Abstract: This study aims to find out the types of mistakes made by seventh graders of
SMP Kristen 2 Salatiga in working on the matter of addition and algebraic algebraism
and to know the factors causing students to make mistakes. The research method is
descriptive qualitative by analyzing student error from the given instrument. Samples
taken are students of class VII B Christian SMP 2 Salatiga with the number of subjects
that is 4 students. The results of this study indicate that there are 3 types of mistakes
made, namely concept errors, operating errors, and careless errors. Factors causing
students to make mistakes are less thorough and have not mastered the material.
—————————— ——————————
26
Cindy Aditya Cahyani, Analisis Kesalahan Siswa... 27
terdiri dari banyak sub materi. Salah satunya adalah Adapun kesalahan-kesalahan dalam
sub materi operasi penjumlahan dan pengurangan menyelesaikan soal matematika, yaitu: (a) Kesalahan
bentuk aljabar dalam materi aljabar yang dipelajari di dalam memahami soal, yang terjadi jika siswa salah
kelas VII SMP semester I. Materi tersebut adalah dalam menemukan hal yang diketahui, ditanyakan
salah satu bagian dari pembelajaran matematika dan tidak dapat menuliskan apa yang dikehendaki; (b)
yang membutuhkan pemahaman dasar atau Kesalahan dalam menggunakan rumus, yang terjadi
pemahaman konsep yang diperlukan siswa sehingga jika siswa tidak mampu mengidentifikasi rumus atau
nantinya prestasi siswa secara keseluruhan dalam metode apa yang akan digunakan atau diperlukan
pembelajaran matematika meningkat. Penguasaan dalam menyelesaikan soal; (c) Kesalahan dalam
materi yang baik pada siswa dapat ditinjau dari hasil operasi penyelesaiannya, yang terjadi jika siswa
yang benar pada penyelesaian soal. Dari hasil-hasil salah dalam melakukan perhitungan ataupun; (d)
soal yang dikerjakan oleh siswa di sekolah banyak Kesalahan dalam menyimpulkan, yang terjadi jika
dilihat kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi siswa tidak memperhatikan kembali apa yang
penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. ditanyakan dari soal dan tidak membuat kesimpulan
Berdasarkan pengalaman peneliti ketika dari hasil perhitungannya, karena siswa beranggapan
mengajarkan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan bahwa hasil perhitungannya merupakan
Bentuk Aljabar di kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga, penyelesaian dari permasalahan yang ada.
peneliti menemukan banyak kesalahan siswa saat Menurut uraian di atas, maka letak kesalahan
menyelesaikan soal-soal tentang sub materi Operasi pada penelitian ini dikategorikan sebagai berikut: (a)
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar. Kesalahan dalam penerapan konsep, siswa dikatakan
Setelah diidentifikasi siswa belum menguasai konsep melakukan kesalahan konsep apabila siswa tidak
bentuk aljabar. Siswa belum terampil dalam operasi mengerti definisi suatu istilah dalam matematika
hitung bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa atau siswa belum menguasai sub materi dasar yang
kurang berlatih dalam mengerjakan soal-soal. Selain diberikan pada pembahasan salah satu materi.
itu, siswa masih belum memahami definisi dari Contohnya: belum mengerti definisi variabel,
variabel, koefisien, serta konstanta. Letak kesalahan koefisien, dan konstanta untuk dasar materi aljabar.
siswa dapat diketahui dengan diberikannya tes. (b) Kesalahan dalam operasi penyelesaiannya, siswa
Pentingnya adanya analisis kesalahan siswa untuk dikatakan melakukan kesalahan dalam operasi
mengetahui letak kesalahan yang dilakukan siswa penyelesaiannya apabila siswa telah mampu
saat mengerjakan soal. mentransformasikan soal akan tetapi tidak
Kesalahan adalah kekeliruan; perbuatan yang mengetahui prosedur yang dibutuhkan untuk
salah (melanggar hukum dan sebagainya) mengerjakan operasi atau metode secara benar dan
(Depdikbud, 1999:855). Menurut Soedjadi (2000:13), akurat dan (c) Kesalahan ceroboh, siswa dikatakan
kesalahan itu dihubungkan dengan objek dasar melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
matematika, kesalahan yang dimaksud yaitu: 1) matematika dikarenakan siswa lupa konsep, rumus
Kesalahan fakta adalah kekeliruan dalam menuliskan ataupun operasi yang akan digunakannya untuk
konvensi-konvensi yang dinyatakan dengan simbol- menyelesaikan soal matematika.
simbol matematika. Contoh: kesalahan dalam Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
mengubah permasalahan ke dalam bentuk model Natalia (2016) yang menghasilkan faktor-faktor
matematika, kesalahan dalam menginterpretasikan penyebab siswa melakukan kesalahan diantaranya
hasil yang didapatkan dan kesalahan dalam kurang teliti dalam melakukan operasi hitung, belum
menuliskan simbol-simbol matematika. 2) Kesalahan menguasai materi, tidak mengerti maksud dari soal
konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan yang diberikan, kurang berlatih dalam
atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep menyelesaikan soal -soal tentang operasi bentuk
yang dimaksud dalam matematika dapat berupa aljabar, dan suasana kelas yang kurang kondusif.
definisi. Contoh: kesalahan dalam menggolongkan Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan
suatu relasi, apakah merupakan suatu fungsi atau siswa dalam menyelesaikan soal dapat diketahui dari
tidak. 3) Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam kesalahan yang dibuatnya. Faktor penyebab
pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan kesalahan dapat dilihat dari faktor penyebab
pengerjaan matematika yang lain. Contoh: kesalahan kesulitan belajar siswa. Hubungan antara kesalahan
dalam menjumlahkan, mengurangkan, dan kesalahan dengan kesulitan sangat erat dan saling
dalam operasi matematika lainnya. 4) Kesalahan mempengaruhi satu sama lain. Kesalahan dan
prinsip adalah kekeliruan dalam mengaitkan kesulitan merupakan dua hal yang berbeda dan
beberapa fakta atau beberapa konsep. Contoh: sangat erat kaitannya, bahkan sulit untuk
kesalahan dalam menggunakan rumus ataupun menentukan apakah kesulitan yang menyebabkan
teorema serta kesalahan dalam menggunakan kesalahan atau kesalahan yang menyebabkan
prinsip-prinsip sebelumnya. kesulitan.
28 | JTAM, Vol. 2, No. 1, April 2018, Hal. 26-30
Menurut Haji dalam Syafi’atur Rohmah 1. Analisis Data Hasil Pekerjaan Siswa
(2012:25), faktor-faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan belajar sehingga menyebabkan TABEL 1
siswa tersebut melakukan kesalahan dalam JENIS KESALAHAN DAN TIPE KESALAHAN
menyelesaikan soal-soal ada dua segi, yaitu segi SISWA KELAS VII B
kognitif dan segi non kognitif. Segi kognitif meliputi Jenis No Tipe
No. Presensi
Kesalahan Soal Kesalahan
hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan
Tidak dapat
intelektual siswa dan cara siswa memproses atau 4, 6, 8, 18, 23, 25,
1 Menentukan
mencerna materi matematika dalam pikirannya. 26.
Variabel
Sedangkan segi bukan kognitif adalah semua faktor Tidak dapat 2, 3, 4, 6, 7, 8, 16,
di luar hal-hal yang berhubungan dengan 2 Menentukan 17, 18, 19, 21, 23,
kemampuan intelektual seperti sikap, kepribadian, Koefisien 24, 25, 26.
Kesalahan
cara belajar, kesehatan jasmani, keadaan emosional, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11,
Konsep Tidak dapat
cara mengajar guru, fasilitas-fasilitas belajar, serta 12, 13,15, 16, 17,
3 Menentukan
suasana rumah. 18, 19, 22, 23, 25,
Banyak suku
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui 26.
beberapa faktor penyebab siswa mengalami Tidak dapat 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8,
kesalahan, yaitu berasal dari faktor kognitif dan non 4 Menentukan 12, 16, 17, 18, 19,
Suku Sejenis 22, 23, 24, 25, 26.
kognitif siswa. Faktor kognitif meliputi kemampuan
Perhitungan
intelektual siswa dalam menyelesaikan soal 2, 16, 18, 19, 23,
5 Operasi
matematika yang diberikan. Sedangkan faktor non 26.
Penjumlahan
kognitif adalah cara belajar siswa dimana cara belajar Kesalahan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
siswa dapat dipengaruhi oleh kesiapan, kedisiplinan Operasi Perhitungan
12, 13, 16, 17, 18,
waktu belajar dan sikap siswa terhadap matematika. 6 Operasi
19, 21, 22, 23, 25,
Pengurangan
Dalam penelitian ini, faktor-faktor penyebab siswa 26.
melakukan kesalahan dalam setiap letak kesalahan
yang dilakukan yang menyangkut faktor kognitif dan
non kognitif digali sejelas mungkin melalui
wawancara. 80 73.07
69.23
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 70 65.38
menganalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal 57.69
60
pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan
persen (%)
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr.
Sutriyono, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing yang
senantiasa memberikan bimbingan, nasehat, dan
motivasi kepada penulis. Serta untuk kedua orang tua
penulis yang selalu memberikan semangat sehingga
penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
REFERENSI
[1]. Depdikbud. (1999). Evaluasi Belajar. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen
[2]. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jakarta: Depdiknas
[3]. Helly Apriyanti. (2014). “Implementasi
pendekatan pembelajaran saintifik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika”. Bandung: UPI
[4]. Natalia. (2016). “Analisis Kesalahan Siswa dalam
Mengerjakan Soal-soal pada Materi Operasi
Bentuk Aljabar Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1
Klaten Tahun Ajaran 2015/2016”. Yogyakarta:
FKIP, USD
[5]. Rahmat Hidayat. (2013). “Hakikat matematika
dikenal sebagai ilmu deduktif, ilmu terstruktur dan
juga matematika sebagai ratu dan pelayan ilmu.”
[6]. Soedjadi. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di
Indonesia. Bandung: Dirjen Dikti Depdiknas.
[7]. Supatmono. (2009). Matematika Asyik: Asyik
Mengajarnya, Asyik Belajarnya. Jakarta : Grasindo.