Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATEMATIKA EKONOMI &


BISNIS
PRODI PENDIDIKAN BISNIS B

SKOR NILAI

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS

NAMA : CANTIKA ELIZABETH

NIM : 7213143015

DOSEN PENGAMPU : SRI LESTARI MANURUNG, S.Pd., M.Pd

MATA KULIAH : MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa,yang telah memberikanrahmat
dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugasini.
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah Critical Jurnal Review (CJR). Critical Jurnal
Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kitasemua
khususnya dalam manajemen. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata
kuliah Pengantar Manajemen. Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu referensibagi
pembaca bilamana hendak membandingkan isi dua buku tentang materi
pengantarmanajemen. Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan
dalampenulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
ataskoreksiyang telah dilakukan. Hal tersebut sematamata agar menjadi suatu evaluasi
dalampembuatan tugas ini. Mudahmudahan dengan adanya pembuatan tugas ini ini
dapatmemberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi
parapembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 2 OKTOBER 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I (PENDAHULUAN)................................................................................................4

- Latar Belakang.................................................................................................................4`

- Tujuan...............................................................................................................................4

- Manfaat..............................................................................................................................4

BAB II (IDENTITAS & REVIEW JURNAL)...................................................................5

- Review jurnal I.................................................................................................................5

- Review jurnal II................................................................................................................5

- Review jurnal III..............................................................................................................5

BAB III (ANALISIS JURNAL)........................................................................................13

- Kelebihan jurnal..............................................................................................................13

- Kekurangan jurnal...........................................................................................................13

BAB IV (PENUTUP)........................................................................................................14

- Saran................................................................................................................................14

- Kesimpulan......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Matematika merupakan sebuah ilmu yang sangat penting dalam membantu perkembangan


pemikiran dan menciptakan sesuatu yang baru yang membantu segala aktivitas
manusia.Matematika merupakan alat yang sangat penting dalam mempelajari ilmu-ilmu
ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk mengetahui berbagai konsep
matematika. Mata kuliah Matematika Ekonomi dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini,
yaitu membekali Anda dengan berbagai konsep matematika dalam mempelajari ilmu-ilmu
ekonomi dan bisnis. Penjelasan dan uraian dalam setiap kegiatan belajar dikemukakan
dengan penjelasan konsep dan kemudian diikuti dengan contoh serta penggunaannya dalam
ilmu ekonomi dan bisnis.

1.2 Tujuan

a. Untuk penyelesaian tugas dengan Mata Kuliah Matematika Ekonomi dan Bisnis.

b. Untuk melatih mahasiswa agar mampu berfikir kritis.

c. Untuk meringkas isi jurnal.

d. Untuk mengkritik jurnal.

1.3. Manfaat

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk melatih cara berfikir yang kritis bagi penulis
dan pembaca serta mengembangkan ide/gagasan yang akan dituangkan dalam jurnal.

4
BAB II
IDENTITAS DAN REVIEW JURNAL
A. Jurnal 1

Review Jurnal

1 Judul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN


DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL
KOTA MEDAN
Jurnal Journal of Agriculture and Agribusiness
Download https://media.neliti.com/media/publications/15112-ID-faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-penawaran-dan-permintaan-jeruk-manis-di-
pasar-tr.pdf
Volume,Halama Volume : -
n dan ISSN Halaman : 15
ISSN : -
Tahun 2013
Penulis 1. Asmidah
2. Rahmanta Ginting
3. Hasman Hasyim
Tanggal -
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) faktor-faktor yang
Penelitian mempengaruhi penawaran jeruk manis di pasar tradisional Kota
Medan (2) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jeruk manis
di pasar tradisional Kota Medan.Penelitian ini dilakukan pada bulan
Mei sampai Juni, 2013. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 30
pedagang jeruk manis dan 30 konsumen jeruk manis di Pasar
Tradisional yaitu Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Medan Deli.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
accidental sampling.Penelitian ini menggunakan. Metode analisis
yang digunakan adalah uji regresi linier berganda.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Dari sisi penawaran,
secara serempak harga beli pedagang, biaya penjualan, dan
keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran
jeruk manis.Secara parsial bahwa variabel harga beli pedagang tidak
berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis,
sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata
terhadap jumlah penawaran jeruk manis (2)Dari sisi permintaan,
secara serempak harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah
anggota keluarga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis. Secara parsial bahwa variabel harga beli
konsumen dan pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah anggota keluarga tidak
berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis.
Tujuan 1. Untuk menganalisis pengaruh faktor harga beli pedagang, biaya
Penelitian penjualan dan keuntungan terhadap penawaran jeruk manis.

5
2. Untuk menganalisis faktor harga beli konsumen, pendapatan
konsumen, dan
jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis di pasar
tradisional Kota Medan.
Subjek pedagang jeruk manis dan konsumen jeruk manis
Penelitian
Assesment Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder
Kata Kunci Penawaran, permintaan, biaya.
Pendahuluan
-Latar Belakang Kebutuhan terhadap buah-buahan, seperti buah jeruk terus meningkat
dan Teori sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendapatan
masyarakat, dan makin tingginya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya makanan bergizi.
Kebutuhan terhadap buah jeruk juga cenderung meningkat dengan
adanya kemajuan teknologi dan pengetahuan yang memungkinkan
pengolahan buahbuahan lebih beragam. Hal ini berarti membuka
peluang yang baik bagi petani dan pengusaha jeruk ( Anggen, 2012)
Jeruk merupakan komoditas buah yang cukup menguntungkan untuk
diusahakan. Agribisnis jeruk, Jika diusahakan dengan sungguh-
sungguh terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani, seperti
meningkatkan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, konsumsi
buah meningkat, dan dapat menumbuhkembangkan perekonomian
regional serta peningkatan pendapatan nasional. Oleh karena itu
pemacuan produksi jeruk dan perbaikan manajemen penjualan sesuai
permintaan pasar akan berdampak nyata terhadap kelangsungan hidup
banyak masyarakat khususnya yang mencari nafkah dibidang usaha
buah jeruk (Departemen Pertanian, 2007)
Total konsumsi jeruk manis di Sumatera Utara meningkat dari tahun
2010 sebesar 34.397.000 kg menjadi 34.715.000 kg tahun 2011,
peningkatannya sebesar 2,7 %. Produksi jeruk manis di Kota Medan
meningkat dari tahun 2010 sebesar 11,80 ton menjadi 60,5 ton tahun
2011, sehingga peningkatannya sebesar 80,5 %. peningkatan produksi
sebagai penawaran dan peningkatan konsumsi jeruk manis sebagai
permintaan inilah yang mendasari sehingga peneliti merasa tertarik
untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran dan jeruk manis di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
Metode Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
Penelitian accidental sampling.
-Langkah 1. Identifikasi Masalah
Penelitian 2. Tinjauan Pustaka
3. Hipotesi Penelitian
4. Metode Penelitian
5. Hasil & Pembahasan
-Hasil Penelitian Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Dari sisi penawaran,
secara serempak harga beli pedagang, biaya penjualan, dan
keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran
jeruk manis.
Secara parsial bahwa variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh
secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis, sedangkan biaya

6
penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
penawaran jeruk manis (2) Dari sisi permintaan, secara serempak
harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga
berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis.
Secara parsial bahwa variabel harga beli konsumen dan pendapatan
berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis,
sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata
terhadap jumlah permintaan jeruk manis.
-Kesimpulan 1. Dari sisi penawaran disimpulkan bahwa secara serempak jumlah
penawaran jeruk manis dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya
penjualan, dan keuntungan. Secara parsial, variabel harga beli
pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran
jeruk manis, sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh
secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis.
2. Dari sisi permintaan disimpulkan bahwa secara serempak, harga
beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh
secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Secara parsial,
variabel harga beli konsumen dan pendapatan berpengaruh secara
nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah
anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis.

B. Jurnal 2

Review Jurnal

1 Judul ANALISIS PRODUKSI DAN EFISIENSI BERAS


Jurnal Quantitative Economics Journal
Download https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/qe/article/download/
17456/13047
Volume,Halama Vol.03 - No.04 December 2014 – 230
n dan ISSN Halaman :
ISSN : -
Tahun 2014
Penulis Dede Ruslan
Indra Maipita
Tanggal 4 Desember
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi
Penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap produksi atau pendapatan dan
biaya produksi beras, efisiensi ekonomi produksi beras. Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada petani dan
pemerintah daerah di Deli Serdang tentang kontribusi faktor-faktor
produksi untuk produksi atau pendapatan dan biaya produksi operasi
pertanian padi. Dari studi tersebut, terlihat bahwa karakteristik model
produksi, penggunaan faktor produksi dan biaya peluang produksi
meningkatkan skala hasil atau menurunkan biaya industri. Skala
ekonomi produksi beras menggambarkan bahwa perkiraan biaya dari

7
produksi pertanian jagung. Analisis efisiensi ekonomi dari beras
produksi diambil dari kondisi bahwa biaya marjinal produksi lebih
rendah daripada sisik jagung. Dari kontribusi ladang, benih, pupuk
dan tenaga kerja terhadap produksi beras, dapat dijelaskan bahwa
produksi beras dapat ditingkatkan dengan meningkatkan penggunaan
lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja.
Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah faktor-faktor produksi
Penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap produksi atau pendapatan dan
biaya produksi beras, efisiensi ekonomi produksi beras
Subjek Usahatani beras
Penelitian
Assesment Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
dengan membagikan Daftar Pertanyaan terhadap seluruh populasi.
Kata Kunci Rice Production, Rise Cost Production, Efficiensy of rice production
Pendahuluan
-Latar Belakang Penyediaan pangan, terutama beras, dalam jumlah yang cukup dan
dan Teori harga terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan
nasional. Selain merupakan makanan pokok untuk lebih dari 95%
rakyat Indonesia, Padi juga telah menyediakan lapangan kerja bagi
sekitar 20 juta rumah tangga petani di pedesaan.
Deli Serdang merupakan sentra pertanian di Sumatera Utara yang
memiliki luas lahan pertanian 90,234 hektar atau 36,27% dari luas
daerah Deli Serdang yang tercatat 249.772 hektar. Berbagai program
yang di laksanakan Pemerintah Daerah menjadikan Deli Serdang
lumbung pangan Sumatera Utara yang menghasilkan padi 290.516 ton
sehingga surplus 32.130 ton. Kabupaten Deli Serdang merupakan
salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi
cukup besar dalam bidang pertanian. Daerah dengan luas 249.772
hektar ini memiliki potensi lahan pertanian seluas 243.957 hektar. Ini
artinya, daerah yang memiliki 22 kecamatan serta 380 desa dan 14
kelurahan ini, semuanya terdapat lahan pertanian. Sedangkan lahan
khusus terkait persawahan/ladang untuk
tanaman padi saat ini sudah mencapai 90.601 ha atau 36,27% dari luas
lahan di Kabupaten Deli Serdang, dimana lahan sawah irigasi seluas
25.002 ha, lahan sawah non irigasi seluas 19.365 ha dan lahan kering
ladang/huma seluas 46.234 ha.
Permasalahan klasik sistem pertanian pada umumnya adalah
keterbatasan modal petani dalam mengembangkan usahataninya.
Demikian juga usahatani beras, dibutuhkan sejumlah modal selama
budidaya, mulai dari sewa lahan, pembersihan lahan, bibit, tenaga
kerja, pupuk, obat-obatan,
pemeliharaan dan panen. Besar kecilnya modal yang didapat
disediakan oleh petani mempengaruhi luas lahan usahatani beras yang
dikelola. Selain masalah ketersediaan modal, usahatani beras yang
dilakukan, pengelolaannya belum optimal. Oleh sebab itu
permasalahan umum dalam
produksi beras adalah efisiensi usahatani yang dapat memberi
keuntungan kepada petani. Efisiensi usahatani beras tersebut pada
akhirnya akan mempengaruhi investasi beras dalam budidaya beras.
Upaya peningkatan produksi beras dapat dilakukan melalui

8
peningkatan penggunaan teknologi produksi dan perluasan areal
tanam. Penggunaan teknologi baik berupa pemupukan, obat-obatan,
bibit varitas unggul maupun perluasan areal tanam akan mempercepat
swasembada beras.
Pertanyaan penting sehubungan dengan sentra produksi beras
Kabupaten Deli Serdang adalah Apakah usahatani beras di Deli
serdang efisien dan menguntungkan bagi petani ? Jawaban terhadap
pertanyaan ini memerlukan kajian ilmiah karena Deli serdang sebagai
lumbung beras di Sumatera Utara. Sehubungan dengan masalah pokok
di atas, penulis tertarik untuk menganalisis efisiensi usahatani beras di
Kabupaten Deli Serdang, dengan masalahnya adalah : Bagaimana
kontribusi faktor-faktor produksi terhadap produksi atau pendapatan
usahatani beras di Deli Serdang serta Bagaimana kontribusi faktor-
faktor biaya input produksi terhadap total biaya produksi usahatani
beras di Deli Serdang dan berdasarkan kontribusi faktor-faktor
produksi terhadap produksi atau pendapatan dan biaya produksi
usahatani beras, apakah usahatani beras di Deli Serdang efisien ?
Metode Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
Penelitian dengan membagikan Daftar Pertanyaan terhadap seluruh populasi.
-Langkah 1. Abstract
Penelitian 2. PENDAHULUAN
3. METODE PENELITIAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
5. SIMPULAN DAN SARAN

-Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 jenis faktor-faktor produksi


yang digunakan oleh petani beras di luar tenaga kerja, yaitu lahan,
bibit dan pupuk.
Biaya produksi usaha tani beras adalah penjumlahan biaya sewa
lahan,bibit, pupuk, tenaga kerja untuk pengolahan lahan, tenaga kerja
untuk penanaman dan perawatan, dan biaya tenaga kerja untuk panen.
Biaya produksi usahatani beras merupakan biaya opportunitas karena
petani belum tentu menyewa lahan dan menyewa tenaga kerja untuk
mengelola usaha tani beras. Penerimaan atau revenue usaha tani beras
adalah jumlaH produksi dikali harga jual petani beras. Laba usahatani
beras adalah penerimaan dikurang biaya opportunitas produksi,
sehingga laba usaha tani beras tersebut merupakan laba ekonomis.
-Kesimpulan Analisis efisiensi ekonomis usahatani beras di Kabupaten Deli
Serdang,hasil penelitian adalah sifat-sifat model produksi,
penggunaan faktorfaktor produksi dan biaya opportunitas produksi
adalah decreasing returns to scale atau decreasing cost industries,
dimana Kontribusi biaya faktor-faktor produksi, yaitu lahan, bibit dan
pupuk serta tenaga kerja terhadap biaya opportunitas produksi
masing-masing 31,27 persen dan 36.59 persen. Sedangkan kontribusi
produksi terhadap biaya opportunitas produksi
adalah sebesar 97.20 persen. Skala ekonomis usahatani beras
menjelaskan bahwa biaya rata-rata per unit produksi beras cenderung
turun sejalan dengan peningkatan produksi beras.
Analisis efisiensi ekonomi dari usahatani beras ditunjukkan oleh
kondisi biaya marginal produksi lebih kecil dari harga jual beras,

9
dimana biaya marginal produksi beras per kilogram sebesar Rp
3.885,12 dengan harga jual produksi beras sebesar Rp 5000 per
kilogram.

C. Jurnal 3

Review Jurnal

1 Judul MODEL KEBIJAKAN MONETER DALAM PEREKONOMIAN


TERBUKA UNTUK INDONESIA
Jurnal Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan
Download http://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/40
Volume,Halama Volume : -
n dan ISSN Hal : 17
ISSN : -
Tahun 2013
Penulis Umar Juoro
Tanggal Juli
Abstrak Penelitian ini menganalisis dampak kebijakan luar negeri (The Fed)
Penelitian terhadap perekonomian moneter Indonesia, dengan fokus perhatian
juga pada fund rate. Model empiris VAR (Vector Auto Regression)
dikembangkan untuk menangkap dampak kenaikan fund rate terhadap
sektor moneter Indonesia. Sistem persamaan tersebut meliputi suku
bunga kebijakan bank sentral, suku bunga pinjaman, inflasi, suku
bunga efektif riil (REER), dan pertumbuhan output. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga dana cenderung
mendorong Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga
kebijakannya, sehingga suku bunga pinjaman. Di sisi lain, kejutan
positif dari tingkat dana asing menurunkan inflasi dan pertumbuhan
output, dan menghargai Nilai Tukar Efektif Riil.
Tujuan Untuk mengetahui implikasi dari kebijakan moneter di luar
Penelitian negeri (the Fed) terhadap ekonomi Indonesia.
Subjek Indonesia
Penelitian
Assesment Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
Kata Kunci monetary policy, lending rate, inflation, exchange rate
Pendahuluan
-Latar Belakang Kebijakan moneter di Indonesia fokus pada inflasi. Sekalipun
dan Teori demikian aspek pertumbuhan tetap menjadi perhatian. Dengan
ekonomi yang terbuka kebijakan moneter juga berimplikasi pada nilai
tukar (exchange rate). Karena itu kebijakan menaikkan atau
menurunkan BI rate berimplikasi tidak saja pada inflasi, tetapi juga
pada pertumbuhan, dan nilai tukar. Perkembangan utama sektor
moneter di Indonesia dalam periode 2000-2013 dapat
digambarkan dalam lima pengamatan (stylized facts): Pertama,
dipergunakannya BI rate sebagai instrumen kebijakan moneter
mulai pada bulan Juli 2005, yang juga menetapkan sasaran

10
kebijakan moneter adalah inflasi. Kedua, inflasi tinggi pada tahun
2005 setelah kenaikan harga BBM lebih sekitar 130%, BI menaikkan
BI rate cukup tinggi menjadi 12,75% pada bulan Desember 2005.
Ketiga, krisis finansial global pada bulan Desember tahun 2008
membuat BI kembali menaikkan BI rate pada tingkatan 9,50%, setelah
penurunan BI rate dilakukan pada periode 2006-2007.Keempat,
kebijakan moneter longgar, dengan BI rate terendah yang diikuti oleh
bunga pinjaman terendah dalam sejarah ekonomi Indonesia pada
periode 2010-2012. Kelima, peningkatan BI rate kembali menanggapi
rencana pengurangan stimulus (tapering) dari the Fed pada bulan Juni
tahun 2013. Keenam, perkembangan bunga pinjaman mengikuti
kenaikan BI rate dengan cepat, dengan penurunan bunga pinjaman
yang sangat lambat ketika BI ratediturunkan.
Metode Penelitian ini menggunakan model VAR (Vector Auto Regression).
Penelitian
-Langkah 1. PENDAHULUAN
Penelitian 2. TEORI
3. METODOLOGI
4. HASIL DAN ANALISIS
5. KESIMPULAN
-Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga dana
cenderung mendorong Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga
kebijakannya, sehingga suku bunga pinjaman. Di sisi lain, kejutan
positif dari tingkat dana asing menurunkan inflasi dan pertumbuhan
output, dan menghargai Nilai Tukar Efektif Riil.
-Kesimpulan Dari pengamatan (stylized facts), model empiris VAR, dan model
teoritikal jelas bahwa kebijakan moneter the fed, dalammenaikkan
atau menurunkan fund rate, memberikan pengaruh besar pada
ekonomi Indonesia. Kenaikan fund rate diikuti dengan kenaikan BI
rate, selanjutnya bunga pinjaman, penurunan inflasi dan pertumbuhan
ekonomi dengan penundaan (lag). Penurunan pertumbuhan lebih besar
pada saat kenaikan fundrate dan BI rate bersamaan, dibandingkan
dengan jika kenaikan hanya pada BI rate saja. Apresiasi REER
membutuhkan waktu (lag) dengan didauhului oleh depresiasi.
Kebijakan stabilisasi nilai tukar dapat menurunkan inflasi dan
memperkuat REER dengan cepat, dan pertumbuhan ekonomi positif.
Model teorikal sesuai dengan model empiris VAR, sekalipun terdapat
perbedaan dalam kecepatan penyesuaian dan kestabilannya.Dari
model teoretikal yang bersesuain cukup baik dengan model empiris
dapat dilakukan excersise dimana penurunan fund rate yang diikuti
oleh penurunan BI rate menurunkan bunga pinjaman dan menaikkan
pertumbuhan ekonomi, dan apresiasi REER. Namun inflasi juga
meningkat. Sedangkan peningkatan produktivitas domestik
meningkatkan pertumbuhan lebih tinggi daripada penurunan BI rate,
dan inflasi yang menurun serta apresiasi REER. Karena itu
kemampauan meningkatkan produktivitas domestik sangat penting
tidak saja bagi stabilitas tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan peningkatan produktivitas di luar negeri berimplikasi
negatif terhadap ekonomi domestik yaitu menurunkan pertumbuhan
dan depresiasi REER. Sekalipun demikian, inflasi mengalami

11
penurunan.

12
BAB III
ANALISIS JURNAL

KELEBIHAN

JURNAL I
 Cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut kurang luas, artikel tersebut hanya
membahas beberapa materi saja tentang Ekonomi moneter.
 Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut adalah Bahasa yang digunakan pada artikel
tersebut tidak berbelit – belit sehingga mudah dimengerti.

JURNAL II
 judul sudah jelas dengan topic yang dibahas, isi abstrak yang terdapat didalam jurnal
tersebut sudah spesifik dan jelas, terdapat tujuan penelitian, metode penelitian dan
kesimpulan.

JURNAL III
 Pada Jurnal III, ide-ide yang dituangkan oleh penulis penting dalam menambah
pengetahuan pembaca tentang Ekonomi moneter.
 Tidak ada kesalahan/ error atas fakta dan interprestasi, karena hasil Penelitian yang
terdapat didalam jurnal tersebut berdasarkan fakta dan interprestasi yang sudah
dilakukan.
 Bahasa yang digunakan kebanyakan dari ide si penulis sendiri.

KEKURANGAN

JURNAL I

- Tidak ada Volume


- Tidak ada Tanggal
- Tidak ada nomor ISSN

JURNAL II

- Tidak ada nomor ISSN

JURNAL III

- Tidak ada Volume


- Tidak ada nomor ISSN

13
BAB IV
PENUTUP

SARAN

Untuk jurnal I,II & III,Dari segi aspek ruang lingkup artikel harus diperbaiki lagi agar jurnal
dapat menjadi sumber referensi yang relevan.

KESIMPULAN

JURNAL I
1. Dari sisi penawaran disimpulkan bahwa secara serempak jumlah penawaran jeruk manis
dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Secara parsial,
variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran
jeruk manis, sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap
jumlah penawaran jeruk manis.
2. Dari sisi permintaan disimpulkan bahwa secara serempak, harga beli konsumen,
pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan jeruk manis. Secara parsial, variabel harga beli konsumen dan pendapatan
berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah
anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis.

JURNAL II
Analisis efisiensi ekonomis usahatani beras di Kabupaten Deli Serdang,hasil penelitian
adalah sifat-sifat model produksi, penggunaan faktorfaktor produksi dan biaya opportunitas
produksi adalah decreasing returns to scale atau decreasing cost industries, dimana Kontribusi
biaya faktor-faktor produksi, yaitu lahan, bibit dan pupuk serta tenaga kerja terhadap biaya
opportunitas produksi masing-masing 31,27 persen dan 36.59 persen. Sedangkan kontribusi
produksi terhadap biaya opportunitas produksi adalah sebesar 97.20 persen. Skala ekonomis
usahatani beras menjelaskan bahwa biaya rata-rata per unit produksi beras cenderung turun
sejalan dengan peningkatan produksi beras.

JURNAL III
Kenaikan fund rate diikuti dengan kenaikan BI rate, selanjutnya bunga pinjaman, penurunan
inflasi dan pertumbuhan ekonomi dengan penundaan (lag). Penurunan pertumbuhan lebih
besar pada saat kenaikan fundrate dan BI rate bersamaan, dibandingkan dengan jika
kenaikan hanya pada BI rate saja. Apresiasi REER membutuhkan waktu (lag) dengan
didauhului oleh depresiasi. Kebijakan stabilisasi nilai tukar dapat menurunkan inflasi dan
memperkuat REER dengan cepat, dan pertumbuhan ekonomi positif. Model teorikal sesuai
dengan model empiris VAR, sekalipun terdapat perbedaan dalam kecepatan penyesuaian dan
kestabilannya.

DAFTAR PUSTAKA

14
Ginting, Asmidah, and Hasman Hasyim. "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan
Permintaan Jeruk Manis di Pasar Tradisional Kota Medan." Journal of Agriculture and
Agribusiness Socioeconomics 2.8 (2013): 15112.

Ruslan, Dede. "ANALISIS PRODUKSI DAN EFISIENSI BERAS." Quantitative Economics


Journal 3.4 (2014).

Juoro, Umar. "Model Kebijakan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka Untuk Indonesia."
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan 16.1 (2013): 81-97.

15

Anda mungkin juga menyukai