Anda di halaman 1dari 6

Fon : Jurnal Karya Ilmiah

Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka

STUDI KASUS KEMAMPUAN BERHITUNG PADA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA SISWA KELAS III
DI UPTD SDN 27 SABUNGAN

Try Anggun Lestari


Universitas Terbuka Medan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Pokjar Labuhanbatu Selatan
tryanggunlestari@gmail.com

ABSTRAK : Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan kejadian di lapangan yang menunjukkan


rendahnya kemampuan berhitung pada peserta didik kelas III di UPTD SDN 27 SABUNGAN.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan berhitung yang rendah pada
peserta didik kelas III dan mengetahui upaya mengatasi kemampuan berhitung yang rendah
pada peserta didik kelas III. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
menggunakan deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa hasil pengamatan dalam bentuk teks
yang telah dilakukan peneliti kepada subjek yang diteliti. Subjek yang diteliti sejumlah 3 orang
siswa dari 21 jumlah siswa kelas III. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
wawancara dan metode observasi. Hasil penelitian ini bahwa 3 peserta didik di kelas III UPTD
SDN 27 SABUNGAN akan mampu mamahami konsep dan cara menghitung pembagian dan
perkalian. Faktor yang menjadi penghambat peserta didik dalam kemampuan berhitung yaitu :
(1) siswa kesulitan dalam memahami konsep matematika dalam perhitungan, (2) kesulitan cara
menghitung pembagian dan perkalian.
KATA KUNCI : Kemampuan Berhitung, Konsep Matematika.

PENDAHULUAN
Kemampuan berhitung merupakan kehidupan sehari-hari. Pelajaran matematika di
dasar dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar (SD) masih dianggap sulit oleh
sehingga kemampuan berhitung menjadi hal sebagian besar siswa terlebih pada
yang penting untuk ditingkatkan oleh guru pembelajaran berhitung.
dalam pembelajaran matematika. Di dalam Pembelajaran matematika adalah suatu
kemampuan berhitung ada beberapa indikator proses belajar mengajar yang dibangun oleh
yang harus dipenuhi saat mencapai suatu guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir
tujuan pembelajaran. Khadijah (2016; 143) siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
Kemampuan berhitung adalah kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai
yang dimiliki oleh setiap anak dalam upaya meningkatkan penguasaan yang baik
matematika, kegiatan yang dilakukan dalam terhadap materi matematika, menurut Ahmad
berhitung pada anak dengan cara mengurutkan Susanto (2016:186-187). Belajar matematika
bilangan atau membilang serta mengenai membantu anak untuk terbiasa melakukan
jumlah untuk menumbuh kembangkan analisis dan mencari solusi yang terbaik untuk
keterampilan yang sangat diperlukan dalam mencari solusi yang terbaik untuk sebuah
Fon : Jurnal Karya Ilmiah
Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka
Sabungan salah satu penyebabnya yaitu
permasalahan. Peserta didik tingkat Sekolah kurangnya motivasi dan minat peserta didik
Dasar (SD) perlu meningkatkan pembelajaran dalam pelajaran matematika. Menurut salah
matematika mengenai operasi hitung. Sesuai satu peserta didik yang mengalami kesulitan
dengan Permendikbud No. 21 Tahun 2016 belajar berhitung, kurangnya penggunaan
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan media atau alat peraga yang dilakukan oleh
Menengah, kompetensi matematika yang harus guru pada saat mereka duduk di kelas I dan II
dimuat dalam pembelajaran matematika menjadi salah satu faktor penyebab kesulitan
tingkat SD dalam pembelajaran berhitung. Peserta didik
tersebut mengungkapkan bahwa pelajaran
salah satunya adalah “memahami penjumlahan, matematika sangat membosankan, guru
pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta biasanya hanya menjelaskan dan memberi soal
memberi estimasi penyelesaian masalah yang sehingga sulit bagi peserta didik tersebut
membandingkannya dengan hasil perhitungan”. memahami pembelajaran berhitung.
Kemampuan berhitung pada anak sangat Berdasarkan hasil wawancara dengan
penting dikembangkan, karena mampu beberapa peserta didik yang mengalami
mengembangkan kemampuan kognitif anak dan kesulitan dalam kemampuan berhitung di kelas
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat Frank (1989: 14) menyatakan bahwa III SD Negeri 27 Sabungan dalam mata pelajaran
mengembangkan kemampuan berhitung anak matematika, peserta didik menyatakan bahwa
merupakan bagian yang sangat penting dari penggunaan media atau alat peraga mungkin
program pembelajaran matematika dan bisa membantu mereka dalam memahami
prasyarat keterampilan matematika, karena pembelajaran matematika. Guru juga bisa
matematika diperlukan dan penting dalam melakukan pembelajaran yang melibatkan
kehidupan manusia sehari-hari terutama dalam siswa dalam mempraktekkan cara berhitung.
memecahkan masalah. Penggunaan media atau alat peraga dapat
Dalam pelajaran matematika di kelas III mengembangkan hasil belajar dan kemampuan
SD Negeri 27 Sabungan, masih ditemukan berpikir peserta didik.
beberapa peserta didik yang mengalami Menghitung merupakan kemampuan
kesulitan dalam berhitung. Beberapa akal untuk menjumlahkan. Berhitung adalah
permasalahan yang ditemukan yaitu : (1) salah satu cabang dari matematika yang
peserta didik masih kesulitan dalam memahami mempelajari operasi penjumlahan, operasi
konsep operasi hitung, (2) peserta didik pengurangan, operasi perkalian, dan operasi
kesulitan menghitung pembagian dan perkalian, pembagian. Pelajaran berhitung menjadi syarat
(3) kurangnya minat belajar peserta didik pada untuk dapat belajar matematika. Mempelajari
pelajaran matematika, (4) kurangnya motivasi matematika akan membantu peserta didik
belajar pada peserta didik. Berdasarkan hasil untuk bisa berpikir kritis.
observasi yang dilakukan pada 6 September Hal-hal yang dapat dikembangkan
2018 di kelas V, juga ditemukan maslah yang dalam kemampuan berhitung, yaitu : (1)
serupa, yaitu : (1) rendahnya kemampuan mengenali atau membilang angka, (2)
berhitung peserta didik pada operasi hitung menyebutkan urutan bilangan, (3) menghitung
pembagian dan perkalian, (2) peserta didik tidak benda, (4) mengenali himpunan dengan nilai
memperhatikan guru saat proses pembelajaran, bilangan berbeda, (5) memberi nilai bilangan
(3) peserta didik asik bermain dengan teman pada suatu himpunan benda, (6) mengerjakan
sebangku. atau menyelesaikan operasi hitung. Beberapa
Permasalahan yang ditemukan pada tahapan aktivitas berhitung yang dikemukakan
beberapa peserta didik dikelas III SD Negeri 27 Fatimah (2009: 10) diantaranya: (1) pengenalan
Fon : Jurnal Karya Ilmiah
Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka
peserta didik dalam pelajaran matematika.
jumlah, (2) menghitung secara rasional, (3) Penelitian yang hampir sama dengan studi
menghitung maju. kasus ini, yaitu sebagai berikut, (1) Mukminah,
Kemampuan berhitung sangat Hirlan, Sriyani (2021) dengan judul Analisis
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Kesulitan Belajar Berhitung Siswa Pada Mata
mengatasi kesulitan berhitung yang dialami Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 1 Anyar, (2)
beberapa peserta didik ini, dapat dilakukan Novia Ratih (2014) dengan judul Peningkatan
dengan beberapa cara, salah satunya yaitu Kemampuan Berhitung Melalui Metode
dengan menciptakan konsep belajar Kalkulator Jarimatika pada Mata Pelajaran
matematika yang menyenangkan. Guru perlu Matematika Kelas III SDN Nogosari 3
melakukan pembelajaran matematika yang Glonggong, (3) Syamsuddin, Muhammad Idris
menyenangkan. Penggunaan media dan alat Jafar, Rahmawati Patta dengan judul Analisis
peraga bisa menjadi salah satu cara untuk Kemampuan Berhitung Siswa Kelas III SD Negeri
terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Kecamatan Ulaweng Kabupaten Bone.
Dengan pengunaan media dan alat peraga, Penelitian yang dilakukan memiliki
peserta didik akan merasa bahwa pembelajaran persamaan dan perbedaan dengan penelitin
semakin menyenangkan. Tidak perlu terdahulu. Persamaannya yaitu sama-sama
memaksakan peserta didik dengan kegiatan melakukan penelitian terkait dengan
pembelajaran yang menguras otak. kemampuan berhitung, sedangkan
Pembelajaran yang menyenangkan tentu saja perbedaannya yaitu penelitian terdahulu lebih
akan menambah motivasi dan minat belajar mengarah ke menganalisis kemampuan
peserta didik terhadap suatu pelajaran. berhitung pada mata pelajaran matematika,
Menurut Rusman (2010: 326), sedangkan peneitian ini lebih mengarah ke studi
pembelajaran menyenangkan (joyful kasus beberapa peserta didik dalam
instruction) merupakan suatu proses kemampuan berhitung pada mata pelajaran
pembelajaran yang didalamnya terdapat matematika. Kebaharuan dari penelitian ini,
hubungan yang kuat antara guru dan siswa, meskipun sama-sama melakukan penelitian
tanpa ada perasaan terpaksa dan tertekan. terkait kemampuan berhitung, tetapi penelitian
Menciptakan lingkungan belajar yang ini lebih dispesifikasikan kepada studi kasus dari
menyenangkan akan membantu peserta didik beberapa peserta didik yang mengalami
belajar dengan lebih efektif dan efisien. Ketika kesulitan berhitung matematika.
belajar dengan suasana hati yang senang, otak Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini
akan lebih mudah menyerap materi yang adalah untuk mengetahui gambaran
disampaikan. kemampuan berhitung yang rendah pada
Sejauh ini, sudah cukup banyak guru beberapa peserta didik kelas III dan mengetahui
dan mahasiswa yang melakukan studi kasus dan upaya mengatasi kesulitan berhitung pada
penelitian mengenai kemampuan berhitung beberapa peserta didik kelas III.

METODE orang yang diamati. Penelitian ini bertujuan


mendapatkan pemahaman yang bersifat umum
Jenis penelitian ini adalah penelitian terhadap kenyataan social dari sudut pandang
kualitatif dengan metode deskriptif. Bogdan & partisipan. Menurut KBBI arti deskriptif adalah
Biklen, s (1992: 21) mengemukakan pendapat bersifat deskripsi, bersifat menggambarkan apa
bahwa penelitian kualitatif adalah langkah adanya. Metode deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
berupa tulisan atau ucapan, serta perilaku
Fon : Jurnal Karya Ilmiah
Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka
mengetahui tingkat kemampuan peserta didik
objek, suatu set kondisi, suatu sistem dalam berhitung. Hasil penelitian diperoleh
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada dengan cara melakukan wawancara dan
masa sekarang (Moh. Nazir, 2012, 54). Objek observasi pada sampel. Intrumen yang
penelitian ini adalah studi kasus kemampuan digunakan untuk penelitian ini berupa lembar
berhitung matematika. Sampel dalam penelitian observasi peserta didik. Observasi dilakukan
ini adalah 3 orang peserta didik di kelas III UPTD untuk mengetahui kemampuan berhitung
SDN 27 Sabungan. Instrumen penelitian ini peserta didik selama proses pembelajaran ,
berupa lembar observasi peserta didik. observasi dilakukan dengan menggunakan
Pengumpulan data dilakukan dengan cara lembar observasi.
melakukan wawancara dan observasi langsung.
Teknik pengumpulan data dengan cara (1) Dalam peningkatan kemampuan
merancang lembar observasi, (2) berdiskusi berhitung pada peserta didik akan ada
dengan responden, (3) memberikan beberapa hal yang akan menjadi penilaian yaitu
pemahaman terhadap responden, (4) (1) pemahaman siswa mengenai operasi hitung,
melakukan kegiatan wawancara, (5) (2) peran peserta didik dalam memecahkan
mengumpulkan hasil wawancara, (6) melakukan masalah dalam pembelajaran operasi hitung, (3)
editing hasil wawancara peserta didik. Teknik pemahaman peserta didik dalam mengaitkan
analisis data menggunakan teknik kualitatif dan operasi hitung penjumlahan, pengurangan,
deskripsi dengan lembar observasi. perkalian, dan pembagian. Seharusnya peserta
Menganalisis data dengan cara didik yang duduk di kelas III sekolah dasar sudah
memberi skor pada lembar observasi aktivitas sangat memahami pembelajaran operasi
peserta didik serta mendeskripsikan hasil hitung, namun di kelas III UPTD SD N 27
observasi terhadap aktivitas peserta didik dan Sabungan masih ada 3 peserta didik yang masih
guru dalam pembelajaran. Presentase lembar mengalami kesulitan dalam memahami
observasi dengan rumus: pembelajaran operasi hitung. Ditemukan bahwa
guru hanya memberi penjelasan tentang
Presentase = operasi hitung dari buku paket saja tidak
x 100 % menggunakan media pembelajaran. Peserta
didik yang mengalami kesulitan dalam
Kriteria penilaian :
berhitung perlu dilakukan pembelajaran yang
lebih inovatif.
85% - 100% Sangat baik
75% - 84,99% Baik Berikut ini hasil nilai ulangan
65% - 74,99% Cukup matematika peserta didik A, B, dan C
55% - 64,99% Kurang yang mengalami kesulitan dalam
< 55% Rendah berhitung :
(sumber: Komalasari, 2010)
Peserta didik A 40%
Siswa dinyatakan tuntas dalam belajar apabila Peserta didik B 55%
mencapai nilai ketuntasan minimal 75% = baik. Peserta didik C 50%

HASIL Berdasarkan hasil nilai ulangan


matematika diatas Indikator-indikator
Penelitian mengenai kemampuan berhitung yang akan menjadi fokus guru terhadap
pada mata pelajaran matematika di kelas III kemampuan berhitung peserta didik
UPTD SD N 27 Sabungan dilakukan untuk tersebut, yaitu : (1) mengenal dan
Fon : Jurnal Karya Ilmiah
Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka
sehingga pada saat harus
memahami simbol operasi hitung +, -, x, mengumpulkan latihan peserta didik
:, =. (2) memahami sifat-sifat operasi tidak dapat menyelesaikan latihan yang
hitung, (3) mengoperasikan bilangan. diberikan.
Berdasarkan hasil wawancara Peserta didik A mendapatkan
dengan 3 peserta didik yang mengalami nilai 40% pada ulangan matematika
kesulitan berhitung, yaitu guru kurang yang dilakukan guru. Nilai tersebut jauh
menggunakan media pelajaran sehingga dibawah kata cukup. Nilai tersebut
pembelajaran terkesan monoton, siswa masuk kategori nilai yang masih rendah.
sulit memahami konsep operasi hitung. Peserta didik B mendapat nilai 55%
3 peserta didik ini mengungkapkan pada ulangan matematika yang
perlunya pembelajaran yang lebih dilakukan guru. Nilai tersebut belum
inovatif untuk meningkatkan motivasi termasuk kategori cukup. Nilai tersebut
dan semangat peserta didik dalam masuk kategori kurang. Dan peserta
pembelajaran matematika. didik C mendapatkan nilai 50% pada
Peserta didik A mengatakan, ulangan matematika, nilai tersebut juga
kesulitan yang di alami pada pelajaran masuk kategori nilai yang masih rendah.
matematika terletak pada cara Rendahnya tingkat pemahaman
mengoperasikan pembagian dan siswa dalam mempelajari operasi
perkalian. Dalam mengoperasikan berhitung membuat para peserta didik
operasi hitung tersebut, peserta didik tersebut jauh tertinggal pelajaran
masih sering salah mengerjakan dan dengan teman sekelasnya. Guru harus
memahami konsep dari masing-masing segera mencari solusi apa yang cocok
operasi hitung. Sedangkan peserta didik untuk dapat membantu siswa mudah
B mengatakan, kesulitan yang masih di memahami materi operasi hitung. Guru
alami dalam pelajaran matematika harus bisa mendekatkan diri kepada
bagian memahami simbol-simbol opersi peserta didik dan orang tua peserta
hitung. Ia sulit membedakan simbol +, -, didik, untuk mengetahui permasalahan
x, dan :. Dan peserta didik C mengalami apa yang terjadi pada peserta didik
kesulitan pada pemahaman sifat-sifat sehingga sulit memahami materi
operasi hitung dan cara pembelajaran. Kesulitan yang dialami
mengoperasikan bilangannya. Kesulitan peserta didik bisa terjadi karena faktor
yang dialami peserta didik tersebut eksternal dan faktor internal.
harus menjadi perhatian bagi guru dan Setelah guru bertanya kepada
pihak sekolah. Karena, semakin tinggi orang tua peserta didik, mereka
kelas yang akan dijalani akan semakin mengatakan bahwa peserta didik
sulit pembelajaran yang akan dilalui. tersebut tidak memiliki permasalah
Sebelum memasuki jenjang kelas tinggi, ketika berada di lingkungan rumah.
peserta didik harus sudah memahami Mereka bersikap seperti anak pada
pembelajaran matematika operasi umumnya ketika berada dirumah.
hitung. Namun orang tua tersebut memang
Berdasarkan hasil observasi mengatakan bahwa, pada pembelajaran
saat melihat peserta didik mengerjakan mata pelajaran yang lain mereka mudah
soal latihan yang diberikan guru, 3 memahami materi yang diajarkan,
peserta didik yang mengalami kesulitan hanya saja pada pelajaran matematika
berhitung tidak berkonsentrasi saat mereka sedikit kesulitan memahami
menyelesaikan latihan soal tersebut, materi-materi yang disampaikan.
Fon : Jurnal Karya Ilmiah
Diterbitkan oleh :
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FKIP Universitas Terbuka
Setelah mengetahui alasan
tersebut, guru seharusnya sudah bisa
mengambil keputusan mengenai faktor
yang menyebabkan peserta didik
mengalami kesulitan dalam
pembelajaran. Guru harus
menumbuhkan pembelajaran yang
efektif dan inovatif bagi peserta didik.
Guru bisa menggunakan media dan alat
peraga sebagai sumber pembelajaran.
Media sangat berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan,
termasuk untuk peningkatan kualitas
pendidikan matematika. Media
pelajaran dapat dipergunakan untuk
membangun pemahaman dan
penguasaan objek pendidikan. Dengan
menggunakan media, konsep dan
symbol matematika yang tadinya
bersifat abstrak menjadi konkret.
Sehingga kita dapat memberikan
pengenalan konsep dan symbol
matematika sejak dini, disesuaikan
dengan taraf berfikir peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai