Anda di halaman 1dari 6

5/16/2018 Naskah Drama Kepahlawanan - slidepdf.

com

NASKAH DRAMA KEPAHLAWANAN

Pemeran :
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini
Romo
Adipati
Mei Chan
Inah
Ajudan 1
Ajudan 2
Dalang

SEASON I
Kartini
: Nyuwun Sewu Romo…. Saya ingin berbicara kepada Romo.
Apakah Romo mengizinkan Saya untuk melanjutkan Sekolah?

Romo
: Hoalah Nduk…. Nduk Kamu tu yo mbok ndak usah ngoyo, jadi wedok
itu rak usah neko-neko.
Kartini
: Tapi Romo, Saya itu pengen pintar kayak Temen-Temen Saya yang di
Nederland Belanda.
Romo : Yo lain to Nduk, Mereka tu Negarane wes maju rak koyok Kito
Wong ndeso…
Kartini : Romo-Romo, Mau melanjutakan Sekolah aja gak boleh
Romo
: Yo sing penting kan Kamu wes biso mbaco sama nulis aja udah cukup
(Kartini pun masuk kekamar, meninggalkan Romonya).
SEASON II

(Keesokan harinya, datanglah Raden Adipati Joyodiningrat dengan dua Ajudannya).

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-drama-kepahlawanan 1/6
5/16/2018 Naskah Drama Kepahlawanan - slidepdf.com

Romo : Haduh……. Ada apa Nak Raden ??


Adipati : Begini Romo, maksud kedatangan Saya untuk melamar Putri

Romo untuk Saya jadikan Istri Kedua Saya.


Romo : Oh…….. Sebentar tak panggilne Raden Ajeng Kartini. (Inah……..

memanggil pembantunya )
Inah : Enjeh Kanjeng………..
Romo : Kamu panggil ke Raden Kartini Inah : Enjeh
Kanjeng

(Beranjak kekamar memanggil Raden Ajeng Kartini)

Kartini : Ono opo Romo ??


Romo : Ngene loh Nduk, maksud kedatangan Raden Adipati kemari

untuk melamar Kamu.


Kartini : Enjeh Romo……. Saya nurut saja sama Romo
(Raden Adipati Pun pulang dengan dua Ajudannya).
SEASON III

Mei Chan : Dari mana mas ?


Adipati : Dari Kerajaan Jepara Nimas.
Mei Chan : Ngapain Mas ?....... Kenapa Saya tidak diajak ?
: Mas mau Melamar Raden Ajeng Kartini untuk Mas jadikan Istri yang
Adipati
Kedua.

Mei Chan : Apa ?????? Mas mau nikah lagi. Gak pokoknya Aku gak terima
Adipati : Kalau Orang Ningrat itu gak apa2 Istrinya dua

Mei Chan : Pokoknya gak mau…………….


(Akhirnya Raden Adipati dan Kartini Menikah)

SEASON IV

Kartini : Kang Mas, bolehkah Sayamendirikan Sekolah untuk para Gadis disini?? Adipati :
Heemmm … Ya kalau Mas setuju-setuju saja . sing penting itu bermanfaat.

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-drama-kepahlawanan 2/6
5/16/2018 Naskah Drama Kepahlawanan - slidepdf.com

(Akhirnya Kartini Mendirikan Sekolah, Dia mengajarkan Gadis-Gadis Desa Membaca dan
Menulis)

Tetapi R.A Kartini meninggal setelah ia melahirkan anak pertamanya. Tepatnya pada
Usia 25 Tahun. Akhirnya pada Tanggal 21 April diperingati sebagai” Hari Kartini”

Raden Ayu Kartini(Sepenggal Drama)

DRAMA PENDEK

-Tokoh dan Penokohan-

1. Kartini : Cerdas,Gemar Membaca,Patuh pada Orangtua.

2. Ayah Kartini : Bijaksana,Taat Pada Hukum Adat

(Raden Mas Adipati Ario) : (Ardi Atomo)

3. Ibu Kartini : Baik,Penyayang,Taat Pada Hukum Adat

(M.A. Ngasirah)

4. Simbok : Baik,Penyayang.

5. Suami Kartini : Pengertian, Penyayang.

(K.R.M. Adipati Ario S.D.A)


6. Mr.J.H Abendanon : Orang Belanda,Baik,Bijaksana.

7. Murid Kartini 1 : Wanita Pribumi

8. Murid Kartini 2 : Wanita Pribumi


Raden Ajeng Kartini

1. Latar : Ruang Tamu

- Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang

masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-drama-kepahlawanan 3/6
5/16/2018 Naskah Drama Kepahlawanan - slidepdf.com

tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya. Kartini kecil sangat sedih dengan hal tersebut, ia ingin menentang tapi tak

berani karena takut dianggap anak durhaka.

Ayah Kartini : (Bertolak Pinggang Marah)

“Kamu itu sudah waktunya untuk dipingit, kamu itu perempuan. Tidak harus sekolah tinggi –

tinggipun tidak apa – apa.”

Kartini : (Menatap Ayah sedih )

Tapi Romo. Aku ingin mempunyai banyak pengetahuan dan


“ juga banyak teman apa itu salah!.”

Ibu Kartini :(Membelai rambut Kartini)

“Kanjeng Ibu mengerti maksud kamu Cah Ayu, tapi adapt istiadat itu nddak boleh dilanggar.”

2. Latar : Taman Rumah Sore Hari


- Untuk menghilangkan kesedihannya, ia mengumpulkan buku-buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya yang

kemudian dibacanya di taman rumah dengan ditemani Simbok (pembantunya).

Kartini :(Memegang buku – buku pelajaran)

Mbok,kenapa aku nggak boleh melanjutkan sekolah?

Bukankah sekolah itu penting untuk masa depan.”

Simbok :(membelai sayang rambut Kartini)

Bukan begitu Raden Ayu,Den Ayu itu toh anak perempuan tertua dalam keluarga bapak dan ibu, mereka hanya ingin

memberikan yang terbaik untuk Den Ayu.

3. Latar : Kamar Tidur

Usia 12 tahun Kartini sudah dipingit. Dalam masa pingitannya ini Kartini banyak menghabiskan waktunya untuk membaca.

:(Membaca buku. Perlahan membuka lembaran – lembaran buku dan kertas lain satu – persatu kemudian menunduk)

“Seandainya saja aku bisa sekolah pasti aka nada banyak ilmu yang bisa kudapat.

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-drama-kepahlawanan 4/6
5/16/2018 Naskah Drama Kepahlawanan - slidepdf.com

4. Latar : Ruang Tamu

- Pada 12 November 1903 saat usianya 24 tahun kartini kemudian dinikahkan dengan bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario

Singgih Djojo Adhiningrat. Keinginan Kartini terus memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita tidak berhenti sampai

disitu. Kartini meminta izin pada suaminya untuk membuka sekolah bagi kaum wanita. Dan suaminyapun mendukung.

Suami Kartini : (Duduk Membaca Koran)

Kartini : (Berdiri Disamping Suami)

“Kalo aku buat sekolah wanita disini, menurut kang mas bagaimana?.”

Suami Kartini : ( Masih Membaca Buku)

“Yok wis, ra opo – opo. Itu keinginan yang bagus. Aku setuju – setuju saja.”

5. Latar : Rumah Kartini

Kartini tertarik pada kemajuan berpikir wanita Eropa (Belanda, yang waktu itu masih menjajah

Indonesia). Timbul keinginannya untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita tidak hanya didapur tetapi

juga harus mempunyai ilmu. Ia memulai dengan mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajarkan tulis menulis

dan ilmu pengetahuan lainnya

- Akhirnya berkat kegigihan dan dukungan dari suaminya Kartini mendirikan sekolah wanita pada tahun 1912 di Semarang

kemudian Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya.

Kartini : (Memegang buku,mengajar dalam ruang kelas)

“Bagaimana, sudah mengerti?.”

Tuti : ( Mencoba memahami)

http://slidepdf.com/reader/full/naskah-drama-kepahlawanan 5/6

Anda mungkin juga menyukai