Anda di halaman 1dari 15

Criti

kal B
Revi ook
ew

Novrida Anggraini Harahap


1213351042
Winda Widya Sari, S.Pd.
M.Pd
Keterampilan Penerapan
Konsep PAUD
Identitas Buku

Judul : Totto - Chan Gadis Cilik di Jendela


Edisi : Kelima
Pengarang : Tetsuka Kuroyanagi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit : Jakarta
Tahun terbit : 2008
ISBN : 978-602_332_004_8
1. Stasiun Kereta

Mama menggandeng Totto-Chan melewati pintu pemeriksaan karcis. Tottochan yang jarang
sekali naik kereta api enggan memberi karcisnya yang menurutnya berharga. Ia memegang
karcis tersebut erat-erat. “Bolehkah aku menyimpannya?” Tottochan bertanya kepada petugas
pengumpul karcis. “Tidak Boleh” jawab petugas itu sambil mengambil karcis dari
tangantottochan. Tottochan menjauh selangkah agar bisa memandang si petugas pengumpul
karcis. Ialari ketempat mama menunggu sambil berteriak “aku ingin menjadi penjual karcis!”

Analisis: Tottochan bertanya kepada petugas karcis saat memasuki kereta “bolehkah aku
menyimpannya?” lalu petugas menjawab “tidak boleh”. Tottochan menjauh selangkah agar
bisa memandangi si petugas pengumpul karcis. Ia lari ketempatmama menunggu sambil
berteriak “aku ingin menjadi penjual karcis. Seperti pandangan aliran filsuf Frederich Wilhem
Frobel bahwa anak individu yang aktif berkaitan dengan lingkungan.
2. Gadis Cilik
dijendela
Mama khawatir karena tottochan pernah dikeluarkan dari sekolah, meskipun dia baru mulai bersekolah. Kejadian seminggu
yang lalu, mama dipanggil walikelas tottochan yang langsung berbicara tanpa basa basi “Putri anda mengacaukan kelas saya.
Saya terpaksa meminta anda memindahkannya kesekolah lain”. Mama kaget sekali. Sambil mengedip-ngedip gugup guru itu
menjelaskan “yah, misalnya dia membuka dan menutup mejanya ratusan kali. Saya sudah menjelaskan bahwa murid-murid tak
boleh membuka atau menutup mejanya kecuali untuk mengambil atau memasukkan sesuatu”. Tiba-tiba mama mengerti
mengapa tottochan sering sekali membuka dan menutup mejanya. Dia ingat bagaimana bersemangatnya tottochan pulang
sekolah dihari pertamanya. Katanya “sekolah asik sekali! mejaku dirumah ada lacinya yang bisa ditarik, tapi meja disekolah
ada tutupnya yang bisa dibuka keatas”. Inti cerita guru itu adalah, setelah satu jam membuka dan menutup mejanya, tottochan
meninggalkan tempat duduk nya lalu berdiri didepan jendela, memandang keluar. Ketika guru itu mulai berfikir selama
tottochan tidak membuat keributan biar saja dia berdirri disana, gadis cilik itu tiba-tiba memanggil pemusik jalanan yang
kumuh. Sesuatu yang membuat tottochan senang tapi bagi gurunya itu menjengkelkan. Guru itu berusaha menenangkan diri.
Mama tidak bilang kepada tottochan bahwa dia dikeluarkan dari sekolah.

Analisis: Saat guru menjelaskan kepada mama kenapa tottochan dikeluarkan totto chan sering “membuka dan menutup
mejanya ratusan kali” tapi mamamengerti kenapa totto chan melakukan membuka dan menutup mejanya ratusankali karena
tottochan merasa senang dan bersemangatnya dia pulang sekolah dihari pertamanya. Seperti pandangan, aliran filsuf Frederich
Wilhem Frobel pandangannya bahwa anak adalah individu aktif dan selalu berkaitan dengan lingkungan.
3. Sekolah Baru

“Tottochan berhenti melangkah ketika melihat gerbang sekolah baru itu.


Deretan jendela gerbong-gerbong itu berkilaun di tempat sinar matahari pagi.
Tapi sepasang mata gadis cilik berpipi merah jambu yang memandanginya dari
balik semak-semak lebih bercahaya lagi.

Analisis : Totto chan berhenti melangkah ketika melihat gerbang sekolah baru
itu. Tapi gerbang sekolah baru ini hanya terdiri atas dua batang kayu yang tidak
terlalu tinggi. Kedua batang itu masih ditumbuhi ranting dan daun. “gerbang
ini tumbuh” kata tottochan. “mungkin akan terus tumbuh sampai lebih tinggi
lagi dari tiang telepon.” Seperti pandangan aliran filsuf Jhon Amos
pandangannya anak perlu bermain sejak dini melalui inderanya.
4. Aku Suka Sekolah
Ini
Sesaat kemudian, tottochan menjerit kegirangan lalu berlari cepat kearah “sekolah kereta” dia menoleh
kebelakang berteriak kepada mama “ayo,Ma Cepat! Ayo kita naik kereta yang tidak bergerak itu!”. “kau
belum boleh masuk” kata mama menghalangi nya. “kau belum diterima disekolah ini. Kalau kau mau
memang ingin naik kereta ini,kau harus bersikap manis dan sopan didepan kepala sekolah. Sekarang kita
menghadap kepala sekolah,kalau kau bersikap sopan dan baik mungkin kau akan diterima di sekolah ini.
Mengerti?”Tottochan sangat kecewa karena tidak bisa langsung naik kereta dan memutuskan mematuhi
kata-kata mama.

Analisis: Sesaat kemudian, tottochan menjerit kegirangan lalu berlari cepat kearah “sekolah kereta” dia
menoleh kebelakang berteriak kepada mama “ayo, Ma Cepat! Ayo kita naik kereta yang tidak bergerak
itu!”. “kau belum boleh masuk” kata mamameng halangi nya. “kau belum diterima disekolah ini. Kalau
kau mau memang ingin naik keretaini, kau harus bersikap manis dan sopan didepan kepala sekolah. Dari
dialog tersebut tottochan senang bereksplorasi dan ingin segera naik kereta api yang tidak bergerak itu.
Seperti pandangan aliran filsuf J.J Rousseau Pandangannya anak bersifat natural dan memperoleh
pendidikan melalui bereksplorasi.
5. Kepala Sekolah

Mercury Ketika mama dan tottochan masuk,pria yang ada dikantor itu bangkit dan
berdiri dari kursinya.Sambil membungkuk memberi hormat,tottochan bertanya dengan
penuh semangat “bapak ini apa,kepala sekolah atau kepala stasiun?” mamamerasa
malu,tapi sebelum sempatmenjelaskan,pria itu tertawa dan menjawab “aku kepala
sekolah ini”.

Analisis: Saat kepala sekolah menarik kursi ke dekat tottochanlalu duduk berhadapan
dengan gadis cilik itu. Dia berkata “sekarang ceritakan semua tentang dirimu,ceritakan
semua dan apa saja yang ingin kau katakan.” Tottochan mengira kepala sekolah akan
menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawabnya. Dari ringkasan kepala
sekolah, menggunakan aliran filsuf Friederich Wilhem Frobel Anak harus belajar bahwa
jawaban suatu persoalan tidak hanya satu jawaban yang benar.
6. Makan Siang

Kepala sekolah mengajak tottochan melihat tempat murid-murid makan siang. Ketika sampai disana
mereka melihat para murid sedang sibuk dan gaduh memindahkan mejakursi, membentuk semua lingkar.
Ketika semua sudah duduk, kepala sekolah bertanya murid-murid apakah merekasemuamembawa sesuatu
dari laut dan pegunungan. “Ya!” jawab mereka serentak sambal membuka kotak-kotak bekal makan siang
mereka. Aneh sekali, pikir tottochan. apa maksudnya dengan “sesuatu dari laut dan sesuatu dari
pegunungan?” sekolah ini lain. Ini menyenangkan.

Analisis: Kepala sekolah mengajak tottochan melihat tempat murid-murid makan siang. Ketika sampai
disana mereka melihat para murid sedang sibuk dan gaduh memindahkan mejakursi,membentuk semua
lingkar. Ketika semua sudah duduk,kepala sekolah bertanya murid-murid apakah mereka semua membawa
sesuatu dari laut dan pegunungan. “Ya!” jawab mereka serentak sambil membuka kotak -kotak bekal
makan siang mereka. Aneh sekali, pikir tottochan . apa maksudnya dengan “sesuatu dari laut dan sesuatu
dari pegunungan?. Seperti pandangan aliran filsuf Johan Pestallozi pandangannya Anak tumbuh dan
berkembang secara bertahap untuk kematangannya dengan adanya alam, keaktifan jiwa raga serta
pembelajaran yang bertahap.
7. Tottochan Mulai Bersekolah

Setelah kepala sekolah berkata “sekarang kau murid sekolah ini” tottochan tak sabar menunggu esok
tiba. Belum pernah dia bersemangat menyambut hari baru seperti itu. Biasanya mama sulit
membangunkan tottochan pagi hari, tapi hari itu dia sudah bangun, sudah rapi berpakaian. Mata mama
berkaca-kaca ketika memandang tottochan pergi. Rasanya sulit untuk mempercayai bahwa gadis kecil
yang santun, yang dengan riang serta penuh semangat berangkat kesekolah itu.

Analisis: Setelah kepala sekolah berkata “sekarang kau murid sekolah ini” tottochan tak sabar
menunggu esok tiba. Belum pernah dia bersemangat menyambut hari baru seperti itu. Biasanya mama
sulit membangunkan tottochan pagi hari, tapi hari itu dia sudah bangun, sudah rapi berpakaian. Mata
mama berkaca-kaca ketika memandang tottochan pergi. Rasanya sulit untuk mempercayai bahwa
gadis kecil yang santun, yang dengan riang serta penuh semangat. Dari ringkasan tottochan mulai
bersekolah, menggunakan pandangan aliran filsuf Frederich Wilhem Frobel pandangannya Anak
merupakan individu yang aktif yang berpendidikan demokratis melalui autoaktivitas, kebebasan dan
pengamatan.
8. Kelas dikereta

Belum ada yang datang ketika tottochan sampai pintu gerbong yang kemarin
ditunjukkan kepala sekolah sebagai kelasnya. Belajar disini rasanya akan seperti
melakukan perjalanan menyenangkan. Tottochan memandang keluar jendela. Ia
tahu bahwa kereta itu tidak bergerak. Tapi apakah karena bunga-bunga dan pohon-
pohon dihalaman sekolah bergoyang goyang ditiup angin lembut gerbong.

Analisis: Belum ada yang datang ketika tottochan sampai pintu gerbong yang
kemarin ditunjukkan kepala sekolah sebagai kelasnya. Belajar disini rasanya akan
seperti melakukan perjalanan menyenangkan. Tottochan memandang keluar
jendela. Ia tahu bahwa kereta itu tidak bergerak. Seperti pandangan aliran filsuf
Johan Pestalozzi pandangannya bentuk pendidikan adalah berdasarkan pengaruh
dari panca indra, dan melalui pengalamannya potensi-potensi yang dimilikinya
dapat dikembangkan.
9. Yuk Kunyah Baik – Baik!

Biasanya orang mulai makan dengan berkata, itakimasu (selamat


makan) tapi di Tomoe Gakuen lain. Sebelum makan semua bernyanyi.
Setelah nyanyi keras-keras semua anak serentak mengucapkan
“itadakimasu” dan mulai menyantap sesuatu dari laut dan sesuatu dari
pegunungan.

Analisis: Biasanya orang mulai makan dengan berkata,itakimasu


(selamat makan) tapi di Tomoe Gakuen lain. Sebelum makan semua
bernyanyi. Setelah nyanyi keras-keras semua anak serentak
mengucapkan “itadakimasu” dan mulai menyantap sesuatu dari laut
dan sesuatu dari pegunungan. Seperti pandangan Howard Gardner
pandagannya pada hakekatnya anak itu terlahir dengan cerdas, nilai
IQ itu dapat dirubah tergantung dari cara kita belajar. Jika cara belajar
kita semakin baik maka nilai IQ nya pun akan meningkat baik. begitu
pula sebaliknya.
10. Berjalan – Jalan Sambil Belajar

Setelah makan siang tottochan bermain dihalaman sekolah bersama anak-anak lain sebelum kembali ke
kelas tempat guru mereka sudah menunggu. “kalian semua telah bekerja keras pagi ini” kata guru. “apa
yang ingin kalian lakukan sore ini?” serentak anak -anak menjawab “jala- jalan”. Anak-anak langsung
berlarian kepintu keluar. Seperti yang diketahuinya kemudian, jika dipagi hari murid-murid bekerja
keras dan menyelesaikan semua tugas dalam daftar yang ditulis di papan tulis, biasanya mereka diijinkan
berjalan-jalan setelah makan siang.

Analisis: Setelah makan siang tottochan bermain dihalaman sekolah bersama anak-anak lain sebelum
kembali ke kelas tempat guru mereka sudah menunggu.. “kalian semua telah bekerja keras pagi ini” kata
guru. “apa yang ingin kalian lakukan sore ini?”serentak anak-anak menjawab “jalan-jalan”. Anak -anak
langsung berlarian kepintu keluar. Seperti pandangan aliran filsuf J.J Rousseau pandagannya anak
belajar melalui pengalaman langsung danmelalui eksplorasi terhadap lingkungannya.
Kelebihan:
● Novel ini sangat menarik untuk di baca
karena mengangkat kisah hidup yang nyata
Kelemahan:
dan membuat kita seakan-akan berada dalam
cerita tersebut. ● Isi novel ini mengunakan kata-kata yang
● Novel ini memberi pelajaran tentang arti sulit dimengerti dan dipahami oleh
persahabatan yang sebenarnya tanpa pembaca.
memandang perbedaan. ● Bahasa yang di gunakan masih
● Novel ini memberikan metode pendidikan, menggunakan kata yang sering diulang.
seperti anak belajar sesuai dengan minat dan ● Pada pertengahan novel ini cerita cukup
kemampuannya. membosankan.
● Novel mengunakan penyusunan bahasa yang ● Novel tersebut terlalu banyak mengunakan
mudah dipahami masyarakat sekitar da tanda baca sehingga sedikit tidak rapi dalam
cocok dibaca yang berperan pendidik. penulisannya.
Kesimpulan:
Totto chan sebenarya adalah Tetsuko. Sebelumnya ia lahir, semua teman orang tuanya yakin
bahwa bayi yang akan lahir itu berjenis kelaminan laki-laki. Mereka pun memutuskan menamai
bayi mereka toru. Ketika ternyata yang lahir bayi perempuan, mereka sedikit kecewa. Jadi semua
orang memanggil Tetsuko-chan. Tapi gadis itu, nama itu tidak terdengar seperti Tetsuko-chan.
jadi, setiap kali seseorang bertanya siapa namaya, ia akan menjawab, Totto chan. Ia bahkan
mengira chan adalah bagian dari namanya. Papa nya kadang memanggil Totsky seolah ia anak
laki-laki. Totto Chan adalah seorang gadis kecil yang duduk di bangku kelas 1 SD. Totto Chan
sebenarnya adalah anak yang baik, tetapi Totto Chan juga anak yang aktif. Ia ingin mengetahui
segala hal yang ada disekitarnya atau dihadapannya, pada dasarnya anak usia ini memang adalah
anak yang kritis atau rasa keingintahuannya sangat besar. Totto-chan mempunyai seorang teman
yang bernama Tai-chan, ia seorang anak yang cerdas dan mahir dalam mata pelajar Fisika, tetapi
mereka tidak berteman lagi karena membuat totto-chan sedih.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai