Anda di halaman 1dari 2

Contoh Naskah Drama Teater 6 Orang

Enam orang pemeran dalam sebuah naskah, pastinya akan menjadi sebuah cerita yang seru. Banyak
cerita yang bisa disajikan, ketika semua pemain mampu mengambil peran sesuai yang disebutkan
dalam sebuah naskah.

Buat kamu yang penasaran seperti apa contoh naskahnya, simak beberapa contoh naskah drama teater 6
orang berikut sebagai panduan saat kamu ingin membuat naskah sendiri.

1. Naskah Tentang Bolosnya Gank Pintar

Pemain :

Fetty : Cuek

Yulinda : Pemalu

Reni : Pemarah

Mirsa : Kutu Buku

Vivasya : Pengambek

Guru : Tegas

Sinopsis

Geng anak pintar di sekolah yang ingin mencoba rasanya jadi anak nakal, ternyata masih tetap jadi
kesayangan guru.

Dialog

Hari itu sama dengan hari biasa, anak kelas 3 SMP Abdi Negara terlihat sibuk di kelas masing-masing.
Termasuk gank anak pintar 3.1, yang sepertinya sedang bosan karena tugas sudah selesai dan ingin
melakukan sebuah hal menantang.

Mirsa : “Suntuk juga ya kalau begini setiap hari, monoton,”

Vivasya : “Hmm, gimana kalau kita coba bolos aja. kan belum pernah tuh. Kabarnya sih hari ini ibu
Tuti tidak masuk, jadi jam pelajarannya kosong,”

Reni : “Waaaah, boleh juga tuh idenya. Tapi gimana cara bolosnya, kan pintu gerbang dikunci?”

Vivasya: “Tenang, nanti kita izin aja sebentar untuk beli makanan yang ada di depan. Kan biasanya
boleh tuh pas istirahat,”

Fetty : “Idenya gila, cuma penasaran juga nih pengen ikut,”

Yulinda : “Iya, nanti biar aku yang minta izin ke ibu piket ya,”

Tibalah saat yang dinanti, bel istirahat tiba dan gank ini sudah siap sedia ingin mencoba bolos dengan
minta izin makan di kantin luar sekolah.

Semua tas sudah disembunyikan di taman belakang oleh Reni yang diberi tugas melempar tas lewat
jendela, lalu disambut Mirsa di bawah.

Yulinda: “Bu, kami izin makan di kantin depan ya,”


Guru : “Siapa saja yang ikut? Tulis namanya disini. Ingat! Waktu cuma 15 menit, kalau telat maka
kalian akan kena sanksi!”

Vivasya : “Siap bu. Tenang saja, kami makannya cepat kok,”

Akhirnya mereka diizinkan pergi keluar sekolah untuk mencari makanan, padahal niatnya adalah bolos.

Fetty: “Yuk lari, nanti malah ketahuan,”

Mirsa: “Iya, langsung naik taksi online aja,”

Vivasya: “Siap laksanakan, Reni udah pesan taksinya kan?”

Reni: “Sudah, udah deket kok,”

Mereka naik taksi dan langsung menuju mall yang ada di kota tersebut. Tiba-tiba saat baru saja turun
dari taksi, ternyata mereka diikuti oleh guru piket yang sebenarnya sudah curiga dengan gerak gerik
mereka.

Guru: “Ayo cepat balik ke sekolah! Kalian akan disanksi berat oleh kepala sekolah,”

Yulinda: “Aduh bu, kami cuma mau coba rasanya bolos. Lagian jam terakhir kami kan gurunya tidak
datang,”

Guru: “Tidak bisa, ayo pesan taksi lagi dan balik ke sekolah sekarang!”

Akhirnya mereka kembali ke sekolah, dengan rasa takut luar biasa. Bisa saja orang tua dipanggil atau
bahkan dikeluarkan dari sekolah.

Setibanya di sekolah, mereka langsung disuruh masuk ruang kepala sekolah untuk menerima sanksi.
Namun guru piket terlebih dahulu masuk untuk melapor. Tapi, tak lama kemudian dia keluar lagi
dengan wajah emosi.

Guru: “Kalian beruntung kali ini, kepala sekolah memaafkan karena kalian anak-anak pintar. Saya
harap jangan ulangi lagi perbuatan tidak baik ini.

Geng anak pintar tersenyum lega sambil berpelukan. Karena mereka sudah lolos dari sanksi yang
biasanya diberikan pada anak bolos.

Anda mungkin juga menyukai