BIMBINGAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang diampu oleh Dr.Setiawati,M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 1
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah di
tetapkan. Adapun tema dari makalah ini yang bertemakan tentang “Evaluasi Pendidikan
dan asesmen bimbingan”.
Makalah ini merupakan hasil karya terbaik, namun tidak menutup kemungkinan
jika masih terdapat banyak kekurangan. Karna nya masih banyak yang lebih bagus dan
sempurna, oleh karna itu penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan atau
ketidak sempurnaan yang pembaca temukan pada makalah ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi anda semua termasuk khususnya saya selaku penulis makalah ini
Bandung, 7 Desember
2022
kelompok 11
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proses evaluasi Pendidikan
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Istilah evaluasi dan asesmen seringkali dipertukarkan, namun sebenarnya terdapat
perbedaan yang esensial diantara keduanya. Asesmen dalam hal ini dinyatakan
sebagai suatu cara yang tepat untuk mengungkap proses dan kemajuan belajar.
Asesmen dapat memberikan umpan balik secara berkesinambungan tentang siswa
untuk perbaikan pembelajaran. Sementara itu evaluasi dinyatakan sebagai
pemberian nilai (judgement) terhadap hasil belajar berdasarkan data yang
diperoleh melalui asesmen. Selain itu, terdapat pula beberapa istilah lainnya yaitu
tes, testing, dan pengukuran yang juga seringkali dipertukarkan oleh guru.
Kegiatan asesmen dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
aktivitas pembelajaran secara keseluruhan. Pembelajaran di lingkungan formal
(sekolah) adalah tanggung jawab guru atas hasil kegiatan yang dicapai siswa.
Dengan demikian, guru patut dibekali dengan keterampilan melakukan assesmen
dan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya yaitu mengevaluasi hasil
pembelajaran siswa. Dalam hal ini, guru bertugas mengukur apakah siswa telah
5
menguasai ilmu yang sudah dipelajarinya sesuai tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Oleh karena itu, proses evaluasi akan terlaksana secara tepat jika
disertai dengan proses assesmen sebagai upaya mengungkap seberapa besar
kendala yang dihadapi siswa. Melalui makalah ini akan diuraikan mengenai
pengetian, tujuan,fungsi, proses evaluasi,hubungan,serta membandingkan konsep
asesmen,evaluasi,pengukuran dan test .menunjang pemahaman guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Bersarkan Latar belakang diatas,maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut
C.Tujuan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah,maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut
6
BAB 2
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian,
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa (Purwanto, 2002).
B.Tujuan Evaluasi
Secara umum,tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan yaitu untuk menghimpun
bahan – bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf
perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah
7
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.Adapun yang
menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah
untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
Tanpa adanya evaluasi, maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan
pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing
– masing.
C.Fungsi Evaluasi
1) Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa. Angka –
angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untk
kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para siswa.
2) Untuk menempatkan para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang
tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai
karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa
3) Mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan), yang
berguna baik dalam hubungan dengan fungsi kedua maupun untuk
menentukan sebab – sebab kesulitan belajar para siswa.
4) Sebagai umpan balik bagi guru yang gilirannya dapat digunakan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi para
siswa.
8
3. Fungsi Diagnostik, yakni untuk memahami latar belakang meliputi latar
psikologis, fisik, dan lingkungan peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan
kesulitan-kesulitan tersebut.
4. Fungsi Penempatan, yaitu menempatkan peserta didik dalam situasi
pembelajaran yang tepat (misalnya dalam menentukan program
spesialisasi) sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
1. Komprehensif
Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh, baik aspek
personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi tidak hanya
ditujukan pada salah satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya
menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu
pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara
menyeluruh.
2. Komparatif
3. Kontinyu
9
yangtelahdicapai dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil
diusahakanterjadi peningkatan, sedangkan aktivi-tas yang gagal dicari jalan lain
untukmencapai keberhasilan.
4. Obyektif
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perlu adanya kriteria-kriteria
tertentu.Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan tujuan
yang telahdirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar yang jelas
apabila menilai suatu aktivitas supervisi pendi¬dikan. Kekonsistenan kriteria
evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat¬ harus mempertimbangkan
hakikat substansi supervisi pendidikan.
6. Fungsional
Evaluasi memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegunaan langsungnya adalah dapatnya ¬hasil evaluasi digunakan untuk
perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak langsungnya adalah
hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk penelitian atau keperluan lainnya
7.Diagnostik
Setiap hasil evaluasi harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi hasil
10
evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan atau
kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.
a)Input
11
d)Umpan Balik (feed back)
Umpan balik adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi. Umpan balik ini sangat diperlukan untuk memperbaiki input yang
belum memenuhi harapan. Oleh karena itu penilaian di sekolah meliputi banyak
segi. Secara garis besar dilihat dari calon siswa, lulusan, dan proses pendidikan
secara menyeluruh.
F.Pengertian Asesmen
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian
proses, kemajuan dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen
diartikan oleh Kumano (2001) sebagai “ The process of Collecting data which
shows the development of learning “.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar siswa.
Namun meskipun proses belajar siswa merupakan hal penting yang dinilai dalam
asesmen, faktor hasil belajar juga tetap tidak dikesampingkan.
12
assesmen adalah suatu istilah umum meliputi prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan
tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar.
Menurut wulan (2007) asesmen/penilaian merupakan proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk menentukan kualitas yaitu nilai dan arti dari
hasil belajar peserta didik atau pengambilan keputusan dapat dikatakan baik atau
tidaknya sesuai dengan kriteria.
G.Pengertian Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumblah pertanyaan
yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan
penguasaanya terhadap cakupan materi yang diperyaratkan dan sesuai dengan
tujuan pengajaran tertentu. Dapat disimpulkan tes merupakan alat ukur yang
sering digunakan dalam assesment pembelajaran selain alat ukur lain. Dalam
melaksankan proses assesment pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan
konsep-konsep evaluasi, pengukuran dan tes yang dalam penerapannya sering
dilakukan secara simultan (Uno, B. Hamzah & Koni, Satria. 2012: 3)
1.tes tertulis yaitu alat penilaian yang harus dijawab oleh siswa,Meliputi:
B.Tes bentuk objektif; yaitu tes yang mengharuskan siswa memilih antara
jawaban jawaban yang telah disediakan,memberi jawaban singkat atau mengisi
jawaban dalam kolom titik yang telah disediakan
13
Conoh test:Hapalan,pemahaman,aplikasi,analisis,sintesis,evaluasi
H.Pengertian Pengukuran
dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya,
kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain (Anas
Sudijono, 1996: 3
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya dengan tes. Hal ini
dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang
telahdicapai siswa adalah dengan tes. Selain dengan tes, terkadang juga
dipergunakan nontes. Jika tes dapat memberikan informasi tentang karakteristik
kognitif dan psikomotor, maka nontes dapat memberikan informasi tentang
karakteristik afektif obyek.
14
I.Hubungan antara evaluasi,asesmen,pengukuran dan tes
Menurut Zainul dan Nasuion (2001) hbungan antara evaluasi,pengukuran,test sbb
brkt;Evaluasi belajar dapat dilakukan dengan baik dn benar apabila menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat
ukurnya.akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang
digunakan karna informasi tentang hasil belajar tersebut dapat diperoleh juga
tidak melalui tes,misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti obervasi,sakala
rating,dan lain lain.
15
BAB 3
ANALISI PRILAKU
A.Contoh kasus
Tahun ajaran baru 2022/2023 yang berlangsung sejak 18juli lalu kini sudah memasuki
minggu ketiga proses belajar dan mengajar berlangsung di tengah terus meningkatnya
kasus positif covid 19 termasuk di kota Bandung berbagai tantangan dihadapi oleh para
guru dan siswa untuk membiasakan diri kembali bersekolah dan menjalankan adaptasi
Kebiasaan Baru.
B.Identifikasi Masalah
setelah lebih dari 2 tahun melakukan pembelajaran jarak jauh juga pembelajaran tatap
muka terbatas akhirnya para siswa bisa kembali bersekolah seperti sediakala atau yang
disebut dengan pertemuan tatap muka 100% pembelajaran dimulai dengan masa
pengenalan lingkungan sekolah atau mpls yang dimulai pada 18 Juli, lalu masa transisi
dimana jam pelajaran masih belum sepenuhnya normal pada minggu kedua kini di
minggu ketiga diharapkan para siswa sudah terbiasa melakukan pembelajaran dengan
adaptasi Kebiasaan Baru di SD Negeri 164 Karang Pamulang Kota Bandung
pembelajaran tatap muka disambut dengan antusias oleh para siswa baru kali ini para
16
murid yang jumlahnya mencapai 950 orang bisa masuk kembali di waktu yang bersamaan
murid SD yang berada di Jalan Karawitan ini seluruhnya telah melakukan vaksinasi pihak
sekolah juga terus meminta dukungan orangtua untuk menjaga protokol kesehatan bagi
anak-anaknya seperti membawa masker and size tisu dan bekal dari rumah “nahini yang
susah itu apalagi sekarang kan Jujur ya kan sudah ada imbauan boleh melepas masker
diluar ruangan gitu ya Jadi kami juga agak jujur agak masih kesulitan untuk menahan
anak-anak untuk stay pakai masker gitu karena memang himbauannya juga
Memangdiluar boleh tapi di kelas sebisa mungkin anak-anak masih menggunakan
masker” seperti yang dikatakan triska fauziah PKS Bidang Kurikulum SDN Karang
Pawitan.
C.Kesimpulan
Proses belajar dan mengajar yang tengah berlangsung saat meningkatnya kasus positif
covid 19. Berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para guru dan siswa untuk
membiasakan diri kembali bersekolah dan menjalankan adaptasi kebiasaan yang baru
setelah lebih dari 2 tahun melakukan pembelajaran jarak jauh akhirnya para siswa bisa
kembali bersekolah seperti sediakala atau yang disebut dengan pertemuan tatap muka
100%, walaupun jam pelajaran masih belum sepenuhnya normal para siswa harus terbiasa
melakukan pembelajaran dengan adaptasi kebiasaan yang baru dengan syarat para siswa
sudah melakukan vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan
17
BAB 4
PENUTUP
A.Kesimpulan
Evaluasi adalah tindakan atau proses untuk menetukan nilai dari sesuatu dalam dunia
pendidkan atau segala yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan dan juga agar
dapat memajukan dunia Pendidikan di negara itu agar dunia Pendidikan di negara lebih
maju.
18
B.Saran
1. Bagi Penulis
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah
ini.Karena penulis menyadari adanya kekurangan dalam pembuatan
makalah ini.
2. Bagi Guru(Tenaga Pendidik)
Kami memiliki saran untuk tenaga pendidik di luar sana agar dapat menguasai
asessemen bimbingan agar pendidik lebih terbuka dan bisa bersahabat dengan
para peserta didik dan juga agar dapat meningkatkan semangat belajar dan
menciptakan rasa aman untuk peserta didik.
19
DAFTAR PUSAKA
Diakses Online:https://youtu.be/SOSTZ6_MVlA
20