Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/340603610

ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN


BULAT MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR

Article in Sigma · March 2020


DOI: 10.36513/sigma.v5i2.791

CITATIONS READS

7 4,257

1 author:

Andri Anugrahana
Universitas Sanata Dharma
21 PUBLICATIONS 511 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Andri Anugrahana on 23 March 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN
BULAT MAHASISWA CALON GURU SEKOLAH DASAR

Andri Anugrahana
PGSD, Universitas Sanata Dharma
Email:andrianugrahana@gmail.com

Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan
mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi hitung
bilangan bulat serta mencari faktor mahasiswa melakukan kesalahan. Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa calon guru sekolah dasar PGSD Universitas Sanata
Dharma. Mahasiswa diberikan soal dan dianalisis kesalahan dari mahasiswa dan dicari
alasannya. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif sehingga data yang
ada dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif. Dari hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa: Kesalahan konseptual yang dilakukan mahasiswa : (1) operasi
hitung campuran perkalian, penjumlahan dan pengurangan, (2) operasi hitung perkalian
dan pengurangan, (3) operasi distribusi, (4) kurang memahami penjumlahan dan
pengurangan sama kuat. (5) operasi hitung dari sebelah kiri dan menyamakan semua
operasi hitung memiliki bentuk yang sama. Kesalahan prosedural yang dilakukan
mahasiswa: (1) tidak melihat perbedaan antara operasi hitung campuran, melakukan
kesalahan dengan operasi pengurangan terlebih dahulu, (2) mengumpulkan dengan
subtitusi terlebih dahulu lalu dioperasikan, (3) tidak dapat menjumlahkan operasi hitung
pengurangan dengan bilangan negatif. Faktor-faktor mahasiswa melakukan kesalahan:
(1) mahasiswa tidak teliti dalam mengoperasikan operasi bilangan bulat, (2) mahasiswa
buru-buru dalam mengerjakan soal, (3) mahasiswa binggung atau belum bisa
membedakan setiap tanda operasi yang diberikan dalam soal, (4) mahasiswa tidak
memahami aturan dalam operasi hitung bilangan bulat.

Kata Kunci: Analisis kesalahan, operasi bilangan bulat

Pendahuluan karena perencanaan yang tidak tepat dan


Kesalahan konsep sering terjadi pada tidak sistematis yang diterapkan dalam
siswa maupun mahasiswa khususnya saat menyelesaikan permasalahan matematika
mengolah informasi yang diperoleh. sedangkan miskonsepsi adalah gejala
Kesalahan konsep bisa terjadi sejak sekolah struktur kognitif yang menyebabkan
dasar, sekolah menengah sampai pada kesalahan (Herutomo, 2014). Gradini
mahasiswa. Kesalahan konsep yang terjadi (2016:53) juga menjelaskan lebih lanjut
sejak sekolah dasar dan tidak segera diatasi bahwa miskonsepsi merupakan penjelasan
mungkin dengan baik akan berdampak yang salah dan suatu gagasan yang tidak
sampai pada tingkat yang lebih tinggi. Hal sesuai dengan pengertian ilmiah yang
ini sejalan dengan pendapat Gradini (2016: diterima para ahli. Miskonsepsi mencakup
53) bahwa miskonsepsi yang berkelanjutan pemahaman atau pemikiran yang tidak
jika tidak ditangani secara tepat dan diatasi berlandaskan pada informasi yang tepat.
sedini mungkin, akan menimbulkan Artinya kesalahan ataupun miskonsepsi
masalah pada pembelajaran selanjutnya. terjadi bisa karena pengalaman ataupun
Suatu konsep akan saling berkaitan dengan informasi yang diperoleh sebelumnya tidak
konsep-konsep yang lainnya. Jika konsep relevan. Kesalahan konsep yang tidak
dasar saja mengalami kesalahan maka teratasi dengan baik akan menjadi masalah
pembentukan konsep selanjutnya juga akan yang berkelanjutan jika tidak diperbaiki.
mengalami kesalahan karena setiap konsep Kesalahan konsep biasanya banyak
memiliki jalinan ataupun hubungan satu ditemukan pada mata pelajaran matematika
dengan yang lain. Hal ini didukung oleh karena menurut Novitasari (2016:8)
pendapat Olivier menjelaskan bahwa matematika adalah materi pembelajaran
kesalahan adalah jawaban yang salah yang saling berkaitan satu sama lain. Hal

91
92|SIGMA, Volume 5, Nomor 2, Maret 2020, Hlm 91-99

ini juga didukung oleh kesalahan konsep menunjukkan bahwa mahasiswa masih ada
adalah kesalahan dalam menggunakan yang melakukan kesalahan- kesalahan
konsep-konsep yang terkait dengan materi. konsep matematika saat menjelaskan.
Kesalahan konsep dapat terjadi pada siswa Kesalahan dilakukan mahasiswa pada
di antaranya karena salah dalam memahami konsep dasar yang seharusnya sudah
makna soal dan salah dalam menggunakan dikuasi oleh mahasiswa. Ramlan (2017:
konsep variabel yang akan digunakan 182) menjelaskan bahwa matematika adalah
(Subaidah dalam Widodo 2013: 107). ilmu pengembangan daya pikir manusia.
Kesalahan konsep tidak hanya terjadi Maka penting bagi mahasiswa untuk
pada siswa sekolah dasar tetapi dapat juga menguasai konsep matematika sehingga
terjadi pada calon guru sekolah dasar. ketika menjadi guru mampu
Kesalahan yang dilakukan mahasiswa mengembangkan daya pikir siswa di
adalah kesalahan konsep yang sangat sekolah. Zayyadi dan Kurniati (2018)
mendasar sekali. Jika kesalahan ini menjelaskan aktivitas matematika
dibiarkan saja maka akan berdampak pada melibatkan dua jenis penalaran antara lain
kesalahan-kesalahan yang berikutnya. penalaran dihasilkan oleh dugaan, dan
Apalagi calon guru SD (mahasiswa penalaran melalui pengetahuan matematika
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/PGSD) yang terbukti. Masalah dalam matematika
(Amini dan Munandar, 2010) yang nantinya adalah pertanyaan atau soal yang harus
akan menjadi Pendidik bagi anak-anak diselesaikan atau direspon (Aini, 2017;
sekolah dasar. Dan jika kesalahan sudah Zayyadi dan Subaidi, 2018). Artinya
terjadi pada gurunya maka akan berdampak mahasiswa sebagai calon guru di sekolah
kesalahan konsep pada siswa SD. Maka dasar yang juga akan mengajar matematika
LPTK yang merupakan lembaga yang perlu dapat menjelaskan konsep pada siswa.
menghasilkan tenaga pendidik (guru) dan Meskipun matematika masih diangap mata
tenaga kependidikan berusaha membekali kuliah yang sulit, hal ini sejalan dengan
berbagai pengetahuan bagi calon guru. hasil penelitian Primasatya yang
Guru tidak hanya lulus sebagai sarjana menjelaskan bahwa matematika sebagai
pendidikan saja tetapi menjadi guru yang salah satu bidang yang dianggap
berani dan siap mengajar. Salah satu syarat menakutkan, begitu juga bagi calon guru
menjadi guru guru SD wajib hukumnya sekolah dasar.
bermutu tinggi, berwawasan luas, dan Peran guru membantu siswa belajar
melek teknologi (Ibda dan Wijayanti,2014). matematika maka guru perlu tahu
Hal ini sejalan dengan UU Nomor 14 bagaimana sebenarnya jalan atau proses
Tahun 2005 guru dan dosen, guru wajib matematika itu bisa dipahami atau dikuasai
memiliki kompetensi pedagogik, oleh siswa. Dalam hal ini guru harus
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, memiliki pengetahuan pedagogik yang baik
dan kompetensi profesional. Ini (Zayyadi, dkk, 2020). Jika tidak demikian
menunjukkan bahwa tuntutan guru semakin tentu sulit bagi seorang guru untuk
sulit maka penting calon guru mendapatkan membantu siswanya belajar matematika
bekal yang banyak agar dapat memberikan (Sutawidjaja dan Dahlan, 2014). Kesalahan
yang baik dan benar. konsep misalnya -4 dikali dengan -4 dan
Kesalahan konsep terjadi pada hasilnya adalah 16, maka mahasiswa akan
mahasiswa khususnya pada mata kuliah mengatakan bahwa “ memang seperti ini
pembelajaran matematika. Pembelajaran negative ketemu negative hasilnya positif”,
Matematika dapat dipandang sebagai usaha saat ditanya lebih lanjut, ya memang seperti
dosen dalam membantu mahasiswa, itu yang mahasiswa pahami. Tidak hanya
memahami atau terampil matematika. Hal itu saja keprihatinan pada kesalahan konsep
ini nampak dari hasil observasi dosen pada mahasiswa adalah saat menggambar garis
mata kuliah pembelajaran matematika bilangan, mahasiswa mengalami kesalahan
dimana mahasiswa melakukan simulasi bahwa ke kanan possitif dan ke kiri negatif.
matematika dengan mengajar di depan Hal ini ternyata mempengaruhi mahasiswa
mahasiswa lainnya. Hasil observasi saat mengerjakan soal garis bilangan.
Anugrahana, Analisis Kesalahan Matematika | 93

Mahasiswa kesulitan menggambarkan garis Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai


bilangan negatif 4 dikali negatif 4 hasilnya dosen pengampu mata kuliah matematika,
adalah delapan. Kesalahan konsep diduga meskipun materi mengulang materi di
kuat terbentuk pada masa anak dalam sekolah namun sebagian besar mahasiswa
interaksi otak dengan alam. Sejak kecil masih mengalami kesulitan dalam
anak berpengalaman dengan alam di memahami dan menyelesaikan beberapa
sekitarnya, anak yang menggerakkan masalah operasi bilangan bulat.
mainan telah memperoleh pengalaman yang Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan
berhubungan dengan konsep gaya, begitu saja, mengingat mahasiswa program
momentum, kecepatan, dan percepatan, PGSD merupakan mahasiswa calon guru
walaupun istilah itu memang belum sekolah dasar yang akan mendidik anak-
digunakan. Maka di dalam otaknya sudah anak sekolah dasar. Hal ini
terbentuk konsepsi atau miskonsepsi yang melatarbelakangi peneliti untuk analisis
berhubungan dengan konsep-konsep kesalahan mahasiswa calon guru sekolah
tersebut. Hal ini didukung oleh hasil dasar dalam memahami operasi hitung
penelitian yang dilakukan. campuran. Sehingga tujuan dari penelitian
Penelitian ini menjelaskan secara ini adalah menemukan bentuk-bentuk
mendalam kesalahan mahasiswa dalam kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam
melakukan operasi hitung bilangan bulat. menyelesaikan soal-soal yang berkaitan
Bilangan bulat merupakan bilangan yang dengan operasi hitung bilangan bulat serta
terdiri dari semua bilangan negatif, 0 dan faktor mahasiswa melakukan kesalahan.
semua bilangan positif. Contoh bilangan
bulat yaitu …-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3… dan Metode Penelitian
seterusnya. (Widyaningrum, 2013). Jenis penelitian yang digunakan
Kastolan (dalam Sahriah, 2012) membagi adalah penelitian kualitatif deskriptif.
kesalahan menjadi dua yaitu (1) Kesalahan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian
konsep adalah kesalahan yang dilakukan yang ditujukan untuk mendekripsikan dan
siswa dalam menafsirkan istilah, konsep, menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
dan prinsip. Atau salah dalam sosial, sikap, kepercayaan, persepsi,
menggunakan istilah, konsep dan prinsip. pemikiran orang secara individual maupun
Indikator kesalahan konseptul adalah kelompok. Beberapa deskripsi digunakan
sebagai berikut :a) Salah dalam menentukan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
rumus atau teorema atau defenisi untuk penjelasan yang mengarah pada penarikan
menjawab suatu masalah, b) Penggunaan kesimpulan (Bachri, 2010). Penelitian ini
rumus, teorema, atau definisi yang tidak mendiskripsikan dan menganalisis
sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya kesalahan mahasiswa calon guru sekolah
rumus, teorema, atau definisi tersebut. c) dasar dalam operasi hitung bilangan bulat.
Tidak menuliskan rumus, teorema atau Subjek dalam penelitian ini adalah
definisi untuk menjawab suatu masalah. (2) mahasiswa calon guru sekolah dasar PGSD
Kesalahan prosedural adalah kesalahan Universitas Sanata Dharma dengan jumlah
dalam menyusun langkah-langkah yang mahasiswa 45. Instrumen yang digunakan
hirarkis sistematis untuk menjawab suatu dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
masalah. Indikator kesalahan prosedural sebagai instrumen utama dan instrumen
menurut Kastolan adalah sebagai berikut: a) pendukung adalah tes, pedoman wawancara
Ketidakhirarkisan langkah-langkah dalam dan juga lebar observasi. Analisis data
menyelesaikan masalah-masalah, b) dilakukan dengan proses reduksi data dan
Kesalahan atau ketidakmampuan penyajian data, selanjutnya diakhiri dengan
memanipulasi langkah-langkah untuk penarikan kesimpulan dari hasil analisis.
menjawab suatu masalah. Ellis (dalam Tarigan dan Tarigan, 2011)
Matematika adalah salah satu mata menyatakan terdapat lima langkah kerja
kuliah yang wajib ditempuh oleh analisis, yaitu: (1) pengumpulan sampel, (2)
mahasiswa, dimana mahasiswa pengidentifikasian kesalahan, (3)
mendapatkan bekal matematika dasar. penjelasan kesalahan, (4) pengklasifikasian
94|SIGMA, Volume 5, Nomor 2, Maret 2020, Hlm 91-99

kesalahan, dan (5) pengevaluasian


kesalahan. Peneliti menganalisa dua
pertanyaan berkaitan dengan operasi hitung
campuran. Untuk soal yang berkaitan
dengan operasi hitung campuran
penjumlahan dan pengurangan dan juga Gambar 1. Kesalahan Pertama
perkalian. Mahasiswa

Hasil dan Pembahasan Gambar 1 ini menunjukkan bahwa


Tujuan dari soal ini adalah untuk mahasiswa tidak teliti dalam
melihat kesalahan konsep yang dilakukan mengoperasikan penjumlahan dan
oleh mahasiswa calon guru SD. Asumsinya pengurangan. Meskipun hanya ada 1
adalah calon guru harus sudah memiliki mahasiswa yang menjawab demikian, hal
bekal yang kuat untuk menggajar. ini menunjukkan masih ada kesalahan dan
Khususnya calon guru SD harus sudah ketidaktelitian dari mahasiswa.
memiliki bekal dan menguasai matematika
dasar. Dalam hal ini khususnya konsep
bilangan bulat materi operasi hitung.
Analisa pada operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, dan perkalian. Berikut adalah
soal operasi hitung perkalian bilangan
negatif : - 4 x -4 = 16. Jawaban mahasiswa
adalah negative dikali dengan negative Gambar 2. Kesalahan Kedua Mahasiswa
adalah positif. Berikut adalah jawaban
mahasiwa“ya memang sudah seperti itu Hasil jawaban pada gambar 2
bu” (transkrip komunikasi pribadi, membuktikan menjelaskan bahwa awalnya
Desember 2019). Mahasiswa kesulitan mahasiswa sudah melakukan langkah yang
dalam menjelaskan dan memberikan alasan tepat hanya saja saat akan mengoperasikan
bagaimana proses perhitungan yang perkalian dan pengurangan, mahasiswa
dilakukan oleh mahasiswa. Analisa untuk melakukan kesalahan dengan
soal operasi hitung campuran yaitu soal mengurangkan 13 dengan 13. Hal ini
operasi hitung : 11 x 12 + 12 x 13 – 13 x menunjukkan ketidakpahaman mahasiswa
14 + 14 x 15. Prinsip dalam mengerjakan mengenai langkah mana yang harus
soal ini adalah mahasiswa memahami dikerjakan terlebih dahulu saat menemukan
langkah dalam mengerjakan soal hitungan masalah matematika dan pengurangan.
campuran yaitu dari kiri ke kanan dan Ada 2 mahasiwa menjawab seperti gambar
mahasiwa memahami operasi hitung 2. Artinya mahasiswa masih
campuran mana yang lebih kaut dan mana mengoperasikan pengurangan dulu lalu
yang sama kuat antara operasi hitung dikalikan.
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
juga pembagian. Permasalahan yang
disampaikan ke mahasiswa adalah operasi
penjumlahan dan pengurangan. Tetapi
pada operasi hitung campuran yang
diberikan tidak menggunakan tanda kurung.
Soal yang disampaikan adalah 11 x 12 + 12 Gambar 3. Kesalahan Kedua
x 13 – 13 x 14 + 14 x 15 =. Berikut adalah Mahasiswa
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa tampak pada uraian berikut ini. Gambar 3 menjelaskan bahwa
mahasiswa memahami bahwa 182 + 14 x
15 itu sama artinya dengan 182 x 15 dulu
selanjutnya dioperasikan dengan
Anugrahana, Analisis Kesalahan Matematika | 95

menjumlahkan dengan 14. Hal ini penjumlahan dan pengurangan dapat


membuktikan bahwa mahasiswa mengalami dikerjakan dari sebelah kiri.
kesalahan antara operasi hitung campuran
penjumlahan dan perkalian. ada 2
mahasiwa menjawab seperti gambar ke 2.

Gambar 6. Kesalahan Keenam


Mahasiswa

Gambar 4. Kesalahan Keempat Gambar 6 menunjukkan jawaban


Mahasiswa tidak menjawab dari apa yang ditanyakan
dijawab oleh 8 mahasiswa.
Pada gambar 4 ini, 28 mahasiswa Kesalahpahaman nampak dari tulisan
melakukan kesalahan. Pada gambar 4 mahasiswa dimana mahasiswa masih
tampak sebetulnya mahasiwa sudah menghitung mulai dari mengalikan 11
mengelompokkan dan mendahulukan dengan 12 dan hasil perkalian dijumlahkan
operasi hitung bentuknya adalah perkalian. dengan 12. Selanjutnya dikalikan dengan
Hal ini ditunjukkan dengan memberi tanda 13 dan dikurangi 13. Setelah dikurangi
kurung dan melakukan operasi perkalian dilakukan operasi perkalian dengan 14 dan
terlebih dahulu pada operasi dalam kurung. menjumlahkan dengan 14 dan terakhir
Selanjutnya menuliskan hasil perhitungan dikalikan dengan 15.
perkalian di bawah tanda dalam kurung,
sudah tepat. Hanya ketidaktelitian
mahasiswa dalam mengoperasikan
penjumlahan dan pengurangan. Gambar 7. Kesalahan Ketujuh
Mahasiswa

Ada 2 mahasiswa melakukan


kesalahan pada gambar 7.

Gambar 5. Kesalahan Kelima


Mahasiswa

Pada gambar 5 total kesalahan yang


dilakukan mahasiswa ada 84 mahasiswa Gambar 8. Kesalahan Kedelapan
melakukan kesalahan. Miskonsepsi yang Mahasiswa
dilakukan mahasiswa adalah mahasiswa
keliru dalam mengoperasikan penjumlahan
dan pengurangan. Miskonsepsi pada
mahasiswa adalah mengoperasikan
penjumlahan dahulu selanjutnya baru
operasi pengurangan. Mahasiswa
mengoperasikan penjumlahan terlebih Gambar 9. Kesalahan Kesembilan
dahulu dengan asumsi bahwa sama kuat Mahasiswa
antara penjumlahan dan pengurangan.
Argumen dari mahasiswa tersebut benar Ada 1 mahasiswa menjawab seperti
tetapi mahasiswa perlu memperhatikan gambar 9. Kesalahan yang dilakukan
bahwa ketika dioperasikan bersama-sama mahasiswa mengumpulkan dengan subtitusi
dengan bentuk operasi yang lainnya maka
96|SIGMA, Volume 5, Nomor 2, Maret 2020, Hlm 91-99

terlebih dahulu lalu dioperasikan. Pada soal negatif 10 + (-5) = 10, ini artinya
yang berbeda, juga ditemukan beberapa mahasiswa masih kesulitan melakukan
kesalahan operasi yang dilakukan operasi penjumlahan dengan bilangan
mahasiswa. Soal yang disampaikan adalah negatif. Analisis kesalahan yang dilakukan
10 + (-5) – (-8). mahasiswa sebagai berikut:

(1) Gambar 1 merupakan kesalahan


mahasiswa dalam konsep operasi
hitung campuran penjumlahan dan
pengurangan.
Gambar 10. Kesalahan Kesepuluh (2) Gambar 2 merupakan kesalahan
Mahasiswa konsep hitung perkalian dan
pengurangan. Artinya mahasiswa
Gambar 10 merupakan kesalahan masih mengoperasikan pengurangan
mahasiswa tidak dapat menjumlahkan dulu lalu dikalikan
operasi hitung pengurangan dengan (3) Gambar 3 merupakan kesalahan
bilangan negatif. konsep operasi hitung campuran
penjumlahan dan perkalian
(4) Gambar 4 dan 5 merupakan kesalahan
konsep mahasiswa kurang memahami
penjumlahan dan pengurangan sama
kuat. mengoperasikan penjumlahan
dahulu selanjutnya baru operasi
Gambar 11. Kesalahan Kesebelas pengurangan. Mahasiswa
Mahasiswa mengoperasikan penjumlahan terlebih
dahulu dengan asumsi bahwa sama
Gambar 11 adalah kesalahan pada kuat antara penjumlahan dan
operasi hitung penjumlahan dengan pengurangan. Argumen dari
bilangan negatif dan juga pengurangan mahasiswa tersebut benar tetapi
dengan bilangan negatif. mahasiswa perlu memperhatikan
bahwa ketika dioperasikan bersama-
sama dengan bentuk operasi yang
lainnya maka penjumlahan dan
pengurangan dapat dikerjakan dari
sebelah kiri.
(5) Gambar 6 merupakan kesalahan
Gambar 12. Kesalahan Ketigabelas mahasiswa adalah melakukan operasi
Mahasiswa hitung dari sebelah kiri dan
menyamakan semua operasi hitung
memiliki bentuk yang sama
(6) Gambar 7 dan 8 merupakan kesalahan
mahasiswa tidak melihat perbedaan
antara operasi hitung campuran,
melakukan kesalahan dengan operasi
Gambar 13. Kesalahan ketigabelas pengurangan terlebih dahulu.
mahasiswa (7) Gambar 9 merupakan kesalahan
mahasiswa mengumpulkan dengan
Gambar 12 dan Gambar 13 adalah subtitusi terlebih dahulu lalu
kesalahan pada operasi pengurangan dioperasikan
bilangan negatif dengan bilangan negatif. (8) Gambar 10 merupakan kesalahan
Tidak hanya itu saja pada gambar 13 juga mahasiswa tidak dapat menjumlahkan
menjelaskan bahwa kesalahan juga nampak operasi hitung pengurangan dengan
dari operasi penjumlahan dengan bilangan bilangan negatif.
Anugrahana, Analisis Kesalahan Matematika | 97

(9) Gambar 11, gambar 12, dan gambar kesalahannya adalah tidak teliti. “saya
13 menunjukkan kesalahan dalam paham bu bahwa negatif ketemu dengan
mengoperasikan operasi hitung negatif hasilnya adalah positif” (transkrip
pengurangan dan penjumlahan dengan komunikasi pribadi, Desember 2019). (2)
bilangan negatif. mahasiswa buru-buru dalam mengerjakan
Sejalan dengan penjelasan ini, Van soal. Hal ini didukung dengan hasil
deWalle (dalam Utomo, 2012) wawancara “waktunya terlalu cepetbu, saya
mengemukakan bahwa pengetahuan butuh waktu” (transkrip komunikasi
konseptual memuat relasi-relasi (antar pribadi, Desember 2019), (3)mahasiswa
konsep matematika) dan keterkaitan relasi binggung atau belum bisa membedakan
tersebut dengan konsep matematika yang setiap tanda operasi yang diberikan dalam
lain. Apabila dilihat dari beberapa soal. Hal ini sudah nampak dari setiap
kesalahan : (1) kesalahan konsep hitung gambar kesalahan-kesalahan yang
campuran perkalian, penjumlahan dan dilakukan oleh mahasiswa. Hasil
pengurangan. (2) kesalahan konsep hitung wawancara lebih lanjut juga menyebutkan
perkalian dan pengurangan. Artinya bahwa “saya belum hafal bu”, (transkrip
mahasiswa masih mengoperasikan komunikasi pribadi, Desember 2019). Tidak
pengurangan dulu lalu dikalikan. (3) hanya itu saja (4) mahasiswa tidak
kesalahan konsep operasi distribusi, memahami aturan dalam operasi hitung
mahasiswa mengalami miskonsepsi antara campuran. Hal ini dapat dilihat dari gambar
operasi hitung campuran dengan langkah 6 dari jawaban siswa yang hanya asal saja
distribusi dalam matematika. (4) kesalahan dalam mengerjakan. Dan saat wawancara
konsep kurang memahami penjumlahan dan lebih lanjut alasannya juga sama bahwa
pengurangan sama kuat. (5) kesalahan “saya tidak hafal bu”, “saya tidak bisa
melakukan operasi hitung dari sebelah kiri bu”, “saya tidak suka di pgsdbu” (transkrip
dan menyamakan semua operasi hitung komunikasi pribadi, Desember 2019).
memiliki bentuk yang sama.
Hiebert&Lefevre (dalam Van DeWalle, Simpulan dan Saran
1990) mengemukakan bahwa pengetahuan Kesimpulan Kesalahan matematika
procedural adalah pengetahuan tentang konsep bilangan bulat dibagi menjadi dua
simbol untuk merepresentasikan idea yaitu kesalahan konseptual dan kesalahan
matematika serta aturan dan prosedur yang procedural. Kesalahan konseptual yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas dilakukan mahasiswa : kesalahan konsep
matematika (dalam Utomo, 2012). (1) operasi hitung campuran perkalian,
Kesalahan prosedural yang dilakukan penjumlahan dan pengurangan, (2) operasi
mahasiswa sebagai berikut: (1) kesalahan hitung perkalian dan pengurangan, (3)
tidak melihat perbedaan antara operasi operasi distribusi, (4) kurang memahami
hitung campuran, melakukan kesalahan penjumlahan dan pengurangan sama kuat.
dengan operasi pengurangan terlebih (5) operasi hitung dari sebelah kiri dan
dahulu. (2) kesalahan mengumpulkan menyamakan semua operasi hitung
dengan subtitusi terlebih dahulu lalu memiliki bentuk yang sama. Kesalahan
dioperasikan. (3) kesalahan tidak dapat prosedural yang dilakukan mahasiswa: (1)
menjumlahkan operasi hitung pengurangan tidak melihat perbedaan antara operasi
dengan bilangan negatif. hitung campuran, melakukan kesalahan
Faktor-faktor siswa melakukan dengan operasi pengurangan terlebih
kesalahan antara lain: (1) mahasiswa tidak dahulu, (2) mengumpulkan dengan subtitusi
teliti dalam mengoperasikan operasi terlebih dahulu lalu dioperasikan, (3) tidak
bilangan bulat. Hal ini nampak dari gambar dapat menjumlahkan operasi hitung
11 dimana mahasiswa menuliskan angka pengurangan dengan bilangan negatif.
penjumlahan delapan menjadi negative Faktor-faktor mahasiswa melakukan
delapan. Hal ini juga didukung dari hasil kesalahan: (1) mahasiswa tidak teliti dalam
wawancara lebih lanjut bahwa mahasiswa mengoperasikan operasi bilangan bulat, (2)
juga mengatakan hal yang sama bahwa mahasiswa buru-buru dalam mengerjakan
98|SIGMA, Volume 5, Nomor 2, Maret 2020, Hlm 91-99

soal, (3) mahasiswa binggung atau belum Tayubi, Y. R. (2005). Identifikasi


bisa membedakan setiap tanda operasi yang miskonsepsi pada konsep-konsep
diberikan dalam soal, (4) mahasiswa tidak fisika menggunakan
memahami aturan dalam operasi hitung CertaintyofResponse Index (CRI).
campuran. Saran untuk penelitian Mimbar Pendidikan, 3(24), 4-9.
selanjutnya adalah analisis kesalahan
Ramlah, R., Bennu, S., &Paloloang, B.
konsep pada mahasiswa dapat
(2017). Analisis Kesalahan Siswa
menggunakan metode analisis yang lainnya
dalam Menyelesaikan Soal
seperti CRI (certainty of response indeks).
Penjumlahan dan Pengurangan
Selain itu soal yang diberikan dapat dibuat
Pecahan Di Kelas VII SMPN Model
lebih bervariasi.
Terpadu Madani. JIPMat, 1(2).
Daftar Pustaka Herutomo, R. A., & Saputro, T. E. M.
(2014). Analisis kesalahan dan
Aini, S. D., Jannah, U. R., & Masruroh, R.
miskonsepsi siswa kelas VIII pada
(2017). Identifikasi Kesalahan Siswa
materi aljabar. Edusentris, 1(2), 134-
dalam Menyelesaikan Masalah
145.
Trigonometri. Sigma, 3(1), 17-25.
Sahriah, S. (2013). Analisis Kesalahan
Amini, R., & Munandar, A. (2010).
Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Pengaruh model pembelajaran
Matematika Materi Operasi Pecahan
pendidikan lingkungan berbasis
Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP
outdoor terhadap penguasaan
Negeri 2 Malang. SKRIPSI Jurusan
konsep pendidikan lingkungan bagi
Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM.
calon guru sekolah dasar. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 11(1), 14-21. Sutawidjaja, A., & Dahlan, J. A. (2014).
Pembelajaran matematika.
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan validitas
data melalui triangulasi pada Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
penelitian kualitatif. Jurnal 2011. Pengajaran Analisis
Teknologi Pendidikan, 10(1), 46-62. Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angka
Gradini, E. (2016). Miskonsepsi dalam
Pembelajaran Matematika Sekolah Utomo, D. P. (2012). Pengetahuan
Dasar di Dataran Tinggi Gayo. Konseptual dan Prosedural dalam
NumeracyJournal, 3(2). Pembelajaran Matematika. Jurnal
Prosiding Matematika, 1(1), 21-31.
Ibda, H., & Wijayanti, D. M.
(2014). Siapkah Saya Menjadi Guru Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
SD Revolusioner?. Kalam Nusantara http://kompetensi.info/kompetensi-
guru/empat-kompetensi-guru.html
Novitasari, D. (2016). Pengaruh
penggunaan multimedia interaktif Widodo, S. A. (2013). Analisis kesalahan
terhadap kemampuan pemahaman dalam pemecahan masalah
konsep matematis divergensi tipe membuktikan pada
siswa. FIBONACCI: Jurnal mahasiswa matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika dan pendidikan dan pengajaran, 46(2
Matematika, 2(2), 8-18. Juli).
Primasatya, N. (2016). Analisis Widyaningrum, H. (2013). Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Matematis Hasil Belajar Pengurangan Bilangan
Calon Guru Sekolah Dasar Dalam Bulat Menggunakan Media Wajah
Menyelesaikan Masalah Matematika. Lucu dari Flanel di Sekolah
JPM: Jurnal Pendidikan Matematika, Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan
2(1), 50-57. Guru Sekolah Dasar, 1(2), 1-10
Anugrahana, Analisis Kesalahan Matematika | 99

Zayyadi, M., & Subaidi, A. (2018). Engineering & Technology, 7(2), 15-
Berpikir Kritis Mahasiswa dalam 17.
Memecahkan Masalah Aljabar.
Zayyadi, M, Nusantara, T, Hidayanto, E ,
Paedagoria: Jurnal Kajian, Penelitian
Sulandra, I Made, Sa'dijah, C.
dan Pengembangan Kependidikan,
(2020). Content and Pedagogical
8(2), 10-15.
Knowledge of Prospective Teachers
Zayyadi, M., & Kurniati, D. (2018). in Mathematics Learning:
Mathematics reasoning and proving Commognitive Framework. Journal
of students in generalizing the for the Education of Gifted Young
pattern. International Journal of Scientists, 8 (1), 515-532

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai