Anda di halaman 1dari 72

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL PADA SISWA KELAS III DI SDN 36


RANTAU BAYUR

Skripsi
Oleh :

Indah Dwi Riski


Nim: 2017-143-235
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas PGRI Palembang

2021
Analisis Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Pada
Kelas III di SDN 36 Rantau Bayur

Indah Dwi Riski


2017143235
Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman konsep


matematika siswa dalam menyelesaikan soal materi bangun datar yang diberikan
pada siswa kelas III di Sekolah Dasar. Objek pada penelitian ini adalah siswa
kelas III SDN 36 Rantau Bayur. Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dalam analisa
datanya. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis bahwa pemahaman konsep matematika
dalam menyelesaikan soal pada siswa kelas III SDN Rantau Bayur terbagi
menjadi 5 kategori, kategori sangat baik berjumlah 3 siswa atau sebanyak 16%,
kategori baik berjumlah 8 siswa atau sebanyak 42%, kategori cukup berjumlah 5
siswa atau sebanyak 16%, kategori kurang baik berjumlah 3 siswa atau sebanyak
16%, dan tidak ada siswa yang memiliki pemahaman konsep matematika dalam
menyelesaikan soal pada kategori sangat kurang baik.

Kata Kunci: Pemahaman konsep matematika, hasil belajar bangun datar


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran matematika yang diselenggarakan di sekolah dasar dapat

memberikan fondasi pemikiran kritis yang ditanamkan melalui pengajaran materi

yang sederhana, sehingga siswa memiliki bekal untuk mempelajari segala sesuatu

yang lebih kompleks pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pembelajaran

matematika SD merupakan pembelajaran matematika dengan konteks yang

sederhana dan menyenangkan (Isrokatun, 2019:1). Hal ini berarti, pembelajaran

matematika SD merupakan pembelajaran matematika dasar yang disesuaikan

dengan kondisi siswa untuk memperkenalkan angka-angka permulaan, operasi

bilangan dasar dengan kesesuaian tingkat pendidikan yang dihadapi.

Pembelajaran matematika yang dilaksanakan pada tingkat jenjang

pendidikan memiliki karakteristik tersendiri. Pada tingkat atau ruang lingkup

sekolah dasar, pembelajaran matematika di Indonesia tercantum dalam kurikulum

yang umum digunakan yaitu kurikulum K-13. Ruang lingkup materi yang dimuat,

telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa usia sekolah dasar, sehingga siswa

dapat mempelajari materi yang sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Adapun

ruang lingkup materi matematika tersebut meliputi bilangan, geometri dan

pengukuran serta pengolahan data.

1
2

Ruang lingkup matematika tidak jauh dari persoalan. Persoalan akan

diselesaikan dengan mudah jika siswa memahami materi yang diajarkan. Satu dari

3 (tiga) ruang lingkup materi matematika yang diajarkan di sekolah dasar adalah

bilangan. Materi ini terbagi lagi ke dalam beberapa sub materi, satu diantaranya

adalah bangun datar. Hal ini berarti, untuk menyelesaikan soal matematika, siswa

harus memahami maksud dari persoalan tersebut dan memahami materi

pengajaran yang sebelumnya.

Selain memahami materi sebelumnya, untuk dapat dengan mudah

menyelesaikan soal-soal yang ada, maka siswa harus memahami terlebih dahulu

konsep materinya, karena penyelesaian soal-soal matematika sangat bergantung

pada pemahaman konsep matematika. Sumarjono (Komariyah dkk, 2018)

menyatakan pemahaman konsep sebagai cara pengambilan kesimpulan dari

sebuah ide atau materi yang bersifat abstrak. Berdasarkan hal tersebut, maka

pemahaman konsep dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk menjelaskan suatu

situasi dengan kata-kata yang berbeda dan dapat menginterpretasikan serta

menarik kesimpulan dari tabel, data, grafik, angka-angka dan bilangan.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti dengan

bertanya langsung tentang pemahaman konsep matematika pada materi bangun

datar kepada guru kelas III SDN 36 Rantau Bayur, yang berlokasi di Desa

Lebung, Pangkalan Balai, terlihat bahwa sebagian siswa masih kurang memahami

konsep dari bangun datar, sehingga dalam menyelesaikan soal mereka sulit

mendapatkan hasil yang maksimal. Siswa sebagian tidak dapat memberikan

contoh dari pemahaman konsep bangun datar. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
3

penerapan pemahaman konsep dalam pengajaran guru yang diberikan kepada

siswa dengan tidak memperhatikan tingkat kemampuan siswanya terlebih dahulu,

sehingga ada sebagian siswa yang paham, dan ada sebagian siswa yang belum

paham.

Pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan persoalan

khususnya di sekolah dasar telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu,

salah satunya yang dilakukan oleh Inna dan Sujadi (2018). Hasil penelitian ini

menunjukkan persentasi rata-rata pemahaman konsep siswa dalam kategori

rendah. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman konsep siswa memiliki

permasalahan yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan soal.

Penelitian lain dilakukan oleh Fatqurhohman (2016). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa siswa belum dapat dengan baik menggunakan konsep-

konsep matematika dalam menyelesaikan masalah serta penguasaan dan

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal masih

rendah.Penelitian relevan selanjutnya oleh Yanti dkk (2019). Hasil penelitian ini

juga menunjukkan tingkat pemahaman konsep siswa masih rendah dalam

menjawab persoalan, hal ini terlihat dari indikator pengaplikasian konsep dalam

pemecahan masalah paling sedikit dilakukan.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang membahas tentang pemahaman

konsep matematika siswa sekolah dasar, rata-rata menghasilkan kesimpulan yang

menyatakan bahwa siswa dalam tingkat pemahaman konsep matematikanya masih

tergolong rendah sehingga masih banyak yang tidak dapat menyelesaikan

persoalan yang diberikan. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah
4

disampaikan dan mengacu pada referensi penelitian terdahulu, maka peneliti

berusaha melakukan penelitian mengenai pemahaman konsep matematika siswa

dalam menyelesaikan soal. Peneliti mengkhususkan untuk mengambil tempat atau

subjek penelitian di SDN 36 Rantau Bayur pada siswa kelas III. Alasan peneliti

memilih SDN 36 Rantau Bayur karena tingkat pemahaman matematika siswanya

masih tergolong rendah, makaakan sesuai dengan ditetapkannya judul penelitian

ini yaitu Analisis Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan

Soal Pada Siswa Kelas III di SD Negeri 36 Rantau Bayur.

1.2 Fokus dan Subfokus Penelitian

1.2.1 Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian ini

hanya berfokus pada pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan

soal di SD Negeri 36 Rantau Bayur.

1.2.2 Subfokus Penelitian

Subfokus penelitian merupakan bagian dari fokus penelitian (Sutanto,

2016:11). Pada penelitian ini, subfokus penelitiannya adalah pemahaman

konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada materi bangun datar.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus dan subfokus penelitian, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimana pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal materi bangun datar pada siswa kelas III di SDN 36 Rantau

Bayur?
5

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pemahaman konsep matematika siswa

dalam menyelesaikan soal materi bangun datar yang diberikan pada siswa kelas

III di SDN 36 Rantau Bayur.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat

bagi banyak pihak, manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

keilmuan dalam ilmu pendidikan dasar tentang pemahaman konsep pada

siswa kelas III dalam menyelesaikan soal.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat secara

praktis atau langsung kepada orang-orang yang terlibat didalam penelitian.

a. Siswa SD

Untuk mengajarkan kepada siswa arti dari pentingnya pemahaman

konsep dalam menjawab sebuah persoalan. Untuk mendapatkan nilai yang

bagus, maka mereka harus terlebih dahulu memahami konsep dari

pembelajaran yang diberikan guru.

b. Guru SD

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

tersendiri bagi guru dalam proses pembelajaran agar dapat lebih


6

memperhatikan pemahaman konsep sebelum memberikan tugas kepada

siswanya.

c. Lembaga SDN 36 Rantau Bayur

Dapat sebagai acuan bagi Lembaga SDN 36 Rantau Bayur untuk

lebih melatih dan memotivasi guru yang mengajar agar lebih mendalami

pemahaman konsep terlebih dahulu sebelum diberlangsungkannya proses

belajar dan mengajar.

d. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti

selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan topik permasalahan yang

berbeda.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pemahaman Konsep Matematika

a) Pengertian Pemahaman Konsep

Gusniwati (2015:30) menyatakan bahwa “pemahaman

konsep adalah suatu kemampuan menemukan ide abstrak untuk

mengklasifikasikan objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam

suatu istilah kemudian dituangkan kedalam contoh dan bukan contoh,

sehingga seseorang dapat memahami suatu konsep dengan jelas”.

Artinya, pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk

menjelaskan suatu situasi yang telah dipahami.

Selanjutnya, Tung (2015:12) menyatakan bahwa pemahaman

konsep merupakan aspek penting dalam belajar, karena belajar tanpa

memahami konsep dianggap tidak berarti. Hal ini menunjukkan

bahwa, pemahaman konsep sebagai aspek penting dalam

mengungkapkan ulang suatu persoalan yang dipelajari.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan

bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk

mengungkapkan kembali hal-hal yang telah dipelajari dengan cara

mengklasifikasikannya dan memberikan contoh atas sesuatu yang

telah dipahami.

7
8

b) Pengertian Pemahaman Konsep Matematika

Kartika (Yanti dkk, 2019) menyatakan bahwa pemahaman

konsep matematika merupakan suatu kajian proses yang terdiri dari

kemampuan untuk menerangkan serta menginterprestasikan sesuatu.

Artinya, pemahaman konsep matematika mampu memberikan contoh,

gambaran matematika, serta penjelasan yang lebih luas dan memadai

yang mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif.

Inna dan Sujadi (2018) menyatakan pemahaman konsep matematika

sebagai salah satu kecakapan atau kemahiran matematika yang

diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika. Hal ini berarti,

pemahaman konsep matematika merupakan harapan yang harus

dicapai dalam belajar.

Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

pemahaman konsep matematika adalah kemampuan seseorang yang

dapat menyatakan ulang matematika dengan memberikan contoh

persoalan, dan dapat mengklasifikasikan objek pada persoalan.

c) Indikator Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep matematika memiliki indikator yang

dapat dijadikan pedoman mengembangkan materi pembelajaran.

Lestari & Yudhanegara (Febriyanto dkk, 2018) menyatakan bahwa

kemampuan pemahaman matematika adalah kemampuan menyerap

dan memahami ide-ide matematika. Indikator kemampuan

pemahaman matematika yaitu, mengidentifikasi dan membuat contoh


9

atau bukan contoh, menterjemahkan dan menafsirkan makna simbol,

tabel, diagram, gambar, grafik, serta kalimat matematika, memahami

dan menerapkan ide matematika.

Berdasarkan indikator tersebut, maka peneliti menggunakan

indikator menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek-objek

konsep dan memberi contoh dari konsep materi bangun ruang.

2.1.2 Pembelajaran Matematika SD

a) Pengertian Matematika SD

Menurut Ismail (Hamzah, 2014:48) matematika merupakan

ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas

masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran,

mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir,

kumpulan sistem, struktur dan alat. Hal ini berarti, bahwa objek yang

dibahas dalam matematika hanyalah pada permasalah angka saja, baik

dalam permasalahan angka-angka yang memiliki nilai maupun

sebagai sarana dalam memecahkan suatu masalah.

Sedangkan Wahyudi & Kriswandani (2013:10) mengartikan

matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari konsep –

konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan simbol dan

merupakan bahasa yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi.

Artinya, matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang memiliki

imajinasi tinggi sebagai bentuk pengembangan daya pikir.


10

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan

matematika merupakan kegiatan manusia yang mengkaji berbagai

benda abstrak yang berkaitan dengan angka-angka yang digunakan

untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan juga

digunakan sebagai pengembang ilmu pengetahuan.

b) Ruang Lingkup Matematika SD

Pembelajaran matematika di sekolah diarahkan pada

pencapaian standar kompetensi dasar oleh siswa. Kegiatan

pembelajaran matematika tidak berorientasi pada penguasaan materi

matematika semata, tetapi materi matematika diposisikan sebagai alat

dan sarana siswa untuk mencapai kompetensi. Oleh karena itu, ruang

lingkup matematika yang dipelajari di sekolah disesuaikan dengan

kompetensi yang harus dicapai siswa.

Adapun ruang lingkup pelajaran matematika yaitu bilangan,

geometri, dan pengukuran, serta pengolahan data. Menurut

Kemendikbud (2014), mata pelajaran matematika yang diajarkan di

sekolah dasar mencakup 3 (tiga) cabang, yaitu :aritmatika, aljabar, dan

geometri. Dalam Kurikulum 2013, kompetensi dalam bilangan

ditekankan pada kemampuan memahami konsep bilangan dan

pecahan, operasi hitung dan sifat-sifatnya, serta menggunakannya

dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

Sedangkan menurut Nasaruddin (2013:70), ruang lingkup

untuk pembelajaran matematika sekolah dasar adalah bilangan,


11

geometri pengukuran dan pengolahan data. Oleh sebab itu,

kemampuan matematika yang dipilih dalam standar kompetensi

dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa agar dapat

berkembang secara optimal, serta memperhatikan pula perkembangan

pendidikan matematika di masa sekarang. Untuk mencapai standar

kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan

memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta

sifat-sifat esensial materi dan keterpakaiannya dalam kehidupan

sehari-hari.

2.1.3 Definisi Bangun Datar

a) Pengertian Bangun Datar

Bangun datar merupakan suatu bangun dua dimensi yang

hanya memiliki panjang dan lebar yang dibatasi garis lurus atau

lengkung (Rohman dkk, 2017:109). Hal ini berarti, bangun datar

merupakan bentuk ilustrasi dari hal-hal yang konkret sehingga dalam

pembahasannya tidak terlepas dari penyimbolan atau

simbol.Sedangkan menurut Wulandari (2017), bangun datar adalah

bangun yang hanya memiliki keliling dan luas. Hal ini berarti, bangun

datar merupakan bangun yang menggambarkan posisi di dalamnya

terdapat panjang dan lebar.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa bangun ruang merupakan bangun yang memiliki panjang dan

lebar. Bangun datar ini sadar atau tanpa sadar sudah sering ditemui
12

disekeliling lingkungan sekitar, contoh dari bangun datar adalah

seperti kotak pensil, kotak makan, mainan bola, meja, lemari dan

sebagainya.

b) Jenis-Jenis Bangun Datar

Menurut Wulandari (2017), jenis-jenis bangun datar seperti

segitiga, persegi, peersegi panjang, jajar genjang, belah ketupat,

laying-layang, trapezium, dan lingkaran. Berikut penjelasan jenis-jenis

dari bangun datar.

1) Segitiga

Segitiga adalah bangun geometri yang dibuat dari tiga sisi

yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Segitiga memiliki sifat

dengan jumlah sudut besarnya 180 derajat.

2) Persegi

Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh

empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah

sudut siku-siku. Sifat-sifatnya antara lain, memiliki 4 titik sudut

siku-siku yang besarnya 90 derajat, mempunyai 2 diagonal yang

sama panjang, mempunyai 4 simetri lipat dan mempunyai 4 simetri

putar.

3) Persegi Panjang

Persegi panjang adalah bangun datar dua dimensi yang

dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang

dan sejajar dengan pasangannya. Sifatnya antara lain, memiliki 4


13

buah sudut siku-siku, memiliki 2 diagonal yang sama panjang, 2

simetri lipat, 2 simetri putar, sisi-sisinya saling tegak lurus dan

berhadapan sama panjang dan sejajar.

4) Jajaran Genjang

Jajaran genjang adalah bangun datar dua dimensi yang

dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang

dan sejajar dengan pasangannya dan memiliki dua pasang sudut

bukan siku-siku yang masing-masing sama besar dengan sudut

dihadapannya. Sifat-sifatnya antara lain, tidak mempunyai simetri

lipat dan simetri putar, sis yang berhadapan sejajar dan sama

panjang, dua sisi lainnya tidak saling tegak lurus, mempunyai 4

sudut, 2 sudut berpasangan dan berhadapan, dan mempunyai

diagonal yang tidak sama panjang.

5) Belah Ketupat

Belah ketupat adalah bangun datar dua dimensi yang

dibentuk oleh empat rusuk yang sama panjang dan memiliki dua

pang sudut bukan siku-siku yang masing-masing sama besar

dengan sudut dihadapannya. Sifat-sifatnya antara lain, mempunyai

2 simetri lipat, 2 simetri putar, mempunyai 4 titik sudut, sudut yang

berhadapan besarnya sama daan sisinya tidak saling tegak lurus.

6) Layang-Layang

Layang-layang adalah bangun geometri berbentuk segiempat

yang terbentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya


14

berhimpitan. Sifat-sifatnya antara lain, mempunyai 1 simetri lipat

dan tidak mempunyai simetri putar, mempunyai 4 sisi sepasang

yang sama panjang, mempunyai 4 buah sudut, sepasang sudut yang

berhadapan sama besar, dan mempunyai 2 diagonal berbeda dan

tegak lurus.

7) Trapesium

Trapesium adalah bangun segiempat dengan sepasang sisi

berhadapan sejajar. Trapesium memiliki sifat yang tiap pasang

sudut yang sisinya sejajar adalah 180 derajat. Trapesium terbagi

menjadi 3 jenis yaitu trapesium sembarang yang berarti trapesium

yang mempunyai sisi-sisi yang berbeda. Trapesium siku-siku yaitu

trapesium yang mempunyai sudut siku-siku dan trapesium sama

kaki yaitu trapesium yang memiliki sepasang kaki yang sama

panjang.

8) Lingkaran

Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama

terhadap titik tertentu yang disebut pusat lingkaran. Lingkaran

memiliki sifat dengan jumlah derajat lingkaran sebesar 360 derajat,

lingkaran memiliki 1 titik pusat dan memiliki simetri lipat dan

simetri putar yang jumlahnya tidak terhingga.


15

2.2 Kajian Terdahulu yang Relevan

Dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu atau berpedoman

pada macam-macam referensi penelitian terdahulu yang membahas

tentang pemahaman konsep matematika. Berikut ini tabel penelitian

terdahulu yang relevan.

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu yang Relevan

No Judul Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Analisis Pemahaman Pemahaman Sama-sama Objek


Konsep Matematika konsep siswa masih menganalisis penelitian
Terhadap Siswa dalam kategori pemahaman
Kelas V Dalam rendah, hal ini konsep
Menyelesaikan Soal membuktikan matematika
Di Sd Negeri bahwa pemahaman dalam
Gunturan Pandak konsep siswa menyelesaikan
Bantul memiliki soal
permasalahan yang
(Inna Dan Sujadi,
perlu diperhatikan
2018)
dalam
menyelesaikan soal

2 Analisis Pemahaman Pemahaman Sama-sama Objek dan


Konsep Matematis konsep pada siswa menganalisis
subjek
Siswa Pada Materi mampu, hal ini pemahaman
penelitian,
Skala Kelas V SD dilihat dari konsep
Negeri 2 Langsa indikator matematika serta
penyelesaian soal pada siswa SD
(Yanti dkk, 2019) materi soal
siswa. Indikator
yang
menyatakan ulang
16

sebuah konsep diujikan


lebih rendah
dibanding indikator
yang lainnya

3 Pemahaman Konsep Siswa belum dapat Sama-sama Objek


Matematika Siswa dengan baik menganalisis penelitian
Dalam menggunakan pemahaman dan materi
Menyelesaikan konsep-konsep konsep yang
Masalah Bangun matematika dalam matematika diberikan
Datar menyelesaikan
(Fatqurhohman, masalah serta
2016) penguasaan dan
pemahaman konsep
matematika dalam
menyelesaikan soal
masih rendah

4 Teori Brunner Pada Siswa sudah Sama-sama Objek


Konsep Bangun dengan baik mengguanakan penelitian
Datar Sekolah Dasar menggunakan teori bangun
konsep bangun datar
datar

2.3 Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2016:132) “kerangka berpikir adalah model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. Kerangka

berpikir ini digunakan untuk menunjukkan apa saja yang akan dilakukan

dalam proses penelitian. Alur kerangka berpikir untuk menganalisis


17

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada siswa

kelas III di SDN 36 Rantau Bayur, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Siswa masih kurang memahami konsep dari bangun datar, sehingga


dalam menyelesaikan soal mereka sulit mendapatkan hasil yang maksimal

Siswa SD kelas III Semester genap

Kemampuan pemahaman konsep matematika

dalam menyelesaikan soal

Wawancara

Dokumentasi

Analisis tingkat kemampuan pemahaman konsep


matematika

           
Hasil penelitian
Mendeskripsikan pemahaman konsep matematika dalam
menyelesaikan soal pada siswa SDN 36 Rantau Bayur
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Berdasarkan alur atau skema pada gambar 2.1, dapat dilihat bahwa

penelitian ini akan dilakukan dengan membagikan lembar yang berisi soal

matematika dengan materi bangun datar kepada siswa kelas III di SDN 36

Rantau Bayur. Soal tersebut dibagikan dengan tujuan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman konsep yang diingat oleh siswa. Kemudian siswa
18

akan diwawancara secara struktur untuk menjelaskan alasan atas jawaban

dari soal yang diberikan. Hasil jawaban soal tersebut akan dianalisis

berdasarkan indikator pemahaman konsep yang telah ditentukan dan

selanjutnya akan dideskripsikan hasil analisis pemahaman konsep

matematika dalam menyelesaikan soal materi bangun datar pada siswa

kelas III SDN 36 Rantau Bayur.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 36, yang berlokasi di JL.

Lintas Pangkalan Balai-Lebung, Desa Lebung, Kecamatan Rantau Bayur.

Alasan peneliti memilih SDN 36 Rantau Bayur, karena sekolah ini siswa

mengumpulkan tugas dengan datang langsung ke sekolah, sehingga

memudahkan peneliti untuk bertemu siswa dan mengambil data.

3.1.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan yang dilakukan penelitian ini adalah pada

Bulan Juni, Semester Genap, Tahun Ajaran 2021.

3.2 Objek dan Informan Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 36Rantau Bayur.

Penentuan objek penelitian ini berdasarkan teknik purposive sampling, artinya

berdasarkan pertimbangan tertentu. Informan penelitian adalah subjek penelitian

yang memberikan informasi mengenai permasalahan yang diangkat atau dibahas

oleh peneliti (Martha & Kresno, 2016:13). Adapun informan penelitian ini adalah

guru kelas III dan siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur. Siswa kelas III sebagai

informan kunci (key informan), sedangkan guru kelas III sebagai informan utama.

19
3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan

deskriptif dalam analisa datanya. Metode kualitatif adalah metode penelitian

dengan landas pendekatan kata-kata, gambar dan bukan angka mulai

daripengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan dari hasilnya

(M. Ferdiansyah, 2015:1). Metode kualitatif ini digunakan karena dalam

penelitian ini tujuan satu-satunya adalah untuk menganalisa lalu mendeskripsikan

bagaimana pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal terhadap

siswa kelas III di SDN 36 Rantau Bayur.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data merupakan kumpulan fakta-fakta yang digunakan dalam

penelitian. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data kualitatif.

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk verbal dan bukan

angka (Sugiyono, 2016:131). Data dalam penelitian ini berupa jawaban soal

uraian yang dikerjakan siswa.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data tersebut dapat diperoleh

dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana peneliti mengambil data

tersebut serta bagaimana data tersebut diolah (Sugiyono, 2016:113). Sumber

data yang diperoleh peneliti merupakan data yang didapat langsung dari siswa

kelas III SDN 36 Rantau Bayur, serta guru kelas III SDN 36 Rantau Bayur.

20
3.4.3 Instrumen Penelitian

Daryanto (2012:182), menyatakan instrumen penelitian sebagai alat

dan sarana bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan datauntuk mencapai

suatu tujuan penelitian. Instrumen pemahaman konsep ini disusun sendiri

oleh peneliti berdasarkan indikator pemahaman konsep yang telah ditentukan.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen

Kriteria
Penilaian
Variabel Aspek yang Diteliti Indikator
Penelitian Penelitian 4 3 2 1
1 Menuliskan 1. Siswa mampu
Pemahaman
Konsep nama-nama pada menuliskan

Matematika bangun datar nama-nama


Siswa Pada
bangun datar
Materi
Bangun 2 Menuliskan sifat- 2. Siswa mampu

Datar sifat bangun menuliskan

datar sifat-sifat

bangun data

3 Menentukan 3. Siswa mampu

sifat-sifat bangun menentukan

datar melalui sifat-sifat

gambar bangun datar

melalui

gambar

21
4 Menentukan jenis 4. Siswa mampu

sudut bangun Menentukan

datar melalui jenis sudut

gambar bangun datar

melalui

gambar.
5 Membedakan 5. Siswa mampu

sifat-sifat membedakan

bangun datar sifat-sifat

bangun datar.

Untuk menentukan kualitas isi dari suatu instrumen, maka dilakukan

uji validitas. Validitas yang dipakai pada pengukuran instrumen penelitian ini

merupakan validitas yang proses penilaiannya terlibat para ahli (expert

judgement) (Angriani dkk, 2018:5). Artinya, instrumen diuji kelayakan atau

kevalidannya berdasarkan kesesuaian pendapat para ahli.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:27), teknik pengumpulan data merupakan suatu

bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan

keadaan. Data diambil dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada

sekolah yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.1 Wawancara

22
perasaan dan keinginan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan penelitian

(Rosaliza, 2015:71). Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada Guru

kelas III SDN 36 Rantau Bayur dengan mengajukan pertanyaan secara

terstruktur tentang bagaimana pemahaman konsep matematika siswa pada

materi bangun datar.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara

No Nama Pertanyaan Jawaban


1. Bagaimana situasi siswa dalam
1 Guru Kelas III
pembelajaran matematika ?
SDN 36 Rantau
2. Apakah ibu sudah mengajar
Bayur bernama
materi bangun datar ?
Ibu Sahama,
3. Bagaimana pemahaman siswa
S.Pd
terhadap materi bangun datar ?

4. Metode apa yang ibu gunakan

dalam pembelajaran

pengenalan bangun datar dan

sifat-sifatnya ?

5. Apakah siswa telah memahami

sifat-sifat bangun datar ?

6. Apakah siswa telah memahami

jenis-jenis sudut ?

7. Bagaimana hasil belajar siswa

terhadap materi bangun datar

23
dan sifat-sifatnya ?

8. Berapa persen siswa yang

memiliki hasil belajar sesuai

dengan nilai kkm ?

9. Apa kendala yang ibu hadapi

dalam pembelajaran bangun

datar dan sifat-sifatnya ?


1. Apakah kamu mengetahui
2 Siswa Kelas III
macam-macam bangun datar?
SDN 36 Rantau
2. Ada berapa macam segitiga
Bayur
yang kamu ketahui?

3. Apa saja yang termasuk

bentuk-bentuk dari bangun

datar?

4. Bagaimana sifat-sifat bangun

datar?

5. Apakah kamu paham

perbedaan sifat layang-layang

dan belah ketupat?

6. Apakah yang kamu ketahui

tentang diagram?

3.5.2 Dokumentasi

24
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan dokumen atau catatan penting yang berkaitan dalam

penelitian (Nasution, 2019:113). Dalam teknik ini, peneliti mengumpulan

dokumentasi berupa buku-buku pemahaman konsep matematika, materi

bangun datar, foto, dan video dalam proses pengambilan data. Dokumentasi

pada penelitian ini dibatasi pada: foto saat penelitian, data siswa, video

wawancara, soal LKS, Jawaban siswa, dan nilai yang diperoleh.

Lokasi : SD Negeri 36 Rantau Bayur

Tujuan : Untuk memperoleh beberapa arsip dan dokumentasi

Dokumentasi : Data Proses Pembelajaran Pemahaman Konsep

Matematika

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen

Jenis No
No KI KD Indikator Tujuan
Soal Soal
1 Memahami 4.12 Mengelo 1. Menuliskan Setelah Esay 1
pengetahuan mpokkan nama-nama mendengark
faktual, berbagai bangun an
konseptual, bangun datar. penjelasan
prosedural, datar guru, siswa
dan berdasark mampu
metakogniti an sifat- menuliskan
f pada sifat yang nama-nama
tingkat dimiliki. bangun
dasar datar
dengan cara
mengamati,
menanya,

25
dan
mencoba
berdasarkan
rasa ingin
tahu tentang
dirinya,
makhluk
ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya,
serta benda-
benda yang
dijumpainya
di rumah, di
sekolah, dan
tempat
bermain

26
2. Menuliskan Setelah Esay 2
sifat-sifat mendengark
bangun an
datar. penjelasan
guru, siswa
mampu
menuliskan
sifat-sifat
bangun
datar

3. Menentuka Setelah Esay 3


n sifat-sifat mendengark
bangun an
datar penjelasan
melalui guru, siswa
gambar. mampu
menentukan
sifat-sifat
bangun
datar
melalui

27
gambar
4.11 Mengiden 4. Menentuka Setelah Esay 4
tifikasi n jenis mendengark
jenis sudut an
sudut bangun penjelasan
(sudut datar guru, siswa
siku-siku, melalui mampu
sudut gambar. Menentukan
lancip, jenis sudut
dan sudut bangun
tumpul) datar
dan satuan melalui
pengukura gambar
n tidak
baku.
3.12 Menganal 5. Membedak Setelah Esay 5
isis an sifat- mendengark
berbagai sifat an
bangun bangun penjelasan
datar datar. guru,
berdasark Membedaka
an sifat- n sifat-sifat
sifat yang bangun
dimiliki. datar

3.6 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data merupakan salah satu unsur dalam penelitian

kualitatif yang tidak dapat dipisahkan. Teknik keabsahan data ini adalah teknik

pemeriksaan yang digunakan untuk mengangkat derajat kepercayaan pada sebuah

28
data, sehingga data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan keaslian dan

keakuratannya (Arnild, 2020). Teknik keabsahan data penelitian ini menggunakan

triangulasi. Triangulasi merupakan teknik keabsahan data yang digunakan untuk

melakukan pengecekan atau suatu pembanding terhadap data yang diambil

(Yusuf, 2014:391). Adapun jenis triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah teknik untuk menguji kredibilitas data,

teknik ini dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari

beberapa sumber (Yusuf, 2014:66). Sumber data dalam penelitian ini

diperoleh dari Guru kelas III dan siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah teknik untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek pada sumber yang sama tetapi dengan

teknik yang berbeda (Sugiyono, 2016:280). Dalam hal ini, data yang dicek

berasal dari hasil pengumpulan teknik data wawancara dan dokumentasi.

3.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data penelitian ini merupakan teknik deskriptif. Teknik

ini pengolahan datanya dengan cara menganalisa faktor-faktor yang berkaitan

dengan objek atau subjek penelitian dengan penyajian data secara lebih mendalam

terhadap objek penelitian (Aan & Heriyanto, 2013:2). Data yang telah terkumpul

diolah kemudian dianalisa melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

29
Reduksi yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok dan

memfokuskan pada hal-hal penting dalam pengambilan data (Aan &

Heriyanto, 2013). Data yang telah dipilih dan diambil, kemudian

dideskripsikan dan ditarik kesimpulannya, sedangkan data yang tidak

dipilih dibiarkan saja. Dengan demikian, data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas.

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi atau dipilah, langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat deskriptif

dengan pengelompokkan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

(Aan & Heriyanto, 2013:6).

c. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan adalah teknik

analisa yang menyajikan hasil dari penelitian. Dari proses pengumpulan

data, peneliti mulai mencatat semua fenomena yang terjadi dalam proses

pengerjaan siswa menyelesaikan soal. Hal tersebut membuat peneliti

menjabarkan kesimpulan awal berdasarkan data-data awal yang sifatnya

masih sementara. Kesimpulan awal ini berubah menjadi kesimpulan akhir

apabila ditemukan bukti-bukti yang kuat, valid dan konsisten dalam

mendukung data-data awal yang dimaksud. Kesimpulan yang ada

kemudian di verifikasi. Penarikan kesimpulan ini menjawab semua

rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

30
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini membahas tentang hasil analisis data yang diambil berupa

data kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 36 Rantau Bayur yang

terletak di Jl. Lintas Pangkalan Balai, Lebung Desa Lebung, Kecamatan Rantau

Bayur. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara pada Guru dan

Siwa pada kelas III SD Negeri 36 Rantau Bayur. Setelah peneliti melakukan

pengumpulan data, maka selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis untuk

mengetahui kemampuan siswa kelas III SD Negeri 36 Rantau Bayur dalam

menyelesaikan soal pemahaman konsep matematika.

4.1.1 Hasil Validasi Instrumen

Tujuan dilaksanakannya kegiatan validasi instrument pada

penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan masukkan dan saran dari para ahli

atau validator mengenai instrument yang akan di teliti dan telah disusun

oleh peneliti sebelumnya. Yang menjadi validator pada penelitian ini adalah

salah satu dosen matematika yang bernama bapak Sunedi, M.Pd dan guru

kelas III.A SD Negeri 36 Rantau Bayur yang bernama Ibu Sahama, S.Pd.

Validator akan memberikan masukkan dan saran untuk meningkatkan

kulaitas instrumen yang akan digunakan peneliti saat melaksanakan

penelitian di SD Negeri 36 Rantau Bayur.

32
33

Peneliti melakukan kegiatan validasi dengan dosen matematika

selama 2 kali, yaitu pada hari selasa tanggal 20 April 2021 dan pada hari

selasa tanggal 27 April 2021. Berdasarkan hasilvalidasi wawancara dan

dokumentasi, banyak sekali yang diperbaiki. Mulai dari pertanyaan

wawancara ke siswa dan guru, untuk pertanyaan wawncara ke siswa harus

sesuai dengan pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal

dan materi tentang bangun datar. Dan untuk pertanyaan wawancara ke guru

harus sesuai dengan keadaan dan tentang siswa dalam proses menyelesaikan

soal pada materi bangun datar. Dosen matematika juga memberikan

masukan mengenai validasi dokumentasi. Untuk dokumentasi validator

mengarahkan untuk membuat soal esay sendiri untuk tes pemahaman

konsep matematika dalam menyelesaikan soal dimana tes tersebut akan di

masukan di dokumentasi.

Peneliti melaksanakan proses validasi dengan guru kelas III.A SD

Negeri 36 Rantau Bayur selama 1 kali, yakni pada hari senin tanggal 01 Juni

2021. Berdasarkan hasil validasi wawancara dan dokumentasi peneliti

bersama guru kelas III.A SD Negeri 36 Rantau Bayur, sejalan dengan

masukan yang diberikan oleh dosen matematika, guru kelas III.A SD Negeri

36 Rantau Bayur setuju bahwa untuk pertanyaan wawancara siswa dan guru

untuk digunakan dalam proses penelitian dan dokumentasi yang akan

dilakukan tes terhadap siswa.


34

4.1.2 Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 36 Rantau Bayur,

peneltian pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal, ini

bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada siswa kelas III SD Negeri 36 Rantau Bayur.

Kegiatan penelitian ini dilakukan selama 2 hari, pada tanggal 2 sampai 5

juni 2021 dengan realisasi wawancara dan dokumentasi. Objek wawancara

dilakukan kepada Guru dan Siswa. Wawancara dilakukan pada siswa

tentang pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal. Jumlah

pertanyaan siswa yang digunakan dalam bertanya berjumlah 6 (enam) dan

jumlah pertanyaan guru yang akan digunakan dalam bertanya berjumlah 9

(sembilan), pertanyaan wawancara yang telah divalidasi oleh validator.

Wawancara dilakukan pada siswa kelas III yang berjumlah 6 orang.

4.1.3 Hasil Analisis Data

4.1.3.1 Reduksi Data

Dalam penelitian ini, data yang diambil berupa data

wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan pada Guru dan

siswa-siswi SDN 36 Rantau Bayur. Berikut ini adalah dokumentasi

pengambilan data wawancara yang dilakukan di SDN 36 Rantau

Bayur.
35

a. Hasil Wawancara

Tabel 4.1 Wawancara dengan Guru SDN 36 Rantau Bayur

No Pertanyaan Jawaban Dokumentasi

1 Bagaimana situasi Situasi siswa

siswa dalam dalam

pembelajaran pembelajaran

Matematika ? matematika

berjalan dengan

lancar

2 Apakah ibu sudah Ya, sudah

mengajar materi dipelajari

bangun datar ?

3 Bagaimana Sebagian siswa

pemahaman siswa mengerti tentang

terhadap materi materi bangun

bangun datar ? datar ini tetapi

ada juga sebagian

siswa yang

kurang mengerti

4 Metode apa yang Metode yang saya

ibu gunakan dalam gunakan ada dua

pembelajaran yaitu metode

pengenalan bangun ceramah dan

datar dan sifat- metode Tanya


36

sifatnya ? jawab

5 Apakah siswa telah sebagian siswa

memahami sifat- sudah memahami

sifat bangun datar ? sifat-sfat bangun

datar

6 Apakah siswa telah Ya, sudah

memahami jenis- memahami jenis-

jenis sudut ? jenis bangun datar

7 Bagaimanakah Alhamdulillah,

hasil belajar siswa terhadap materi

terhadap materi dan sifat-sifatnya,

bangun datar dan lumayan

sifat-sifatnya ? mengerti.

8 Berapa persen Nilai KKM yang

siswa yang dicapai oleh siswa

memiliki hasil diprediksikan

belajar sesuai mencapai 65%

dengan nilai

KKM ?

9 Apa kendala yang Sebagian siswa


37

ibu hadapi dalam yang tidak

pembelajaran memperhatikan

bangun datar dan ketika ibu sedang

sifat-sifatnya ? mengajar dan ada

sebagian siswa

yang

memperhatikan

ketika ibu

mengajar
(Sumber : Data diolah Peneliti, 2021)

Tabel 4.2 Wawancara dengan Siswa-Siswi SDN 36 Rantau


Bayur

No Pertanyaan Jawaban Dokumentasi


38

1 Apakah kamu Ya, bangun datar

mengetahui adalah persegi,

macam-macam segitiga dan

bangun datar ? persegi panjang

2 Ada berapa Ada 3, Segitiga

macam segitiga sama sisi

yang kamu
Segitiga sama
ketahui ?
kaki

Segitiga sama

panjang

3 Apa saja yang Persegi

termasuk bentuk-
Persegi panjang
bentuk dari

bangun datar ? Segitiga

4 Bagaimana sifat- Persegi

sifat bangun datar


Mempunyai 4 sisi
?
dan 4 sudut
39

Segitiga

mempunyai 3 sisi

dan 3 sudut

Persegi panjang

mempunyai 4 sisi

sama panjang dan

4 sudut

5 Apakah kamu Mempunyai 2 sisi

paham perbedaan yang sama

sifat-sifat layang panjang

dan belah ketupat diagonalnya sama

? panjang

6 Apakah yang diagram adalah

kamu ketahui sebuah gambar

tentang diagram ? dalam bentuk

grafik, garis atau

tabel.

(Sumber : Data diolah Peneliti, 2021)

Tabel 4.3 Wawancara dengan Siswa-Siswi SDN 36 Rantau


Bayur

No Pertanyaan Jawaban Dokumentasi


40

1 Apakah kamu Ya, bangun datar

mengetahui adalah persegi,

macam-macam segitiga dan

bangun datar ? persegi panjang

2 Ada berapa Ada 3, Segitiga

macam segitiga sama sisi

yang kamu
Segitiga sama
ketahui ?
kaki

Segitiga sama

panjang

3 Apa saja yang Persegi

termasuk bentuk-
Persegi panjang
bentuk dari

bangun datar ? Segitiga dan

laying-layang

4 Bagaimana sifat- Persegi

sifat bangun datar


Mempunyai 4 sisi
?
dan 4 sudut
41

5 Apakah kamu Mempunyai 2 sisi

paham perbedaan yang sama

sifat-sifat layang panjang

dan belah ketupat diagonalnya sama

? panjang

6 Apakah yang Garis, tabel

kamu ketahui

tentang diagram ?

(Sumber : Data diolah Peneliti, 2021)

b. Dokumentasi (Hasil evaluasi)

Evaluasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal, pada materi bangun datar. Evaluasi ini

dilakukan di kelas III.A SD Negeri 36 Rantau Bayur, soal evaluasi

berbentuk soal uraian dengan jumlah 5 soal. Pengerjaan soal

dilaksanakan secara tatap muka, dibawah ini merupakan

dokumentasi siswa pada saat mengerjakan soal.

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal


(Sumber : Data diolah Peneliti, 2021)
42

4.1.3.2 Data Display

a. Analisis Data Wawancara

Dari hasil wawancara terhadap guru kelas III SD

Negeri 36 Rantau Bayur, pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada materi bangun datar sudah baik karena

sebagian siswa sudah memahami dan sebagiannya lagi kurang

memahami. Karena pada saat mengajarkan materi terhadap

siswa, guru menggunakan beberapa metode yaitu metode

ceramah, dan tanya jawab. Hal ini dapat membuat siswa-siswi

memahami materi yang disampaikan, namun dalam proses

belajar mengajar ada siswa yang tidak memperhatikan pada saat

guru menyampaikan materi.

Berdasarkan hasil wawancara pada siswa kelas III SD

Negeri 36 Rantau Bayur, pemahaman siswa dalam

menyelesaikan soal pada materi bangun datar sudah cukup baik.

Hal ini terlihat dari cara siswa menjawab pertanyaan yang

diberikan peneliti kepada siswa. Selain itu dalam

memyampaikan materi guru menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab yang melibatkan siswa dalam sesi tanya jawab

sehingga siswa dapat berpikir dan mengingat dengan

pertanyaan yang diberikan guru terhadap siswa tentang materi

bangun datar yang diajarkan.


43

b. Analisis Data Dokumentasi (LKS)

Pengumpulan hasil jawaban siswa bertujuan untuk

memperoleh data tentang pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada siswa kelas III SD Negeri 36 Rantau

Bayur. Jawaban siswa diperoleh dari hasil pemberian tes yang

telah diberikan oleh guru kelas yang acuan soalnya dari soal

yang saya buat sendiri yang di arahkan validator. Pemberian

soal sebanyak 5 soal tes tertulis, setiap butir soal mengacu pada

indikator pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan

soal yang akan dicapai yaitu dari segi menuliskan nama-nama

bangun datar, menuliskan sifat-sifat bangun datar, menentukan

sifat-sifat bangun datar melalui gambar, menentukan jenis sudut

bangun datar melalui gambar, dan membedakan sifat-sifat

bangun datar. Dari hasil pengumpulan data peneliti memperoleh

data sebanyak 19 hasil jawaban siswa. Berdasarkan hasil pada

analisis menggunakan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

berikut hasil pemerolehan data siswa sebagai berikut

Tabel 4.4 Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas III

Skor Soal Jumlah


Skor
No Kode Menulis Menulis Menentukan Menentukan Membedak
Nama kan kan jenis sudut jenis sudut an sifat
Siswa nama- sifat- bangun datar bangun datar bangun
nama sifat melalui melalui datar
bangun bangun
44

datar datar Gambar Gambar

1 AB
4 4 3 4 1 16
2 A
4 2 3 3 1 13
3 A
4 2 4 4 2 16
4 ASM
2 2 3 2 2 11
5 AA
4 3 3 4 2 16
6 BA
2 3 4 3 4 16
7 CR
4 3 3 3 3 16
8 DA
4 3 4 4 3 18
9 DF
4 2 2 4 1 13
10 FHJ
4 3 2 4 2 15
11 FRU
4 3 3 4 2 16
12 KS
4 3 4 4 4 19
13 K
3 3 3 1 1 11
14 MHR
4 3 4 2 3 16
15 MA
4 3 3 4 2 16
16 MA
4 3 3 3 2 15
17 MFI
4 4 4 4 3 19
18 MG
2 3 4 3 2 14
19 R
2 3 2 2 2 8
Jumlah
66 55 61 62 42

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diperoleh data sesuai aspek penilaian yaitu

dari segi menuliskan nama-nama bangun datar dengan jumlah 66, berdasarkan
45

menuliskan sifat-sifat bangun datar dengan jumlah 55, berdasarkan menentukan

sifat-sifat bangun datar melalui gambar dengan jumlah 61, berdasarkan

menentukan jenis sudut bangun datar melalui gambar dengan jumlah 62,

berdasarkan membedakan sifat-sifat bangun datar dengan jumlah 42. Jumlah skor

keseluruhan. Dari hasil jawaban siswa berdasarkan kategori, selanjutnya dihitung

persentase rata-rata nilai sebagai berikut :

Jumlah Skor
Persentase Nilai Rata-rata = x 100%
Skor Maksimal

Berikut hasil jawaban siswa mengenai pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal siswa kelas III SD :

Tabel 4.5 Hasil Jawaban Siswa Pemahaman Konsep Matematika dalam


Menyelasikan Soal Siswa Kelas III SD

No Kode Nama Skor soal Jumla Total Nilai Kategori


. Siswa h

1 2 3 4 5 Skor

1 AB 4 4 3 4 1 16 80,00 Baik

2 A 4 2 3 3 1 13 65,00 Cukup

3 A 4 2 4 4 2 16 80,00 Baik

4 ASM 2 2 3 2 2 11 55,00 Kurang Baik

5 AA 4 3 3 4 2 16 80,00 Baik

6 BA 2 3 4 3 4 16 80,00 Baik
46

7 CR 4 3 3 3 3 16 80,00 Baik

8 DA 4 3 4 4 3 18 90,00 Sangat Baik

9 DF 4 2 2 4 1 13 65,00 Cukup

10 FHJ 4 3 2 4 2 15 75,00 Cukup

11 FRU 4 3 3 4 2 16 80,00 Baik

12 KS 4 3 4 4 4 19 95,00 Sangat Baik

13 K 3 3 3 1 1 11 55,00 Kurang Baik

14 MHR 4 3 4 2 3 16 80,00 Baik

15 MA 4 3 3 4 2 16 80,00 Baik

16 MA 4 3 3 3 2 15 75,00 Cukup

17 MFI 4 4 4 4 3 19 95,00 Sangat Baik

18 MG 2 3 4 3 2 14 70,00 Cukup

19 R 2 3 2 2 2 11 55,00 Kurang Baik

Jumlah 1,435,00 -

Rata-rata 75,53 -

Kategori Cukup Baik -

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Dari Tabel 4.5, terlihat bahwa pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur sudah mencapai

kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 75,53. Dari hasil jawaban siswa

kelas III SD tentang materi bangun datar mengenai pemahaman konsep

matematika dalam menyelesaikan soal. Selanjutnya, nilai yang sudah didapatkan

siswa dikelompokkan berdasarkan skor yang didapatkan dalam setiap kategori

penilaian. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :


47

Tabel 4.6 Rekapitulasi Analisis Pemahaman Konsep Matematika


dalam Menyelesaikan Soal Siswa Kelas III SD

No Aspek Penilaian Skor Jumlah Siswa Persentase

4 14 74%

3 1 5%
Menuliskan nama-
1
nama bangun datar
2 5 26%

1 - -

4 2 11%

3 13 68%
Menuliskan sifat-
2
sifat bangun datar
2 5 26%

1 1 5%

4 7 37%

Menentukan sifat- 3 9 47%


3 sifat bangun datar
melalui gambar 2 3 16%

1 - -

4 10 53%

Menentukan jenis 3 5 26%


4 sudut bangun datar
melalui gambar 2 3 16%

1 2 11%

4 2 11%

3 3 16%
Membedakan sifat-
5
sifat bangun datar
2 9 47%

1 5 26%

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Dari Tabel di atas, hasil pencapaian pada aspek penilaian dalam segi

menuliskan nama-nama bangun datar skor 4 memperoleh persentase sebanyak


48

74%, pada skor 3 memperoleh persentase sebanyak 5%, pada skor 2 memperoleh

persentase sebanyak 26%, dan pada skor 1 tidak ada siswa yang memperoleh nilai

atau persentase. Pencapaian aspek penilaian dalam segi menuliskan sifat-sifat

bangun datar pada skor 4 memperoleh persentase sebanyak 11%, pada skor 3

memperoleh persentase sebanyak 58%, pada skor 2 memperoleh persentase

sebanyak 26%, pada skor 1 memperoleh persentase sebanyak 1%. Pencapaian

aspek penilaian dalam segi menentukan sifat-sifat bangun datar melalui gambar

pada skor 4 memperoleh persentase sebanyak 37%, pada skor 3 memperoleh

persentase sebanyak 47%, pada skor 2 memperoleh persentase sebanyak 16%,

pada skor 1 tidak ada siswa yang memperoleh nilai dan persentase. Pencapaian

aspek penilaian dalam segi menentukan jenis sudut bangun datar melalui gambar

pada skor 4 memperoleh persentase sebanyak 53%, pada skor 3 memperoleh

persentase sebanyak 26%, pada skor 2 memperoleh persentase sebanyak 16%,

pada skor 1 memperoleh persentase sebanyak 11%. Pencapaian aspek penilaian

dalam segi membedakan sifat-sifat bangun datar pada skor 4 memperoleh

persentase sebanyak 11%, pada skor 3 memperoleh persentase sebanyak 16%,

pada skor 2 memperoleh persentase sebanyak 47%, pada skor 1 memperoleh

persentase sebanyak 26%.

Selanjutnya, hasil pengumpulan data jawaban siswa mengenai pemahaman

konsep matematika dalam menyelesaikan soal kelas III SD, dilihat dari setiap

indikator pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal secara

keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini :


49

Tabel 4.7 Hasil Keseluruhan Pemahaman Konsep Matematika dalam


Menyelesaikan Soal Kelas III SD

Jumlah Skor
yang
No Aspek Penilaian Skor Maksimal Persentase
Didapatkan
Siswa

Menuliskan nama-
1 67 76 88,16%
nama bangun datar

Menuliskan sifat-
2 sifat bangun datar
55 76 72,37%

Menentukan sifat-
3 sifat bangun datar 61 76 80,26%
melalui gambar

Menentukan jenis
4 sudut bangun datar 62 76 81,58%
melalui gambar

Membedakan sifat-
5 42 76 55,26%
sifat bangun datar
(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Persentase rata-rata menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika

siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur dalam menyelesaikan soal tentang materi

bangun datar sudah mencapai kategori cukup baik dengan hasil rata-rata sebesar

74,21.

Menurut Arikunto (2007: 245) pengukuran dalam menilai keberhasilan

belajar peserta siswa pada umunya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat

kualitatif, Kategori penilaian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8 Kategori Penilaian

Nilai Kategori
50

86-100 Sangat Baik

76-85 Baik

60-75 Cukup

55-59 Kurang Baik

< 54 Sangat Kurang Baik

Tabel 4.9 Pengelompokkan Setiap Kategori


Hasil Nilai Tes Jumlah
Kategori Persentase
Tertulis Siswa
86-100 Sangat Baik 3 16%
76-85 Baik 8 42%
60-75 Cukup 5 26%
55-59 Kurang Baik 3 16%
< 54 Sangat Kurang Baik - -
(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Dari tabel di atas, dapat dipaparkan mengenai pemahaman konsep

matematika dalam menyelesaikan soal pada siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur

yaitu 3 siswa masuk ke dalam kategori sangat baik dengan angka persentase

sebesar 16%. Pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal siswa

yang masuk dalam kategori baik sebanyak 8 siswa dengan angka persentase

sebesar 42%. Pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal, 3 siswa

yang masuk ke dalam kategori cukup dengan angka persentase sebesar 26%.

Pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal siswa yang masuk

dalam kategori kurang baik sebanyak 3 siswa dengan angka persentase sebesar
51

16%. Pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal tidak ada siswa

yang masuk dalam kategori sangat kurang baik.

Berdasarkan hasil pengumpulan data jawaban siswa mengenai pemahaman

konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada kelas III di SDN 36 Rantau

Bayur, hasil jawaban siswa lebih jelasnya dilihat berdasarkan grafik sebagai

berikut:

Persentase Pemahaman Konsep Matematika


45% 42%
40%
35%
30%
26%
25%
20%
16% 16%
15%
10%
5%
0%
0%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang B...

Gambar 4.2 Grafik Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal Siswa Kelas III SD

Dari hasil pengelompokkan setiap kategori, diambil dua subjek penelitian

dari masing-masing kategori yang mewakili. Subjek penelitian ini dipilih secara

acak yang mewakili tiap kategori berdasarkan hasil jawaban siswa mengenai

indikator pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal siswa dan

berdasarkan saran dari guru kelas III SD yang bersangkutan. Berikut subjek yang

terpilih untuk mewakili setiap kategori pada penelitian dipaparkan pada tabel di

bawah ini :
52

Tabel 4.10 Subjek yang Mewakili Setiap Kategori

Kriteria Kode Nama Siswa Jenis Kelamin

KS Perempuan
Sangat Baik
MFI Laki-laki

CR Laki-laki
Baik
FRU Perempuan

MA Laki-laki
Cukup
FHJ Perempuan

ASM Perempuan
Kurang Baik
R Perempuan

Sangat Kurang Baik - -

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Berikut peneliti akan mendeskripsikan instruksi pada setiap butir soal pada

soal nomor 1, sebutkan nama bangun datar di bawah ini, a. persegi, b. segitiga, c.

persegi panjang. Pada soal nomor 2, sebutkan sifat-sifat bangun di bawah ini , a.

persegi panjang, b. segitiga sama sisi, c. trapesium. Pada soal nomor 3,

Gambarkanlah bangun datar di bawah ini sesuai dengan sifat-sifatnya, a.

mempunyai 4 sisi, mempunyai 4 sudut, keempat sisinya sama panjang dan

keempat sudutnya berbentuk siku-siku, b. mempunyai 3 sisi, mempunyai 3 sudut

dan salah satu sudutnya siku-siku. c. mempunyai titik pusat, memiliki diameter

dan jari-jari. Pada soal nomor 4,gambarkanlah jenis sudut pada bangun datar di

bawah ini, a. sudut lancip b. sudut siku-siku c. sudut tumpul. Pada soal nomor 5

sebutkan dan jelaskan perbedaan sifat-sifat dari layang-layang dan belah ketupat.
53

Setelah peneliti menyajikan data dari hasil jawaban siswa, peneliti akan

mendeskripsikan mengenai pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan

soal pada siswa kelas III setiap kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan

sangat kurang baik. Setiap kategori akan diwakilkan oleh 2 (dua) orang siswa

yang dipilih secara acak dan sesuai saran guru kelas III yang bersangkutan.

a. Deskripsi Pemahaman Konsep MatematikaDalam Menyelesaikan

Soal pada Kategori Sangat Baik

Pada kategori sangat baik ini, subjek yang terpilih untuk mewakili

3 siswa yang masuk dalam kategori sangat baik, yaitu subjek KS dan MFI.

Dari hasil jawaban subjek KS dan MFI menunjukkan bahwa subjek yang

masuk dalam kategori sangat baik sudah mengerjakan soal dengan tepat

berdasarkan aspek-aspek yang dinilai dari pemahaman konsep matematika

dalam menyelesaikan soal sehingga indikator penilaian sudah tercapai.

Berikut analisis jawaban subjek KS dan MFI berdasarkan indikator

penilaian pada tiap butir soal.

Terlihat pada
gambar, bahwa
siswa dapat
memperoleh
jawaban dengan
benar

Gambar 4.3 Lembar Jawaban Subjek KS


54

Pada lembar jawaban soal nomor 1, subjek KS mampu menuliskan

nama-nama bangun datar dengan tepat sesuai instruksi soal. Pada soal

nomor 2 subjek KS mampu menuliskan sifat-sifat bangu datar dengan

tepat sesuai instruksi soal. Pada soal nomor 3 subjek KS mampu

menggambarkan bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya dengan tepat

sesuai instruksi soal. Pada soal nomor 4 subjek KS mampu

menggambarkan jenis sudut bangun datar sesuai gambar dengan tepat.

Pada soal nomor 5 subjek KS mampu membedakan sifat-sifat layang-

layang dan belah ketupat dengan tepat sesuai instruksi soal.

b. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan

Soal pada Kategori Baik

Pada kategori baik ini, subjek yang terpilih untuk mewakili 8 siswa

yang masuk dalam kategori baik, yaitu subjek CR dan FRU. Dari hasil

lembar jawaban 8 siswa yang masuk dalam kategori baik mendapatkan

rentang nilai yaitu 75-85. Hal ini berarti 8 orang siswa tersebut sudah

mengerjakan soal pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan

soal dengan baik. Berikut analisis hasil jawaban subjek CR dan FRU

berdasarkan indikator penilaian pada tiap butir soal.

Terlihat pada
gambar, bahwa
siswa dapat
memperoleh
jawaban yang
benar
55

Gambar 4.4Lembar Jawaban Subjek CR

Subjek CR mendapatkan total nilai sebesar 80,00. Pada lembar

jawaban soal nomor 1 subjek CR mampu menuliskan nama-nama bangun

datar dengan tepat sesuai instruksi soal. Pada soal nomor 2 subjek CR

mampu menuliskan sifat-sifat bangun datar dengan tepat. Pada soal nomor

3 subjek CR mampu menggambarkan bangun datar sesuai dengan sifat-

sifatnya dengan tepat. Pada soal nomor 4 subjek CR mampu

menggambarkan jenis sudut bangun datar sesuai gambar dengan tepat.

Pada soal nomor 5 subjek CR mampu membedakan sifat-sifat layang-

layang dan belah ketupat dengan tepat.

Dari deskripsi hasil jawaban pemahaman konsep matematika pada

subjek CR dan FRU tersebut, maka dapat disimpulkan siswa yang

mendapatkan nilai dengan kategori baik terdapat pada rentang 76-85 sudah

menjawab soal dengan baik meskipun ada beberapa masih keliru dalam

menjawab soal.

c. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan

Soal pada Kategori Cukup

Pada kategori cukup ini, subjek yang terpilih untuk 3 siswa yang

masuk dalam kategori cukup, yaitu subjek MA dan FHJ. Dari hasil lembar

jawaban 3 siswa yang masuk dalam kategori cukup mendapatkan rentang

nilai 60-75. Hal ini berarti 3 siswa tersebut sudah mengerjakan soal

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal dengan cukup.


56

Berikut hasil jawaban sunjek MA dan FHJ berdasarkan indikator penilaian

pada tiap butir soal.

Dapat dilihat
pada gambar,
bahwa siswa
kurang tepat
dalam menjawab
sifat, jenis dan
perbedaan bangun
datar serta sudut

Gambar 4.5 Lembar Jawaban Subjek MA

Subjek MA mendapatkan total nilai sebesar 75,00. Pada lembar

jawaban soal nomor 1 subjek MA menuliskan nama-nama bangun datar

dengan kurang tepat. Pada soal nomor 2 subjek MA menuliskan sifat-sifat

bangun datar dengan kurang tepat. Pada soal nomor 3 subjek MA

menggambarkan bangun datar sesuai dengan sifat-sifatnya dengan kurang

tepat. Pada soal nomor 4 subjek MA menggambarkan jenis sudut bangun

datar sesuai gambar dengan kurang tepat. Pada soal nomor 5 subjek MA

membedakan sifat-sifat layang-layang dan belah ketupat dengan kurang

tepat.

Dari deskripsi hasil jawaban pemahaman konsep matematika pada

subjek MA dan FHJ di atas dapat disimpulkan siswa yang mendapatkan

nilai dengan kategori cukup pada rentang 60-75 sudah menjawab soal
57

dengan cukup baik meskipun ada beberapa siswa pada butir soal tertentu

yang masih keliru dalam menjawab soal sehingga mendapat skor nilai

cukup memuaskan.

d. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan

Soal pada Kategori Kurang Baik

Dari hasil lembar jawaban subjek ASM dan R didapatkan skor

nilai sebesar 55,00. Hal ini berarti subjek ASM dan R masuk dalam

kategori kurang baik pada interval 55-59. Hasil jawaban subjek ASM dan

R di analisis sesuai dengan indikator pemahaman konsep matematika yang

akan dicapai. Diharapkan subjek ASM dan R kedepannya mampu

melaksanakan semua indikator pemahaman konsep matematika yang akan

dicapai. Berikut hasil jawaban subjek ASM dan R berdasarkan indikator

penilaian pada tiap butir soal.

Terlihat pada
gambar, bahwa
siswa tidak
dapat
memperoleh
jawaban yang
benar

Gambar 4.6 Lembar Jawaban Subjek R


58

Subjek R mendapatkan total nilai sebesar 55,00. Pada lembar

jawaban soal nomor 1 subjek R belum mampu menuliskan nama-nama

bangun datar sehingga kurang tepat. Pada soal nomor 2 subjek R belum

mampu menuliskan sifat-sifat bangun datar sehingga kurang tepat. Pada

soal nomor 3 subjek R belum mampu menggambarkan bangun datar sesuai

dengan sifat-sifatnya sehingga kurang tepat. Pada soal nomor 4 subjek R

belum mampu menggambarkan jenis sudut bangun datar sesuai gambar

sehingga kurang tepat. Pada soal nomor 5 subjek R belum mampu

membedakan sifat-sifat layang-layang dan belah ketupat sehingga kurang

tepat.

Dari deskripsi hasil jawaban pemahaman konsep matematika pada

subjek ASM dan R tersebut, maka dapat disimpulkan siswa yang

mendapatkan nilai dengan kategori kurang baik diharapkan kedepannya

siswa tersebut mampu melaksanakan setiap indikator pemahaman konsep

matematika yamg akan dicapai.

e. Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika Dalam Menyelesaikan

Soal pada Kategori Sangat Kurang Baik

Pada kategori sangat kurang baik, tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 54, sehingga tidak ada deskripsi tentang

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal.

c. Data Foto
59

Gambar 4.7 Foto Proses wawancara dengan guru kelas III SD

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Dapat dilihat pada gambar 4.7 peneliti mewawancarai guru kelas

III terkait dengan pemahaman konsep matematika materi bangun datar

siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur.

Gambar 4.8 Foto Proses wawancara dengan siswa kelas III SD

(Sumber: Data diolah Peneliti, 2021)

Dapat dilihat pada gambar 4.8 peneliti mewawancarai siswa kelas

III terkait dengan pemahaman konsep matematika materi bangun datar

siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur.

Gambar 4.9 Foto Proses Guru Memberikan LKS


(sumber : Data diolah Peneliti, 2021)
60

Dapat dilihat pada gambar 4.7 guru sedang memberikan dan

mengarahkan siswa tentang pengerjaan LKS yang terkait dengan

pemahaman konsep matematika materi bangun datar.

Gambar 4.10 Foto Proses Pengerjaan LKS

(Sumber : Data diolah Peneliti, 2021)

Dapat dilihat pada gambar 4.10 siswa sedang mengerjakan LKS

terkait dengan pemahaman konsep matematika materi bangun datar siswa

kelas III SDN 36 Rantau Bayur.

4.1.3.3 Penarikan Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN 36 Rantau Bayur pada

siswa berupa soal tes esay, dan wawancara pada guru kelas III.a dan siswa

kelas III.a, dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Konsep Matematika dalam

Menyelesaikan Soal pada Kelas III di SDN 36 Rantau Bayur sudah cukup

banyak siswa yang memahami, terbukti dari hasil tes rekapitulasi persentase

pemahaman konsep matematika, dimana siswa yang memahami pemahaman

konsep matematika cukup banyak dibandingkan siswa yang belum paham.

Pada tabel terlihat bahwa siswa yang memahami pemahaman konsep


61

matematika dengan kategori tinggi pada indikator 1 dengan jumlah siswa 14

yaitu (74%). Indikator 2 dengan jumlah siswa 2 yaitu (11%). Indikator 3

dengan jumlah siswa 7 yaitu (37%) indikator 4 dengan jumlah siswa 10 yaitu

(53%). Indikator 5 dengan jumlah siswa 2 yaitu (11%).

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cara guru

menyampaikan materi bangun datar dengan melibatkan alat-alat yang ada di

dalam kelas seperti meja, papan tulis, mistar, dan ruang kelas, karena itu

siswa cukup mudah memahami pemahaman konsep matematika materi

bangun datar. sedangkan persentase siswa yang tidak memahami pemahaman

konsep matematika sedikit, hal ini terbukti dari hasil rekapitulasi data hasil

tes.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti, pemahaman

konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada materi bangun datar kelas III

SDN 36 Rantau Bayur sebesar 74,21. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada materi bangun

datar di kelas III SD termasuk dalam kategori cukup baik. Adapun pembahasan

dalam penelitian ini yaitu analisis pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada materi bangun datar. berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilaksanakan terlihat bahwa hasil tes uraian terbatas yang berjumlah lima

soal yang diberikan kepada siswa kelas III SD sebagai berikut.

4.2.1 Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal

Kategori Sangat Baik


62

Siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik berjumlah 3 siswa

karena siswa pada kategori ini dapat menjawab soal yang diberikan

meliputi menuliskan nama-nama bangun datar, menuliskan sifat-sifat

bangun datar, menentukan sifat-sifat bangun datar melalui gambar,

menentukan jenis sudut bangun datar melalui gambar, dan membedakan

sifat-sifat bangun datar dengan baik dan benar sehingga mendapatkan

nilai yang sangat baik. Berdasarkan hasil analisis, siswa yang masuk

dalam kategori sangat baik disebabkan oleh motivasi guru dalam proses

mengajar dengan menggunakan metode ceramah akan tetapi guru

melibatkan alat-alat yang di dalam kelas yang dapat memberikan contoh

konkret tentang materi bangun datar sehingga juga dapat menarik

perhatian siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Wahyudi &

Kriswandani (2013) matematika adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari konsep-konsep abstrak yang disusun dengan menggunakan

simbol merupakan bahasan yang eksak, cermat, dan terbebas dari emosi.

Hal ini serupa dengan penelitian Een Unaenah, dkk (2020) yang

menyatakan bahwa guru memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

4.2.2 Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan soal

Kategori Baik

Siswa dalam kategori baik berjumlah 8 siswa karena pada tahap ini

siswa sudah dapat menjawab soal yang meliputi menuliskan nama-nama

bangun datar, menuliskan sifat-sifat bangun datar, menentukan sifat-sifat

bangun datar melalui gambar, menentukan jenis sudut bangun datar


63

melalui gambar, dan membedakan sifat-sifat bangun datar tanpa bantuan

meskipun ada terdapat kesalahan dalam memaknai soal. Berdasarkan

hasil analisis, siswa yang masuk kategori baik disebabkan oleh siswa

dalam jawaban yang menurutnya mudah terlebih dahalu.Seperti yang

dikemukakan Tung (2015) yaitu pemahaman konsep merupakan aspek

penting dalam belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian Yanti dkk (2019)

yang menyatakan bahwa dalam pengerjaan jawaban dilakukan dengan

memilih antara pemahaman konsep yang ia ketahui dari soal tersebut.

4.2.3 Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal

Kategori Cukup

Siswa dalam kategori cukup berjumlah 5 siswa karena pada

kategori ini siswa sudah mampu mengerjakan soal tentang menuliskan

nama-nama bangun datar, menuliskan sifat-sifat bangun datar,

menentukan sifat-sifat bangun datar melalui gambar, menentukan jenis

sudut bangun datar melalui gambar, dan membedakan sifat-sifat bangun

datar. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas, siswa yang masuk dalam

kategori cukup disebabkan oleh siswa kurang memperhatikan guru saat

mengajar, dan siswa belum memahami bentuk dan penalaran dari soal tes

tersebut. Hal ini diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh

Febriyanto dkk (2018) bahwa kemampuan pemahaman matematika

adalah kemampuan menyerap dan memahami ide-ide matematika. Hal ini

sejalan dengan penelitian Inna & Sujadi (2018) yang menyatakan bahwa

siswa perlu memahami bentuk dan penalaran soal.


64

4.2.4 Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal

Kategori Kurang Baik

Siswa dalam kategori kurang baik berjumlah 3 siswa hanya

sebagian kecil menjawab soal tentang menuliskan nama-nama bangun

datar, kurang bisa menuliskan sifat-sifat bangun datar, kurang

bisamenentukan sifat-sifat bangun datar melalui gambar, tidak bisa

menentukan jenis sudut bangun datar melalui gambar, dan kurang bisa

membedakan sifat-sifat bangun datar. Berdasarkan hasil wawancara guru

kelas, siswa yang masuk dalam kategori kurang baik disebebkan oleh

disaat proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah

dan Tanya jawab akan tetapi guru melibatkan alat-alat yang ada di dalam

kelas memberikan contoh konkret dalam bangun datar. Hal ini diperkuat

dengan teori yang dikemukakan oleh Gusniwati (2015) bahwa

pemahaman konsep adalah suatu kemampuan menemukan ide abstrak

untuk mengklasifikasikan objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam

suatu istilah kemudian dituangkan kedalam contoh dan bukan contoh,

sehingga seseorang dapat memahami suatu konsep yang jelas. Temuan

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti dkk (2019)

Fatqurhohman (2016: 132). Bahwa karena proses belajar mengajar yang

digunakan oleh guru hanya membahas materi menggunakan metode

ceramah.

4.2.5 Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal

Kategori Sangat Kurang Baik


65

Pada kategori sangat kurang baik, tidak terdapat satu pun siswa

yang masuk dalam kategori ini, karena guru sudah mengajarkan

pemahaman konsep matematika dengan metode dan benda konkret yang

berada di dalam kelas, sehingga sebagian dari siswa sudah bisa

memahami konsep matematika pada materi bangun datar.

Selanjutnya, wawancara guru untuk menghasilkan informasi yang

mampu menjawab permasalahan didalam penelitian ini. Hasil analisis

wawancara ini didapatkan dari guru kelas III SD dan subjek penelitian.

Peneliti mendapat bahwa pemahaman konsep matematika dalam

menyelesaikan soal pada materi bangun datar termasuk materi yang

cukup mudah dipahami. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dibuat

maka peran guru terhadap pemahaman konsep matematika kelas III SD,

sebagai berikut :

a. Guru mampu mempersiapkan situasi pembelajaran matematika

b. Guru sudah mengajar materi bangun datar

c. Guru telah mengetahui pemahaman siswa

d. Guru menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab

e. Guru mampu mengetahui pemahaman siswa tentang sifat-sifat

bangun datar

f. Guru mampu mengetahui hasil belajar siswa tinggi dan rendahnya

terhadap materi bangun datar

g. Guru mengisi nilai KKM siswa


66

h. Guru menghadapi kendala terhadap siswa yang tidak

memperhatikan.

Maka dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil

terdapat 3 siswa atau 16% yang masuk kategori Sangat Baik, terdapat 8

siswa atau 42% yang masuk kategori baik, terdapat 5 siswa atau 16%

yang masuk kategori cukup, terdapat 3 siswa atau 26% yang masuk

kategori kurang baik, dan tidak ada siswa yang masuk kategori sangat

kurang baik.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan deskripsi hasil analisis dan pembahasan pada bab IV di atas,

dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan

soal pada siswa kelas III SDN 36 Rantau Bayur Cukup Baik dengan rata-rata

75,53. Kemudian terbagi menjadi 5 kategori. Siswa yang memiliki kategori sangat

baik berjumlah 3 siswa atau sebanyak 16%, siswa yang memiliki kategori baik

berjumlah 8 siswa atau sebanyak 42%, siswa yang memiliki kategori cukup

berjumlah 5 siswa atau sebanyak 16%, siswa yang memiliki kategori kurang baik

berjumlah 3 siswa atau sebanyak 16%, dan tidak ada siswa yang memiliki

pemahaman konsep matematika dalam menyelesaikan soal pada kategori sangat

kurang baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran

yang diberikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa Kelas III SD

Diharapkan untuk meningkatkan pemahaman konsep

matematika dalam menyelesaikan soal dengan terus belajar tentang

pemahaman konsep pada materi bangun datar

b. Bagi Guru

Diharapkan guru dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar

65
66

mengajar, guru juga lebih harus lebih memperhatikan lagi

pemahaman konsep matematika siswa pada materi bangun datar,

dalam melaksanakan proses pembelajaran guru juga harus

menggunakan media pembelajaran agar lebih menarik.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan sekolah lebih menerapkan kepada guru sebelum

memulai proses kegiaran pembelajaran, guru diwajibkan untuk

merancang cara meningkatkan pemahman konsep matematika, dan

sekolah harus lebih menegaskan guru dalam proses pembelajaran

lebih baik menggunakan media pembelajaran atau alat peraga agar

siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar sehingga akan

mempermudah siswa untuk menerima materi yang diajarkan.

d. Bagi Peneliti Lainnya

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini mempunyai banyak

keterbatasan pengambilan subjek yang terbatas dan pokok bahasan

yang terbatas. Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut dengan

mengambil subjek yang lebih besar dan materi pokok bahasan yang

lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Aan Prabowo & Heriyanto. (2013). Analisis Pemanfaatan Buku Elektronik Oleh
Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Perpustakaan. Vol.2 no.2.

Angriani, Nursalam, & Tentri Batari. (2018). Pengembangan Instrumen Tes


Untuk Mengukur Kemampuan Koneksi Matematis. Jurnal Pendidikan
Dasar Islam. Vol. 5. No. 1.

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnild A.M. (2020). Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada Penelitian


Kualitatif di Bidang Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Masyarakat. Vol.12. no.3.

Ayuningtyas, W.V. (2014). Kumpulan Rumus Matematika SD Cetakan Kedua.


Yogyakarta: Gradien Mediatama.

Daryanto. (2012). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Een Unaenah, dkk. (2020). Teori Brunner Pada Konsep Bangun Datar Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. Vol. 2. No. 2.

Fatqurhohman. (2016). Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dalam


Menyelesaikan Masalah Bangun Datar. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika. Vol.4. no.2.

Febriyanto, B., Haryanti, Y.D., dan Komalasari, O. (2018). Peningkatan


Pemahaman Konsep Matematis Melalui Penggunaan Media Kantong
Bergambar Pada Materi Perkalian Bilangan Di Kelas II Sekolah Dasar.
Jurnal Cakrawala Pendas. Vol. 4. No.2.

Gusniwati, M. (2015). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar


Terhadap Penguasaan Konsep Matematika Siswa SMAN di Kecamatan
Kebon Jeruk. Jurnal Formatif. Vol.5.no.1.

Hamzah. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran


Matematika.Jakarta:RajaGrafindo Persada.
Inna, R.K. dan Sujadi, A.A. (2018). Analisis Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Kelas V Dalam Menyelesaikan Soal Di SD Negeri Gunturan Pandak
Bantul Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan. Vol/ 4. No. 3.

Isrokatun. (2019). Pengembangan Model Situation Based Learning Pada Materi


Sains di Sekolah Dasar.Conference Series Journal. Vol.1.no.1.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Konsep dan Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Komariyah, S. Afifah, D.S.N. dan Resbiantoro, G. (2018). Analisis Pemahaman


Konsep Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Minat
Belajar Siswa.Jurnal LP3M. Vol.4. no.1.

Martha. E., dan Kresno. S. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

M. Ferdiansyah. (2015). Dasar Penelitian Kualitatif. Bogor: Herya Media.

Nasaruddin. (2013). Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika


di Sekolah. Jurnal Al-Khwarizmi, vol.2. no.1.

Nasution. (2019). Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Rohman, A.N., Karlimah dan Mulyadiprana, A. (2017). Analisis Kemampuan


Komunikasi Matematis Siswa Kelas III Sekolah Dasar Tentang Materi
Unsur dan Sifat Bangun Datar Sederhana. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, vol.4. no.2.

Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah Interaksi Komunikasi Dalam Penelitian


Kualitatif.Jurnal Ilmu Budaya. Vol.11. no.2.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Sutanto, A. (2016). Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta: Prenamedia Group.

Tung, K.Y. (2015). Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: PT.


indeks.

Wahyudi dan Kriswandani. (2013). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.


Jakarta: Salatiga.

S Wulandari, C. (2017). Menanamkan Konsep Bentuk Geometri (Bangun Datar).


Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks, vol.3. no.1.
Yanti, N, dkk. (2019). Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Materi
Skala Kelas V SD Negeri 2 Langsa Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurnal of
Basic Education Studies. Vol.2. no.2.

Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian


Gabungan. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai