Anda di halaman 1dari 9

Naskah Drama Keong Mas

1.

Raden Inu Kertapati :Arsyad

2.

Dewi Candra Kirana :faiha

3.

Dewi Galuh Ajeng :salsa

4.

Raja :Rafa

5.

Penyihir :ganevo

6.

Nenek Tua :putri


Kakek Tua :imam

8.

Narator :omar

9.

Dirma: olin

10.

Kawan raden inu:ilham

11.

anak raja : zam zam

12.

Anak kakek tua: abdul


KEONG MAS

Dahulu Kala, Di istana Kerajaan Daha Hiduplah seorang raja bersama kedua putrinya. Suatuhari, Raja
memanggil kedua putrinya, karena mereka akan kedatangan tamu dari KerajaanKaruhipan yang
bernama Raden Inu Kertapati.Raja

: “Putri

-Putriku Kemarilah!

” (Memanggil kedua putrinya)

Galuh

: (Berjalan menghampiri sang ayah) “Ada apa,ayahanda?”

Kirana

: (Berjalan dibelakang Galuh Ajeng) “Apakah ayahanda memanggilku juga?”

Raja

: “Iya Putriku, Ada pemberitahuan yang sangat penting.. Besok Raden Inu

Kerta

pati dari Kerajaan Kahuripan akan datang Lusa..”

Kirana

: “Lalu, apa Hubungannya dengan kami Ayahanda?”

Raja

: “Ayah sudah membuat perjanjian dengan Ayah dari Raden Inu Kertapati, bahwaAyah akan menikahkan
salah satu putri Ayah dengan Raden Inu.”

Galuh

: ( Berbinar senang) “Siapa diantara kami yang akan dinikahkan dengan RadenInu, ayah?”

Raja
: “Kami telah memutuskan bahwa Candra Kirana yang akan menikahkan RadenInu Kertapati.. dan
keputusan ini tidak bisa diganggu gugat!”

Galuh : (Menun

dukkan kepala) “Maaf ayahanda, Galuh ingin pergi kebelakang..

Permisi.. (Berjalan pergi sambil menundukkan kepala)Kirana

: (Melihat kepergian Galuh, Kemudian melihat sang Raja) “Terima

Kasih,Ayahanda.. Kirana senang sekali..Raja

: “Sama

-sama anakku..

mari kita persiapkan segala sesuatunya..” (Sambil

mengelus kepala Kirana)Sementara dewi galuh, merasa iri dengan kirana yang bernasib baik dan mujur
akanmenikah dengn inu kertapati, niat jahat untuk mencelakai kirana pun terbesit di pikirannya. Ia pun
mendatangi sebuah gubuk milik penyihir.Galuh

: “Permisi, Apa ada orang didalam?” (melihat sekeliling)

Penyihir

: “Apa yang anda butuhkan Gadis manis?” (berjalan menggunakan tongkat)

Galuh

: “Aku membutuhkan bantuanmu! Tolong bantu aku!”

Penyihir

: “Kamu ingin aku melakukan apa?”

Galuh

: “Aku ingin kamu menyihir Candra Kirana menjadi Sesuatu yang menjijikkan!Yang jelas aku ingin Kirana
menderita!”

Penyihir

: “Baiklah, aku akan menyihir Candra Kirana sehingga dia tidak

dapat bertunangan dan menikah

dengan Raden Inu!”


Galuh

: (Tersenyum senang) “Terimakasih atas bantuanmu, senang bekerja sama dengan penyihir sepertimu!
Ini uang sebagai imbalannya.” (Memberi amplop berisi uang)

Penyihir

: (Menerima uang itu) “Sekarang aku akan mempersiapkan kutukan untuknya…”

Galuh

: “Kutunggu kabar darimu, penyihir!!” ( meninggalkan gubuk penyihir dan

kembali ke Istana)Keesokan Harinya, Candra Kirana pergi ke pasar membeli keperluan untuk
menyambutkedatangan Raden Inu Kertapati besok. Sepulang dari pasar Kirana melewati sebuah sungai.
Disungai tersebut kirana dihadang oleh seorang perempuan tua yang buruk rupa. Perempuan tua
ituadalah nenek sihir yang diperintah oleh Galuh untuk menyihir Kirana.Penyihir

: “Hwahahahaha!! Candra Kirana! Apa kabarmu, Hah? Ke

lihatannyakamu sangat senang

hari ini? Hwahahaha…”

Kirana

: (terkejut) “ Siapa kamu?”

Penyihir

: “Diam! Aku ke sini untuk menyihirmu menjadi keong!!

Kirana

: “Kenapa kamu ingin menyihirku? Apa salahku?”

Penyihir

: “Saudaramu yang menyuruhku untuk menyihirmu.”

Kirana

: “Galuh? Tidak mungkin, kau pasti berbohong !”

Penyihir
: “Sudah ! jangan banyak omong ! terima saja nasibmu! hahahaha.”

(mengucapkan mantra untuk menyihir Kirana menjadi Keong)Kirana

: “Tidak!” ( Berubah jadi keong emas)

Penyihir

:“

Hwahahaha!!!! Kamu hanya akan menjadi manusia pada waktu siang hari, tapi bila menjelang malam,
kamu akan kembali menjadi keong!! Kutukan ini akan berakhir bila kamu

bertemu dengan Raden Inu!! Hwahahaha!” (Membuang Keong Mas Ke sungai)

Candra Kirana telah dikutuk menjadi keong emas dan dibuang ke sungai hinggaterdampar di Desa
Dadapan. Suatu hari seorang nenek sedang mencari ikan dengan jala, dankeong emas terangkut dalam
jalanya tersebut. Keong Emas itu lalu dibawanya pulang danditaruh di tempayan. Nenek

: “Oh, keong yang sangat cantik!! Aku akan membawanya pulang!”

Setibanyadipondok, nenek itu meletakkan keong itu di tempat yang aman. Lalu dia beristirahat sejenak
dikursi. Nenek

: “Sampai jam segini aku belum juga mendapatkan ikan. Aku harus

mencari ikan

lagi, kalau tidak mendapat ikan, aku mau makan apa?” ( Pergi keluar untuk mencari ikan)

Nenek itu kembali mencari ikan di sungai. Kemudian, Kirana kembali ke wujudmanusianya.Kirana

: “ Loh, kenapa aku bisa di sini? Oh iya, tadi ‘kan

ada seorang nenek yangmembawaku. Kasihan sekali nenek itu, untuk makan saja dia harus mencari ikan
terlebih dahulu.

Aku akan membuatkan makanan untuknya.”

Hingga menjelang malam nenek itu tidak mendapat ikan seekorpun. Kemudian Nenektersebut
memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah ia sangat kaget, karena di meja

sudah tersedia masakan yang sangat enak-enak. Si nenek bertanya-tanya pada dirinya sendiri,siapa yang
mengirim masakan ini.Begitu pula hari-hari berikutnya si nenek menjalani kejadianserupa, keesokan
paginya nenek ingin mengintip apa yang terjadi pada saat dia pergi mencariikan. Nenek itu lalu berpura-
pura pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya, lalu pergike belakang rumah untuk
mengintipnya. Setelah beberapa saat, si nenek sangat terkejut. Karenakeong emas yang ada ditempayan
berubah wujud menjadi gadis cantik. Gadis tersebut lalumemasak dan menyiapkan masakan tersebut di
meja. Karena merasa penasaran, lalu nenektersebut memberanikan diri untuk menegur putri nan cantik
itu. Nenek

: “Siapakah kamu ini putri cantik, dan dari mana asalmu?”

Kirana

: ( Menoleh kaget) ” Aku….aku…aku Candra Kirana. Aku adalah putri kerajaan

Daha yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir utusan saudaraku karena merasa irikepa

daku”

Nenek

: ( Merasa iba) “ kasihan sekali dirimu, Nak…Nenek tidak tahu saudara macam

apa saudaramu itu, hingga tega ingin mengutukmu! Tapi namanya manusia kalau sudah

cemburu,…apapun dia lakukan! Ya, sudah…sementara kamu boleh tinggal di sini, Nak…”

Kirana

: “ Terimakasih, Nek…”

Sementara itu pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja ketika tahu candra kirana menghilang.Iapun
mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa. Nenek sihirpun akhirnya tahudan mengubah
dirinya menjadi gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati. Raden InuKertapati Kaget sekali melihat
burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya. Iamenganggap burung gagak itu sakti dan
menurutinya padahal raden Inu diberikan arah yangsalah.Raden Inu : (Terkejut

) “siapa kau ?”

Burung Gagak

: “ Tenang anak muda, aku akan menunjukkan arah ke Desa Dadapan, di sanakamu akan bertemu
dengan Candra Kirana.”

Raden Inu

: “ Darimana kau tahu tujuan perjalananku? Siapa kau sebenarnya?”

Burung Gagak

: “ Kau tidak perlu tahu


siapa aku, ikuti saja petunjuk yang kuberikan.”

Raden Inu

: “ Baiklah, terima kasih atas pertolonganmu.”

Setelah berjalan cukup jauh mengikuti petunjuk arah dari burung gagak, Raden Inu tidak juga
menemukan Desa Dadapan. Diperjalanan Raden Inu bertemu dengan seorang kakek yangsedang
kelaparan, diberinya kakek itu makan. Ternyata kakek itu adalah orang sakti yang baik Iamenolong
Raden Inu dari burung gagak itu.Kakek

: “Tolonglah nak, sudah beberapa hari kakek tidak makan.”

Raden Inu

: “Oh, ini kek, ada sedikit makanan.” (memberi sepotong roti)

Kakek

: “Terima kasih anak muda. Janganlah kau mengikuti petunjuk yang diberikan

burung gagak tadi, dia sebenarnya adalah jelmaan nenek sihir, dia memberikan arah yang salah

padamu.”

Raden Inu

: “Lalu apa yang harus kulakukan kek?”

Kakek

: “Berjalanlah mengikuti aliran sungai ini, di ujung sana kamu akan menemukanDesa Dadapan.”

Raden Inu

: “Terima kasih kek, saya akan melanjutkan perjalanan ini.”

Kakek

: “Berhati

hatilah dalam perjalananmu,anak muda.”


Raden Inu

: “Baiklah kek.”

Setelah berjalan berhari-hari sampailah Raden Inu di desa Dadapan Ia menghampirisebuah gubuk yang
dilihatnya untuk meminta seteguk air karena perbekalannya sudah habis. Digubuk itu ia sangat terkejut,
karena dia bertemu dengan Candra Kirana. Akhirnya sihir darinenek sihir pun hilang karena perjumpaan
itu.

Raden Inu

: “Ah,…di sana ada pondok! Mungkin aku bisa numpang istirahat di sana untuk

sementara waktu dan setidaknya aku mendapat seteguk air. Aku merasa lelah sekali setelah

berjalan sejauh ini.”( Menghampiri pondok itu) “ Permisi!!…”

Kirana

: “Iya, sebentar…” ( membuka pintu)

Raden Inu

: (Terkejut) “ Bukankah kamu….Candra Kirana?”

Kirana

: “Raden Inu? Kenapa bisa ada di sini?”

Raden Inu

Anda mungkin juga menyukai