Anda di halaman 1dari 5

JTAM

Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika


p-ISSN 2597-7512 | e-ISSN 2614-1175
Vol. 2 No. 1, April 2018, Hal. 26-30

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi


Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Bagi Siswa
Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga

Cindy Aditya Cahyani1, Sutriyono2


Pendidikan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, 202014104@student.uksw.edu

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang
Riwayat Artikel: dilakukan siswa kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga dalam mengerjakan soal pada materi
Diterima: 03-03-2018 operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, serta untuk mengetahui faktor-
Disetujui: 22-03-2018 faktor penyebab siswa melakukan kesalahan. Metode penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif dengan menganalisis kesalahan siswa dari instrumen yang diberikan. Sampel
yang diambil adalah siswa kelas VII B SMP Kristen 2 Salatiga dengan jumlah subjek
Kata Kunci: yaitu 4 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis kesalahan yang
Kesalahan dilakukan, yaitu kesalahan konsep, kesalahan operasi, dan kesalahan ceroboh. Faktor-
Operasi faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu kurang teliti dan belum menguasai
Aljabar materi.

Abstract: This study aims to find out the types of mistakes made by seventh graders of
SMP Kristen 2 Salatiga in working on the matter of addition and algebraic algebraism
and to know the factors causing students to make mistakes. The research method is
descriptive qualitative by analyzing student error from the given instrument. Samples
taken are students of class VII B Christian SMP 2 Salatiga with the number of subjects
that is 4 students. The results of this study indicate that there are 3 types of mistakes
made, namely concept errors, operating errors, and careless errors. Factors causing
students to make mistakes are less thorough and have not mastered the material.

——————————  ——————————

Matematika memiliki keterkaitan dan menjadi


A. LATAR BELAKANG pendukung berbagai bidang ilmu serta berbagai
Pendidikan matematika atau belajar matematika aspek kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan
dapat membentuk pola berpikir secara ilmiah. Helly pentingnya pelajaran matematika diberikan kepada
(2014) mengatakan bahwa matematika dapat siswa. Tetapi di sisi lain, matematika juga dianggap
melatih seseorang untuk berpikir secara sederhana. sebagai mata pelajaran yang cukup sulit
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta dibandingkan mata pelajaran lainnya, bahkan cukup
didik mulai dari sekolah dasar sampai pada tingkat menakutkan bagi siswa. Pernyataan tersebut juga
perguruan tinggi, termasuk juga pada tingkat Sekolah diungkapkan oleh Nawangsari (2007) bahwa
Menengah Pertama (SMP), untuk membekali peserta matematika sejak dulu memang dianggap oleh siswa
didik supaya mampu berpikir logis, analitis, sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan.
sistematis, kritis, dan kreatif, serta memiliki Karakteristik matematika yang abstrak dan
kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006). sistematis menjadi salah satu alasan sulitnya siswa
Matematika merupakan sebuah ilmu dasar untuk mempelajari matematika.
membantu memahami ilmu pengetahuan yang lain Menurut Supatmono (2009), kesulitan siswa
(Rahmat,2013). Matematika merupakan ilmu yang dalam mempelajari matematika dikarenakan siswa
penting untuk ilmu lainnya, seperti yang tidak membangun sendiri tentang pengetahuan
diungkapkan oleh Wahyudin (2002) yang konsep-konsep matematika tanpa mengetahui makna
menyatakan bahwa matematika merupakan cabang yang terkandung pada konsep tersebut sehingga
utama ilmu dari ilmu filsafat yang menjadi ibu dari pada saat siswa menyelesaikan masalah matematika
segala ilmu, oleh karena itu matematika merupakan siswa sering melakukan kesalahan dan tidak
ilmu pokok yang diajarkan kepada seluruh siswa di menemukan solusi penyelesaian masalahnya.
setiap jenjang pendidikan. Pentingnya memahami konsep merupakan dasar
untuk belajar matematika. Materi matematika SMP

26
Cindy Aditya Cahyani, Analisis Kesalahan Siswa... 27

terdiri dari banyak sub materi. Salah satunya adalah Adapun kesalahan-kesalahan dalam
sub materi operasi penjumlahan dan pengurangan menyelesaikan soal matematika, yaitu: (a) Kesalahan
bentuk aljabar dalam materi aljabar yang dipelajari di dalam memahami soal, yang terjadi jika siswa salah
kelas VII SMP semester I. Materi tersebut adalah dalam menemukan hal yang diketahui, ditanyakan
salah satu bagian dari pembelajaran matematika dan tidak dapat menuliskan apa yang dikehendaki; (b)
yang membutuhkan pemahaman dasar atau Kesalahan dalam menggunakan rumus, yang terjadi
pemahaman konsep yang diperlukan siswa sehingga jika siswa tidak mampu mengidentifikasi rumus atau
nantinya prestasi siswa secara keseluruhan dalam metode apa yang akan digunakan atau diperlukan
pembelajaran matematika meningkat. Penguasaan dalam menyelesaikan soal; (c) Kesalahan dalam
materi yang baik pada siswa dapat ditinjau dari hasil operasi penyelesaiannya, yang terjadi jika siswa
yang benar pada penyelesaian soal. Dari hasil-hasil salah dalam melakukan perhitungan ataupun; (d)
soal yang dikerjakan oleh siswa di sekolah banyak Kesalahan dalam menyimpulkan, yang terjadi jika
dilihat kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi siswa tidak memperhatikan kembali apa yang
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. ditanyakan dari soal dan tidak membuat kesimpulan
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika dari hasil perhitungannya, karena siswa beranggapan
mengajarkan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan bahwa hasil perhitungannya merupakan
Bentuk Aljabar di kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga, penyelesaian dari permasalahan yang ada.
peneliti menemukan banyak kesalahan siswa saat Menurut uraian di atas, maka letak kesalahan
menyelesaikan soal-soal tentang sub materi Operasi pada penelitian ini dikategorikan sebagai berikut: (a)
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar. Kesalahan dalam penerapan konsep, siswa dikatakan
Setelah diidentifikasi siswa belum menguasai konsep melakukan kesalahan konsep apabila siswa tidak
bentuk aljabar. Siswa belum terampil dalam operasi mengerti definisi suatu istilah dalam matematika
hitung bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa atau siswa belum menguasai sub materi dasar yang
kurang berlatih dalam mengerjakan soal-soal. Selain diberikan pada pembahasan salah satu materi.
itu, siswa masih belum memahami definisi dari Contohnya: belum mengerti definisi variabel,
variabel, koefisien, serta konstanta. Letak kesalahan koefisien, dan konstanta untuk dasar materi aljabar.
siswa dapat diketahui dengan diberikannya tes. (b) Kesalahan dalam operasi penyelesaiannya, siswa
Pentingnya adanya analisis kesalahan siswa untuk dikatakan melakukan kesalahan dalam operasi
mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa penyelesaiannya apabila siswa telah mampu
saat mengerjakan soal. mentransformasikan soal akan tetapi tidak
Kesalahan adalah kekeliruan; perbuatan yang mengetahui prosedur yang dibutuhkan untuk
salah (melanggar hukum dan sebagainya) mengerjakan operasi atau metode secara benar dan
(Depdikbud, 1999:855). Menurut Soedjadi (2000:13), akurat dan (c) Kesalahan ceroboh, siswa dikatakan
kesalahan itu dihubungkan dengan objek dasar melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
matematika, kesalahan yang dimaksud yaitu: 1) matematika dikarenakan siswa lupa konsep, rumus
Kesalahan fakta adalah kekeliruan dalam menuliskan ataupun operasi yang akan digunakannya untuk
konvensi-konvensi yang dinyatakan dengan simbol- menyelesaikan soal matematika.
simbol matematika. Contoh: kesalahan dalam Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
mengubah permasalahan ke dalam bentuk model Natalia (2016) yang menghasilkan faktor-faktor
matematika, kesalahan dalam menginterpretasikan penyebab siswa melakukan kesalahan diantaranya
hasil yang didapatkan dan kesalahan dalam kurang teliti dalam melakukan operasi hitung, belum
menuliskan simbol-simbol matematika. 2) Kesalahan menguasai materi, tidak mengerti maksud dari soal
konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan yang diberikan, kurang berlatih dalam
atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep menyelesaikan soal -soal tentang operasi bentuk
yang dimaksud dalam matematika dapat berupa aljabar, dan suasana kelas yang kurang kondusif.
definisi. Contoh: kesalahan dalam menggolongkan Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan
suatu relasi, apakah merupakan suatu fungsi atau siswa dalam menyelesaikan soal dapat diketahui dari
tidak. 3) Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam kesalahan yang dibuatnya. Faktor penyebab
pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan kesalahan dapat dilihat dari faktor penyebab
pengerjaan matematika yang lain. Contoh: kesalahan kesulitan belajar siswa. Hubungan antara kesalahan
dalam menjumlahkan, mengurangkan, dan kesalahan dengan kesulitan sangat erat dan saling
dalam operasi matematika lainnya. 4) Kesalahan mempengaruhi satu sama lain. Kesalahan dan
prinsip adalah kekeliruan dalam mengaitkan kesulitan merupakan dua hal yang berbeda dan
beberapa fakta atau beberapa konsep. Contoh: sangat erat kaitannya, bahkan sulit untuk
kesalahan dalam menggunakan rumus ataupun menentukan apakah kesulitan yang menyebabkan
teorema serta kesalahan dalam menggunakan kesalahan atau kesalahan yang menyebabkan
prinsip-prinsip sebelumnya. kesulitan.
28 | JTAM, Vol. 2, No. 1, April 2018, Hal. 26-30

Menurut Haji dalam Syafi’atur Rohmah 1. Analisis Data Hasil Pekerjaan Siswa
(2012:25), faktor-faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan belajar sehingga menyebabkan TABEL 1
siswa tersebut melakukan kesalahan dalam JENIS KESALAHAN DAN TIPE KESALAHAN
menyelesaikan soal-soal ada dua segi, yaitu segi SISWA KELAS VII B
kognitif dan segi non kognitif. Segi kognitif meliputi Jenis No Tipe
No. Presensi
Kesalahan Soal Kesalahan
hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan
Tidak dapat
intelektual siswa dan cara siswa memproses atau 4, 6, 8, 18, 23, 25,
1 Menentukan
mencerna materi matematika dalam pikirannya. 26.
Variabel
Sedangkan segi bukan kognitif adalah semua faktor Tidak dapat 2, 3, 4, 6, 7, 8, 16,
di luar hal-hal yang berhubungan dengan 2 Menentukan 17, 18, 19, 21, 23,
kemampuan intelektual seperti sikap, kepribadian, Koefisien 24, 25, 26.
Kesalahan
cara belajar, kesehatan jasmani, keadaan emosional, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11,
Konsep Tidak dapat
cara mengajar guru, fasilitas-fasilitas belajar, serta 12, 13,15, 16, 17,
3 Menentukan
suasana rumah. 18, 19, 22, 23, 25,
Banyak suku
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui 26.
beberapa faktor penyebab siswa mengalami Tidak dapat 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8,
kesalahan, yaitu berasal dari faktor kognitif dan non 4 Menentukan 12, 16, 17, 18, 19,
Suku Sejenis 22, 23, 24, 25, 26.
kognitif siswa. Faktor kognitif meliputi kemampuan
Perhitungan
intelektual siswa dalam menyelesaikan soal 2, 16, 18, 19, 23,
5 Operasi
matematika yang diberikan. Sedangkan faktor non 26.
Penjumlahan
kognitif adalah cara belajar siswa dimana cara belajar Kesalahan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
siswa dapat dipengaruhi oleh kesiapan, kedisiplinan Operasi Perhitungan
12, 13, 16, 17, 18,
waktu belajar dan sikap siswa terhadap matematika. 6 Operasi
19, 21, 22, 23, 25,
Pengurangan
Dalam penelitian ini, faktor-faktor penyebab siswa 26.
melakukan kesalahan dalam setiap letak kesalahan
yang dilakukan yang menyangkut faktor kognitif dan
non kognitif digali sejelas mungkin melalui
wawancara. 80 73.07
69.23
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 70 65.38
menganalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal 57.69
60
pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan
persen (%)

bentuk aljabar bagi siswa kelas VII SMP KRISTEN 2 50


SALATIGA. 40
26.92
30 23.07
B. METODE PENELITIAN 20
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian 10
ini dilakukan di SMP Kristen 2 Salatiga dengan 0
pengambilan subjek berdasarkan purposive sampling 1 2 3 4 5 6
sebanyak 4 siswa dari kelas VII B. Pengambilan data No. Soal
dilakukan pada bulan Oktober-November. Metode Gambar 1. Persentse Kesalahan Hasil
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan Pekerjaan Siswa
menggunakan tes tertulis dan wawancara. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes 2. Jenis Kesalahan
uraian yang berisi tentang soal-soal yang berkaitan Pada penelitian ini terdapat beberapa
dengan operasi penjumlahan dan pengurangan kesalahan yang dilakukan siswa yang terlihat
bentuk aljabar. Tes yang dilakukan dengan 1x pada hasil pekerjaan siswa. Selanjutnya,
pertemuan (2 jam pelajaran) pada tanggal 22 dilakukan wawancara terhadap 4 subjek yang
November 2017. Instrumen wawancara dalam sesuai dengan penelitian ini. Beberapa kesalahan
penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dan pembahasannya dapat dilihat dibawah ini.
semi terstruktur. a. Kesalahan Konsep
TABEL 2
TIPE KESALAHAN KONSEP SISWA
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Tipe
Dilakukan tes pada tanggal 22 November 2017 di Subjek Jawaban Siswa
Soal Kesalahan
Kelas VII B SMP Kristen 2 Salatiga. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan menghasilkan analisis hasil Kesalahan
1. Siswa J
dalam
pekerjaan siswa sebagai berikut:
Cindy Aditya Cahyani, Analisis Kesalahan Siswa... 29

Menentukan kurang teliti. Siswa menyadari bahwa siswa salah


Variabel dalam proses menghitung dan siswa dapat
Kesalahan memperbaiki jawabannya hingga tepat.
Siswa dalam
2.
M Menentukan c. Kesalahan Ceroboh
Koefisien
Berdasarkan pengelompokkan jenis
Kesalahan
dalam
kesalahan pada konsep dan operasi, terdapat 3
3. Siswa A subjek yang termasuk kesalahan konsep dan 2
Menentukan
Banyak Suku subjek yang termasuk pada kesalahan operasi.
Kesalahan Serta terdapat 1 subjek yang termasuk pada jenis
dalam kesalahan ceroboh yaitu siswa ‘J’. Dikatakan
4. Siswa A
Menentukan ceroboh karena siswa mengalami kesalahan pada
Suku Sejenis konsep dan operasi.

Dari hasil wawancara dengan beberapa D. SIMPULAN DAN SARAN


subjek diatas, subjek ‘J’ telah mengerti maksut Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa
dari suatu variabel. Namun masih belum mampu kelas VII B SMP Kristen 2 Salatiga dalam
menyampaikan secara tepat dan benar. Subjek ‘M’ mengerjakan soal-soal tentang operasi penjumlahan
masih belum mengerti definisi koefisien, yang dia dan pengurangan bentuk aljabar dikelompokkan
tahu koefisien adalah hanya menyebutkan angka menjadi 3 jenis kesalahan dan beberapa tipe
dari suatu bentuk aljabar. Sedangkan subjek ‘A’ kesalahan pada setiap jenis kesalahannya. Berikut ini
tidak bisa menentukan banyaknya suku karena jenis kesalahan dan tipe kesalahan yang ditemukan
subjek ‘A’ belum mengerti apa itu suku, menurut dalam penelitian: A) Kesalahan Konsep. Ditemukan
subjek ‘A’ suku adalah angka dalam suatu bentuk beberapa tipe kesalahan konsep, yaitu: 1) kesalahan
aljabar dan subjek ‘A’ belum mengerti definisi dalam menentukan variabel. 2) kesalahan dalam
suku sejenis. Subjek ‘a’ beranggapan bahwa suku menentukan koefisien. 3) kesalahan dalam
sejenis adalah angka yang sama pada suatu menentukan banyak suku. 4) kesalahan dalam
bentuk aljabar. menentukan suku sejenis. Dari hasil pembahasan di
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa atas, subjek yang melakukan kesalahan pada konsep
ketiga subjek ‘J’, ‘M’, dan ‘A’ memiliki kesalahan adalah subjek ‘J’, ‘M’, dan ‘A’. B) Kesalahan Operasi.
pada bagian penerapan konsep. Ketiga subjek Ditemukan beberapa tipe kesalahan Operasi, yaitu: 1)
tersebut belum menguasai konsep pada materi kesalahan dalam perhitungan operasi penjumlahan. 2)
bentuk aljabar. kesalahan dalam perhitungan operasi pengurangan.
Dari hasil pembahasan di atas, subjek yang
b. Kesalahan Operasi melakukan kesalahan pada operasi adalah subjek ‘J’
dan ‘B’. C) Kesalahan Ceroboh. Siswa dikatakan
TABEL 3 ceroboh apabila siswa mengalami kesalahan pada
TIPE KESALAHAN OPERASI konsep dan kesalahan pada operasi. Jika siswa hanya
No. Tipe melakukan salah satu jenis kesalahan, misalnya salah
Subjek Jawaban Siswa
Soal Kesalahan pada konsep tetapi operasi benar atau pada konsep
Kesalahan benar tetapi operasi salah, maka siswa tidak dapat
dalam
Siswa dikatakan ceroboh atau melakukan kesalahan
5. Perhitungan
J ceroboh. Dari hasil pembahasan di atas, subjek yang
Operasi
Penjumlahan melakukan kesalahan ceroboh adalah subjek ‘J’.
Kesalahan Karena subjek ‘J’ melakukan kesalahan pada konsep
dalam dan melakukan kesalahan pada operasi sehingga
Siswa
6. Perhitungan subjek ‘J’ dapat dikatakan ceroboh atau masuk dalam
B
Operasi jenis kesalahan ceroboh.
Pengurangan Pada hasil analisis tertulis dan wawancara dapat
disimpulkan faktor-faktor penyebab siswa
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan melakukan kesalahan, yaitu: 1) siswa belum
oleh kedua subjek ‘J’ dan ‘B’. Disimpulkan bahwa menguasai materi. 2) siswa masih belum memahami
subjek ‘J’ tidak mengerti variabel dan suku sejenis. konsep dasar pada materi operasi bentuk aljabar. 3)
Sehingga pada operasi penjumlahan siswa ‘J’ suasana kelas yang kurang kondusif sehingga siswa
beranggapan dengan menjumlahkan semua suku. sulit dalam memahami materi operasi bentuk aljabar.
Sedangkan, subjek ‘B’ sebenarnya memahami 4) siswa lupa dengan materi yang diajarkan sehingga
operasi pengurangan yang terdapat pada soal. tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan. 5)
Namun siswa melakukan kesalahan dengan
30 | JTAM, Vol. 2, No. 1, April 2018, Hal. 26-30

siswa tidak mengerti maksud soal yang diberikan. 6)


siswa kurang teliti dalam melakukan operasi hitung.
Pada penelitian ini peneliti memberikan saran
bagi peneliti lain yang sedang melakukan penelitian
sejenis dengan menggunakan sub materi selain
operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar atau untuk materi yang lain dan penelitian ini
dapat menjadikan salah satu penelitian pendukung
bagi peneliti lain. Serta, bagi guru agar penelitian ini
bermanfaat untuk mengetahui dimana letak
kesalahan siswa dalam mengerjakan soal operasi
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr.
Sutriyono, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan, nasehat, dan
motivasi kepada penulis. Serta untuk kedua orang tua
penulis yang selalu memberikan semangat sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

REFERENSI
[1]. Depdikbud. (1999). Evaluasi Belajar. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen
[2]. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta: Depdiknas
[3]. Helly Apriyanti. (2014). “Implementasi
pendekatan pembelajaran saintifik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika”. Bandung: UPI
[4]. Natalia. (2016). “Analisis Kesalahan Siswa dalam
Mengerjakan Soal-soal pada Materi Operasi
Bentuk Aljabar Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1
Klaten Tahun Ajaran 2015/2016”. Yogyakarta:
FKIP, USD
[5]. Rahmat Hidayat. (2013). “Hakikat matematika
dikenal sebagai ilmu deduktif, ilmu terstruktur dan
juga matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu.”
[6]. Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di
Indonesia. Bandung: Dirjen Dikti Depdiknas.
[7]. Supatmono. (2009). Matematika Asyik: Asyik
Mengajarnya, Asyik Belajarnya. Jakarta : Grasindo.

PROFIL PENULIS UTAMA


Penulis bernama lengkap “Cindy Aditya Cahyani”.
Lahir di Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah pada
tanggal 08 Mei 1996 dari pasangan Emy Tjahyono
dan Dewi Wahyuni. Penulis adalah anak Pertama dari
2 bersaudara. Pendidikan sekolah dasar dimulai dari
SDN Gendongan 02 Salatiga pada tahun 2002 – 2008.
Setelah itu melanjutkan pendidikan sekolah
menengah ke SMPN 2 Salatiga pada tahun 2008 –
2011 dan terakhir di SMAN 2 Salatiga pada tahun
2011 – 2014. Kemudian penulis melanjutkan studi ke
perguruan tinggi di Program Studi Pendidikan
Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga pada tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai