Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN 2086-6356 || e-ISSN 2614-3674

Vol. 9, No. 1, April 2018, Hal. 30-36

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI


ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

Asri Dwi Kusumawati1, Sutriyono2


1,2Pendidikan Matematika,Universitas Kristen Satya Wacana, 202014081@student.uksw.edu

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
Riwayat Artikel: dalam menyelesaikan persoalan aljabar yang berkaitan dengan konsep dan prinsip, serta
Diterima: 02-03-2018 faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga
Disetujui: 18-03-2018 dalam mempelajari aljabar. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan
menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dari instrumen yang diberikan. Sampel yang diambil
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga dengan jumlah subjek yaitu 5 siswa. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
Kata Kunci: persoalan aljabar yang berkaitan dengan persentase penguasaan konsep 58% dan
Kesulitan Belajar persentase penguasaan prinsip 53% yang termasuk pada kategori sedang.
Operasi Aljabar
Abstract:This study aims to determine the difficulties experienced by students in solving
algebraic problems related to the concepts and principles, as well as the factors that cause
difficulties in learning grade VII SMP Negeri 3 Salatiga in learning algebra. The research
method is qualitative descriptive by analyzing students' difficulties from the given
instrument. Samples taken are students of class VII SMP Negeri 3 Salatiga with the number
of subjects ie 5 students. The results of this study indicate that students have difficulty in
solving algebra problems related to the percentage of mastering the concept of 58% and
the percentage mastery of 53% which is included in the medium category.

——————————  ——————————

sasaran atau objek penelaahan matematika adalah fakta,


A. LATAR BELAKANG
konsep, operasi, dan prinsip. Oleh karena itu, setelah siswa
Sebagian orang pernah menggunakan konsep aljabar belajar mengenai aljabar, diharapkan siswa juga dapat
dalam permasalahan sehari-hari, baik yang disadari memperoleh keempat hal tersebut yang berkaitan dengan
maupun tidak disadari khususnya bagi mereka yang materi aljabar.
pernah menempuh jenjang pendidikan. Pengenalan Materi Aljabar membahas mengenai pengertian
konsep aljabar perlu diberikan kepada siswa, karena variabel, konstanta, koefisien dan suku-suku yang sejenis
konsep tersebut akan berguna diberbagai bidang dan tidak sejenis. Siswa juga akan mempelajari mengenai
matematika yang akan siswa pelajari. Konsep aljabar operasi hitung pada bentuk aljabar yang menggunakan
tersebut dapat diberikan dan ditanamkan secara efektif prinsip–prinsip operasi hitung pada bilangan bulat. Hal ini
dengan mengajarkan aljabar di sekolah. menjelaskan bahwa setiap materi pada pembelajaran
Pemberian materi aljabar mulai diperkenalkan matematika tidak terlepas dengan fakta, konsep dan
kepada siswa ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). prinsip.
Pembelajaran aljabar bertujuan agar siswa mampu untuk Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan pembelajaran matematika di kelas. Kesulitan belajar
kerjasama. Adapun tujuan pembelajaran matematika di matematika yang dialami siswa berarti juga kesulitan
SMP salah satunya adalah pemahaman konsep (Depdiknas: belajar bagian-bagian matematika. Kesulitan tersebut
2006). Karena aljabar merupakan salah satu bagian dari dapat hanya satu bagian saja, dapat juga lebih dari satu
matematika maka pemahaman konsep aljabar merupakan bagian matematika yang dipelajari. Ditinjau dari
salah satu tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran keragaman materi pelajaran matematika, bahwa satu
matematika untuk SMP dan sederajat. bahasan berkaitan dengan satu atau lebih bahasan, maka
Gagne (Erman, 2003: 33) menyatakan dalam belajar kesulitan siswa pada suatu bahasan akan berdampak
matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, kesulitan satu atau lebih bahasan yang lain. Salah satu
yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek kesulitan siswa mempelajari satu bagian matematika dapat
langsung terdiri dari fakta, konsep, skill, dan prinsip. Begle berdampak pada kesulitan siswa dalam mempelajari
dalam Herman Hudojo (2005: 36) menyatakan bahwa bagian matematika yang lain.

30
Asri Dwi Kusumawati, Analisis Kesulitan Belajar... 31

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru beberapa konsep dan prinsip dimana sebuah konsep
matematika di SMP Negeri 3 Salatiga, guru menyatakan aljabar diperlukan sebagai dasar untuk konsep
bahwa siswa kelas VII masih sering melakukan kesalahan pembelajaran aljabar berikutnya dan penggunaan prinsip
saat mengerjakan persoalan yang terkait dengan aljabar. yang saling berkaitan akan menjadi modal bagi para
Sesuai dengan pernyataan Soedjadi (1996: 27) yang siswa untuk dapat menyelesaikan persoalan aljabar
mengatakan bahwa kesulitan yang dialami siswa akan dengan baik dan benar.
memungkinkan terjadi kesalahan sewaktu menjawab soal Pentingnya pemahaman konsep aljabar bagi siswa
tes. Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Soedjadi, dan masih banyaknya kesulitan yang dihadapi oleh para
kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab siswa maka dirasa perlu untuk dilakukan suatu analisis
persoalan aljabar merupakan bukti adanya kesulitan yang tentang kesulitan belajar siswa dalam mempelajari
dialami oleh siswa pada materi tersebut. Hubungan aljabar. Hal itu perlu dilakukan agar guru dapat
antara kesalahan dan kesulitan dapat diperhatikan pada mengetahui letak kesulitan siswa dalam penguasaan
kalimat “jika seorang siswa mengalami kesulitan maka ia konsep dan prinsip dalam aljabar sehingga guru dapat
akan membuat kesalahan” (Depdikbud: 1982). Hal meminimalisir kesalahan–kesalahan siswa dalam
tersebut menegaskan bahwa kesulitan merupakan mengerjakan persoalan aljabar. Selain itu guru juga dapat
penyebab terjadinya kesalahan. Dengan demikian mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa
pernyataan guru matematika SMP Negeri 3 Salatiga yang mengalami kesulitan dalam mempelajari aljabar.
menyatakan bahwa siswa-siswanya masih banyak Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan kesalahan ketika mengerjakan persoalan menganalisis kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri
aljabar, maka dapat dikatakan bahwa siswa-siswa 3 Salatiga dalam mempelajari aljabar.
tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari aljabar.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan B. METODE PENELITIAN
Fajar Hidayati (2010) yang menghasilkan (1) kesulitan– Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
kesulitan yang dialami siswa kelas VII dalam adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
menyelesaikan persoalan aljabar yang berkaitan dengan dilakukan di SMP Negeri 3 Salatiga dengan pengambilan
konsep dan prinsip adalah (a) di dalam penguasaan subjek berdasarkan purposive sampling sebanyak 5 siswa
konsep, dimana kesulitan tersebut berada dikategori dari kelas VII A. Pengambilan data dilakukan pada bulan
tinggi yaitu 72% ; (b) kesalahan yang paling banyak Oktober-November. Metode pengumpulan data dalam
dilakukan siswa dalam penguasaan konsep adalah ketika penelitian ini dengan menggunakan tes tertulis,
siswa harus menyajikan himpunan dengan diagram Venn; wawancara dan angket. Instrumen yang digunakan dalam
(c) di dalam penguasaan prinsip, siswa masih mengalami penelitian ini berupa tes uraian yang berisi tentang soal-
kesulitan dalam mengapreasiasikan peran prinsip– soal yang berkaitan dengan materi aljabar. Tes yang
prinsip dalam matematika, yang berada pada kategori dilakukan dengan 1x pertemuan (2 jam pelajaran) pada
tinggi yaitu 74%; (2) faktor–faktor yang menyebabkan tanggal 21 November 2017. Instrumen wawancara dalam
kesulitan belajar siswa SMP dalam mempelajari aljabar penelitian ini menggunakan pedoman wawancara semi
berasal dari faktor ekstern, yaitu penggunaan alat peraga terstruktur.
oleh guru dengan kategori cukup yaitu (49 %).
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk C. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengatasi munculnya kesulitan tersebut, beberapa usaha Berdasarkan penelitian yang dilakukan menghasilkan
telah dilakukan oleh guru kelas VII pada saat analisis hasil pekerjaan siswa sebagai berikut:
pembelajaran aljabar. Guru memberikan penjelasan
kembali kepada siswa tersebut hingga mereka 1. Analisis Data Hasil Pekerjaan Siswa
menyatakan bahwa dirinya telah mengerti. Guru juga TABEL 1
menanamkan pemahaman konsep melalui model RANGKUMAN HASIL PEKERJAAN SISWA DALAM
pembelajaran yang digunakan. Dari berbagai usaha yang PENGUASAAN KONSEP DAN PRINSIP
telah dilakukan oleh guru, ternyata masih terjadi Indikator Soal/
Pengua-
Indikator Pengalaman ∑X ∑√
kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Saan
Belajar
Cooney,at all (1975: 204) menyatakan bahwa 1. Menandai, Siswa dapat
kesulitan siswa–siswa dalam belajar matematika agar mengungkap menentukan
difokuskan pada dua jenis pengetahuan matematika yang kan dengan variabel dari 0 30
kata-kata dan suatu bentuk
penting yaitu pengetahuan konsep–konsep dan mengidentifikasi aljabar
pengetahuan prinsip-prinsip. Dengan demikian untuk Konsep
kan konsep Siswa dapat
mengetahui kesulitan belajar siswa dalam mempelajari menentukan
aljabar dapat ditinjau dari pengetahuan siswa tentang koefisien dari 21 9
suatu bentuk
konsep–konsep dan prinsip–prinsip dalam aljabar. aljabar
Seperti bidang matematika lainnya, aljabar terdiri dari
32 | Paedagoria, Vol. 9, No. 1, April 2018, hal. 30-36

Siswa dapat TABEL 2


menentukan PERSENTASE TINGKAT KESULITAN SISWA
konstanta dari 4 26
suatu bentuk DALAMPENGUASAAN KONSEP DAN PRINSIP
aljabar. Persentase
2. Siswa dapat Pengua- Tingkat
Mengidentifikasi menentukan
Indikator Kriteria
17 13 saan Kesulitan
contoh dan suku-suku yang Siswa
bukan contoh sejenis 1.Menandai,
dari konsep Siswa dapat
mengungkapkan
menentukan
suku-suku yang
18 12 dengan kata-
28 Rendah
tidak sejenis kata dan
1. Mengenali Siswa dapat mengidentifikasi
kapan suatu menyederhanakan Konsep kan konsep
prinsip bentuk aljabar 2.
diperlukan dengan 6 24 Mengidentifikasi
mengelompokkan contoh dan 58 Sedang
suku-suku yang bukan contoh
sejenis
dari konsep
Siswa dapat
menyelesaikan 1. Mengenali
operasi hitung kapan suatu
26 4 53 Sedang
penjumlahan dan prinsip
pengurangan diperlukan
bentuk aljabar Prinsip
2. Menggunakan
2. Menggunakan Siswa dapat prinsip operasi
prinsip operasi menyelesaikan 44 Sedang
hitung secara
hitung secara perkalian bentuk
benar aljabar dengan benar
sifat distributif
Prinsip
perkalian
5 25 Tabel 3
terhadap
penjumlahan dan Taraf atau Tingkat Kesulitan
sifat distributif Taraf/Tingkat Kriteria
perkalian
terhadap Kesulitan (%)
pengurangan 80-100 Sangat Tinggi
Menyederhanakan 66-79 Tinggi
hasil operasi 23 7
pecahan aljabar 40-65 Sedang
Siswa dapat 0-39 Rendah
membagi suatu Sumber : (Suharsimi Arikunto, 1998: 246)
pecahan dengan
pecahan dengan
12 18
cara mengalikan Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa terkait dengan
terhadap Penguasaan Konsep dan Prinsip aljabar beradasarkan hasil
kebalikan pecahan
tes dan wawancara, yaitu:
tersebut.
1. Kesalahan siswa dalam menandai, mengungkapkan
Dari hasil persentase tingkat kesulitan siswa dalam dengan kata-kata dan mengidentifikasikan konsep.
penguasaan konsep dan prinsip yang termasuk pada Kesalahan siswa dalam menandai,
kriteria sedang dan rendah terlihat jelas pada Gambar 1. mengungkapkan dengan kata-kata dan
mengidentifikasikan konsep terjadi jika siswa tidak
70
58 dapat menentukan kofisien dan konstanta dari suatu
60 53
bentuk aljabar.
50 44
Berikut contoh hasil pekerjaan siswa yang disertai
40 Persentase dengan hasil wawancara siswa yang melakukan
28
30 Tingkat kesalahan:
20 Kesulitan
a. Siswa tidak dapat menentukan koefisien dari
10 suatu variabel.
0 Pada soal nomor 1b siswa diminta untuk
1 2 3 4 menentukan variabel x dari bentuk aljabar 10𝑦 −
Gambar 1. Persentase Tingkat Kesulitan 4𝑥 + 4𝑦 + 6𝑥
Asri Dwi Kusumawati, Analisis Kesulitan Belajar... 33

Jawaban siswa G Jawaban yang di siswa belum dapat menentukan contoh dan bukan
harapkan contoh dari konsep suku-suku yang sejenis.
1b. Koefisien dari b. Siswa tidak dapat menentukan suku-suku yang tak
variabel x adalah -4 sejenis dari suatu bentuk aljabar.
dan 6 Pada soal nomor 1d siswa diminta untuk
menentukan suku yang tak sejenis dari bentuk
b. Siswa tidak dapat menentukan konstanta dari aljabar 10𝑦 − 4𝑥 + 4𝑦 + 6𝑥
suatu bentuk aljabar Jawaban siswa A Jawaban yang
Pada soal nomor 1c siswa diminta untuk diharapkan
menentukan konstanta dari bentuk aljabar 10𝑦 − 1e. Suku yang tak
4𝑥 + 4𝑦 + 6𝑥 sejenis adalah
Jawaban siswa R Jawaban yang di 10𝑦 dan −
harapkan 4𝑥, dan 4𝑦 dan 6𝑥
1c. Konstanta dari Dari wawancara di atas terlihat bahwa siswa
bentuk aljabar 10𝑦 − belum dapat menuliskan suku-suku yang tak
4𝑥 + 4𝑦 + 6𝑥 adalah 0 sejenis secara benar dan tepat. Sehingga dapat
atau tidak ada. dikatakan siswa belum dapat menentukan contoh
Berdasarkan hasil wawancara oleh kedua siswa G dan bukan contoh dari konsep suku-suku yang tak
dan R, dapat disimpulkan bahwa siswa G tidak sejenis.
mengetahui definisi dari koefisien atau dapat
dikatakan siswa tidak dapat mengungkapkan 3. Kesalahan siswa dalam mengenali kapan suatu
dengan kata-kata definisi dari koefisien. Serta prinsip diperlukan.
siswa R sebenarnya mengetahui definisi dari Kesalahan dalam indikator penguasaan prinsip di
konstanta namun tidak dapat mengungkapkan atas terjadi jika siswa tidak dapat menyederhanakan
dengan kata-kata definisi dari suatu konstanta bentuk aljabar dengan mengelompokkan suku-suku
sehingga dapat dikatakan bahwa siswa tidak dapat yang sejenis, dan siswa tidak dapat menggunakan
mengungkapkan dengan kata-kata definisi dari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
konstanta. Oleh karena itu, dapat disimpulkan Berikut contoh hasil pekerjaan siswa yang disertai
bahwa kedua siswa tersebut tidak dapat dengan hasil wawancara siswa yang melakukan
mengungkapkan definisi dengan kata-kata. kesalahan:
a. Siswa tidak dapat menyederhanakan bentuk
2. Kesalahan siswa dalam mengidentifikasi contoh dan aljabar dengan mengelompokkan suku-suku yang
bukan contoh dari konsep. sejenis.
Kesalahan dalam indikator penguasaan konsep di Pada soal nomor 2a siswa diminta untuk
atas terjadi jika siswa tidak dapat menentukan suku- mengubah bentuk aljabar 2𝑎 + 3𝑏 − 𝑎 + 5𝑏 ke
suku yang sejenis dan tak sejenis dari suatu bentuk dalam bentuk aljabar yang paling sederhana,
aljabar. dengan mnyertakan langkah-langkah
Berikut contoh hasil pekerjaan siswa yang disertai pengerjaannya.
dengan hasil wawancara siswa yang melakukan Jawaban siswa R Jawaban yang
kesalahan: diharapkan
a. Siswa tidak dapat menentukan suku-suku yang 2a. 2𝑎 + 3𝑏 − 𝑎 + 5𝑏
sejenis dari suatu bentuk aljabar. = 2𝑎 − 𝑎 + 3𝑏
Pada soal nomor 1d siswa diminta untuk + 5𝑏
menentukan suku yang sejenis dari bentuk aljabar = 𝑎 + 8𝑏
10𝑦 − 4𝑥 + 4𝑦 + 6𝑥
Jawaban siswa J Jawaban yang
diharapkan Jawaban siswa M Jawaban yang
1d. Suku yang diharapkan
sejenis adalah 2a. 2𝑎 + 3𝑏 − 𝑎 + 5𝑏
10𝑦 dan 4𝑦, dan − = 2𝑎 − 𝑎 + 3𝑏
4𝑥 dan 6𝑥 + 5𝑏
Dari wawancara di atas terlihat bahwa siswa = 𝑎 + 8𝑏
belum dapat menuliskan suku-suku yang sejenis
secara benar dan tepat. Sehingga dapat dikatakan Berdasarkan hasil pekerjaan siswa yang kemudian
dilakukan wawancara, diperoleh informasi bahwa
34 | Paedagoria, Vol. 9, No. 1, April 2018, hal. 30-36

siswa R tidak dapat menyelesaikan ke dalam bentuk aljabatr yang paling sederhana,
penyederhanaan bentuk aljabar tersebut dengan dengan menyertakan langkah-langkahnya. Dalam
benar, siswa salah dalam operasi pengurangan langkah-langkah tersebut siswa akan
bentuk aljabar dan siswa M tidak dapat menggunakan operasi hitung bentuk perkalian
menyelesaikan penyederhanaan bentuk aljabar dengan sifat distibutif perkalian, penjumlahan dan
tersebut dengan benar, siswa salah dalam konsep pengurangan.
pengurangan bentuk aljabar. Oleh karena itu, Jawaban siswa A Jawaban yang
dapat dikatakan bahwa kedua siswa tersebut diharapkan
masih mengalami kesulitan dalam 2c. 3(2𝑝 + 3𝑞) +
menyederhanakan bentuk aljabar dengan 2(𝑝 − 2𝑞)
mengelompokkan suku-suku yang sejenis. = 6𝑝 + 9𝑞
Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua siswa + 2𝑝 − 4𝑞
tersebut mengalami kesulitan dalam hal = 6𝑝 + 2𝑝
mengenali kapan suatu prinsip diperlukan. + 9𝑞 − 4𝑞
b. Siswa tidak dapat menyelesaikan operasi hitung = 2𝑝 + 5𝑞
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.
Pada soal nomor 2b siswa diminta untuk Dari jawaban dan hasil wawancara dengan siswa
menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan A, maka dapat dikatakan bahwa siswa A masih
pengurangan bentuk aljabar (12𝑥 + 5𝑦) − mengalami kesulitan dalam menggunakan sifat
(−2𝑥 − 3𝑦) ke dalam bentuk aljabar yang paling distributif perkalian. Sehingga dapat dikatakan
sederhana, dengan menyertakan langkah-langkah bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
pengerjaannya. menggunakan prinsip secara benar.
Jawaban siswa J Jawaban yang b. Siswa tidak dapat menyederhanakan hasil operasi
diharapkan pecahan aljabar.
2b.(12𝑥 + 5𝑦) − Pada soal nomor 2d siswa diminta untuk
(−2𝑥 − 3𝑦) 2𝑘 1+3𝑘
mengubah bentuk aljabar + ke dalam
3 2
= 12𝑥 + 5𝑦
bentuk aljabar yang paling sederhana, dengan
+ 2𝑥 + 3𝑦
menyertakan langkah-langkahnya.
= 12𝑥 + 2𝑥
Jawaban siswa A Jawaban yang
+ 5𝑦 + 3𝑦
diharapkan
= 14𝑥 + 8𝑦 2𝑘 1+3𝑘
Dari jawaban dan hasil wawancara dengan siswa J, 2d. +
3 2
maka dapat dikatakan bahwa siswa J masih 2(2𝑘) + 3(1 + 3𝑘)
=
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan 6
4𝑘 + 3 + 9𝑘
operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk =
aljabar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa 6
11𝑘 + 3
mengalami kesulitan dalam hal mengenali kapan =
6
suatu prinsip diperlukan.
Dari jawaban dan hasil wawancara dengan siswa
A, terlihat bahwa siswa A mengalami kesulitan
4. Kesalahan siswa dalam menggunakan prinsip secara
dalam melakukan operasi penjumlahan pecahan
benar.
pada bentuk aljabar. Sehingga dapat dikatakan
Kesalahan dalam indikator penguasaan prinsip di
bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam
atas terjadi jika siswa tidak dapat menyelesaikan
menggunakan prinsip operasi hitung secara benar.
perkalian dengan menggunakan sifat distributif, serta
c. Siswa tidak dapat membagi suatu pecahan dengan
siswa tidak dapat menyederhanakan hasil operasi
cara mengalikan tehadap kebalikan pecahan
dan membagi suatu pecahan.
tersebut.
Berikut contoh hasil pekerjaan siswa yang disertai
Pada soal nomor 2e, siswa diminta untuk
dengan hasil wawancara siswa yang melakukan 2𝑝 𝑝𝑞
mengubah bentuk aljabar ÷ ke dalam bentuk
kesalahan: 6 12

a. Siswa tidak dapat menyelesaikan perkalian bentuk aljabar yang paling sederhana, dengan
aljabar dengan sifat distributif perkalian terhadap menyertakan langkah-langkahnya. Karena soal
penjumlahan dan sifat distributif perkalian tersebut merupakan pembagian pecahan dengan
terhadap pengurangan. pecahan, maka langkah awal untuk mengerjakan
Pada soal nomor 2c siswa diminta untuk soal tersebut adalah mengalikan dengan kebalikan
mengubah bentuk aljabar 3(2𝑝 + 3𝑞) + 2(𝑝 − 2𝑞) pecahan tersebut.
Asri Dwi Kusumawati, Analisis Kesulitan Belajar... 35

Jawaban siswa R Jawaban yang 2.1. Alat-alat dan


66 Lemah
diharapkan Keluarga buku pelajaran
2.2. Guru a. Kualitas Penguasaan
2e.
2𝑝
÷
𝑝𝑞 70 Lemah
6 12
materi
2𝑝 12 Kejelasan
80 Lemah
= × menerangkan
6 𝑝𝑞 b. Metode Penggunaan
2𝑝. 12 metode 72 Lemah
=
6. 𝑝𝑞 mengajar
2𝑝. 12 Penggunaan
= 46 Cukup
alat peraga
2𝑝. 3𝑞
2.3. a. Alat Fasilitas yang
2𝑝. 3.4 74 Lemah
= Sekolah ada
2𝑝. 3𝑞 b. Gedung Letak gedung 75 Lemah
4 Kondisi
= 57 Cukup
𝑞 gedung

Dari jawaban dan hasil wawancara dengan siswa TABEL 5


R, maka dapat dikatakan bahwa siswa R masih KUALIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KESULITAN BELAJAR SISWA
mengalami kesulitan dalam membagi suatu Persentase Penyebab (%) Kriteria
pecahan dengan pecahan dengan cara mengalikan 81-100 Sangat Lemah
terhadap kebalikan pecahan tersebut. Sehingga 61-80 Lemah
dapat dikatakan bahwa siswa masih mengalami 41-60 Cukup
21-40 Kuat
kesulitan dalam menggunakan prinsip operasi
0-20 Sangat Kuat
hitung secara benar. Sumber: (Riduwan, 2002: 15)
Hasil di atas menunjukkan bahwa faktor intern dengan
Data dari angket yang digunakan untuk indikator sikap siswa terhadap pembelajaran aljabar dan
mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan indikator perhatian siswa terhadap pembelajaran aljabar
kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga berada dalam kualifikasi cukup, hal ini berarti sikap dan
dalam mempelajari aljabar. Setelah data dihitung dengan perhatian siswa dalam pembelajaran aljabar belum cukup
persentase kemudian diberi predikat untuk masing- optimal. Sedangkan dari faktor ekstern dengan indikator
masing indikator. Berikut hasil analisis dari masing- penggunaaan alat peraga oleh guru dan indikator kondisi
masing faktor yang disajikan dalam tabel 4. gedung berada dalam kualifikasi cukup, ini berarti
TABEL 4 penggunaan alat peraga dari guru belum cukup optimal
PERSENTASE FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB dan kondisi gedung di sekolah cukup mempengaruhi.
KESULITAN BELAJAR SISWA Sedangkan untuk indikator yang lainnya telah masuk
Faktor Aspek Indikator % Kriteria dalam kualifikasi lemah, sehingga dapat dikatakan bahwa
Faktor a. Minat Ketertarikan
hampir semua faktor intern dan ekstern telah terpenuhi
Intern pada
66 Lemah dengan baik sehingga tidak mempengaruhi kesulitan
1.1. Siswa pembelajaran
aljabar belajar siswa dalam mempelajari aljabar.
Sikap terhadap
pembelajaran 60 Cukup
aljabar D. SIMPULAN DAN SARAN
b. Motivasi Perhatian Berdasarkan hasil tes aljabar, wawancara, dan angket
terhadap yang diberikan kepada siswa dapat disimpulkan antara
58 Cukup
pembelajaran
lain: (1)Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kelas
aljabar
Usaha untuk VII SMP Negeri 3 Salatiga dalam menyelesaikan persoalan
77 Lemah
belajar aljabar aljabar yang berkaitan dengan konsep dan prinsip. Pada
c. Bakat Pemahaman penguasaan konsep, siswa masih mengalami kesulitan
terhadap 67 Lemah
dalam menentukan suku-suku sejenis dan tidak sejenis.
aljabar
Kemampuan Indikator penguasaan konsep tersebut berada didalam
dalam kategori sedang yaitu 58%. Pada penguasaan prinsip,
64 Lemah
menyelesaikan siswa masih mengalami kesulitan dalam
soal aljabar
menyederhanakan hasil operasi penjumlahan dan
d. Kecakapan
Intelegensi dalam pengurangan bentuk aljabar. Indikator penguasaan prinsip
menyelesaikan 66 Lemah tesebut berada didalam kategori sedang yaitu 53%. Serta
persoalan siswa juga mengalami kesulitan dalam menyederhanakan
aljabar
Faktor a.Sarana/ Ruang belajar
hasil operasi pecahan aljabar dengan indikator sedang
73 Lemah yaitu 44%.
Ekstern Prasarana
36 | Paedagoria, Vol. 9, No. 1, April 2018, hal. 30-36

Serta terdapat faktor-faktor yang menyebabkan


kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Salatiga
dalam mempelajari aljabar berasal dari faktor intern, yaitu
motivasi siswa dalam memperhatikan pembelajaran
aljabar yang cenderung rendah. Serta terdapat faktor
ekstern pada penggunaan alat peraga dari guru yang
mempengaruhi pembelajaran belum dapat optimal.
Pada penelitian ini peneliti memberikan saran untuk
peneliti lain yang sedang melakukan penelitian sejenis
dengan menggunakan materi selain aljabar dalam
matematika atau untuk materi aljabar tetapi dengan sub
pokok bahasan yang lain serta penelitian ini dapat
menjadikan salah satu penelitian pendukung. Serta, bagi
guru agar penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui
letak kesulitan siswa dalam mempelajari aljabar.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr.
Sutriyono, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing yang senantiasa
memberikan bimbingan, nasehat, dan motivasi kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik. Serta penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua yang senantiasa memberikan nasehat dan
motivasi kepada penulis.

DAFTAR RUJUKAN
Cooney,T.J.,Davis,E.V.&,Henderson,K.B. (1975). Dinamics of
Teaching Secondary School Mathematics. Boston:
Houghton Mifflin Company.
Depdikbud. (1982). Pedoman Umum Ejaan yang
Disempurnakan. Jakarta : Pusat dan Pengembangan
Bahasa – Depdikbud.
Depdiknas. (2006). Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan danModel Pengembangan Silabus Mata
Pelajaran SMP/MTs. Jakarta :BP Cipta Jaya.
Erman Suherman,dkk. (2001). Strategi Belajar
Mengajar Kontemporer. Bandung : Depdikbud.
Fajar Hediyati. (2010).”Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas
VII SMP Negeri 16 Yogyakrta dalam mempelajari
Aljabar”. Yogyakarta : FMIPA, UNY
Herman Hudojo. (2005). Pengembangan Kurikulum dan
PembelajaranMatematika. Malang : UM Pres.
R.Soedjadi. (1996) . Diagnosis Kesulitan Siswa Sekolah
Dasar dalamBelajar Matematika. Jurnal Jurusan
Matematika FPMIPA IKIPSurabaya. Hlm : 25-33.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (1998) . Prosedur Penelitian. Jakarta :
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai