Anda di halaman 1dari 19

Laporan mini riset

PEMAHAMAN MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


HIMPUNAN

Oleh :

Kelompok I

Anggota kelompok :

Anggota-1 : Rikha malika manik ( 4223111038 )


Anggota-2 : Aldea ( 4221111042 )
Anggota-3 : Anisa putri ( 4223311050 )
Anggota-4 : Fauziah azizah batubara ( 4221111045 )
Anggota-5 : Jonatan unedo sinambella (4223311039)

Kelas : pspm_22c
Mata kuliah : Himpunan dan logika
Dosen : Drs. Yasifati Hia, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
Daftar isi :

BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan yang harus dimiliki
mahasiswa program studi Pendidikan Matematika di Universitas adalah menguasai konsep
pedagogik dan didaktik matematika untuk melaksanakan pembelajaran di pendidikan
menengah serta untuk studi lanjut. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang calon
pengajar matematika yang akan menerapkan pengetahuan konsep matematika yang
dimilikinya kepada para peserta didiknya di kemudian hari nanti. Kemampuan pemahaman
konsep matematika peserta didik penting untuk dimiliki karena matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang lain. Banyak sekali terapan
ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari, beberapa diantaranya dalam bidang ekonomi,
teknik, fisika dan statistika. Hal ini sesuai dengan pendapat Ganal dan Guiab (2014) yang
menyatakan bahwa matematika merupakan alat utama untuk mengembangkan berpikir logis
dan kemampuan kognitif tingkat tinggi peserta didik.
Pencapaian kemampuan kognitif peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor eksternal yaitu dari guru pada saat proses pembelajaran. Kemampuan
guru dalam bidang kognitif merupakan suatu hal yang wajib dimiliki oleh mahasiswa
pendidikan matematika sebagai calon guru dan didukung dengan kemampuan dalam
mengelola pembelajaran di dalam kelas. Namun pada kenyataannya, masih banyak
mahasiswa calon guru matematika yang kurang memahami konsep matematika itu sendiri.
Hal ini terlihat dari kesalahan mereka pada saat menyelesaikan soal awal terkait dengan
materi fungsi yang diberikan oleh peneliti. Kesalahan ini bahkan terjadi pada mahasiswa
tingkat akhir.
Terjadinya kesalahan mahasiswa pada saat menyelesaikan soal sangat dimungkinkan
karena terdapat kesalahan pada saat mengonstruksi konsep. Frederiksen, Mislevy, dan Bejar
(dalam Almeda, Cruz, & Dy; 2013) mengemukakan bahwa kesalahan pada saat
mengkonstruksi konsep berakibat pada aplikasi dari pengetahuan itu sendiri. Lebih lanjut,
kesalahan tersebut dapat mempengaruhi pemahaman konsep peserta didik. Menurut Subanji
(2015), kesalahan peserta didik dalam mengkonstruksi konsep matematika diklasifikasikan
dalam lima bentuk, yaitu: 1. pseudo-construction yaitu hasil konstruksi matematika peserta
didik seringkali berbeda dengan apa yang dituliskan peserta didik, 2. misconstruction yaitu
proses pembentukan konsep matematika tidak sempurna, dalam pembentukan konsep, ada
bagian dari konsep yang tidak terkonstruksi, 3. misanalogical construction (kesalahan
berpikir analogis) merupakan proses pembentukan konsep matematika melalui analogi,
namun ada penyimpangan dalam penggunaan berpikir analogis, 4. misconnection proses
pembentukan konsep matematika, dimana bagian-bagian konsep telah terkonstruksi namun
belum ada koneksi antar bagian konsep, dan 5. mislogical construction disebut juga dengan
kesalahan berpikir logis, yaitu proses pembentukan konsep matematika melalui berpikir logis,
namun ada penyimpangan dalam penggunaan kaidah logika.
Untuk mengurangi terjadinya kesalahan mahasiswa pada saat mengonstruksi konsep,
salah satunya dapat dilakukan defragmentasi struktur berpikir sesuai dengan jenis kesalahan
yang dilakukan oleh mahasiswa. Subanji (2016) menyatakan bahwa defragmentasi struktur
berpikir merupakan fenomena perubahan tatanan skema (struktur berpikir) dalam rangka
memperbaiki fragmentasi struktur berpikir.
Melalui penelitian ini akan diidentifikasi kesalahan konstruksi konsep mahasiswa
pada saat menyelesaikan soal materi himpunan serta bentuk defragmentasi struktur berpikir
untuk mengatasinya. Materi himpunan dipilih untuk penelitian ini karena materi tersebut
merupakan materi dasar bagi mahasiswa pendidikan matematika dan merupakan materi yang
sudah pernah diperoleh di bangku sekolah menengah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menganalisis tentang kesulitan mahasiswa pendidikan


matematika menyelesaikan soal pada mata kuliah Himpunan dan Logika. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif. Pemilihan metode
kualitatif didasari oleh tujuan peneliti yang ingin mendeskripsikan secara mendalam
tentang kesulitan mahasiswa pendidikan matematika menyelesaikan soal pada mata
kuliah Himpunan dan Logika. Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa
pendidikan matematika. Tes yang diberikan sebanyak 5 soal yang terdiri dari 1 soal
dengan kategori mudah, 2 soal dengan kategori sedang dan 2 soal dengan kategori
sulit.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Subjek Mahasiswa 1
Adapun Hasil jawaban M1 pada soal tes yang diujikan diperoleh hasil
sebagai berikut ini.
 Soal pertama
Pada soal ini, subjek dapat mengerjakan tetapi subjek sepertinya salah
memahami maksud dari soal sehingga jawaban yang diberikan tidak sesuai
dengan pertanyaan soal.

 Soal Kedua
Pada soal kedua subjek paham dengan maksud soal dan dapat mengerjakan
nya dengan baik

 Soal ketiga
Pada soal ketiga subjek sudah paham dengan maksud soal dan dapat
mengerjakan nya dengan baik
 Soal keempat
Pada soal ini, subjek dapat memahami soal dan dapat mengerjakan nya dengan
benar dan baik.

 Soal kelima
Pada soal ini, subjek belum dapat memahami maksud soal dengan baik dan
salah dalam menggunakan sifat-sifat nya.

B. Subjek Mahasiswa 2
Adapun hasil jawaban M2 pada soal tes yang diujikan diperoleh hasil
sebagai berikut ini.
 Soal pertama
Pada soal ini, subjek dapat mengerjakannya dengan baik dan paham dengan
soal yang dimaksud.

 Soal Kedua
Pada soal ini, subjek dapat mengerjakan tetapi subjek sepertinya salah
memahami maksud dari soal sehingga jawaban yang di berikan tidak sesuai
denga pertanyaan soal.

 Soal ketiga
Pada soal ketiga subjek tidak memahami konsep dari soal tersebut akibatnya
jawaban yang dikasih kurang tepat.

 Soal keempat
Pada soal ini, subjek dapat mengerjakan soal tetapi tidak memahami konsep
dari soal dan memberikan jawaban yang kurang tepat.
 Soal kelima
Pada soal ini, subjek belum dapat memahami maksud soal dengan baik dan
salah dalam menggunakan sifat-sifat nya.

C. Subjek Mahasiswa 3
 Soal pertama
Pada soal ini, subjek dapat menyelesaikan soal dengan baik. Hal ini
membuktikan bahwa subjek sudah paham dengan sangat baik bagaimana cara
menentukan anggota dari setiap himpunan maupun gabungan dan irisan dari
dua himpunan.

 Soal Kedua
Pada soal ini, subjek mampu menyelesaikan soal sesuai dengan pembahasan
yang sudah disediakan oleh kelompok kami. Hal ini membuktikan bahwa
subjek sudah mampu menyelesaikan permasalahan himpunan pada soal cerita
dan menglasifikasikannya dengan baik.
 Soal ketiga
Pada soal ketiga subjek mampu menentukan penyelesain permasalahan untuk
mencari gabungan antara dua buah himpunan, hingga mampu
menggambarkannya dalam bentuk diagram venn, dengan baik dan sesuai.

 Soal keempat
Pada soal ini, subjek sudah memahami apa yang diminta pada permasalahan
soal himpunan yang diberikan, konsep pemahaman subjek pada soal ini sudah
sangat baik.

 Soal kelima
Pada soal ini, subjek juga sudah mampu menyelesaikan soal dengan sangat
baik.
Dari penelitian pada subjek ini, dapat disimpulkan bahwa subjek sudah
mampu memahami konsep himpunan dan soal-soal mengenai himpunan
dengan sangat baik.

D. Subjek mahasiswa 4
 Soal 1
Pada soal pertama,subjek mampu mengerjakan soal dengan cepat dan baik
juga benar .

 Soal 2
Pada soal ke dua,masih soal yang tidak jauh berbeda dengan soal pertama.
Subjek juga mampu mengerjakan nya dengan baik.

 Soal 3
Pada soal ketiga,saya mencoba memberikan soal cerita kepada subjek. Saat
pengerjaan terjadi sedikit kebingungan dan kekeliruan. Yang saya pertanyakan
adalah jumlah orang yang mengikuti kedua lomba, namun yang ia jawab
adalah orang-orang yang tidak mengikuti kedua lomba.
 Soal 4
Pada soal ke 4 ini,saya memberikan soal yang sama,berjenis cerita namun
lebih singkat. Subjek mampu mengerjakan nya dengan baik.

 Soal 5
Subjek mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar..

BAB V
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
A. Soal dan kunci jawaban

Soal Jawaban
B. Lembar mahasiswa yan dipilih ( mahasiswa ke-3)
\

Anda mungkin juga menyukai