkan pula, yang dewasa ini telah diwarnai
oleh berbagai kegiatan dan kelembagaan. Lingkungan dengan berbagai aspeknya perlu
ditatap sebagai sasaran dialog. Semoga semuanya mempunyai peranan demi pendidikan yang
baik. Kesemuanya ini perlu dihayati sebagai bernilai untuk pengembangan profesi
kependidikan. Pendidikan yang holistic diharapkan menjangkau masa depan secara realistik.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

·         Kelebihan  Jurnal Utama

Kelebihan Jurnal ini jika dibandingkan dengan jurnal pembanding1 Dan pembanding
2 memiliki beberapa kelebihan. Adapun beberapa point yang menunjang kelebihan
jurnal utama ini adalah antara lain:

1.    Pengujian disesuaikan dengan standard SNI.

2.    Memuat secara spesifik datatentang Pengembangan Profesionalisme Guru Matematika


Pascasertifikasi Melalui CPD PTK Pada SMP Di Kota Semarang

3.    Data  dalam jurnal ini lebih mengenai tentang mengenaipotret tingkat kinerja guru
dilakukan dengan analisis statistik deskriftif, analisis estimasi titik mean kinerja, analisis
estimasi interval mean kinerja sehingga lebih mudah untuk mengetahui bagaimana kinerja
seorang guru dalam mengerjakan tugasnya.

4.    Dalam jurnal ini juga membahas tentang riset pertama dilakukan dengan penelitian
kuantitatif meneliti kinerja guru berdasar kompetensi. Riset kedua adalah penelitian
kuantitatif expost facto telah meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru dan
factordominan yang paling mempengaruhi kinerja guru.

5.    Dalam jurnal ini juga menjelaskan secara rinci, jelas dengan padat, sehingga mudah untuk
dipahami.

6.    Jurnal ini juga mengenai Model manajemen PP CPD PTK dengan langkah-langkah


manajemen dalam fungsi perencanaan pelatihan, fungsi pelaksanaan pelatihan dan fungsi
penilaian pelatihan dengan memperhatikan POS Akademik dan POS Organisasional akan
dapat terus meningkatkan profesionalisme guru, sehingga jurnal ini menurut saya cocok
sebagai contoh jurnal yang harus dipelajari.

·         Kelebihan Jurnal Pembanding

Jurnal Pembanding 1 Jurnal Pembanding 2

1.     Pengujian disesuaikan     dengan 1.    Pengujian disesuaikan     dengan


standard SNI. standard SNI.
2.     Memuat secara spesifik data tentang2.    Memuat secara spesifik data tentang
mengenai Aplikasi Psikologi Positif mengenai Kinerja Guru Ips Smp
Untuk Meningkatkan Wellbeing Guru- Bersertifikasi Profesi Berdasarkan
guru Bruderan Porwokerto, sehingga Standar Kompetensi Guru Di Kabupaten
dapat ditemukan alternatif pemecahan Lombok Utara
permasalahan yang terjadi pada
Psikologi terhadap peningkatan Guru-
guru
3.     Dalam jurnal ini juga menyertakan3.    Dalan isi jurnal ini juga membahas
contoh  Dan Sejumlah testimoni tentang bagaimanamenggunakan pendekatan
hal ini semakin menguatkan betapa guru kuantitatif dengan jenis penelitian
membutuhkan pengembangan diri dan deskriptif yang meneliti tentang kinerja
penanganan serius terhadap pengalaman guru IPS SMP bersertifiksi profesi
guru sehari-hari yang mempengaruhi berdasarkan standar kompetensi guru di
psikologis mereka. Kabupaten Lombok Utara.
4.     Dalam jurnal ini juga menjelaskan4.    Dalam jurnal ini juga memuat secara
gambar, grafik dengan padat, sehingga spesifik data tentang 4 kompetensi
cocok mudah dipahami. seorang guru: (1) Kompetensi Pedagogik,
(2) Kompetensi Sosial, (3) Kompetensi
Kepribadian, (4) Kompetensi Profesional.
Sehingga jurnal ini cocok sebagai jurnal
pembanding dalam profesi kependidikan
bagi calon mahasiswa.
5.     Jurnal ini juga mengenai saluran5.    Jurnal ini juga membahasKinerja guru
dalam Psikologi positif terhadap guru- bersertifikasi profesi dalam penguasaan
guru, sehingga cocok untuk dipelajari kompetensi pedagogik setelah
dengan benar. sertifikasi berdasarkan penilaian kepala
sekolah berada pada kriteria sangat
tinggi,sehingga menurut saya jurnal ini
baik untuk dipahami dan dipelajari.

Cover

• Warna sampulnya cerah dan enak dipandang

• penulisan judul yang jelas

• gambar sampul sesuai dengan tema dan bahasan isi buku

• disertai dengan rangkaian kata yang menggambarkan isi sampul dibelakang buku

2 Daftar isi

• daftar isi buku ini cukup lengkap dan jelas sehingga mempermudah pembaca dalam membaca
buku

• disertai dengan daftar tabel dan daftar gambar

3 Isi Buku

• Buku ini sangat lengkap dalam pembahasannya mengenai psikologi pendidikan dalam bidang
pendidikan sampai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

• adanya keterkaitan antar paragraf pada setiap penulisan isi buku

• disertai dengan kutipan-kutipan yang dapat mendukung keakuratan data

• daftar pustaka yang banyak dan lengkap

·         Kekurangan Jurnal

Secara garis besar Jurnal ini sudah bagus, namun ada beberapa hal juga yang kadang luput
dari perhatian penulis. Berikut saya memaparkan kekurangan Jurnal ini menurut saya:
1.      Pada jurnal utama tidak dimuat volumenya, dan Tidak menyertakan alasan
diadakannya assesment datapenelitian. Dibandingkan jurnal pertama dan kedua dijelaskan
volume kapan diterbitkan.

2.      Penggunaan bahasa dalam jurnal utama, kedua, dan ketiga masih sulit dipahami.

3.      Dalam jurnal pertama lebih dominan membahas tentang profesional sorang guru, pada
jurnal kedua lebih banyak membahas tentang psikologi guru, sedangkan jurnal ketiga lebih
membahas hasil kinerja seorang guru.

4.      Sebaiknya dampak positif signifikan bagi prestasi belajar maupun pengembangan diri
mereka juga sebaiknya lebih dijelaskan dalm jurnal.

5.      Penelitian selanjutnya juga diharapkan memperluas cakupan sampel dan teknik


pengambilan yang lebih luas.

6.      Jurnal tersebut terlalu banyak pendapat para ahli.

  

BAB IV

PENUTUP

4.1       KESIMPULAN

Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah masuk dalam
kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang tertentu yang dapat memahaminya
karena memang jurnal ini ditujukan kepada orang orang yang menegerti tentang bidang yang
diteliti. Jurnal ini layak untuk dipelajari dan memang penyampaian nya baik, namun setiap
ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam setiap pekerjaan
pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih dalam lagi sehingga dapat
menajdi lebih baik lagi.

4.1       SARAN

Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya Jurnal ini dikemudian hari maka dari itu
penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari para pembaca. Saran saya adalah
penulis diharapkan dapat mengembangkan Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih
menarik minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat diminimalisir
Sehingga buku ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak

http://e-journalpsikologi.pdf

http://lpkmv-untar.org/jurnal/index.php/kajitindak

Anda mungkin juga menyukai